Bab 4

Tiba-tiba Sarah berucap dengan nada ketus," banyak nanya kamu mas, aku ini habis jalan jalan bukan yang aneh-aneh."

Aku mengerutkan dahinya, merasa tidak percaya dengan jawaban Sarah." Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi, bukan menuduhmu melakukan sesuatu yang salah," ujarku dengan nada yang sedikit lebih lembut.

"Kamu tidak percaya padaku?" Sarah bertanya dengan nada yang sedikit lebih tinggi, seolah merasa tersinggung dengan kecurigaanku.

Sarah memandangku dengan tatapan yang tajam, seolah-olah menantang aku sebagai suaminya untuk terus bertanya. Merasa tidak nyaman dengan tatapan itu, tapi aku tetap berusaha untuk tenang.

"Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi, bukan menuduhmu melakukan sesuatu yang salah," ulangku dengan nada yang lembut.

Sarah tidak menjawab, dia hanya memandangku dengan tatapan yang tajam. Aku merasa seperti sedang diperiksa, dan aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Sarah. Padahal aku sudah mengenal Sarah selama ini sebagai istri yang baik dan penyayang, walau karena uang.

" Tidak pernah terpikiran akan hal itu sebelumnya, karena sebagian wanita itu realistis. Pasti semua tentang uang. Tapi sekarang aku merasa ragu tentang perasaan Sarah yang sebenarnya, terlebih lagi, di mall tadi bersama lelaki tua yang entah aku tak tahu sejak kapan mereka kenal. Aku merasa sedang kehilangan kendali atas hubungan kami." Pikirku dalam hati.

Sudah cukup berdebat dengan Sarah, tak ingin melihat anak-anak kecewa dengan perdebatan kami. Aku mulai mengalihkan suasana di dalam mobil, memutar musik favorit anak-anak.

Anak-anak mulai bernyanyi dan menari mengikuti lagu favorit mereka, membuat suasana di dalam mobil menjadi lebih ceria dan santai. Sarah masih terlihat diam, tapi setidaknya anak-anak sudah tidak terlihat murung lagi. Aku berharap bahwa dengan cara ini, aku bisa membuat Sarah juga tersenyum dan melupakan ketegangan yang terjadi sebelumnya.

Harusnya aku tak boleh terburu-buru, untuk membuat Sarah berterus terang, biarkan bukti yang membuat ia mengakui semuanya.

Walaupun bukti belum sepenuhnya aku dapatkan, hanya poto Sarah dan lelaki itu.

Aku memikirkan strategi untuk membuat Sarah berterus terang, dan aku memutuskan untuk menunggu bukti yang lebih kuat sebelum konfrontasi lebih lanjut. Dengan foto Sarah dan lelaki itu sebagai awal, aku berencana untuk mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Aku menganjak anak-anak pergi ke tempat yang sudah lama mereka tak kunjungi.

Namun salah satu dari mereka kembali bersuara.

"Ke sini lagi ke sini lagi. Bosen tahu pah."

Aku terkejut mendengar anak-anak berbicara seperti itu. Sepertinya mereka lebih dekat dengan ibunya daripada aku. Aku merasa sedikit sedih dan bersalah karena tidak bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka.

Aku mencoba untuk memahami perasaan mereka dan memberikan penjelasan yang baik. "Maafin papah ya, nak. Papah memang sibuk, tapi papah selalu memikirkan kalian dan ingin memberikan yang terbaik untuk kalian."

Tapi aku tidak bisa tidak memikirkan tentang tekanan dari Sarah yang selalu minta uang dan uang. Aku merasa lelah dan frustrasi dengan situasi ini.

Aku memaksa diri untuk tersenyum dan mengalihkan perhatianku kepada anak-anak. "Ayo, kita makan es krim dulu. Siapa yang mau es krim coklat?" Anak-anak langsung bersemangat dan aku merasa sedikit lega. Mungkin hari ini bisa menjadi hari yang baik setelah semua. Tapi, pandanganku tertuju pada Sarah yang masih diam dan tidak banyak berbicara. Aku bertanya-tanya apa yang ada di pikirannya.

