Bab 2. Mencuri pisang

"Jadi gimana soal rumah kamu yang di kampung itu, Mas?" Juwita bertanya pada suami nya.

"Udah biarkan saja lah, aku malas juga mau mengurus yang di sana." jawab Radja.

"Sayang lah kalau di biarkan begitu saja, di jual kan ya jadi uang." Juwita memang perhitungan walau sudah jadi orang kaya.

"Siapa yang mau beli, memang kalau di jual lumayan besar uang nya." sahut Radja lagi mengingat rumah dan juga kebun warisan dari orang tua nya.

"Lah kan iya, mending jual lah nanti uang nya bisa ku pakai shoping." Juwita tertawa pelan.

"Kalau ada waktu besok di lihat dulu lah, di bersihkan biar menarik peminat." ujar Radja pelan.

"Ku temani lah besok, tidak ada kerjaan kan kamu?" Juwita sangat semangat.

Radja cuma mengangguk saja karena sebenarnya dia agak malas mau kembali kekampung halaman nya, ada rasa tidak nyaman dan malas juga mau lama lama di sana. apa lagi keuangan nya pun sangat mantap, semua ini hasil dari warisan orang tua nya yang sangat kaya saat di desa.

Oleh sebab itu warisan rumah besar dan juga kebun luas itu dia abaikan saja, cuma istri nya ini yang agak tamak sehingga apa apa semua mau di kuasai dan di jadikan uang untuk diri nya. takut bila di ambil orang, namun dia tau nya Radja adalah anak tunggal dalam keluarga Raharjo.

"Malas sekali aku kembali kesana, yang ada malah aku ingat saja dengan dia!" Radja merutuk pelan dan menyambar kunci mobil.

"Mau kemana kamu, Mas?" Juwita langsung bangkit.

"Ada urusan!" Radja tak menoleh dan langsung pergi.

"Kalau bukan harta mu maka tidak mungkin aku mau jadi istri mu, sikap dingin nya itu!" Juwita merutuk sendirian sambil menatap mobil Radja yang kian menjauh.

"Apa apa cuma pulang sebentar dan pergi lagi, aku yakin kalau di luar dia punya kekasih lain." Juwita sudah curiga dengan suami nya itu.

Greeeep.

Saat Juwita sedang bingung untuk menebak nebak apa yang sedang terjadi pada suami nya, sebuah tangan kekar merangkul pinggang wanita ini dengan erat nya, sesaat dia terperanjat kaget namun langsung tersenyum karena dari bau nya saja dia sudah hapal. tidak lain dan tidak bukan bahwa pria yang ada di belakang nya adalah Mateo, sang berondong yang selalu ia sewa.

"Lama sekali suami mu pergi, aku sudah tidak sabar menunggu." bisik Mateo di telinga Juwita.

"Biasa lah, biar pun lama aku pun tidak melakukan apa apa dengan dia." jawab Juwita menikmati rabaan nya Mateo.

"Kau tidak boleh dengan nya, boleh nya dengan aku saja." bisik Mateo lagi yang membuat Juwita merasa bahagia karena kekasih nya posesif.

"Pindah kekamar saja." Juwita sudah tidak tahan lagi akan godaan nya Mateo.

"Kita coba di tempat baru, rumah mu kan tidak ada pembantu atau cctv nya juga." Mateo mendorong Juwita di sofa.

"Aaaahh, sayaaaangg!" Juwita sangat terpesona melihat tubuh sexy nya Mateo.

Dia menuduh Radja punya selingkuhan di luar sana sehingga tidak pernah menyentuh diri nya selama hampir satu tahun ini, namun nyata nya dia lah yang sudah bermain gila dengan pria bayaran. Juwita rela membayar seorang berondong dengan harga lima ratus ribu untuk satu hari, namun semakin hari malah Mateo semakin dekat sehingga bukan cuma lima ratus saja dalam sehari.

"Ochhhh, aaaahh nikmat nya!" Juwita menjerit karena sedang di pompa.

"Tentu nya ada bayaran lebih untuk kan?" Mateo meraba dari leher hingga kedada.

"Aaaaahhh, kau tenang saja karena aku ada sesuatu untuk mu." Juwita sampai merem melek menikmati nya.

"Sssshhh, aaaahhkkkk!" Mateo juga menggerang merasakan nikmat nya.

Tidak pernah tau bahwa sepasang mata yang penuh dendam menatap nya penuh kebencian, namun sosok yang melayang itu sama sekali tidak bisa lama di sini. kehadiran nya cuma sebentar saja dan segera pergi, bila dia memaksakan diri maka arwah nya bisa terbakar di rumah ini.

...****************...

