Episode 7

Keesokan paginya...

Nampak Kila sudah bersiap dengan pakaian formal miliknya, setelah bergelut dengan pemikirannya. Kini Kila pun sudah memutuskan akan mengikuti wawancara di perusahaan milik Andi. Dan Kila harus berhasil lolos.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:00. WIB, nampak Kila tengah duduk sambil menunggu namanya di panggil. Ada beberapa wanita yang ikut mengikuti wawancara tersebut, dan tampilan mereka sungguh sangat berlebihan hanya untuk sebuah wawancara.

"Akila Tunnisa." Terdengar namanya di panggil, lalu Kila dengan langkah cepat langsung masuk ke dalam ruangan yang telah di sediakan.

Detak jantungnya terdengar sangat kencang, Kila gugup. Dia takut jika dirinya tak lolos wawancara.

Nampak Kila sedikit kaget saat melihat Om Angga, tapi Kila berusaha menutupi rasa kagetnya itu.

"Akila Tunnisa?" Tanya Angga.

"Iya pak." Jawab Kila.

"Baik sekarang kita mulai wawancaranya." Ucap Angga.

Lalu wawancara pun langsung di mulai, cukup memakan waktu setengah jam dalam melakukan wawancara. Dan kini Kila sudah keluar dari ruangan tersebut, nampak kakinya lemas karena terlalu lama berdiri dan juga rasa gugup yang tadi menyerangnya.

"Untuk yang sudah melakukan wawancara kalian di persilahkan untuk pulang, dan besok kalian akan menerima email dari kami sebagai jawaban apakah kalian di terima atau tidak." Ucap seseorang.

Mendengar hal itu Kila pun langsung melangkahkan kakinya untuk keluar, dan saa kila menekan pintu lift.

Tiba-tiba, seseorang yang sangat tidak ingin Kila temui malah ada di dalam lift.

"Woy, cantiknya." Bisik Reno pada Andi, Andi yang tengah pokus pada layar ponsel langsung melihat apa yang Reno lihat.

Nampak mata Andi membulat sempurna, sementara Kila hanya berusaha pura-pura tak kenal. Dan Kila pun langsung masuk ke dalam lift.

Di dalam lift hanya ada Kila, Andi dan Reno. Nampak Reno sesekali berusaha mendekati Kila tapi Kila hanya berusaha menjaga jarak dengan pria asing tersebut.

"Dasar gadis jelek, kemarin malam pura-pura seperti tidak tahu apa yang ku maksud. Dan rupanya dia datang juga ke perusahaan, cih aku tak akan menerima pegawai yang masuk ke perusahaan dengan cara kotor." Pikir Andi.

Entah kenapa Kila merasa atmosfer tiba-tiba menjadi dingin, dan rasa dinginnya itu berasal dari belakang tubuhnya.

Lalu Kila berusaha memberanikan diri melihat pantulan wajah Andi pada lift, nampak Andi tengah menatapnya dengan tatapan yang sangat kesal, dia seperti ingin menerkam dan juga membunuh Kila.

Seketika Kila langsung bergidik ngeri saat melihat wajah Andi yang sangat tak bersahabat itu.

"Hey, nona." Safa Reno.

"Iya." Jawab Kila sambil tersenyum canggung.

"Apakah kau ke sini mau wawancara?" Tanya Reno, dan Kila langsung menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Wawancara sekertaris?" Tanyanya lagi.

Dan Kila kembali hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Ah, lebih baik kamu bekerja di perusahaan ku saja. Kau tahu, kau sangat cantik dan pasti pintar dan kau sangat cocok bekerja di perusahaan miliknya." Ucap Reno sambil tersenyum pada Kila.

Nampak Kila tak menanggapi ucapan Reno, Kila hanya tersenyum canggung.

Ting...

Pintu lift pun terbuka, dengan langkah cepat Kila langsung pergi meninggalkan kedua orang aneh tersebut.

"Hey, nona." Ucap Reno sambil hendak mengejar Kila, tapi seketika kerah baju bagian belakang Reno langsung di tari oleh Andi.

"Kau ingat apa tujuanmu datang ke perusahaan ku, dan apa kau masih ingin mengejar wanita itu dan kehilangan kontrak kerjasama dengan ku?" Tanya Andi dengan tatapan dingin.

"Ah, slow bro. Aku ingat, kau tahu aku selalu lupa diri jika bertemu wanita cantik." Ucap Reno sambil memamerkan deretan giginya yang rapi, dan Andi hanya menatap acuh pada Reno.

Reno yang melihat Andi hanya mengacuhkan dirinya, hanya bisa mengutuk dalam hati pria yang dingin seperti es balok itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***