Bab 3. Di tanya Arka

"Mak, lapar." Udin anak nya Asri yang paling besar berjalan kedapur.

"Makan saja tau mu, maka nya kerja biar bisa makan!" sentak Sarjo menatap anak nya bengis sekali.

"Kamu kok ngomong nya begitu sih, Pak!" sentak Asri tidak terima suami nya berkata demikian.

"Punya anak tau nya cuma makan saja, enggak di pikirkan sengsara nya jadi orang tua! geram Sarjo membanting topi.

"Anak ada itu karena kita dan itu juga tanggung jawab kita, ada kah kau lihat orang lain menyuruh anak untuk kerja?!" Asri sudah benar benar marah.

"Sudah lah, Mak. besok aku akan kerja di tempat Pak Lurah, dia lagi butuh tenaga untuk menanam padi." Udin tidak mau bila orang tua nya bertengkar.

"Makan pisang saja ya, Le! Mamak ndak punya apa apa untuk di makan." Asri ingin menangis saat ini.

Udin cuma mengangguk dan mengambil pisang dua biji untuk mengganjal perut nya yang sangat lapar, setelah itu dia keluar rumah untuk menuju pos kumpul bersama dengan teman teman lain. padahal Udin masih seumuran dengan Arka dan juga Digo serta Riski, tapi dia sudah tidak sekolah lagi.

Tentu alasan nya karena ekonomi orang tua yang tidak mencukupi, adik Udin saja masih ada tiga yang masih kecil kecil dan dua yang sekolah dasar. satu masih sangat kecil berumur tiga tahun, Sarjo adalah tipe pria yang cuma suka membuat anak saja tapi malas kerja untuk memberi makan.

"Hei Bro, lama sekali kau datang." Riski menyambut Udin.

"Di tungguin lama sekali kau ini, ayo duduk kita main kartu." Digo juga sudah tidak sabar karena gabut.

"Makan dulu lah, aku bawa makanan ini." Arka datang sambil membawa bungkusan lima buah di tangan nya.

"Nah ini teman ku memang, ayo kita makan saja." Riski pun girang menyambut Arka.

"Ayo makan, aku beli lebih ini karena takut ada yang datang lagi." ajak Arka menepuk pundak Udin.

"Aku tidak usah lah, sudah kenyang barusan makan." tolak Udin merasa agak malu pada teman teman nya.

Sebab Udin merasa dia tidak bisa membalas mereka semua seperti ini, di antara mereka berempat cuma Udin yang tidak pernah traktir teman. selalu saja kalau tidak Arka maka yang dua, jangan kan mau traktir teman teman nya ini, mau untuk makan sendiri saja dia tidak punya uang.

"Makan lah, aku tau kau lapar." Riski menarik tangan teman nya.

"Tidak usah kau pikirkan soal balas budi, besok kalau kau gajian besar baru kau ajak kami makan." Digo memberikan satu bungkus untuk Udin yang sudah duduk.

"Kau pun seperti sama siapa saja, hal seperti itu kau pikirkan! Mama ku orang kaya, Ayah ku pengusaha laundry jadi aku banyak uang." Arka berkata sombong sambil bergurau.

Teman teman nya jadi tertawa karena Arka tidak pernah sombong, memang kalau kumpul saja baru akan ada canda tawa begini, Udin tersenyum dengan mata berkaca kaca karena senang dapat teman yang baik hati tidak pernah membully.

Kalau mau curhat ya dengan mereka juga, sebab yang lain mana bisa mau di ajak curhat, cuma teman teman yang ini yang paham akan keadaan Udin bagai mana. kadang kala mereka juga membantu, agar Udin dapat kerja memanen sawit atau menanam padi.

"Makan lah, ini bawa pulang untuk adik mu juga." Arka memberikan tiga bungkus lagi.

"Terima kasih kalian sudah sangat baik padaku." Udin mau menangis.

"Hei kau jangan menangis ya, aku lagi mau makan ini." Riski menepuk pundak Udin.

"Itu apa, Ar?" Digo malah menatap sesuatu dari kejauhan yang berwarna putih.

Arka ikut memperhatikan dengan seksama agar bisa melihat apa yang sedang melambai lambai itu, tiga teman nya sudah ciut karena tau itu hantu. Arka mengerut bingung karena itu adalah hantu yang selama ini menunggu pohon pisang, dengan langkah pasti dia mendatangi nya.

"Ar kau mau kemana woi?!" Riski ketakutan sendiri.

"Biar ku temani dia!" Udin mau mengambil senter.

"Gila kau, biar saja dia sendirian karena dia yang paham!" Digo cepat menyambar baju nya Udin.

