Istri kontrak masuk dunia glamour

Hari Sabtu sore, gue lagi selonjoran di kamar, nonton drama Korea sambil makan mie instan (yang katanya bisa bikin awet jomblo), tiba-tiba HP gue bunyi.

Rayyan:

“Siapin diri lo. Jam tujuh malam kita harus dateng ke acara gala dinner. Penampilan lo harus... layak.”

Gue nelen mie mentah-mentah. “L-layak?”

“Gue kirim tim stylist. Jangan pake baju kaus kayak biasa.”

Klik. Diteleponin orang galak emang nggak pernah manis. Tapi ya... itulah kontraknya.

Setengah jam kemudian, tiga orang cewek kece masuk ke kamar gue, bawa koper gede, alat make up segambreng, dan satu set gaun malam yang... wow.

“Ini desainer langsung dari Milan, Mbak Nayla. Kita dandanin ya, harus cetar.”

Gue cuma bisa pasrah dijadiin boneka hidup. Rambut gue dicatok, muka dipoles sampe glowing kayak bintang iklan skincare Korea, trus gaun malam warna merah marun itu... sumpah, pas banget di badan. Ngepasin tapi sopan. Cantik, elegan, dan... gue nyaris nggak ngenalin diri sendiri pas ngaca.

Jam tujuh malam, mobil sedan hitam udah nunggu di depan rumah. Rayyan keluar dari ruangannya, pakai tuxedo hitam, rambut klimis, dan... wow. Cowok ini emang menyebalkan, tapi visualnya tuh nyebelin banget juga.

Dia liat gue sekilas. “Not bad.”

Gue nyengir. “Wow, lo puji gue? Mungkin hujan meteor besok.”

Dia nggak jawab. Cuma narik tangan gue dan masuk ke mobil. Kita melaju ke hotel bintang lima, tempat acara gala dinner digelar. Pas turun dari mobil, wartawan langsung nyorot kamera. Blitz. Suara klik-klik-klik.

Rayyan narik pinggang gue, deket banget sampe gue bisa denger degup jantungnya.

“Inget, lo istri gue. Jalan kayak beneran,” bisiknya pelan di kuping gue.

Dan dengan penuh drama, kita masuk ballroom sambil berlagak jadi pasangan mesra.

Semua mata langsung tertuju ke kita. Bisik-bisik mulai kedengeran.

“Eh, itu istrinya Rayyan, ya?”

“Baru nikah ya? Cantik juga.”

“Gak pernah muncul di berita, lho. Low profile banget.”

Gue nyengir dalam hati. Mereka gak tau aja ini cuma kawin kontrak.

Di tengah kerumunan, gue sadar... hidup gue berubah total. Dari editor freelance jadi istri pura-pura CEO tajir. Dan sekarang, gue lagi berdiri di dunia yang bukan milik gue—dunia penuh kemewahan, kamera, dan kebohongan.

Tapi gue harus tahan. Demi Nindi. Demi semuanya.

Dan tanpa gue sadari, tangan Rayyan masih nempel di pinggang gue. Hangat. Tegas.

Dan jantung gue... mulai berdetak aneh.

Malam itu, gala dinner berjalan kayak di film. Musik jazz, makanan yang namanya susah dieja, orang-orang berdasi rapi dan dandan mewah. Gue cuma bisa senyum-senyum palsu sambil nahan kaki yang mulai pegal gara-gara heels 12 cm.

Tapi yang bikin gue merinding bukan karena heels… tapi karena tatapan satu orang dari ujung ruangan.

Seorang pria paruh baya, dengan setelan abu-abu yang rapi dan aura bos gede. Dia jalan pelan ke arah kita. Dan Rayyan langsung berdiri tegak, mukanya kaku.

“Pak Mahardika,” sapa salah satu tamu.

Oh no. Ini pasti...

“Rayyan,” ucap si pria, tegas.

Rayyan narik tanganku, nyengir tipis. “Pak, kenalin. Ini Nayla. Istri saya.”

Pak Mahardika liat aku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tatapannya... tajam. Kritis. Nggak percaya.

Gue senyum sopan. “Selamat malam, Pak.”

