BAB 02- Tekat merubah jalan cerita

Mentari pagi menyinari ruang makan megah di aula utama. Jenderal Luo Zhi Feng, dengan tenang menyeruput teh hangat, selir Li Wei—kini Nyonya Luo—menikmati sarapannya. Di meja yang sama, Luo Mei Na, adik Luo Yi, menyantap hidangan dengan senyum tipis.

Keheningan pagi dipecah oleh suara Mei Na. "Kak Luo Yi mana? Biasanya dia sudah berceloteh tentang Pangeran Jian Ming," katanya, nada ejekannya menusuk.

Wajah Jenderal Luo Zhi langsung berubah. Ia membentak, "Jangan sebut nama gadis tak tahu malu itu! Wajahnya yang buruk rupa itu berani-berani meminta menikah dengan Pangeran pertama, bahkan sampai memohon titah Raja! Memalukan!" Pukulan kerasnya ke meja membuat Li Wei tersentak.

Senyum licik mengembang di bibir Li Mei Na. Ia puas melihat kebencian di mata ayahnya. Luo Yi, baginya, telah disingkirkan. Dahulu, ia sangat menyayangi Luo Yi. Namun, sejak tragedi yang merenggut nyawa istrinya, ia menuduh Luo Yi lah penyebabnya. Jenderal Feng membencinya, menolak menatap wajah sang putri yang dianggapnya pembawa sial.

Hidup Luo Yi penuh dengan isak tangis, hari-hari ibu tiri dan kakaknya itu memperlakukannya denga buruk, bahkan ayahnya tak pernah membelanya dan bahkan mengabaikannya. Bahkan saat perjamuan yang di adakan istana ayahnya sengaja tak membawanya, ia hanya membawa serta Mei Na dan istrinya saja.

.

.

Luo Yi duduk termenung di depan pintu kamar, cermin di tangannya. Jari-jarinya yang lentik dengan hati-hati meraba luka di pipinya, matanya menatap pantulan wajahnya dengan penuh selidik. Alisnya bertaut, bibirnya mengerucut membentuk huruf 'O'.

Hui masuk, membawa senampan makanan. Ia meletakkan nampan itu di meja, lalu duduk di samping Luo Yi.

Tatapan Luo Yi tajam. "Aku ingin tahu," katanya, suaranya pelan namun tegas.

"Sejak kapan aku punya luka ini?"

Ia menunjuk luka di pipinya dengan jari yang gemetar sedikit.

Hui menjawab dengan tenang, namun matanya sedikit berkedip gugup.

"Apa Nona lupa? Bukankah Nona yang lebih tahu?"

Luo Yi mengusap tengkuknya, wajahnya berubah menjadi frustasi. Ia menghela napas panjang, bahunya merosot lesu.

"Inilah akibatnya kalau baca cerita suka skip-skip bagian pentingnya," gumamnya, wajahnya memerah menahan kesal.

"Aku bahkan tak tahu jalan ceritanya! Selalu fokus sama pria-pria tampannya saja!"

Ia memukul pelan pipinya sendiri, ekspresi wajahnya berubah menjadi putus asa.

"Bodohnya aku! Sialnya aku harus menjadi Luo Yi! Aku tak pernah tahu kisahnya semenyeramkan ini!"

Kepalanya tertunduk, rambutnya menutupi sebagian wajahnya yang dipenuhi penyesalan.

"Aku sudah lupa," kata Luo Yi, suaranya sedikit gemetar. Ia menatap Hui dengan mata memohon, "Kamu masih ingat, kan?"

Hui mengalihkan pandangannya, menatap jauh ke langit. Wajahnya tampak sendu.

"Dulu, wajah Nona sangat mulus dan cantik," katanya pelan, "Tapi setelah kejadian itu... wajah Nona berubah. Muncul bercak kemerahan, lalu perlahan membesar. "

Luo Yi menyentuh lukanya, jari-jarinya menelusuri luka besar di pipinya. Warna merah kehitaman, meradang, dan sedikit bernanah terlihat jelas.

Ayahnya yang terlalu membencinya tak membantu untuk mengobati luka itu, hanya Hui yg setia menemani Luo Yi berobat kesana kemari namun semua hasilnya nihil.

