Hari sudah menjelang sore.
Kini waktunya, Kila pulang. Lalu kila pun langsung membereskan semua barang-barang miliknya.
Tapi saat Kila membuka pintu ruangan miliknya, dia di kaget dengan kehadiran Andi yang berdiri di depan pintu ruangannya.
"Ah, pak ada apa?" Tanya Kila.
"Ibuku meminta mu untuk ikut bersamaku ke rumah." Ucap Andi dengan wajah dingin.
"Untuk apa?" Tanya Kila.
"Pake nanya, ayo ikut aja." Ucap Andi, lalu Kila pun langsung mengikuti Andi.
Dan saat Kila tengah menundukkan kepalanya, tanpa aba-aba Andi langsung berhenti dan alhasil Kila pun menabrak punggung Andi.
"Jalan tuh, pake mata." Ucap Andi sambil menekan tombol lift.
"Maaf pak." Ucap Kila.
Ting...
Pintu lift pun terbuka, lalu Andi dan Kila pun langsung masuk ke dalam lift. Nampak suasana menjadi canggung.
Deg, deg, deg..
Entah kenapa jantung Andi berdetak dengan kencang seketika, lalu Andi berusaha menetralkan detak jantungnya itu. Sementara Kila nampak heran melihat Andi yang seperti sedang gugup dan sedang menahan sesuatu.
Ting...
Pintu lift pun terbuka, dengan cepat Andi langsung keluar dari lift. Di susul oleh kila, lalu mereka berdua pun berjalan ke parkiran.
"Masuk." Ucap Andi, lalu Kila pun langsung masuk ke dalam mobil Andi.
Dan Andi pun segera menyalakan mesin mobil miliknya dan segera melajukan mobilnya ke jalanan.
Sementara itu...
Nampak Widia tengah menyiapkan makanan di Bantu oleh simbok, karena hari ini Yasmin dan keluarganya juga akan ikut makan malam bersama di rumah Widia.
"Kamu sibuk banget sih." Ucap Angga sambil memeluk pinggang Widia.
"Ih, lepasin. Sekarang aku lagi sibuk, jadi kamu jangan ganggu." Ucap Widia.
"Iya deh, lalu kapan Yasmin dan Irwan datang?" Tanya Angga.
"Paling bentar lagi." Jawab Widia.
Lalu tak beberapa lama orang yang di bicarakan pun datang.
"Tante." Panggil Nadia.
"Eh, Nadia. Kamu tambah cantik aja sayang." Jawab Widia.
"Tante juga tambah cantik." Jawab Nadia.
"Irwan mana?" Tanya Angga.
"Ah, mas Irwan lagi ada urusan jadi gak bisa datang." Ucap Yasmin.
"Ya udah gak papah." Jawab Angga.
"Tante mana kak Andi?" Tanya Nadia.
"Andi belum pulang, mungkin dia masih di jalan." Jawab Widia. Dan Nadia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kak Nadia." Panggil Nabila yang baru keluar dari kamarnya.
"Eh, Nabila. Kamu kemana aja, udah gak main lagi ke rumah kakak." Ucap Nadia.
"Nabila fokus sekolah kak." Jawab Nabila. Dan Nadia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Lalu Yasmin dan Widia langsung menyelesaikan memasak makanan, sementara Nadia dan Nabila tengah mengobrol dan menceritakan kehidupan mereka satu sama lain.
Sementara itu..
Tin... Tin.. Tin..
Nampak Andia tengah membunyikan klakson, jalanan sangat macet dan pasti dia akan terlambat pulang ke rumah.
"Sudah pak, jangan membunyikan klakson lagi. Percuma itu gak akan berguna." Ucap Kila.
"Kata siapa gak berguna." Ucap Andi.
"Iya jelas gak berguna, karena sekeras apapun bapak ngebunyiin klakson tetap aja jalanan bakalan macet. Dan juga malah tambah bising." Ucap Kila.
"So tahu." Ucap Andi.
"Bukan so tahu pak, tapi itu memang benar kenyataan." Ucap Kila.
Dan tak ada lagi obrolan antara Kila dan juga Andi. Terlihat Kila hanya memainkan handphone miliknya, dan nampak sebuah pesan masuk melalui WhatsApp.
"Siapa nih?" Pikir Kila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Emiwadi Sofyan
apa ga punya pembantu lainnya ya thor secara angga kan tajir lah simbok berarti makin menua kan
2020-11-30
1
Suryatina Handayani
Kila blm pnya rasa tapiii Andi yg duluan yg sdh ada rasa krn detak jantung ny deg deg deg'an xixixi...
2020-11-17
1
Umi suyanto
Kila tuh ..... dewasa pemikirannya. cocok deh untuk mendampingi Pak Andi....
2020-10-29
0