“Baru kali ini saya denger kamu nikah, Rayyan. Tanpa undangan. Tanpa kabar. Bahkan ibumu nggak tahu.”

Rayyan jawab datar, “Saya udah dewasa, Pak. Nggak semua keputusan harus saya laporin.”

Pak Mahardika ngelirik gue lagi. “Kamu kerja apa, Nayla?”

“Editor lepas, Pak,” jawabku jujur.

Dia angguk pelan, tapi dari nada suaranya... gue bisa nebak: Dia nggak percaya sama pernikahan ini.

Dan dugaan gue bener. Pas kita balik duduk, Rayyan bisik pelan.

“Bokap gue curiga. Dia mungkin bakal nyelidikin lo.”

Gue langsung tegang. “Mampus…”

“Tenang. Kita harus main rapi. Jangan kasih celah,” ucapnya sambil ngambil gelas wine dan minum santai.

Gue tarik napas. Oke, Nayla. Ini bukan cuma kawin kontrak lagi. Ini udah jadi misi hidup dan mati (bukan lebay, tapi lo coba deh dilihatin calon mertua CEO kayak lo maling lemari emas).

Jam 11 malam, kita pulang. Di mobil, suasana hening. Tapi kepala gue penuh pikiran.

“Rayyan,” kataku pelan.

“Hm?”

“Kalo bokap lo sampe tahu pernikahan ini palsu… gimana?”

Dia liat ke arahku, matanya dingin tapi... ada sedikit kekhawatiran di situ.

“Maka dari itu, lo harus bener-bener jadi istri gue. Di depan siapa pun. Bahkan di depan hati lo sendiri.”

Gue nyengir pahit. “Susah, Ray. Lo dingin, nyebelin, galak, dan... menyebalkan banget.”

Dia balas nyengir. “Bagus. Jadi lo gak bakal jatuh cinta.”

Masalahnya... kenapa barusan gue ngerasa sedikit kecewa pas dia ngomong gitu?

