Mantan adik gue masuk ke hidup gue (lagi)

Dua hari setelah insiden ketemu Adit di minimarket, hidup gue kayak bom waktu. Gue ngerasa kayak dilihatin banyak mata di mana-mana, kayak ada CCTV di setiap gerakan gue. Dan feeling gue nggak salah.

Pagi-pagi banget, Rayyan udah nunggu gue di meja makan. Biasa, sarapan sereal ala CEO. Tapi kali ini, ekspresinya beda.

“Si Adit itu mantan siapa?” tanyanya tiba-tiba, tajem.

Gue yang lagi ngunyah roti langsung mau keselek. “Hah? Adit?”

“Iya. Dia bilang kalian pernah deket.”

Gue narik napas panjang. “Dia mantan tunangan adik gue, Ray. Nindi.”

Rayyan diem. Matanya nggak lepas dari gue. Gue udah siap dimarahin, tapi dia malah ngomong datar.

“Kenapa lo nggak bilang dari awal?”

“Karena gue nggak nyangka dia bakal muncul lagi. Dan... gue takut lo nganggep gue bawa masalah.”

Dia bersandar, ngeremas jari-jarinya. “Adit sekarang partner bisnis dari klien utama gue. Dia hadir di meeting tadi pagi. Dan dia sempet nyentil soal pernikahan kita.”

Gue langsung pucat. “Dia ngomong apa?”

“Cuma kode-kode. Tapi kalau dia mulai nyebar gosip, kita bisa kena.”

Gue duduk, nahan napas. Oke, ini mulai gawat.

“Gue harus gimana?”

Rayyan natap gue dalam. “Kita harus bikin dia percaya kalau hubungan kita real. Bahkan... lebih dari real.”

Gue ngernyit. “Maksud lo?”

“Mulai sekarang, kita harus lebih kelihatan mesra. Di depan publik. Termasuk media. Dan mungkin... harus siap kalau kita harus tinggal serumah buat kelihatan beneran suami istri.”

Gue melongo. “Hah?? Bukannya sekarang aja kita udah serumah?”

“Serumah, iya. Sekamarnya belum.”

Gue langsung batuk. “Rayyan, lo serius?”

Dia angguk, pelan tapi pasti.

“Kalau Adit mau main api, kita harus nyiram pake bensin. Bikin dia meledak sebelum dia meledakkan kita.”

Gue diem. Dilema. Ini kontrak pernikahan, bukan sinetron stripping. Tapi sekarang, semuanya makin kacau. Gue harus bertahan… atau kebongkar.

Gue berdiri di depan pintu kamar utama dengan koper kecil yang baru aja gue angkut dari kamar tamu.

Jantung gue? Deg-degan.

Tangan gue? Dingin.

Pikiran gue? Campur aduk kayak es campur isi rendang.

Dari dalam, suara Rayyan terdengar. “Masuk aja. Udah gak perlu ketok pintu, kan? Kita suami istri.”

Gue tarik napas panjang, terus dorong pintu pelan. Dan… voila. Kamar itu luas banget. Kasur king size, jendela gede ke arah balkon, dan wangi parfumnya Rayyan yang… bikin otak gue nge-lag beberapa detik.

Dia lagi duduk di sofa, laptop di pangkuan, rambut sedikit acak-acakan tapi entah kenapa malah kelihatan makin ganteng.

Bangke.

“Gue tidur di sofa, ya,” gue langsung ngomong.

Dia liat gue sekilas, senyum tipis. “Santai aja. Kasurnya luas. Kalo takut ketempelan, lo bisa bikin garis batas di tengah.”

Gue ngelirik dia, males. “Gue bukan anak TK, Ray.”

“Tapi lo juga bukan istri beneran.”

...

Hening.

Gue taro koper di pojok, terus duduk di tepi kasur. Oke, ini fix aneh. Gue satu kamar sama cowok yang secara hukum suami gue, tapi secara hati… stranger plus bonus kontrak palsu.

