prolog

Di dunia ini terdapat 4 benua yaitu Benua Hitam, Benua Putih, Benua Merah dan Benua Emas. dari ke empat Benua tersebut Benua Emas lah Benua yang paling kuat dari segi pendekar dan segi ketersediaan sumber daya,di Benua Hitam terdapat 2 kekaisaran, kekaisaran Bing dan kekaisaran SHI yang masing masing mempunya 5 keluarga bangsawan. Di Benua Putih, Merah masing masing mempunyai 1 kekaisaran yang dipimpin oleh orang orang terkuat di benua tersebut, khusus untuk Benua Emas, Benua Emas dipimpin oleh seorang Dewa yang berasal dari Surga yaitu Dewa Api.

tingkatan pendekar/kultivator dari terlemah hingga terkuat

pendekar Perunggu

pendekar Perak

pendekar Emas

pendekar Bumi

pendekar Langit

pendekar Surga

pendekar Dewa

pendekar Dewa Naga

pendekar Dewa Naga Abadi

pendekar Dewa Naga suci

setiap tingkatan terbagi atas awal, pertengahan, dan puncak/akhir.

tingkatan senjata senjata

senjata kelas emas 1-5

senjata kelas bumi 1-5

senjata kelas langit 1-5

senjata kelas surga 1-5

senjata kelas dewa

adapun tingkatan binatang roh sama seperti tingkatan pendekar

................

Cerita ini berawal dari seorang anak yang lahir ke dunia persilatan yang kejam dan sadis,yang berada di benua hitam yaitu benua paling lemah diantara semua benua. Anak tersebut lahir dari pasangan pendekar yang disegani pada masanya yaitu Xiao Ling dan Bing He Hua, pasangan tersebut juga dikenal sebagai pasangan Naga. Anak tersebut diberi nama Xiao Longwang.

Pasangan tersebut sudah lama menikah dan sangat menanti nanti kelahiran anaknya, apa lagi Xiao Ling ingin sekali mendidik kelak putranya menjadi pendekar yang akan berdiri di puncak.

Xiao Ling adalah salah satu anggota keluarga Xiao ,yang sangat terkenal karena jurus jurus pedangnya yang mematikan.

Pada awal kelahiran Xiao Longwang mempunyai dantian yang rusak, karena sebuah insiden sewaktu dikandung oleh Bing he Hua, Bing he Hua tidak sengaja meminum racun ular buas disaat mengandung Xiao Longwang dan mengakibatkan dantian Xiao Longwang rusak parah disaat dikandungan, Xiao Ling sangat tertekan karena anak yang ditunggu tunggu sejak lama harus mengalami kecacatan dalam berkultivitas hingga xiao ling sakit sakitan karena depresi dengan pikirannya, hingga suatu pagi Xiao Ling menghembuskan nafas terakhir di pelukan sang istri. Xiao Longwang yang pada saat itu masih berumur 5 bulan harus menjadi seorang anak yang kehilangan ayahnya.

Apalagi Xiao Ling adalah salah satu pilar dari pendekar aliran putih, banyak yang mengganggap Xiao Ling seorang anak yang membawa kesialan terhadap keluarga dan orang terdekatnya,

semenjak kematian Xiao Ling, Xiao Longwang dijauhi semua orang tidak terkecuali oleh ibu kandungnya sendiri.

.................

Di sebuah halaman kecil terlihat seorang anak berumur 4 tahun terduduk dibawah pohon dan anak tersebut sedang menangis dan terlihat beberapa luka lebam di pipi anak tersebut,.. ya dia adalah Xiao Longwang

.

'Mengapa hidupku harus seperti ini' gumam xiao longwang dalam hati, tidak terhitung berapa kali dia disiksa oleh anak dari kakak kandung mendiang ayah xiao longwang(sepupu).

.

Setiap Xiao Longwang mengadu kepada ibunya, bukannya pembelaan yang didapat oleh Xiao Longwang tetapi amarah dari ibunya yang didapat karena Bing he Hua sangat membenci anak kandungnya tersebut karena Bing he Hua mengganggap kematian dari suaminya karena Xiao Longwang

.

Tetapi Xiao Longwang tidak pernah membenci ibu kandung tersebut

..........

Walaupun Xiao Longwang memiliki dantian yang rusak, Xiao Longwang tidak pernah patah semangat untuk berlatih menjadi pendekar yang kuat.

.

Setiap pagi pagi buta xiao longwang akan berlatih di halaman rumahnya yang cukup luas dan dia akan melanjutkan latihannya sampai siang hari, dan sore hari dia akan ke Hutan mencari sumber daya sekalian berlatih dengan hewan hewan buas yang ada di hutan. Setiap hari kegiatan Xiao Longwang adalah berlatih berlatih dan berlatih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***