"Jadi gimana soal rumah kamu yang di kampung itu, Mas?" Juwita bertanya pada suami nya.
"Udah biarkan saja lah, aku malas juga mau mengurus yang di sana." jawab Radja.
"Sayang lah kalau di biarkan begitu saja, di jual kan ya jadi uang." Juwita memang perhitungan walau sudah jadi orang kaya.
"Siapa yang mau beli, memang kalau di jual lumayan besar uang nya." sahut Radja lagi mengingat rumah dan juga kebun warisan dari orang tua nya.
"Lah kan iya, mending jual lah nanti uang nya bisa ku pakai shoping." Juwita tertawa pelan.
"Kalau ada waktu besok di lihat dulu lah, di bersihkan biar menarik peminat." ujar Radja pelan.
"Ku temani lah besok, tidak ada kerjaan kan kamu?" Juwita sangat semangat.
Radja cuma mengangguk saja karena sebenarnya dia agak malas mau kembali kekampung halaman nya, ada rasa tidak nyaman dan malas juga mau lama lama di sana. apa lagi keuangan nya pun sangat mantap, semua ini hasil dari warisan orang tua nya yang sangat kaya saat di desa.
Oleh sebab itu warisan rumah besar dan juga kebun luas itu dia abaikan saja, cuma istri nya ini yang agak tamak sehingga apa apa semua mau di kuasai dan di jadikan uang untuk diri nya. takut bila di ambil orang, namun dia tau nya Radja adalah anak tunggal dalam keluarga Raharjo.
"Malas sekali aku kembali kesana, yang ada malah aku ingat saja dengan dia!" Radja merutuk pelan dan menyambar kunci mobil.
"Mau kemana kamu, Mas?" Juwita langsung bangkit.
"Ada urusan!" Radja tak menoleh dan langsung pergi.
"Kalau bukan harta mu maka tidak mungkin aku mau jadi istri mu, sikap dingin nya itu!" Juwita merutuk sendirian sambil menatap mobil Radja yang kian menjauh.
"Apa apa cuma pulang sebentar dan pergi lagi, aku yakin kalau di luar dia punya kekasih lain." Juwita sudah curiga dengan suami nya itu.
Greeeep.
Saat Juwita sedang bingung untuk menebak nebak apa yang sedang terjadi pada suami nya, sebuah tangan kekar merangkul pinggang wanita ini dengan erat nya, sesaat dia terperanjat kaget namun langsung tersenyum karena dari bau nya saja dia sudah hapal. tidak lain dan tidak bukan bahwa pria yang ada di belakang nya adalah Mateo, sang berondong yang selalu ia sewa.
"Lama sekali suami mu pergi, aku sudah tidak sabar menunggu." bisik Mateo di telinga Juwita.
"Biasa lah, biar pun lama aku pun tidak melakukan apa apa dengan dia." jawab Juwita menikmati rabaan nya Mateo.
"Kau tidak boleh dengan nya, boleh nya dengan aku saja." bisik Mateo lagi yang membuat Juwita merasa bahagia karena kekasih nya posesif.
"Pindah kekamar saja." Juwita sudah tidak tahan lagi akan godaan nya Mateo.
"Kita coba di tempat baru, rumah mu kan tidak ada pembantu atau cctv nya juga." Mateo mendorong Juwita di sofa.
"Aaaahh, sayaaaangg!" Juwita sangat terpesona melihat tubuh sexy nya Mateo.
Dia menuduh Radja punya selingkuhan di luar sana sehingga tidak pernah menyentuh diri nya selama hampir satu tahun ini, namun nyata nya dia lah yang sudah bermain gila dengan pria bayaran. Juwita rela membayar seorang berondong dengan harga lima ratus ribu untuk satu hari, namun semakin hari malah Mateo semakin dekat sehingga bukan cuma lima ratus saja dalam sehari.
"Ochhhh, aaaahh nikmat nya!" Juwita menjerit karena sedang di pompa.
"Tentu nya ada bayaran lebih untuk kan?" Mateo meraba dari leher hingga kedada.
"Aaaaahhh, kau tenang saja karena aku ada sesuatu untuk mu." Juwita sampai merem melek menikmati nya.
"Sssshhh, aaaahhkkkk!" Mateo juga menggerang merasakan nikmat nya.
