Tanpa terasa sudah tiga bulan berlalu, dan sudah 2 bulan sejak perceraian itu disahkan.
Dunia seperti tak peduli, tetapi bagi Gita, semuanya sudah berubah. Ia tak lagi Gita Adriana, istri dari Dion Herlambang—anak pengusaha properti yang dulu dielu-elukan. Kini, ia adalah seseorang yang benar-benar baru.
Namanya kini, Keira Alisya.
Nama yang dipilihnya sendiri. Nama yang menggambarkan kelahiran kembali dirinya.
Tak ada lagi bayangan masa lalu. Tak ada lagi tangisan dalam gelap. Jiwa sang ratu di dalam dirinya menuntun setiap langkahnya tenang, penuh martabat, dan tak bisa disentuh oleh dunia yang kotor.
“Jadi... kamu serius pakai nama baru ini?” Amanda menatap KTP yang baru dicetak dengan kening mengernyit.
Gita—sekarang Keira—mengangguk sambil merapikan map dokumennya. “Ya. Aku udah bikin semua dokumen legal. Nama ini bukan sekadar pelarian. Ini identitasku yang sekarang.”
Amanda menggeleng. “Gila... kamu bener-bener niat. Bahkan aku aja belum bisa move on dari cowok yang ghosting dua bulan lalu.”
Keira tersenyum tipis. “Karena aku bukan cuma move on dari pria. Aku move on dari seluruh kehidupan lamaku.”
Amanda mendesah, lalu mengambil satu kotak brownies dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. “Oke, Nona Keira. Sekarang kamu udah siap jadi single, cantik, kuat, dan... pengangguran.”
Keira tertawa kecil. “Belum juga. Aku udah lamar kerja. Ada panggilan interview minggu depan di salah satu firma desain interior.”
“Wow, kamu beneran jalanin semua dari nol?”
Keira menatap keluar jendela. “Ya. Karena aku ingin jadi seseorang yang benar-benar berdiri dengan kakinya sendiri. Nggak numpang nama, nggak numpang harta. Hanya diri sendiri dan kemampuanku.”
"Aku bangga padamu Keira, semoga kamu sukses dan bisa menunjukkan pada orang orang yang sudah menyakiti kamu, aku mendung kamu sepenuhnya" ujar amanda tulus.
"Terima kasih Amanda, kamu juga akan jadi dokter yang sukses tapi kenapa kamu gak buka praktek sendiri, bukanya cita cita kamu punya klinik sendiri?" tanya Keira
"Mau sih tapi uangku belum cukup untuk semua itu, kamu tau sendiri bukan aku ini anak yatim piatu gak punya keluarga hidup sendiri jadi aku berjuang sendiri juga. Jadi perlahan saja" jawab Amanda.
Keira terdiam lama, lalu bertanya pada Amanda.
"Amanda apa kamu tau dimana tempat pelelangan batu berharga disini?" tanya Keira
"Batu berharga?" tanya Amanda
"Iya kamu tau tidak?" tanya Keira
"Sepertinya aku tau dan pernah dengar, memangnya kenapa ?" tanya Amanda
"Kita bisa beli batu itu dan menjualnya lagi dengan harga 10 kali lipat, jika ada dan tidak salah pilih kita akan kaya raya tanpa harus bekerja keras. Kamu juga bisa bangun klinik atau aku akan bangunkan kamu rumah sakit" jawab Keira santai.
"Yang benar tapi dari mana modal membelinya pasti mahal, apa tabunganku cukup lihat ini jika bisa ayo kita coba" ujar Amanda antusias.
"Kamu percaya padaku?, kamu tidak takut jika uangmu hilang?" tanya Keira
"Aku percaya padamu, jikapun hilang ya sudah buka rezeki kita" jawab Amanda santai dan itu membuat Keira tersenyum.
"Kamu tenang saja, karena kamu percaya padaku aku tidak akan membuat kamu kecewa kita pasti mendapatkannya" jawab Keira yakin
"Aamiin semoga saja, tapi Keira kamu apa kamu tau tentang batu itu, bagaimana kamu bisa tau itu batu bagus?" tanya Amanda
"Aku tau dari mentuknya" jawab Keira asal karena mana mungkin dia berterus terang memberi tau kemampuannya
Dan Amanda percaya saja dengan Pa yang di katakan Keira semenjak banyak kejadian yang terjadi setelah apa yang di ucap oleh Keira .