"Kejadian apa yang kualami, Hui? Ceritakan padaku," pintanya.

Hui menatap wajah Luo Yi dengan simpati. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai bercerita. "Saat ulang tahun Ibunda Nona... Nona memaksa untuk memasak sendiri. Nona dan Ibunda menyantap makanan itu bersama. Tapi... Ibunda Nona keracunan." Hui menunduk, matanya berkaca-kaca.

"Ada bahan masakan yang Nona campur... sangat beracun. Ibunda Nona meninggal... Nona selamat karena hanya sempat makan sedikit. Tapi... beberapa hari kemudian, wajah Nona memerah dan menjadi luka mengerikan seperti sekarang." Ia berhenti sejenak, menghapus air mata yang jatuh di pipinya.

"Bahkan Pangeran pertama... teman masa kecil Nona yang sangat Nona sukai... tak mau lagi melihat Nona." Hui menatap Luo Yi dengan iba.

Air mata Luo Yi akhirnya jatuh membasahi pipinya, mencampur dengan nanah luka di pipinya. Tubuhnya bergetar hebat, bahunya terisak. Rasa sakit, penyesalan, dan kesedihan memenuhi hatinya. Ia bisa merasakan bagaimana derita yang Luo Yi alami.

"Kenapa aku tak pernah tahu jalan cerita ini? Apa ceritanya berubah saat aku masuk ke sini?" gumam Luo Yi lirih, matanya menatap kosong ke depan.

Kepalanya menggeleng perlahan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Namun, raut wajahnya berubah. Sebuah tekad bulat terpancar dari matanya. Kepalan tangannya mengepal erat.

"Aku tak akan hidup tertindas lagi! Aku tak mau menderita! Aku akan membuat jalan ceritaku sendiri! Aku yang akan menentukannya!" Batinnya.

Ia menegakkan tubuhnya, posturnya berubah menjadi tegap dan kuat. "Di duniaku, aku dikenal pandai dan pekerja keras. Di sini pun, aku akan melakukan hal yang sama!"

Ia menatap Hui, suaranya sedikit lebih lembut. "Hui... lalu... kenapa aku mencoba bunuh diri?"

Hui mengusap lututnya, raut wajahnya tampak ragu-ragu. Ia tampak bimbang antara menceritakan atau tidak.

Luo Yi tersenyum, mencoba menenangkan Hui. "Hui... katakan saja. Aku tidak apa-apa kok."

Hui menghela napas, lalu mulai bercerita. Wajahnya tampak menyesal.

"Kemarin... Nona nekat pergi ke perjamuan yang di adakan Raja. Nona diundang, tapi Tuan tidak mengajak Nona. Itu sebabnya Nona nekat pergi sendiri. Di sana, di depan banyak orang... Nona meminta Raja untuk menikahkan Nona dengan Pangeran pertama..."

Ia berhenti sejenak, menatap Luo Yi dengan tatapan penuh penyesalan. "Permintaan itu mengejutkan semua orang. Pangeran pertama marah besar. Ia menolak keras, bahkan menghina Nona di depan banyak orang. Tapi... karena jasa Jenderal sangat besar... Raja menyetujuinya, meskipun Pangeran Pertama menolak keras. Itulah yang membuat Nona hampir mengakhiri hidup, Nona sakit hati dengan perkataan pangeran. " Hui menundukkan kepalanya, tampak sedih atas apa yang terjadi.

Sebelum Mei Yi masuk ke dunia ini, Luo Yi yang sakit hati karena perkataan pangeran berniat mengakhiri hidupnya.

"Jadi, ini pernikahan paksa,lalu di abaikan, lalu kematian mengenaskan di tiang gantungan...Dulu aku sangat puas saat melihat dia di abaikan karena aku gak suka dia mengganggu pangeran dan kekasihnya. Karena bagiku dia hanya pengganggu. Tapi kini kenapa aku yang harus mengalaminya" gumam Luo Yi, tubuhnya bergidig.

Matanya membesar, wajahnya pucat pasi. Ia menggelengkan kepala dengan kuat, rambutnya tergerai menutupi sebagian wajahnya yang dipenuhi rasa takut.