“Besok kita ada pemotretan buat majalah bisnis,” kata dia tiba-tiba. “Tema keluarga muda bahagia. Jadi lo harus siap tampil mesra.”

Gue langsung ngelirik. “Mesra gimana?”

“Pegangan tangan. Saling tatap. Kadang peluk. Ya kayak pasangan beneran lah.”

Gue melongo. “Rayyan, lo sadar gak sih? Lo ngajak gue akting terus tiap hari, tapi makin lama... yang pura-pura ini mulai terasa beneran, tau gak?”

Dia diem. Mukanya berubah. “Lo mulai baper?”

Gue nyengir sinis. “Gak, Ray. Gue cuma takut… salah satu dari kita, ntar gak bisa ngebedain mana yang akting, mana yang asli.”

Dia pelan-pelan nutup laptop. Terus jalan ke arah gue.

Jarak kami cuma sejengkal.

“Makanya, jangan terlalu masukin hati. Ingat aja tujuan awal lo: uang.”

Gue senyum pahit. “Dan lo, tujuan lo apa? Biar bokap lo seneng, bisnis lo aman, dan citra lo tetap kinclong?”

Dia gak jawab.

Dia cuma ngambil bantal, naruh di lantai. “Gue tidur di sini. Lo di kasur. Nanti kalau mau pake kamar mandi, gantian.”

Gue diem, ngeliatin dia gelar selimut di karpet mahal.

“Ray…”

“Hm?”

“Lo gak takut baper juga?”

Dia berhenti sebentar. Terus jawab pelan.

“Gue lebih takut... lo yang baper duluan.”

