" setelah sampai di kantor hubungi Erica " perintah Zean.
" baik tuan " jawab Dylan.
_
Liona yang baru saja datang langsung melemparkan tas branded nya ke sofa ruang tamu dengan penuh amarah yang memuncak liona secara kasar menghentakkan kakinya, dia berjalan menuju dapur.
" Alia.... " teriak liona yang sanggup membuat para pelayan terperanjat oleh teriakan dari sang nyonya rumah.
" Alia... " teriak Leona lagi tapi Alia tidak menampakkan diri nya sama sekali menjawab pun tidak.
" sifa " panggil Leona pada salah satu pelayan yang ada di sekitar nya.
" iya nyonya " jawab sifa dengan gemetar karena takut jadi sasaran kemarahan Leona.
" di mana wanita bodoh itu" tanya Leona, yang di maksudnya adalah Alia.
" sa... saya belum lihat Alia dari tadi pagi nyonya " jawab sifa.
" bibi arum.... " teriak Leona memanggil bi arum.
" iya nyonya " segera bibi arum menghampiri Leona.
" dia mana Alia? " pertanyaan yang sama di lemparkan kepada bibi arum.
" maaf nyonya nak Alia pergi ke supermarket tadi " jawab jujur bibi arum, dia yakin Alia akan menjadi sasaran kemarahan Leona.
"sialan " umpat Leona, tak lama Alia masuk kerumah lewat pintu belakang pas sekali ada Leona di sana.Amarah Leona semakin menjadi-jadi saat melihat Alia dengan senyuman nya.
" dari mana saja kamu hah? " tanya Leona dia berjalan dengan langkah kasar menghampiri Alia yang tentang berdiri di pintu dapur, tiba-tiba Leona dengan kecang menarik telinga Alia dan menyeret nya ke dalam kamar mandi.
" ibu sakit... " pekik Alia kesakitan namun Leona tetap menyeretnya ke dalam kamar mandi Leona mendorong kasar, Alia lalu di siram dengan air dingin hingga Alia mengigil kedinginan.Leona melakukan itu hanya karena dia sangat membenci Alia, setiap kali Leona marah atau kesal Alia lah yang menjadi sasaran nya.
" oh... sudah berani kamu membantah ibu mu ini, bahkan kamu berani keluar tanpa sepengetahuan ku" ucap leona.
Plakkk_sebuah tamparan mendarat di pipi Alia hingga sudut bibir nya berdarah. tak cukup dengan satu tamparan leona juga memukul Alia dengan keras.
Sebelum pulang tadi Leona mendapatkan cibiran dari salah satu teman arisan nya yang membuat Leona merasa tidak terima, namun Leona tidak menanggapi cibiran tersebut karena dia harus menjaga sikap nya di depan orang-orang itu.
Sesampainya di rumah Leona menjadikan Alia sasarannya, entah apa yang merasuki leona hingga dia berpikir ingin membakar lidah Alia, dengan seringai jahat leona. dia membawa Alia yang basah kuyup ke ruang kerja suaminya Fahmi.
Alia di seret dengan paksa oleh leona, para pelayan yang melihat itu tercengang dan ketakutan tidak berani mencampuri urusan leona atau mencegah leona untuk menyakiti Alia, mereka semua hanya bisa melihat dan bungkam seperti biasa mengabaikan Alia yang menangis kesakitan.
" Alia minta maaf Bu Alia salah hiksss... hiksss.... Alia salah ibu... Alia salah.... Alia minta maaf hiksss.. " ucap Alia berulang pada leona memohon dan histeris tak ada satupun dari mereka ingin menolong nya.
"DIAM... kamu membuat telinga ku sakit " teriak leona, saat sudah ada di ruang kerja Fahmi dia mencari korek api dan rokok.
" pelayan "panggil leona dengan keras, tak lama mereka datang ke hadapan leona.
" tahan dia agar tidak kabur" perintah leona, dia menghisap rokok itu,tatapan mata yang tajam sanggup membuat para pelayan juga ketakutan.mereka menuruti perintah leona memegang kedua tangan Alia dengan kencang hingga Alia tidak bisa berkutik dan hanya menangis.
" ini hukuman buat kamu yang berani melangkah keluar dari rumah ini " ucap leona, dia mencekal pipi Alia membuat nya membuka mulut dengan paksa.leona menempelkan rokok yang dia hisap di lidah Alia.