Episodes
1 Aku dan hidup yang bercanda
2 Pindah ke dunia sultan
3 Istri kontrak masuk dunia glamour
4 Makan malam penuh interogasi
5 Mantan adik gue masuk ke hidup gue (lagi)
6 Pemotretan, pelukan, dan pandangan yang gak lagi sama
7 Rahasia dari masa lalu yang siap ngebom hubungan
8 Tamu tak diundang dan dokumen yang mengguncang
9 Cerita lama dan luka yang masih basah
10 Liburan tanpa kontrak, tapi mantan datang
11 kejutan manis dan undangan mengejutkan
12 Serangan dari dua arah
13 Konfrontasi si suami galak
14 Kakak ipar galak nan dingin
15 Karakter cewek petarung
16 pertemuan rahasia dibtengah malam
17 Saat Ending Harus Dinego
18 Proyek Kebenaran Bikin Geger
19 Viral yang Gak Diinginkan
20 Pertemuan yang Gak Pernah Gue Bayangin Lagi
21 Meja meeting dan muka lama
22 Reading Naskah atau Permainan Psikologis
23 Kontrak yang Diam-diam Ditandatangani
24 Reading Ulang dan Rumor yang Bikin Ribut
25 Aib yang Terbuka dan Perasaan yang Gak Bisa Disembunyiin
26 Dari Nol, Tapi Gak Sendiri
27 Sponsor Misterius dan Pilihan yang Gak Gampang
28 Surat Tanpa Nama, Ancaman Pertama
29 Kota Lama, Luka Lama
30 – Naskah Terakhir dan Rahasia yang Kebongkar
31 Penutupan atau Awal Baru?
32 Si Cantik Bernama Klien
33 Luka yang Gak Pernah Sembuh
34 Lo Nyerang yang Salah, Karina
35 Restu yang Gak Semudah Itu
36 Yang Paham Bukan Cuma Soal Kata-Kata
37 Karma Emang Gak Pernah Salah Alamat
38 Gak Semua Masa Lalu Harus Dibawa ke Masa Depan
39 Makan Malam Romantis dan Satu Nama dari Masa Lalu
40 Dikit-Dikit Muncul, Kayak Bayangan Mantan
41 Bertahan Karena Cinta atau Mundur Karena Harga Diri
42 Omongan Masa Depan: Serius Tapi Bikin Merinding
43 Tatapan Itu Milik Siapa?
44 Cewek dari Masa Lalu
45 Semua Rahasia Gue
46 Serangan Pertama: Gak Cuma Mental
47 Sekutu Baru, Musuh Lama
48 Rencana Busuk yang Kena Angin
49 Pagi yang Nggak Biasa
50 Hasil yang Bikin Jantung Copot
51 Ketemu Mantan di Ruang Pitching?!
52 Klien Ngambek, Pacaran Tetap Jalan!
53 Tawaran Gila: 7 Hari Bikin Brand dari Nol?!
54 Pura-Pura Jadi Model, Tapi Hatinya Nggak Pura-Pura
55 Si Cewek Blazer Putih Nggak Mau Pergi
56 Mantan Mulai Gigit Jari, Nayla Makin Bersinar
57 Cowok yang Dulu, Sekarang Cuma Penonton
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Aku dan hidup yang bercanda
2
Pindah ke dunia sultan
3
Istri kontrak masuk dunia glamour
4
Makan malam penuh interogasi
5
Mantan adik gue masuk ke hidup gue (lagi)
6
Pemotretan, pelukan, dan pandangan yang gak lagi sama
7
Rahasia dari masa lalu yang siap ngebom hubungan
8
Tamu tak diundang dan dokumen yang mengguncang
9
Cerita lama dan luka yang masih basah
10
Liburan tanpa kontrak, tapi mantan datang
11
kejutan manis dan undangan mengejutkan
12
Serangan dari dua arah
13
Konfrontasi si suami galak
14
Kakak ipar galak nan dingin
15
Karakter cewek petarung
16
pertemuan rahasia dibtengah malam
17
Saat Ending Harus Dinego
18
Proyek Kebenaran Bikin Geger
19
Viral yang Gak Diinginkan
20
Pertemuan yang Gak Pernah Gue Bayangin Lagi
21
Meja meeting dan muka lama
22
Reading Naskah atau Permainan Psikologis
23
Kontrak yang Diam-diam Ditandatangani
24
Reading Ulang dan Rumor yang Bikin Ribut
25
Aib yang Terbuka dan Perasaan yang Gak Bisa Disembunyiin
26
Dari Nol, Tapi Gak Sendiri
27
Sponsor Misterius dan Pilihan yang Gak Gampang
28
Surat Tanpa Nama, Ancaman Pertama
29
Kota Lama, Luka Lama
30
– Naskah Terakhir dan Rahasia yang Kebongkar
31
Penutupan atau Awal Baru?
32
Si Cantik Bernama Klien
33
Luka yang Gak Pernah Sembuh
34
Lo Nyerang yang Salah, Karina
35
Restu yang Gak Semudah Itu
36
Yang Paham Bukan Cuma Soal Kata-Kata
37
Karma Emang Gak Pernah Salah Alamat
38
Gak Semua Masa Lalu Harus Dibawa ke Masa Depan
39
Makan Malam Romantis dan Satu Nama dari Masa Lalu
40
Dikit-Dikit Muncul, Kayak Bayangan Mantan
41
Bertahan Karena Cinta atau Mundur Karena Harga Diri
42
Omongan Masa Depan: Serius Tapi Bikin Merinding
43
Tatapan Itu Milik Siapa?
44
Cewek dari Masa Lalu
45
Semua Rahasia Gue
46
Serangan Pertama: Gak Cuma Mental
47
Sekutu Baru, Musuh Lama
48
Rencana Busuk yang Kena Angin
49
Pagi yang Nggak Biasa
50
Hasil yang Bikin Jantung Copot
51
Ketemu Mantan di Ruang Pitching?!
52
Klien Ngambek, Pacaran Tetap Jalan!
53
Tawaran Gila: 7 Hari Bikin Brand dari Nol?!
54
Pura-Pura Jadi Model, Tapi Hatinya Nggak Pura-Pura
55
Si Cewek Blazer Putih Nggak Mau Pergi
56
Mantan Mulai Gigit Jari, Nayla Makin Bersinar
57
Cowok yang Dulu, Sekarang Cuma Penonton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!