Sarah tidak banyak berbicara sepanjang hari ini, dan aku merasa sedikit tidak nyaman dengan keadaannya. Aku mencoba untuk mengajaknya berbicara, tapi dia hanya memberikan jawaban singkat dan tidak banyak menunjukkan minat.

Aku merasa sedikit frustrasi, tapi aku mencoba untuk tidak memperlihatkannya di depan anak-anak. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir atau merasa tidak nyaman.

Setelah makan es krim, aku mengajak anak-anak untuk bermain di taman. Mereka sangat bersemangat dan aku merasa sedikit lega melihat mereka bahagia. Tapi, Sarah masih tetap diam dan tidak banyak berpartisipasi dalam kegiatan hari ini. Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Hari mulai berakhir dan aku merasa sedikit lelah. Aku mengajak anak-anak untuk pulang dan mempersiapkan diri untuk tidur. Sarah masih tetap diam dan tidak banyak berbicara, aku merasa sedikit khawatir tentang keadaannya.

Saat anak-anak sudah tidur, aku duduk di samping Sarah di sofa. "Sarah, apa yang terjadi? Kamu terlihat tidak baik-baik saja hari ini," aku bertanya dengan nada yang lembut.

Sarah menatapku dengan mata yang tajam, dan aku bisa melihat ada sesuatu yang tidak beres. "Kamu tidak tahu apa yang terjadi, kan?" dia berkata dengan nada yang dingin. Aku merasa sedikit tidak nyaman dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Tiba-tiba, ponsel Sarah berdering dan dia langsung menjawabnya. "Halo?" dia berkata dengan nada yang berbeda, lebih lembut dan ramah.

Aku merasa sedikit penasaran dan mencoba untuk mendengarkan percakapan mereka. "Ya, aku sedang bersama anak-anak. Apa ada yang bisa aku lakukan untukmu?" Sarah berkata dengan nada yang sopan.

Aku tidak bisa melihat siapa yang ada di ujung telepon, tapi aku bisa merasakan bahwa Sarah sedang berbicara dengan seseorang yang cukup dekat dengannya. Aku merasa sedikit tidak nyaman dan bertanya-tanya siapa yang ada di ujung telepon itu.

Sarah terus berbicara dengan nada yang lembut dan ramah, dan aku bisa merasakan bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Aku merasa sedikit curiga dan mencoba untuk memperhatikan percakapan mereka lebih lanjut.

Setelah panggilan telepon, wajah Sarah tiba-tiba berubah menjadi lebih ceria dan dia meminta uang kepada aku dengan nada yang biasa saja. "Aku butuh uang untuk bayar ini, bisa kamu transfer ke rekeningku?" dia berkata dengan senyum.

Aku merasa sedikit bingung dengan perubahan suasana hatinya yang tiba-tiba. Sebelumnya, dia terlihat tidak baik-baik saja, tapi sekarang dia terlihat lebih ceria dan bahagia. Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi selama panggilan telepon itu.

Tapi, aku tidak terlalu memikirkan hal itu dan memutuskan untuk memenuhi permintaannya. "Baik, aku akan transfer uang ke rekeningmu," aku berkata sambil mengambil ponsel untuk melakukan transfer.

Aku ingin mengecek ponsel Sarah karena rasa penasaran dan curiga yang semakin kuat. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang ada di balik perubahan suasana hatinya yang tiba-tiba. Aku merasa perlu untuk mengetahui kebenaran tentang hubungan Sarah dengan orang lain.

Aku memutuskan untuk menunggu sampai malam, saat anak-anak sudah tidur dan Sarah lengah. Aku akan mencoba untuk mengecek ponsel Sarah dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku merasa perlu untuk mengetahui kebenaran, walaupun mungkin itu tidak akan menyenangkan. Malam ini, aku akan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiranku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!