Semilir angin menerpa pohon pisang yang berbaris sangat luas itu, dulu sama sekali tidak ada daun kering di sana, karena di tata rapi oleh tukang kebun nya. namun saat ini begitu semak belukar sehingga terasa sangat menakutkan, banyak buah yang sampai menguning dan warga tidak mau mengambil nya karena takut.

"Sudah lah yang matang ini saja, Pak." Bu Asri menyenter suami nya yang sedang mau mencuri pisang di kebun luas itu.

"Itu ada pisang kepok nya besar sekali, kalau di jual laku lima puluh ribuan itu." Pak Sarjo tertarik dengan buah nya yang besar.

"Tidak usah, kita makan saja yang mateng ini." Bu Asri takut walau dia pun juga butuh uang untuk memberi makan empat anak nya yang masih kecil.

"Kamu diam saja, aku akan mengambil yang besar itu." Pak Sarjo tidak mau mendengarkan istri nya.

"Ya Allah kok begini sekali to hidup ku, mau makan saja sampai harus mencuri." Bu Asri mengusap air mata nya dan segera pulang kerumah karena rumah nya memang dekat dengan kebun pisang ini.

Pak Sarjo masih sibuk menebang pohon dengan hati hati agar tidak menimbulkan suara, dengan uang lima puluh ribu maka bisa mendapatkan beras sekitar lima kilo bila beli di petani nya langsung. tapi kalau di toko paling kencang dapat empat kilo, bisa untuk makan tiga hari beras segitu.

"Nduk, njaluk pisang yo." Pak Sarjo memikul pisang kepok yang sangat besar.

Wuusssssh.

Angin dingin menerpa punggung nya membuat pria ini segera menoleh kebelakang, seketika dia pucat karena yang di takuti memang benar muncul. dengan tubuh yang sangat kurus dan baju compang camping, wanita itu muncul dari balik pohon pisang.

"Aaaaahhh setaaaan!" Pak Sarjo berlari kencang walau harus memikul pisang nya.

Setan yang di takuti di kebun pisang ini hanya menatap nya penuh kebencian, namun dia sama sekali tidak menimbulkan suara atau pun tangisan. memang beberapa orang yang permah bertemu dengan nya mengatakan, bahwa wanita yang ada di balik pohon pisang itu tidak pernah bersuara apa bila muncul.

"Hooosssh, hoosssssh." Pak Sarjo terengah engah dan membawa masuk pisang nya kedalam rumah.

"Ada yang melihat, Pak?" Bu Asri cepat menutup pintu.

"Tidak ada." Pak Sarjo terduduk dengan wajah pucat di dapur nya karena masih terbayang dengan wajah wanita itu.

"Sampean melihat nya ya?" tanya Bu Asri lagi karena sudah ketakutan.

"Apa sih kau ini sibuk sekali, itu besok di jual biar bisa beli beras!" Pak Sarjo tidak mau terus terang.

Bu Asri cuma menatap suami nya dengan pandangan yang amat nelangsa, meratapi hidup nya yang amat sengsara ini karena mereka memang sering mencuri, terutama di kebun pisang karena jarak nya dengan rumah sangat dekat sekali.

Jangan lupa like dan comen nya ya guys, terima kasih.

Terpopuler

Comments

Dewi Rantika

Dewi Rantika

apa mngkin hantu perempuan itu kekasih Radja,atau istri nya,kakak nya,atau adik nya,atau siapa ya.msh lama kalo mau tau siapa,ini Bru part 2 .utk skrng hnya author yg tau 😅😅😅

2025-05-29

5

V3

V3

si Juwita menuduh suami nya selingkuh tp Dia sndri mlh jd Jalang Sampah nya Brondong ,, kga sadar diri tuh orang 🤬🤬😡
kasihan bgt suami istri itu mo makan ja mpe harus mencuri dulu , mna anak nya ada 4 🥺🥺
tu hantu wanita stp nongol gak prnh bersuara ,,, apakah hantu nya bisu x yaaa ❓🤔

2025-05-29

1

Dewi

Dewi

Ealah dsar wanita stres nih juwita dia yg brmain di belkng main nuduh2 suami nya dlu..
Kgian si radja knpa tuh gk mau nyentuh si juwita uda stahun..
Tau mgkn si radja tau klo juwita selingkuh

