Episode 5

"Andi, kamu udah pulang nak." Ucap Widia senang.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Angga.

"Seperti biasa." Jawab Andi.

"Oh, iya ini. Kamu pasti lupa dia siapa, dia Kila. Kamu inget kan." Ucap Widia sambil tersenyum.

Andi yang sedang minum air seketika langsung tersedak. "Khuk, Khuk.. Wanita ini, si gadis jelek itu?" Tanya Andi sambil menunjuk Kila.

Nampak Kila hanya tersenyum canggung saat mendengar ucapan pedas yang di lontarkan oleh Andi.

"Hehehe.. Tapi lihat, sekarang dia menjadi wanita yang sangat cantik." Puji Widia.

Dan Andi hanya bisa menatap malas pada ibunya itu, lalu Andi langsung duduk di salah satu kursi.

Kemudian Kila pun ikut duduk dan tak sengaja jika Kila dan Andi duduk saling berhadapan. Nampak Andi menatap Kila dengan tatapan sombong dan menghina, sementara Kila hanya bisa pura-pura acuh da tak peduli dengan sikap Andi.

"Mari sekarang kita makan." Ucap Widia, lalu semua nampak makan dengan tenang tak ada obrolan antara semua orang hanya terdengar suara sendok dan harpu yang saling bersentuhan.

"Aku selesai." Ucap Andi sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Andi, ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan." Ucap Angga pada putranya.

"Apa itu?" Tanya Andi.

"Tadi ayah telah berbincang-bincang dengan Kila, dan apa kau tahu jika dia itu lulusan terbaik di Universitas yang ada di Amerika." Ucap Angga.

"Lantas apa harus hubungannya denganku?" Tanya Andi.

"Ayah tahu, jika kau sedang membutuhkan seorang sekretaris..." Tapi ucapan Angga langsung di potong oleh Andi.

"Tunggu, jangan bilang kalau ayah ingin gadis jelek itu bekerja sebagai sekertaris ku." Ucap Andi dengan tatapan menyelidik.

"Iya, karena menurut ayah Kila sangat cocok." Ucap Angga, lalu Andi langsung melihat ke arah Kila yang sedang membereskan meja makan.

Kini Kila sedang berjalan menuju kamar tidur yang akan di tempati, hari ini Widia memaksanya untuk menginap semalam dan besok Kila berencana mencari tempat tingga sekaligus pekerjaan.

"Hey, kau gadis jelek." Panggil Andi.

"Iya kak Andi, ada apa?" Tanya Kila.

"Jangan panggil aku kakak, memang kau kira aku ini kakak mu apa." Ucap Andi.

"Lantas Kila harus panggil apa?" Tanya Kila dengan wajah polos.

"Ah, jangan bahas itu. Aku ke sini hanya ingin memperingatimu." Ucap Andi dengan nada tegas.

"Memperingati apa?" Tanya Kila.

"Jangan kau pikir ayah dan ibuku menyukaimu, sehingga kau bisa bekerja di perusahaanku. Kau ingat perusahaan ku itu tak pernah memasukkan orang yang tak punya kemampuan, apalagi memasukkan orang dengan memakai orang dalam." Ucap Andi sambil menatap tajam ke arah Kila.

"Kila gak ngerti, kak Andi ngomong apa?" Tanya Kila, dan sebenarnya Kila tak tahu kalau Angga merekomendasikan dirinya sebagai sekertaris Andi di kantor.

"Jangan pura-pura, dan yah. Walau kau merubah penampilamu di mataku kau tetaplah gadis jelek dan sangat-sangat jelek. Dan jangan harap aku mau tertarik denganmu." Ucap Andi sambil berjalan pergi meninggalkan Kila.

Nampak Kila hanya menatap heran pada Andi, "Siapa juga yang tertarik sama cowok yang mulutnya pedas seperti itu." Gumam Kila.

Tak ingin memikirkan hal itu, Kila langsung berjalan menuju kamar tidur miliknya. Karena dia sangat lelah dan ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Sementara itu...

Nampak Widia dan Angga tengah berada di kamar mereka, dan Angga sedang bermanja-manja pada istrinya itu.

"Tadi apa yang sedang kau bicarakan pada Andi?" Tanya Widia.

"Itu, aku hanya ingin merekomendasikan Kila untuk jadi sekertaris Andi. Lagi pula anak itu pintar." Ucap Angga.

"Oh, tapi di lihat dari ekspresi Andi pasti dia tak setuju. Dari kecil sampai sekarang Andi tak pernah berubah, dia selalu kesal dan marah jika melihat Kila. Kau ingat saat Andi kecil ucapannya itu sangat pedas jika sudah menyangku Kila." Ucap Widia sambil tertawa.

"Ya begitulah anak itu." Jawab Angga.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***