Episodes
1 Aku dan hidup yang bercanda
2 Pindah ke dunia sultan
3 Istri kontrak masuk dunia glamour
4 Makan malam penuh interogasi
5 Mantan adik gue masuk ke hidup gue (lagi)
6 Pemotretan, pelukan, dan pandangan yang gak lagi sama
7 Rahasia dari masa lalu yang siap ngebom hubungan
8 Tamu tak diundang dan dokumen yang mengguncang
9 Cerita lama dan luka yang masih basah
10 Liburan tanpa kontrak, tapi mantan datang
11 kejutan manis dan undangan mengejutkan
12 Serangan dari dua arah
13 Konfrontasi si suami galak
14 Kakak ipar galak nan dingin
15 Karakter cewek petarung
16 pertemuan rahasia dibtengah malam
17 Saat Ending Harus Dinego
18 Proyek Kebenaran Bikin Geger
19 Viral yang Gak Diinginkan
20 Pertemuan yang Gak Pernah Gue Bayangin Lagi
21 Meja meeting dan muka lama
22 Reading Naskah atau Permainan Psikologis
23 Kontrak yang Diam-diam Ditandatangani
24 Reading Ulang dan Rumor yang Bikin Ribut
25 Aib yang Terbuka dan Perasaan yang Gak Bisa Disembunyiin
26 Dari Nol, Tapi Gak Sendiri
27 Sponsor Misterius dan Pilihan yang Gak Gampang
28 Surat Tanpa Nama, Ancaman Pertama
29 Kota Lama, Luka Lama
30 – Naskah Terakhir dan Rahasia yang Kebongkar
31 Penutupan atau Awal Baru?
32 Si Cantik Bernama Klien
33 Luka yang Gak Pernah Sembuh
34 Lo Nyerang yang Salah, Karina
35 Restu yang Gak Semudah Itu
36 Yang Paham Bukan Cuma Soal Kata-Kata
37 Karma Emang Gak Pernah Salah Alamat
38 Gak Semua Masa Lalu Harus Dibawa ke Masa Depan
39 Makan Malam Romantis dan Satu Nama dari Masa Lalu
40 Dikit-Dikit Muncul, Kayak Bayangan Mantan
41 Bertahan Karena Cinta atau Mundur Karena Harga Diri
42 Omongan Masa Depan: Serius Tapi Bikin Merinding
43 Tatapan Itu Milik Siapa?
44 Cewek dari Masa Lalu
45 Semua Rahasia Gue
46 Serangan Pertama: Gak Cuma Mental
47 Sekutu Baru, Musuh Lama
48 Rencana Busuk yang Kena Angin
49 Pagi yang Nggak Biasa
50 Hasil yang Bikin Jantung Copot
51 Ketemu Mantan di Ruang Pitching?!
52 Klien Ngambek, Pacaran Tetap Jalan!
53 Tawaran Gila: 7 Hari Bikin Brand dari Nol?!
54 Pura-Pura Jadi Model, Tapi Hatinya Nggak Pura-Pura
55 Si Cewek Blazer Putih Nggak Mau Pergi
56 Mantan Mulai Gigit Jari, Nayla Makin Bersinar
57 Cowok yang Dulu, Sekarang Cuma Penonton
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Aku dan hidup yang bercanda
2
Pindah ke dunia sultan
3
Istri kontrak masuk dunia glamour
4
Makan malam penuh interogasi
5
Mantan adik gue masuk ke hidup gue (lagi)
6
Pemotretan, pelukan, dan pandangan yang gak lagi sama
7
Rahasia dari masa lalu yang siap ngebom hubungan
8
Tamu tak diundang dan dokumen yang mengguncang
9
Cerita lama dan luka yang masih basah
10
Liburan tanpa kontrak, tapi mantan datang
11
kejutan manis dan undangan mengejutkan
12
Serangan dari dua arah
13
Konfrontasi si suami galak
14
Kakak ipar galak nan dingin
15
Karakter cewek petarung
16
pertemuan rahasia dibtengah malam
17
Saat Ending Harus Dinego
18
Proyek Kebenaran Bikin Geger
19
Viral yang Gak Diinginkan
20
Pertemuan yang Gak Pernah Gue Bayangin Lagi
21
Meja meeting dan muka lama
22
Reading Naskah atau Permainan Psikologis
23
Kontrak yang Diam-diam Ditandatangani
24
Reading Ulang dan Rumor yang Bikin Ribut
25
Aib yang Terbuka dan Perasaan yang Gak Bisa Disembunyiin
26
Dari Nol, Tapi Gak Sendiri
27
Sponsor Misterius dan Pilihan yang Gak Gampang
28
Surat Tanpa Nama, Ancaman Pertama
29
Kota Lama, Luka Lama
30
– Naskah Terakhir dan Rahasia yang Kebongkar
31
Penutupan atau Awal Baru?
32
Si Cantik Bernama Klien
33
Luka yang Gak Pernah Sembuh
34
Lo Nyerang yang Salah, Karina
35
Restu yang Gak Semudah Itu
36
Yang Paham Bukan Cuma Soal Kata-Kata
37
Karma Emang Gak Pernah Salah Alamat
38
Gak Semua Masa Lalu Harus Dibawa ke Masa Depan
39
Makan Malam Romantis dan Satu Nama dari Masa Lalu
40
Dikit-Dikit Muncul, Kayak Bayangan Mantan
41
Bertahan Karena Cinta atau Mundur Karena Harga Diri
42
Omongan Masa Depan: Serius Tapi Bikin Merinding
43
Tatapan Itu Milik Siapa?
44
Cewek dari Masa Lalu
45
Semua Rahasia Gue
46
Serangan Pertama: Gak Cuma Mental
47
Sekutu Baru, Musuh Lama
48
Rencana Busuk yang Kena Angin
49
Pagi yang Nggak Biasa
50
Hasil yang Bikin Jantung Copot
51
Ketemu Mantan di Ruang Pitching?!
52
Klien Ngambek, Pacaran Tetap Jalan!
53
Tawaran Gila: 7 Hari Bikin Brand dari Nol?!
54
Pura-Pura Jadi Model, Tapi Hatinya Nggak Pura-Pura
55
Si Cewek Blazer Putih Nggak Mau Pergi
56
Mantan Mulai Gigit Jari, Nayla Makin Bersinar
57
Cowok yang Dulu, Sekarang Cuma Penonton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!