"Tapi kasihan dia sendirian kesana?" Udin tidak tega pula melihat nya.

Arka berjalan santai dalam gelap nya malam untuk mendekati wanita yang berdiri di balik pohon pisang itu, hati Arka sudah menduga kalau wanita ini pasti ada sesuatu yang di inginkan sehingga aktif sekali menunjukan skil diri nya di hadapan semua orang yang kebetulan lewat atau pun sedang nongkrong di dekat kebun pisang yang begitu luas sekali ini.

"Kau mau apa?" Arka bertanya sambil menatap wajah nya yang rusak itu.

Kriiiik, kriiiik.

Hanya suara jangkrik saja yang terdengar karena hantu ini sama sekali tidak mau menjawab, namun mata nya menatap lurus pada mata Arka. pemuda ini bingung melihat reaksi nya yang demikian, seolah dia memang cuma mau menampakan diri saja di sini.

"Di lihat dari luka nya dia pasti meninggal dalam keadaan tersiksa parah." batin Arka menatap hantu ini.

"Aku bisa membantu mu bila kau bercerita, katakan saja kau mau apa." bujuk Arka pelan karena dia sungguh ingin tau.

Wuuusssssh.

"Malah hilang, tadi kau menampakan diri tapi pas di tanya kau malah kabur! kau mau apa?" teriak Arka bingung sendiri.

"Itu bocah kok berani sekali sih, aduh gelap nya di sana." Riski sudah cemas tidak karuan.

"Serasa ngobrol dengan besty pula, tapi setan itu kok langsung hilang barusan." Digo heran juga melihat nya.

"Apa dia takut pada Arka?" celetuk Udin yang ikut merinding.

Tampak Arka sudah kembali berjalan menuju pos kembali karena dia gagal mencari tau soal hantu wanita itu, sudah di tanya baik baik tapi dia malah pergi begitu saja, mana dia tidak tertawa atau pun menangis.

"Kan tidak mungkin ada hantu pendiam, biar di urus Bibi Maharani lah." gumam Arka sendirian.

"Gimana, apa dia takut padamu?!" Riski sudah sangat kepo.

"Hantu dari mana ya dia, di tanya tidak mau jawab." ucap Arka.

"Buseeet, kau tanya pula asal mana dia!" pekik Riski sangat syok.

"Kau kok tampan tapi aneh, giliran di ajak kenalan cewek malah menolak. ini malah hantu pula yang kau tanya asal mana!" sengit Digo.

Arka diam saja karena pikiran dia sudah di penuhi dengan tanda tanya besar, tubuh wanita itu penuh luka sehingga dia pasti di siksa, namun kenapa dia tidak mau bicara untuk mengatakan yang sebenarnya, benar benar cuma datang untuk menampakan diri saja.

**Jangan lupa like dan comen nya ya guys**.

Terpopuler

Comments

Amara

Amara

Apa mungkin ni hantu lidahnya di potong yaa,jadi tak dapat bicara atau memang hantu tuna wicara?

bilang saja kalau mau kenalan,tapi jangan nampakin wajah semrawut jugaa biar yang diajak kenalan gak lari tunggang langgang melihatmu tu ,hantu.....

2025-05-30

7

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Kamu apa g bisa membaca pikiran hantu wanita ini Ka?

2025-05-30

1

D͜͡ ๓KURNI CACAH

D͜͡ ๓KURNI CACAH

ini mah pasti perbuatan orang yg sudah membunuh dia paling ke dukun di bikin dia ngk bisa bisa biar ngk kebongkar rahasianya klok lidah nya yg di potong pasti dia masih bisa ngmg walaupun au au doang

