[Hari demi hari terus berjalan, bulan demi bulan berlalu, dan musim demi musim berganti]
[asya tetap bernapas walau tidak benar-benar hidup.]
/Ruang Etiket/
Nyonya Renata [gr. etiket]
Asyaline Elanora Darysha.
Asyaline Elanora Darysha
*tersentak*
Nyonya Renata [gr. etiket]
Senyummu terlalu lebar, nyaris seperti sedang memohon simpati.
Asyaline Elanora Darysha
Maaf...
Nyonya Renata [gr. etiket]
Seorang wanita terhormat tidak pernah terlihat lemah, bahkan saat tersenyum.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Tahan senyumanmu. Latih hanya menarik otot bibir atas.
Asyaline Elanora Darysha
kaya gini?
*batin*
Nyonya Renata [gr. etiket]
Tidak perlu menampakkan seluruh deretan gigi.
Asyaline Elanora Darysha
Ba-baik..
[setelah hari terakhir itu, asya tidak pernah lagi menonton anime kesukaan nya]
[Wind Breaker]
Nyonya Renata [gr. etiket]
senyuman mu kaku sekali.
Asyaline Elanora Darysha
Maaf..
[bukan karena tidak mau..]
Nyonya Renata [gr. etiket]
Ulangi.
Asyaline Elanora Darysha
Baik
[—tetapi tidak bisa.]
Nyonya Renata [gr. etiket]
tunjukan ekspresi yang alami!
Asyaline Elanora Darysha
*berusaha*
Nyonya Renata [gr. etiket]
CK,
Nyonya Renata [gr. etiket]
mimik wajahmu terlihat sangat buruk dan tertekan.
Asyaline Elanora Darysha
ya emang aku tertekan.
*batin*
[ia digempur habis-habisan oleh keadaan.]
[bernapas saja rasanya sesak.]
Nyonya Renata [gr. etiket]
buat senyuman yang elegan.
Asyaline Elanora Darysha
Baik..
[asya terus berlatih lagi-dan-lagi]
[setiap hari ia berlatih hingga benar-benar mahir tersenyum elegan sesuai keinginan ny. Renata]
//SKIP, WAKTU MAKAN MALAM 07.13//
/Ruang Makan/
ayah asya (angkat)
*duduk dan menyantap hidangan*
ibu asya (angkat)
*duduk dan menyantap hidangan*
Asyaline Elanora Darysha
*duduk dan menyantap hidangan*
"seperti biasanya...
—ruang makan terasa sangat dingin."
ibu asya (angkat)
Asya, aku mendapati laporan lagi dari ny. Renata
Asyaline Elanora Darysha
*tersentak*
ibu asya (angkat)
kamu menyusahkan nya lagi dan lagi !
ibu asya (angkat)
ga bisa gitu berguna sedikit?
Asyaline Elanora Darysha
...maaf
Asyaline Elanora Darysha
Aku akan berusaha lebih keras lagi...
*menunduk*
ibu asya (angkat)
Ck
ibu asya (angkat)
beberapa bulan lalu tentang cara jalan. Sekarang senyuman?
ibu asya (angkat)
Itu hanyalah masalah sepele, begitu saja tidak bisa diselesaikan dengan benar.
Asyaline Elanora Darysha
...
Asyaline Elanora Darysha
Bagiku itu sulit. Aku sedang berusaha.
*batin*
ayah asya (angkat)
bagaimana dengan nilaimu?
Asyaline Elanora Darysha
I-itu...
ayah asya (angkat)
Hm?!!
Asyaline Elanora Darysha
A-aku sedang mencoba m-meningkatkannya...
ayah asya (angkat)
Ck
ayah asya (angkat)
Dasar tidak berguna.
Asyaline Elanora Darysha
...
Asyaline Elanora Darysha
Aku mual. ga nafsu makan.
*batin*
"kalian bahkan tidak memberiku waktu untuk bernapas."
[Keesokan harinya.]
/Di ruang Etiket/
Latihan memasak.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Berhenti. Letakkan sendokmu, Asya.
Asyaline Elanora Darysha
*menurut, meletakkan sendok nya*
Nyonya Renata [gr. etiket]
Lihat hasilmu. Sayurmu layu, ayammu terlalu matang, dan sausmu menggenang seperti kolam lumpur.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Apa kau sedang mencoba memberi makan calon suami atau membunuh selera makannya sejak awal?
Asyaline Elanora Darysha
Maaf, Nyonya...
Nyonya Renata [gr. etiket]
Apa ini garnish atau semak-semak?
Nyonya Renata [gr. etiket]
Penyajian adalah kesan pertama. Kalau piringmu berantakan, maka kesan tentangmu juga berantakan. Rapikan.
Asyaline Elanora Darysha
..baik
Nyonya Renata [gr. etiket]
Pelajari plating dasar. Mulai sekarang, kau akan buat ulang setiap masakan tiga kali: untuk rasa, tampilan, dan aroma.
Asyaline Elanora Darysha
... baiklah...
"siapa juga yang mau calon suami."
[hari berikutnya]
Nyonya Renata [gr. etiket]
Rasanya hambar. Tidak berani mengambil keputusan, ya? Seorang istri tidak boleh ragu, bahkan dalam menakar garam. Kalau kau takut asin, maka kau belum siap mengatur rumah tangga.
Asyaline Elanora Darysha
Maaf..
"aku bahkan baru berusia 17 tahun."
Nyonya Renata [gr. etiket]
Kau memotong wortel seperti sedang menghancurkan dendam. Ukuran harus presisi.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Bentuk harus konsisten. Itulah tanda ketekunan dan ketenangan seorang istri idaman. Dari sekarang, potong 50 irisan wortel ukuran identik. Jika beda lebih dari 2mm, ulangi.
Asyaline Elanora Darysha
..baik..
"calon istri idaman apanya?"
"aku ga mau."
[berikutnya lagi]
Nyonya Renata [gr. etiket]
Kau menyajikan makanan tanpa senyum.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Ingat, makanan buatan tangan seorang wanita bukan sekadar nutrisi—itu cinta.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Itu wibawa. Itu kesan pertama dari keluarga yang akan menerimamu. Latih senyum saat menyajikan. Tidak boleh kaku. Tidak boleh berlebihan.
Asyaline Elanora Darysha
... dimengerti
Nyonya Renata [gr. etiket]
Dan satu hal lagi: jangan pernah menyajikan makanan tanpa mengecek ulang aroma tanganmu.
Nyonya Renata [gr. etiket]
Bahkan parfum pun tidak bisa menutupi jejak dapur yang malas. Tanganmu mencerminkan seberapa bersih niatmu.
Asyaline Elanora Darysha
..baik..
[lagi dan lagi asya mencobanya]
[tidak perduli seberapa tidak mahirnya ia dalam memasak. Ia tetap harus mahir, ia dipaksa untuk menguasainya]
[hingga jemarinya tersayat saat memotong wortel yang ukurannya tidak boleh mencapai 2mm]
[terbakar saat memegang wajan, terciprat minyak.]
[semuanya ia lakukan hingga ia benar-benar mahir]
[lalu setelah itu ia harus bisa memasak segala jenis makanan dari negara asing.]
Comments