2025-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Warsih ketakutan
2 Bab 2. Mencuri pisang
3 Bab 3. Di tanya Arka
4 Bab 4. sepatu kelap kelip
5 Bab 5. Di lihat Lula dan Udin
6 Bab 6. Mendatangi rumah
7 Bab 7. Punya istri lain
8 Bab 8. Tidak mau muncul
9 Bab 9. Ribut
10 Bab 10. Lula di hantui
11 Bab 11. Di gerubuk warga
12 Bab 12. Dapat uang dari mana?
13 Bab 13. Membet bergosip
14 Bab 14. Pertengkaran Radja
15 Bab 15. Kematian Ana
16 Bab 16. Menemukan Sarjo
17 Bab 17. Tidak berkutik
18 Bab 18. Tidak mau mengaku
19 Bab 19. Rundingan dengan Member
20 Bab 20. Kematian Adit
21 Bab 21. Sarjo ketemu
22 Bab 22. Tidak ada emas
23 Bab 23. Ketahuan anak
24 Bab 24. Arwah Ana
25 Bab 25. Ponakan Pak Rt
26 Bab 26. Ketemu J&A
27 Bab 27. Kopsah mendengar
28 Bab 28. Menemukan mayat
29 Bab 29. Ketahuan semua
30 Bab 30. Menuding anak²
31 Bab 31. Mayat siapa
32 Bab 32. Nala
33 Bab 33. Dewa iblis
34 Bab 34. Kesedihan Lula dan Udin
35 Bab 35. Tabrakan
36 Bab 36. Mau di sidang
37 Bab 37. Di tendang
38 Bab 38. Tidak mood
39 Bab 39. Mendapatkan Hantu pendiam
40 Bab 40. Ustad edan
41 Bab 41. Ada rahasia lain
42 Bab 42. Membawa keagensi
43 Bab 43. Masuk ruangan salah
44 Bab 44. Mencari Asri
45 Bab 45. Menolak Hantu pendiam
46 Bab 46. Dewa iblis menolak
47 Bab 47. Bak berdarah
48 Bab 48. Dapat diamond
49 Bab 49. Mencari Asri lagi
50 Bab 50. Dewi Salju
51 Bab 51. Melihat bak berdarah juga
52 Bab 52. Bertemu Anton
53 Bab 53. Kerangka manusia
54 Bab 54. Penolakan Arya
55 Bab 55. Curhatan Arya
56 Bab 56. Dewi Salju datang
57 Bab 57. setan dangdutan
58 Bab 58. gantung diri
59 Bab 59. Ingat sesuatu
60 Bab 60. Masuk jebakan
61 Bab 61. Pengakuan hantu pendiam
62 Bab 62.Di tampar Ratu ular
63 Bab 63. Siksaan untuk mereka
64 Bab 64. Dewa cabul
65 Bab 65. Memandikan Mayat
66 Bab 66. Bertemu Udin
67 Bab 67. Dewa introvert.
68 Bab 68. memori yang mulai terkumpul
69 Bab 69. Di beri makan
70 Bab 70. Membunuh orang tua
71 Bab 71. Kabur dari Wita
72 Bab 72. Flashback part 1
73 Bab 73. Flashback part 2
74 Bab 74. Flasback part 3
75 Bab 75. Flashback off
76 Bab 76. Ingin merantau
77 Bab 77. Kepercayaan Arya
78 Bab 78. Berangkat merantau
79 Bab 79. Siksa di lembah kematian
80 Bab 80. Di koyak
81 Bab 81. Rasa bersalah Yasmin
82 Bab 82. Jimat hancur
83 Bab 83. Di bakar Xavier
84 Bab 84. Rasa sedih Bintari
85 BAB 85. Pengakuan Radja
86 Bab 86. Hasutan para member
87 Bab 87. Di teror
88 Bab 88. Yasmin mulai membalas
89 Bab 89. Mengajak kekota
90 Bab 90. Pembalasan Yasmin
91 Bab 91. Di tampar Xavier
92 Bab 92. Arka galau
93 Bab 93. Galau berat
94 Bab 94. Keputusan Xavier
95 Bab 95. Xavier terpana
96 Bab 96. Akhir Juwita
97 Bab 97. Hantu birahi
98 Bab 98. Mau di sungai kematian
99 Bab 99. Melihat member pacaran
100 Bab 100. Memarahi Xavier
101 Bab 101. Setan syar'i
102 Bab 102. Zidan dan Dion
103 Bab 103. Bola biru
104 Bab 104. Hantu modis
105 Bab 105. Cerita Zidan dan Dion
106 Bab 106. Jurus menghilang
107 Bab 107. Sesuatu di dalam Bintari
108 Bab 108. Tanggung jawab
109 Bab 109. Ketahuan Jeno
110 Bab 110. memancing hantu birahi
111 Bab 111. Ghibah Ratu ular
112 Bab 112. Melawan hantu toilet
113 Bab 113. Di temukan Maharani
114 Bab 114. Siapa wanita itu
115 Bab 115. di perkosa setan
116 Bab 116. Mengadu pada Purnama