2025-06-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Warsih ketakutan
2 Bab 2. Mencuri pisang
3 Bab 3. Di tanya Arka
4 Bab 4. sepatu kelap kelip
5 Bab 5. Di lihat Lula dan Udin
6 Bab 6. Mendatangi rumah
7 Bab 7. Punya istri lain
8 Bab 8. Tidak mau muncul
9 Bab 9. Ribut
10 Bab 10. Lula di hantui
11 Bab 11. Di gerubuk warga
12 Bab 12. Dapat uang dari mana?
13 Bab 13. Membet bergosip
14 Bab 14. Pertengkaran Radja
15 Bab 15. Kematian Ana
16 Bab 16. Menemukan Sarjo
17 Bab 17. Tidak berkutik
18 Bab 18. Tidak mau mengaku
19 Bab 19. Rundingan dengan Member
20 Bab 20. Kematian Adit
21 Bab 21. Sarjo ketemu
22 Bab 22. Tidak ada emas
23 Bab 23. Ketahuan anak
24 Bab 24. Arwah Ana
25 Bab 25. Ponakan Pak Rt
26 Bab 26. Ketemu J&A
27 Bab 27. Kopsah mendengar
28 Bab 28. Menemukan mayat
29 Bab 29. Ketahuan semua
30 Bab 30. Menuding anak²
31 Bab 31. Mayat siapa
32 Bab 32. Nala
33 Bab 33. Dewa iblis
34 Bab 34. Kesedihan Lula dan Udin
35 Bab 35. Tabrakan
36 Bab 36. Mau di sidang
37 Bab 37. Di tendang
38 Bab 38. Tidak mood
39 Bab 39. Mendapatkan Hantu pendiam
40 Bab 40. Ustad edan
41 Bab 41. Ada rahasia lain
42 Bab 42. Membawa keagensi
43 Bab 43. Masuk ruangan salah
44 Bab 44. Mencari Asri
45 Bab 45. Menolak Hantu pendiam
46 Bab 46. Dewa iblis menolak
47 Bab 47. Bak berdarah
48 Bab 48. Dapat diamond
49 Bab 49. Mencari Asri lagi
50 Bab 50. Dewi Salju
51 Bab 51. Melihat bak berdarah juga
52 Bab 52. Bertemu Anton
53 Bab 53. Kerangka manusia
54 Bab 54. Penolakan Arya
55 Bab 55. Curhatan Arya
56 Bab 56. Dewi Salju datang
57 Bab 57. setan dangdutan
58 Bab 58. gantung diri
59 Bab 59. Ingat sesuatu
60 Bab 60. Masuk jebakan
61 Bab 61. Pengakuan hantu pendiam
62 Bab 62.Di tampar Ratu ular
63 Bab 63. Siksaan untuk mereka
64 Bab 64. Dewa cabul
65 Bab 65. Memandikan Mayat
66 Bab 66. Bertemu Udin
67 Bab 67. Dewa introvert.
68 Bab 68. memori yang mulai terkumpul
69 Bab 69. Di beri makan
70 Bab 70. Membunuh orang tua
71 Bab 71. Kabur dari Wita
72 Bab 72. Flashback part 1
73 Bab 73. Flashback part 2
74 Bab 74. Flasback part 3
75 Bab 75. Flashback off
76 Bab 76. Ingin merantau
77 Bab 77. Kepercayaan Arya
78 Bab 78. Berangkat merantau
79 Bab 79. Siksa di lembah kematian
80 Bab 80. Di koyak
81 Bab 81. Rasa bersalah Yasmin
82 Bab 82. Jimat hancur
83 Bab 83. Di bakar Xavier
84 Bab 84. Rasa sedih Bintari
85 BAB 85. Pengakuan Radja
86 Bab 86. Hasutan para member
87 Bab 87. Di teror
88 Bab 88. Yasmin mulai membalas
89 Bab 89. Mengajak kekota
90 Bab 90. Pembalasan Yasmin
91 Bab 91. Di tampar Xavier
92 Bab 92. Arka galau
93 Bab 93. Galau berat
94 Bab 94. Keputusan Xavier
95 Bab 95. Xavier terpana
96 Bab 96. Akhir Juwita
97 Bab 97. Hantu birahi
98 Bab 98. Mau di sungai kematian
99 Bab 99. Melihat member pacaran
100 Bab 100. Memarahi Xavier
101 Bab 101. Setan syar'i
102 Bab 102. Zidan dan Dion
103 Bab 103. Bola biru
104 Bab 104. Hantu modis
105 Bab 105. Cerita Zidan dan Dion
106 Bab 106. Jurus menghilang
107 Bab 107. Sesuatu di dalam Bintari
108 Bab 108. Tanggung jawab
109 Bab 109. Ketahuan Jeno
110 Bab 110. memancing hantu birahi
111 Bab 111. Ghibah Ratu ular
112 Bab 112. Melawan hantu toilet
113 Bab 113. Di temukan Maharani
114 Bab 114. Siapa wanita itu
115 Bab 115. di perkosa setan
116 Bab 116. Mengadu pada Purnama
