Episode 12

Kini Kila sudah berada di dalam ruangan Andi, nampak Andi tengah duduk sambil membelakangi dirinya.

"Pak Andi." Panggil Kila. Kemudian Andi pun langsung memutar kursi miliknya.

"Darimana saja kau?" Tanya Andi.

"Saya abis dari luar cari makan." Jawab Kila.

"Hmm.. Sekarang apa aku ada jadwal?" Tanya Andi.

"Tidak ada pak, tapi besok anda ada jadwal makan siang dengan pak Samsul dari PT. Cahaya Poetra." Ucap Kila menjelaskan.

"Oh, iya. Tadi kau makan apa?" Tanya Andi.

"Saya makan soto pak." Jawab Kila.

"Soto? Kenapa kau gak ajak-ajak atau membelikan untukku." Ucap Andi protes.

"Maaf pak saya tak tahu." Jawab Kila.

"Kalau begitu kau pergi sana." Ucap Andi.

"Baik pak, saya pamit undur diri." Ucap Kila sambil berjalan keluar dari ruangan Andi.

"Parah punya bos, nyuruh aku beliin dia soto, aku gak mau keluar uang buat orang yang lebih kaya dari ku." Gumam Kila.

Kini Andi kembali duduk sambil melihat layar laptop miliknya.

Drett.. Drett.. Drett..

Nampak Handphone miliknya bergetar lalu Andi langsung mengangkat panggilan masuk tersebut

"Hallo Bu, ada apa?"

"Nanti jangan lupa yah, pulang ke rumah tepat waktu. Ibu udah masakin makanan kesukaan kamu."

"Iya ibu."

"Eh, iya. Jangan lupa ajak juga Kila yah. Ibu kangen sama dia."

"Gak ah, Andi gak mau ngajak dia. Nanti mobil Andi kotor."

"Pokoknya ibu gak mau tahu kamu ajak Kila, kalau enggak ibu marah."

"Iya-iya. Aku ajak dia."

"*Bagus deh, ibu tunggu yah. Dadah."

"Dah*."

Lalu Panggilan pun langsung terputus, nampak Andi hanya memonyongkan bibirnya karena harus mengajak gadis jelek itu.

"Tapi kalau di pikir-pikir dia cantik juga." Pikir Andi, tapi Andi langsung menepis pemikiran konyolnya itu.

Sementara itu...

Nampak Nadia kini berada di rumahnya, dia terlihat senang sekali.

"Mamih." Panggil Nadia pada ibunya.

"Ada apa nak." Jawab Yasmin pada putrinya.

"Hari ini aku membawa makan siang lagi buat kak Andi, dan dia makan makanan buatan aku." Ucap Nadia pada Ibunya itu.

"Bagus deh sayang, mamih ikut senang." Ucap Yasmin.

"Tapi kak Andi tetap kaya yang cuek dan gak peduli ke Nadia." Ucapnya sedih.

"Enggak sayang, secara perlahan pasti kamu bisa luluhin hatinya." Ucap Yasmin menyemangati putrinya itu.

"Kalau begitu Nadia ke kamar dulu yah." Ucap Nadia.

"Ya udah sanah." Jawab Yasmin.

Kemudian Nadia pun langsung pergi ke kamarnya, nampak Yasmin menatap senang putrinya itu meski hanya sebatas anak angkatnya Yasmin dan Irwan sangat menyayangi Nadia seperti putri mereka sendiri.

Alasan Yasmin dan Irwan mengangkat Nadia menjadi anaknya itu karena Yasmin di vonis tak bisa memiliki anak dan hal itu membuat Yasmin dan juga Irwan sedih.

Kemudian mereka pun langsung mengangkat seorang anak kecil, dan saat Nadia di adopsi dia mungkin seumuran Kila pas masih keci.

"Tadi aku mendengar suara Nadia?" Tanya Irwan pada istrinya itu.

"Iya, dia baru pulang dan sekarang dia udah ke kamarnya." Ucap Yasmin.

"Memangnya dia darimana?" Tanya Irwan.

"Itu loh. Nadia habis dari kantornya Andi." Jawab Yasmin.

"Buat apa dia ke kantor Andi?" Tanya Irwan.

"Biasa, Nadia suka mengantar makanan buat Andi, kamu tahukan anak kita itu sangat menyukai Andi." Ucap Yasmin sambil tersenyum.

Dan Irwan hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kita harus bantu Nadia buat bisa dekat sama Andi." Ucap Yasmin.

"Gak usah, kita biarin aja dia berjuang sendiri." Ucap Irwan.

"Tapi..." Ucapan Yasmin langsung di potong oleh Irwan.

"Sutt.. Dia udah gede jadi dia tak boleh bergantung terus sama kita." Ucap Irwan dan Yasmin pun langsung mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***