Dengan senyuman puas melihat Alia yang menderita, Alia hanya bisa menangis tanpa bisa melawan. seakan tidak cukup membakar lidah Alia dengan rokok leona juga ingin melukai wajah Alia yang cantik.
Leona mencari benda tajam di meja suaminya fahmi dia melihat pena tajam yang cukup untuk membuat luka di wajah Alia.
Bibi arum ingin melihat keadaan Alia, saat ia melihat leona yang hendak melukai wajah Alia bibi arum dengan cepat memeluk Alia agar leona berhenti.
" tolong nyonya maafkan nak Alia" pintar bibi arum, ia menangis memohon kepada leona.
" saya mohon nyonya "pinta bibi arum dengan memohon kepada leona.
" sial mengganggu saja " umpat leona dia melemparkan pena tadi ke sembarang tempat.
" jangan samapai ini terulang lagi " perintah leona kepada bibi arum.
" baik nyonya, saya janji ini tidak akan terulang lagi " ucap bibi arum. Leona pun meninggalkan ruang kerja fahmi di ikuti dengan dua pelayan yang tadi membantunya.
" nak Alia sakit? " tanya bibi arum dia tak kuasa melihat Alia yang penuh memar dan luka di sekujur tubuh nya,air matanya mengalir tanpa henti,Alia hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Bibi arum membawa nya ke kamar, dia menggantikan pakaian Alia yang basah mengobati luka memar dan sobek di telinga nya, Alia hanya diam membiarkan bibi arum melakukan semuanya tatapan mata Alia sungguh kosong seakan tidak ada lagi secerah cahaya di mata gadis lugu itu.
" ya Tuhan kenapa nasib nya sungguh tidak beruntung " gumam bibi arum, air matanya menetes membasahi wajah keriput nya yang luput karena usia yang tidak muda lagi.
Alia hanya membisu, dengan tatapan mata nya yang kosong bahkan air matanya saja sudah kering tidak bisa menetes lagi. membuat sang bibi semakin khawatir.
_
Di satu sisi terlihat Zean masih berkutat dengan pekerjaan nya padahal sudah waktu nya untuk pulang, namun dia masih di sibukan dengan pekerjaan yang meminta untuk di selesaikan.
" tuan " panggil Dylan.
" ada apa? " tanya Zean tanpa mengalihkan perhatian nya.
" tuan nona Erica sudah datang " ucap Dylan.barulah Zean meletakkan dokumen itu.
" apa penyakit mu kambuh lagi? " tanya Erica dia sudah duduk di sofa tamu, Erica adalah sepupu dari Zean wanita itulah yang selalu membatu Zean.
" tidak " jawab Zean singkat dia menyusul duduk di sofa.
" laku kenapa kau memanggilku? " tanya Erica, tak bisanya orang sibuk seperti Zean memanggilnya tanpa keperluan apa-apa.
" aku hanya ingin mengecek kesehatan ku saja " jawab Zean.
" tunggu-tunggu aku mersa aneh tidak biasanya orang seperti mu memanggilku " ucap Erica mersa curiga.
" memangnya kenapa? " tanya Zean dengan heran.
" tidak apa-apa " jawab singkat Erica dia pun memakai sarung tangan dan mulai memeriksa Zean.
" kurasa kamu baik-baik saja apa ada keluhan? " tanya Erica, dia sambil membuka sarung tangannya.
" aku bersentuhan dengan wanita " ucap Zean yang tiba-tiba.
" apa? " pekik Erica.
" katakan sekali lagi apa? " pinta Erica yang tak percaya dengan apa yang di katakan Zean barusan.
" apa telinga mu budek kemasukan sesuatu? " cetus Zean yang tak mau lagi mengulang perkataan nya.
_
_
_
_JANGAN LUPA SUPORT MIMIN DENGAN KASIH HADIAH🎁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
LISA
Ya Tuhan kejam banget Leona pdhl dia ibunya Alia..Tuhan segera tolong Alia sembuhkan dia dan kirim penolong yg membawa dia keluar dr rumah itu..lalu hukum Leona & Fahmi.
2025-06-01
1
Ana. s.
😢😢
2025-05-31
0