"Tidak! Aku tak mau berhubungan dengan istana. Pernikahan ini harus dibatalkan! Aku tak mau mati konyol! Namun sebelum itu aku harus menyembuhkan luka di wajahmu dulu, aku juga tak ingin selalu di hina karena parasku yang seperti ini. "

Ia merabanya sekali lagi, pipinya yang luka.

Hui menatapnya dengan heran, alisnya terangkat tinggi. Luo Yi terlihat ketakutan, matanya berkilat liar, tangannya mengepal erat.

Tiba-tiba, Luo Yi berteriak, "Hui!!"

Suaranya lantang, membuat Hui tersentak, tangannya terangkat memegang dadanya.

"Ada apa, Nona? Saya sampai terkejut," kata Hui, napasnya tersengal.

Luo Yi tersenyum lebar, sebuah senyum yang tampak dipaksakan. "Kali ini, kamu harus membantuku! Aku akan menyembuhkan luka ini! Tapi kamu harus membantuku."

Hui mengerutkan dahi, ekspresinya masih bingung. "Nona bisa? Bagaimana caranya? Para tabib terkenal saja tak mampu."

Luo Yi mengangkat dagu, penuh percaya diri. "Percayalah padaku. Besok kita ke pasar, membeli bahan-bahan obat. Malam ini, jangan biarkan siapa pun menggangguku. Aku perlu mempelajari luka ini."

Hui masih bingung, tapi ia mengangguk patuh. Mereka kembali ke kamar, menikmati makanan yang dibawa Hui.

Saat makan, pikiran Luo Yi melayang. Ia menatap hidangan tumis daging di hadapan Hui, keningnya berkerut dalam.

"Kenapa kamu tidak makan tumis daging ini?" tanya Luo Yi, matanya mengamati ekspresi Hui dengan tajam.

Hui menggeleng cepat, wajahnya tegang. "Maaf, Nona. Ini kesukaan Nona. Dibuat khusus untuk Nona."

Luo Yi mengerutkan kening, rasa curiga mulai tumbuh. Ia meletakkan sumpitnya, matanya menyipit.

"Sejak kapan? Kenapa mereka begitu perhatian padaku, sementara semua orang membenciku?"

"Katanya, Nyonya Li Wei bilang ini kesukaan Nona. Ibu Nona sering memasaknya. Saya dilarang memakannya. Jika ingin makan, saya harus memasak sendiri. Nona sangat menghargai itu, makanya selalu dihabiskan."

Kata-kata Hui menggantung di udara, menimbulkan tanda tanya besar di benak Luo Yi. Ia menatap hidangan itu dengan curiga, sesuatu yang janggal, sesuatu yang disembunyikan... Sebuah senyum misterius muncul di bibirnya.

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝© ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘSAKURA🇵🇸

⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝© ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘSAKURA🇵🇸

wkwkwkwk, g asik kl baca novel skip skip. bagus baca bab perbab biar ngerti jalan ceritanya

2025-06-09

0

⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝© ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘSAKURA🇵🇸

⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝© ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘSAKURA🇵🇸