Tidak pernah tau bahwa sepasang mata yang penuh dendam menatap nya penuh kebencian, namun sosok yang melayang itu sama sekali tidak bisa lama di sini. kehadiran nya cuma sebentar saja dan segera pergi, bila dia memaksakan diri maka arwah nya bisa terbakar di rumah ini.
...****************...
Semilir angin menerpa pohon pisang yang berbaris sangat luas itu, dulu sama sekali tidak ada daun kering di sana, karena di tata rapi oleh tukang kebun nya. namun saat ini begitu semak belukar sehingga terasa sangat menakutkan, banyak buah yang sampai menguning dan warga tidak mau mengambil nya karena takut.
"Sudah lah yang matang ini saja, Pak." Bu Asri menyenter suami nya yang sedang mau mencuri pisang di kebun luas itu.
"Itu ada pisang kepok nya besar sekali, kalau di jual laku lima puluh ribuan itu." Pak Sarjo tertarik dengan buah nya yang besar.
"Tidak usah, kita makan saja yang mateng ini." Bu Asri takut walau dia pun juga butuh uang untuk memberi makan empat anak nya yang masih kecil.
"Kamu diam saja, aku akan mengambil yang besar itu." Pak Sarjo tidak mau mendengarkan istri nya.
"Ya Allah kok begini sekali to hidup ku, mau makan saja sampai harus mencuri." Bu Asri mengusap air mata nya dan segera pulang kerumah karena rumah nya memang dekat dengan kebun pisang ini.
Pak Sarjo masih sibuk menebang pohon dengan hati hati agar tidak menimbulkan suara, dengan uang lima puluh ribu maka bisa mendapatkan beras sekitar lima kilo bila beli di petani nya langsung. tapi kalau di toko paling kencang dapat empat kilo, bisa untuk makan tiga hari beras segitu.
"Nduk, njaluk pisang yo." Pak Sarjo memikul pisang kepok yang sangat besar.
Wuusssssh.
Angin dingin menerpa punggung nya membuat pria ini segera menoleh kebelakang, seketika dia pucat karena yang di takuti memang benar muncul. dengan tubuh yang sangat kurus dan baju compang camping, wanita itu muncul dari balik pohon pisang.
"Aaaaahhh setaaaan!" Pak Sarjo berlari kencang walau harus memikul pisang nya.
Setan yang di takuti di kebun pisang ini hanya menatap nya penuh kebencian, namun dia sama sekali tidak menimbulkan suara atau pun tangisan. memang beberapa orang yang permah bertemu dengan nya mengatakan, bahwa wanita yang ada di balik pohon pisang itu tidak pernah bersuara apa bila muncul.
"Hooosssh, hoosssssh." Pak Sarjo terengah engah dan membawa masuk pisang nya kedalam rumah.
"Ada yang melihat, Pak?" Bu Asri cepat menutup pintu.
"Tidak ada." Pak Sarjo terduduk dengan wajah pucat di dapur nya karena masih terbayang dengan wajah wanita itu.
"Sampean melihat nya ya?" tanya Bu Asri lagi karena sudah ketakutan.
"Apa sih kau ini sibuk sekali, itu besok di jual biar bisa beli beras!" Pak Sarjo tidak mau terus terang.
Bu Asri cuma menatap suami nya dengan pandangan yang amat nelangsa, meratapi hidup nya yang amat sengsara ini karena mereka memang sering mencuri, terutama di kebun pisang karena jarak nya dengan rumah sangat dekat sekali.
Jangan lupa like dan comen nya ya guys, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Dewi Rantika
apa mngkin hantu perempuan itu kekasih Radja,atau istri nya,kakak nya,atau adik nya,atau siapa ya.msh lama kalo mau tau siapa,ini Bru part 2 .utk skrng hnya author yg tau 😅😅😅
2025-05-29
4
V3
si Juwita menuduh suami nya selingkuh tp Dia sndri mlh jd Jalang Sampah nya Brondong ,, kga sadar diri tuh orang 🤬🤬😡
kasihan bgt suami istri itu mo makan ja mpe harus mencuri dulu , mna anak nya ada 4 🥺🥺
tu hantu wanita stp nongol gak prnh bersuara ,,, apakah hantu nya bisu x yaaa ❓🤔
2025-05-29
1
Dewi
Ealah dsar wanita stres nih juwita dia yg brmain di belkng main nuduh2 suami nya dlu..
Kgian si radja knpa tuh gk mau nyentuh si juwita uda stahun..
Tau mgkn si radja tau klo juwita selingkuh
2025-06-03
1