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Warsih ketakutan
2
Bab 2. Mencuri pisang
3
Bab 3. Di tanya Arka
4
Bab 4. sepatu kelap kelip
5
Bab 5. Di lihat Lula dan Udin
6
Bab 6. Mendatangi rumah
7
Bab 7. Punya istri lain
8
Bab 8. Tidak mau muncul
9
Bab 9. Ribut
10
Bab 10. Lula di hantui
11
Bab 11. Di gerubuk warga
12
Bab 12. Dapat uang dari mana?
13
Bab 13. Membet bergosip
14
Bab 14. Pertengkaran Radja
15
Bab 15. Kematian Ana
16
Bab 16. Menemukan Sarjo
17
Bab 17. Tidak berkutik
18
Bab 18. Tidak mau mengaku
19
Bab 19. Rundingan dengan Member
20
Bab 20. Kematian Adit
21
Bab 21. Sarjo ketemu
22
Bab 22. Tidak ada emas
23
Bab 23. Ketahuan anak
24
Bab 24. Arwah Ana
25
Bab 25. Ponakan Pak Rt
26
Bab 26. Ketemu J&A
27
Bab 27. Kopsah mendengar
28
Bab 28. Menemukan mayat
29
Bab 29. Ketahuan semua
30
Bab 30. Menuding anak²
31
Bab 31. Mayat siapa
32
Bab 32. Nala
33
Bab 33. Dewa iblis
34
Bab 34. Kesedihan Lula dan Udin
35
Bab 35. Tabrakan
36
Bab 36. Mau di sidang
37
Bab 37. Di tendang
38
Bab 38. Tidak mood
39
Bab 39. Mendapatkan Hantu pendiam
40
Bab 40. Ustad edan
41
Bab 41. Ada rahasia lain
42
Bab 42. Membawa keagensi
43
Bab 43. Masuk ruangan salah
44
Bab 44. Mencari Asri
45
Bab 45. Menolak Hantu pendiam
46
Bab 46. Dewa iblis menolak
47
Bab 47. Bak berdarah
48
Bab 48. Dapat diamond
49
Bab 49. Mencari Asri lagi
50
Bab 50. Dewi Salju
51
Bab 51. Melihat bak berdarah juga
52
Bab 52. Bertemu Anton
53
Bab 53. Kerangka manusia
54
Bab 54. Penolakan Arya
55
Bab 55. Curhatan Arya
56
Bab 56. Dewi Salju datang
57
Bab 57. setan dangdutan
58
Bab 58. gantung diri
59
Bab 59. Ingat sesuatu
60
Bab 60. Masuk jebakan
61
Bab 61. Pengakuan hantu pendiam
62
Bab 62.Di tampar Ratu ular
63
Bab 63. Siksaan untuk mereka
64
Bab 64. Dewa cabul
65
Bab 65. Memandikan Mayat
66
Bab 66. Bertemu Udin
67
Bab 67. Dewa introvert.
68
Bab 68. memori yang mulai terkumpul
69
Bab 69. Di beri makan
70
Bab 70. Membunuh orang tua
71
Bab 71. Kabur dari Wita
72
Bab 72. Flashback part 1
73
Bab 73. Flashback part 2
74
Bab 74. Flasback part 3
75
Bab 75. Flashback off
76
Bab 76. Ingin merantau
77
Bab 77. Kepercayaan Arya
78
Bab 78. Berangkat merantau
79
Bab 79. Siksa di lembah kematian
80
Bab 80. Di koyak
81
Bab 81. Rasa bersalah Yasmin
82
Bab 82. Jimat hancur
83
Bab 83. Di bakar Xavier
84
Bab 84. Rasa sedih Bintari
85
BAB 85. Pengakuan Radja
86
Bab 86. Hasutan para member
87
Bab 87. Di teror
88
Bab 88. Yasmin mulai membalas
89
Bab 89. Mengajak kekota
90
Bab 90. Pembalasan Yasmin
91
Bab 91. Di tampar Xavier
92
Bab 92. Arka galau
93
Bab 93. Galau berat
94
Bab 94. Keputusan Xavier
95
Bab 95. Xavier terpana
96
Bab 96. Akhir Juwita
97
Bab 97. Hantu birahi
98
Bab 98. Mau di sungai kematian
99
Bab 99. Melihat member pacaran
100
Bab 100. Memarahi Xavier
101
Bab 101. Setan syar'i
102
Bab 102. Zidan dan Dion
103
Bab 103. Bola biru
104
Bab 104. Hantu modis
105
Bab 105. Cerita Zidan dan Dion
106
Bab 106. Jurus menghilang
107
Bab 107. Sesuatu di dalam Bintari
108
Bab 108. Tanggung jawab
109
Bab 109. Ketahuan Jeno
110
Bab 110. memancing hantu birahi
111
Bab 111. Ghibah Ratu ular
112
Bab 112. Melawan hantu toilet
113
Bab 113. Di temukan Maharani
114
Bab 114. Siapa wanita itu
115
Bab 115. di perkosa setan
116
Bab 116. Mengadu pada Purnama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!