Sesampainya di kediaman keluarga Angga.
Nampak Andi langsung memarkirkan mobilnya, dan dia pun langsung keluar dari dalam mobil dan begitu juga dengan Kila, dia langsung mengikuti langkah kaki Andi.
Lalu Andi dan Kila pun langsung masuk ke dalam rumah, dan mereka langsung di sambut hangat oleh Widia.
"Kok kamu telat?" Tanya Widia.
"Tadi di jalan macet, Bu." Jawab Andi.
"Hmm.. Ah, Kila. Gimana, kamu betahkan kerja di perusahaan Andi?" Tanya Widia.
"Betah Tante." Jawab Widia.
"Oh, dan apakah Andi galak sama kamu?" Tanya Widia.
"Ah, itu.. Pak Andi baik kok Tante." Jawab Kila.
"Bagus deh." Ucap Widia, lalu Widia langsung mengajak Kila dan Andi ke ruang makan karena semua orang sudah menunggu mereka di sana.
"Kak Andi..." Saat Nadia ingin menyapa Andi, seketika ucapannya langsung terhenti saat melihat Kila. "Cih, apa-apaan coba. Cewek itu datang kemari dan so akrab lagi sama Tante." Pikir Kila.
"Kila, om kira kamu gak bakalan datang." Ucap Angga.
"Datang kok om." Jawab Kila.
"Kirain Om, Andi gak bakalan ngajak kamu." Ucap Angga sambil memberikan kedipan mata pada Widia.
"Aku ngajak dia karena di suruh ibu." Ucap Andi.
"Iya udah, jangan berantem. Sekarang kita makan." Ucap Widia.
Lalu semua orang langsung duduk, nampak Kila duduk di samping Andi dan tepat berhadapan dengan Nadia.
Saat Kila melihat ke arah Nadia, terlihat Nadia menatapnya dengan tatapan tak suka.
"Kenapa dengan wanita itu?" Pikir Kila.
"Ayo kita makan." Ucap Widia, lalu semua orang pun langsung makan termasuk Kila.
Terlihat Nadia memberikan perhatiannya pada Andi, dan Andi hanya diam. Sebenarnya dia sangat ilfil pada Nadia tapi apa boleh buat, dia menghargai hubungan dengan antara ibunya dan juga ibu Nadia.
"Khem, ini sekertarisnya kak Andi?" Tanya Nadia pada Kila.
"I..ya." Jawab Kila.
"Oh, udah lama kerja sama kak Andi?" Tanya Nadia.
"Belum lama, baru Minggu kemarin." Jawab Kila sambil tersenyum canggung.
"Hemm.. Kak Andi, mau tambah lagi nasinya?" Tanya Nadia karena melihat nasi di piring Andi sudah sedikit.
"Enggak usah." Jawab Andi.
Dan Nadia langsung tersenyum manis sebagai jawaban, sementara Yasmin hanya melihat putrinya itu. Dia tahu kalau Nadia sedang cemburu pada sekertarisnya Andi.
"Makanannya enak banget Tante." Ucap Nadia memberikan pujian pada Widia.
"Massa sih, ini bukan hanya buatan Tante tapi juga ibu kamu." Ucap Widia.
"Uh, mamih memang jago masak." Ucap Nadia.
"Kamu bisa aja." Ucap Yasmin pada putrinya.
Nampak Nadia langsung melirik ke arah Kila dan berikan tatapan mata yang mungkin artinya 'Kamu gak bisa ngalahin aku'. Dan Kila hanya tersenyum canggung melihat Nadia menatapnya seperti itu.
Andi yang menyadari tatapan Nadia pada Kila hanya bisa memutar bola matanya bosan. "Dasar anak-anak." Pikir Andi, karena bagi Andi sikap Nadia tidak mencerminkan seseorang yang sudah dewasa.
"Kila apa ayah kamu akan ke Indonesia?" Tanya Angga.
"Ah, ayah. Entahlah, karena di Amerika masih banyak pekerjaan jadi mungkin untuk saat ini ayah belum bisa pulang ke Indonesia." Jawab Kila.
"Memangnya ayah kamu, kerja apa di Amerika?" Tanya Yasmin penasaran.
"Ayah saya, dia memiliki beberapa perusahaan di Amerika." Ucap Kila.
"Waw... Hebat yah Ayah kamu. Terus kenapa kamu malah mau kerja di Indonesia, kalau ayah kamu aja punya perusahaan di Amerika?" Tanya Yasmin.
"Hem.. Kila ingin coba hidup mandiri aja Tante." Jawab Kila sambil tersenyum.
"Hem, bagus banget, tuh lihat kamu harusnya tiru Kila." Ucap Yasmin pada putrinya.
"Iya mamih." Jawab Nadia sambil tersenyum kecut. Dia terlihat kesal karena Kila telah merebut semua perhatian yang harusnya menjadi miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Dewi Cinta
yg cantik ky aza gak sombong
2021-01-17
1
Dewi Cinta
sok kecakepan
2021-01-17
1
Dewi Cinta
Gak selevel aza songong
2021-01-17
0