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Warsih ketakutan
2
Bab 2. Mencuri pisang
3
Bab 3. Di tanya Arka
4
Bab 4. sepatu kelap kelip
5
Bab 5. Di lihat Lula dan Udin
6
Bab 6. Mendatangi rumah
7
Bab 7. Punya istri lain
8
Bab 8. Tidak mau muncul
9
Bab 9. Ribut
10
Bab 10. Lula di hantui
11
Bab 11. Di gerubuk warga
12
Bab 12. Dapat uang dari mana?
13
Bab 13. Membet bergosip
14
Bab 14. Pertengkaran Radja
15
Bab 15. Kematian Ana
16
Bab 16. Menemukan Sarjo
17
Bab 17. Tidak berkutik
18
Bab 18. Tidak mau mengaku
19
Bab 19. Rundingan dengan Member
20
Bab 20. Kematian Adit
21
Bab 21. Sarjo ketemu
22
Bab 22. Tidak ada emas
23
Bab 23. Ketahuan anak
24
Bab 24. Arwah Ana
25
Bab 25. Ponakan Pak Rt
26
Bab 26. Ketemu J&A
27
Bab 27. Kopsah mendengar
28
Bab 28. Menemukan mayat
29
Bab 29. Ketahuan semua
30
Bab 30. Menuding anak²
31
Bab 31. Mayat siapa
32
Bab 32. Nala
33
Bab 33. Dewa iblis
34
Bab 34. Kesedihan Lula dan Udin
35
Bab 35. Tabrakan
36
Bab 36. Mau di sidang
37
Bab 37. Di tendang
38
Bab 38. Tidak mood
39
Bab 39. Mendapatkan Hantu pendiam
40
Bab 40. Ustad edan
41
Bab 41. Ada rahasia lain
42
Bab 42. Membawa keagensi
43
Bab 43. Masuk ruangan salah
44
Bab 44. Mencari Asri
45
Bab 45. Menolak Hantu pendiam
46
Bab 46. Dewa iblis menolak
47
Bab 47. Bak berdarah
48
Bab 48. Dapat diamond
49
Bab 49. Mencari Asri lagi
50
Bab 50. Dewi Salju
51
Bab 51. Melihat bak berdarah juga
52
Bab 52. Bertemu Anton
53
Bab 53. Kerangka manusia
54
Bab 54. Penolakan Arya
55
Bab 55. Curhatan Arya
56
Bab 56. Dewi Salju datang
57
Bab 57. setan dangdutan
58
Bab 58. gantung diri
59
Bab 59. Ingat sesuatu
60
Bab 60. Masuk jebakan
61
Bab 61. Pengakuan hantu pendiam
62
Bab 62.Di tampar Ratu ular
63
Bab 63. Siksaan untuk mereka
64
Bab 64. Dewa cabul
65
Bab 65. Memandikan Mayat
66
Bab 66. Bertemu Udin
67
Bab 67. Dewa introvert.
68
Bab 68. memori yang mulai terkumpul
69
Bab 69. Di beri makan
70
Bab 70. Membunuh orang tua
71
Bab 71. Kabur dari Wita
72
Bab 72. Flashback part 1
73
Bab 73. Flashback part 2
74
Bab 74. Flasback part 3
75
Bab 75. Flashback off
76
Bab 76. Ingin merantau
77
Bab 77. Kepercayaan Arya
78
Bab 78. Berangkat merantau
79
Bab 79. Siksa di lembah kematian
80
Bab 80. Di koyak
81
Bab 81. Rasa bersalah Yasmin
82
Bab 82. Jimat hancur
83
Bab 83. Di bakar Xavier
84
Bab 84. Rasa sedih Bintari
85
BAB 85. Pengakuan Radja
86
Bab 86. Hasutan para member
87
Bab 87. Di teror
88
Bab 88. Yasmin mulai membalas
89
Bab 89. Mengajak kekota
90
Bab 90. Pembalasan Yasmin
91
Bab 91. Di tampar Xavier
92
Bab 92. Arka galau
93
Bab 93. Galau berat
94
Bab 94. Keputusan Xavier
95
Bab 95. Xavier terpana
96
Bab 96. Akhir Juwita
97
Bab 97. Hantu birahi
98
Bab 98. Mau di sungai kematian
99
Bab 99. Melihat member pacaran
100
Bab 100. Memarahi Xavier
101
Bab 101. Setan syar'i
102
Bab 102. Zidan dan Dion
103
Bab 103. Bola biru
104
Bab 104. Hantu modis
105
Bab 105. Cerita Zidan dan Dion
106
Bab 106. Jurus menghilang
107
Bab 107. Sesuatu di dalam Bintari
108
Bab 108. Tanggung jawab
109
Bab 109. Ketahuan Jeno
110
Bab 110. memancing hantu birahi
111
Bab 111. Ghibah Ratu ular
112
Bab 112. Melawan hantu toilet
113
Bab 113. Di temukan Maharani
114
Bab 114. Siapa wanita itu
115
Bab 115. di perkosa setan
116
Bab 116. Mengadu pada Purnama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!