"Baiklah kita akan bekerja seperti biasa. Dulu sembari cari tau dimana ada hal semacam itu di kota ini atau kita harus pergi kenegara lain" ujar Keira
"Baiklah kita akan. Sama sama mencari" jawab Amanda setuju
...----------------...
Hari wawancara datang lebih cepat dari yang ia bayangkan.
Keira berdiri di depan gedung tinggi berlapis kaca dengan nama perusahaan Ariesta Studio desain grafis terpampang elegan di lobi. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum melangkah masuk.
Ia mengenakan blouse putih bersih dan rok pencil warna krem, rambutnya digelung sederhana. Tak ada lagi aura perempuan rapuh. Yang ada adalah ketegasan elegan yang membuat siapa pun yang melihatnya menoleh dua kali.
“Selamat pagi, saya Keira Alisya. Ada janji interview jam sepuluh,” ucapnya ramah pada resepsionis.
Gadis muda di meja mengangguk sambil mencatat. “Silakan tunggu sebentar, Mbak Keira. Bapak Tomi sebentar lagi turun.”
Keira hanya mengangguk dan duduk tenang di sofa ruang tunggu. Tapi hatinya cukup berdebar. Ini bukan sekadar wawancara kerja. Ini adalah titik awal hidupnya yang baru.
Tak lama, suara langkah kaki terdengar. Lelaki tinggi bersetelan hitam sederhana, dengan rambut sedikit acak dan wajah tenang menghampiri.
“Keira Alisya?” tanyanya.
Keira berdiri dan menjabat tangan lelaki itu. “Iya. Saya Keira.”
“Saya Tomi, saya asisten pribadi dari tuan Dirgantara pendiri sekaligus direktur utama Ariesta Studio desain grafis. Yuk, kita langsung ke ruang interview.” ujar Tomi
Mereka pun akhirnya menuju ruang interview,
Ruang interview itu sederhana, tak banyak formalitas. Tomi memulai dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, bahkan menyelipkan candaan.
“Tapi saya penasaran, kenapa kamu keluar dari dunia fashion dan masuk ke desain interior?” tanya Tomi sambil menyilangkan tangan.
Keira menghela napas pelan. “Karena saya ingin membangun ulang sesuatu yang lebih permanen. Dunia fashion... terlalu cepat berubah. Tapi ruang... menciptakan kenyamanan. Dan saya ingin terlibat dalam hal itu.”
Tomi menatap Keira lama, lalu mengangguk. “Jawaban bagus. Kamu tahu, saya jarang langsung tertarik sama kandidat.”
Keira tersenyum sopan. “Saya berusaha jujur.”
“Dan kamu berhasil,” ujar Tomi sambil berdiri. “Selamat, Keira. Mulai Senin, kamu bagian dari tim kami. Saya akan tempatkan kamu di proyek privat kami dulu.”
Dan Senin kamu bisa langsung bertemu dengan big Boss" ujar Tomi
Keira hampir tak percaya. “Serius, Pak?”
“Sangat serius,” sahut Tomi . “Dan panggil saya Tomi saja. Di sini kita nggak terlalu formal.”
Senin pagi, Keira resmi bekerja.
"Selamat pagi Tomi" sapa Keira saat bertemu Tomi di lobby kantor.
"Pagi Keira... Sudah siap bekerja" ujar Tomi
"Tentu saya sudah siap" jawab Keira
"Baik jika begitu ayo kita langsung keruangan Big Boss " ujar Tomi
"Baik" jawab Keira
Setelah itu mereka menuju ruangan sang bos.
Sesampainya di lantai teratas kantor itu, Tomi mengetuk pintu ruang bos
Tok... Tok... Tok...
"Masuk " jawab orang yang berada di dalam ruangan.
Setelah itu Tomi pun membuka pintu, " Selamat pagi tuan, saya datang bersama karyawan baru kita" ujar Tomi
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒💎
double up kak please...
ceritanya makin seru, semangat hari pertama kerja Keira. /Determined//Determined/
semangat dan sehat selalu untuk kak author/Smile/
2025-05-29
0
Maria Lina
neh gantung lgi 😩😩bisa nambah 1 thor plissss
2025-05-28
2
Mursidahamien
Ariesta studio kayaknya big bosnya si aris yg ketemu keira ditaman
2025-06-04
0