curiga di racun pelan pelan deh ini Lou yi, faktor iri

2025-06-09

0

Viona Syafazea

Viona Syafazea

pasti ada racunnya

2025-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 - Bukan pemeran utama
2 BAB 02- Tekat merubah jalan cerita
3 BAB 03- Racun
4 BAB 04- Penjepit rambut peninggalan ibu
5 BAB 05-Penyelamatan dramatis
6 BAB 06-Pangeran Xiao Ming
7 BAB 07- Membalas
8 BAB 08-Pembatalan
9 BAB 09-Jian Ming yang semakin penasaran
10 BAB 10-Kematian di depan mata
11 BAB 11- Kematian dayang Bou Yu
12 BAB 12-Tuduhan palsu
13 BAB 13-Terungkapnya kejahatan
14 BAB 14- Bayangan Mei Na
15 BAB 15-Pembatalan yang di tolak
16 BAB 16- Pernikahan yang di tetapkan
17 BAB 17- Rahasia besar
18 BAB 18-Hari pernikahan
19 BAB 19-Pengantin yang tertukar
20 BAB 20-Pangeran Yu Ming
21 BAB 21-Terungkapnya wajah Luo Yi
22 BAB 22-Perhatian Xiao Ming
23 BAB 23-Sisi lain pangeran Xiao Ming
24 BAB 24-Penyakit Xiao Ming
25 BAB 25-Ancaman nyata
26 BAB 26-Rahasia di balik kotak perhiasan
27 BAB 27-Kedatangan Xiao Ming
28 BAB 28-Dalam Bahaya
29 BAB 29-Janji Xiao Ming
30 Pengenalan Para Tokoh
31 BAB 30-Rasa mulai tumbuh..
32 BAB 31- Tugas Istana
33 BAB 32-Terbunuhnya dayang An.
34 BAB 33-Gelar Putri Kekaisaran
35 BAB 34-Kembalinya para pangeran
36 BAB 35-Tragedi di istana
37 BAB 36-Permaisuri dan Guang Hong
38 BAB 37-Penyesalan
39 BAB 38-Cinta pertama
40 BAB 39-Malam yang penuh gairah
41 BAB 40-Intrik istana
42 BAB 41- Ujian penentuan putra mahkota
43 BAB 42-Gairah yang tertunda
44 BAB 43-Sisi lain Xiao Ming
45 BAB 44-Membalikkan keadaan.
46 BAB 45-Rencana Xiao Ming
47 BAB 46-Penyergapan
48 BAB 47- Teka teki terbunuhnya Selir Hai Yun
49 BAB 48-Terbongkarnya kejahatan Guang Hong.
50 BAB 49-Toko penggadaian
51 BAB 50-Kotak perhiasan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 01 - Bukan pemeran utama
2
BAB 02- Tekat merubah jalan cerita
3
BAB 03- Racun
4
BAB 04- Penjepit rambut peninggalan ibu
5
BAB 05-Penyelamatan dramatis
6
BAB 06-Pangeran Xiao Ming
7
BAB 07- Membalas
8
BAB 08-Pembatalan
9
BAB 09-Jian Ming yang semakin penasaran
10
BAB 10-Kematian di depan mata
11
BAB 11- Kematian dayang Bou Yu
12
BAB 12-Tuduhan palsu
13
BAB 13-Terungkapnya kejahatan
14
BAB 14- Bayangan Mei Na
15
BAB 15-Pembatalan yang di tolak
16
BAB 16- Pernikahan yang di tetapkan
17
BAB 17- Rahasia besar
18
BAB 18-Hari pernikahan
19
BAB 19-Pengantin yang tertukar
20
BAB 20-Pangeran Yu Ming
21
BAB 21-Terungkapnya wajah Luo Yi
22
BAB 22-Perhatian Xiao Ming
23
BAB 23-Sisi lain pangeran Xiao Ming
24
BAB 24-Penyakit Xiao Ming
25
BAB 25-Ancaman nyata
26
BAB 26-Rahasia di balik kotak perhiasan
27
BAB 27-Kedatangan Xiao Ming
28
BAB 28-Dalam Bahaya
29
BAB 29-Janji Xiao Ming
30
Pengenalan Para Tokoh
31
BAB 30-Rasa mulai tumbuh..
32
BAB 31- Tugas Istana
33
BAB 32-Terbunuhnya dayang An.
34
BAB 33-Gelar Putri Kekaisaran
35
BAB 34-Kembalinya para pangeran
36
BAB 35-Tragedi di istana
37
BAB 36-Permaisuri dan Guang Hong
38
BAB 37-Penyesalan
39
BAB 38-Cinta pertama
40
BAB 39-Malam yang penuh gairah
41
BAB 40-Intrik istana
42
BAB 41- Ujian penentuan putra mahkota
43
BAB 42-Gairah yang tertunda
44
BAB 43-Sisi lain Xiao Ming
45
BAB 44-Membalikkan keadaan.
46
BAB 45-Rencana Xiao Ming
47
BAB 46-Penyergapan
48
BAB 47- Teka teki terbunuhnya Selir Hai Yun
49
BAB 48-Terbongkarnya kejahatan Guang Hong.
50
BAB 49-Toko penggadaian
51
BAB 50-Kotak perhiasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!