PART 18

"Panggil Nia keluar sekarang!" bentak Indra emosi. 

Sedangkan Ismail, Hendri juga Lukman cuma diam memperhatikan. 

"Sebentar aku panggilkan" ucap Wahyu.

"Ma, ma sini." panggil Wahyu ke sang istri. Tentu saja Laura kaget saat dipanggil, karena dari tadi dia menguping dari balik tembok.

Dengan ragu-ragu akhirnya Laura mendekati mereka.

"Coba mama panggilkan Nia, suruh Nia kemari!" perintah Wahyu ke istrinya. 

"Itu pa..." jawab Laura terbata-bata.

"Nia.. Nggak ada dirumah." sambungnya dengan gugup. 

"Nggak ada dirumah? Tadi Wahyu bilang Nia sedang belajar didalam. Kalian yang benar yang mana?!" bentak Indra dengan suara lantang. 

Mendengar suara teriakan orang asing dari arah ruang tamu, Rangga, Rina dan Resi berlari keluar mengintip apa yang terjadi. 

"Sebenarnya Nia dan mbok Nah sudah 3 hari pergi,kami sudah mencari kemana mana tapi belum ketemu"  jawab Laura pura-pura sedih.

"Wahyu, tadi  dikantor kenapa kamu nggak bilang ke saya kalau Nia dan Mbok Nah sudah pergi sejak tiga hari yang lalu?" Tanya Ismail tajam. 

"Maaf pak, saya juga baru tahu tadi pas pulang kerja" bohong Wahyu. 

"Coba kamu mendekat Wahyu" panggil Ismail. 

Wahyu berjalan mendekati Ismail, Ismail pun juga sudah berdiri. Diremasnya pundak Wahyu perlahan, "sepertinya apa yang saya ucapkan selama ini kamu cuma anggap angin lalu."

Ismail yang sudah tidak kuat menahan amarah, melayangkan tinjunya tepat ke rahang kiri Wahyu. Masih belum puas, Ismail melayangkan sebuah pukulan lagi, kali ini tepat ke rusuknya. Wahyu yang terjatuh akibat pukulan tersebut merintih kesakitan. Semua yang melihat terdiam kaku.

"Pa... Papa!" pekik Rangga yang kaget melihat papanya yang tiba-tiba dihajar seperti itu.

"Semoga peringatan ini bisa membuat kamu sadar Wahyu, dan bila belum cukup, akan saya tambah." ucap Ismail kembali duduk seperti tidak terjadi apa apa. 

Indra tersenyum puas melihat perbuatan Ismail.

"Wahyu, kamu disini cuma berstatus ayah untuk Nia. Jika Nia tidak ada disini, kamu bisa angkat kaki dari rumah ini sekarang juga."

Wahyu yang masih menahan sakit akibat pukulan Ismail mencoba berdiri dengan bantuan Rangga, kemudian menatap Indra.

"Kamu nggak bisa ngusir aku seenakmu Ndra. Aku papanya Nia." ucap Wahyu pelan. 

"Kamu lupa, kamu mengemis kepadaku untuk mengijinkan kamu menikah dengan wanita sialan itu. Kamu sendiri yang menyetujui surat perjanjian tersebut, dan sekarang pun aku bisa menuntut kamu atas perselingkuhan kamu yang menghasilkan seorang anak disaat kamu masih berstatus suami Fira" ucap Indra pedas. 

"Rangga, bawa saudaramu masuk! "perintah Wahyu. 

"Pa, ini kenapa sebenarnya? " tanya Rangga kaget. 

"Papa minta masuk Rangga! Jangan bantah papa!" bentak Wahyu. 

Rangga segera menarik tangan Resi dan Rina yang ketakutan, masuk ke dalam kamar. 

"Sekarang saya tidak mau tau. Kamu dengar ya, Wahyu! Sesuai dengan isi surat permohonan kamu kepada saya saat kamu ijin menikah lagi, kamu pasti masih ingat!" bentak Indra tegas. 

"Kami pasti akan mencari Nia dan membawanya pulang." ucap Wahyu pelan. 

"Saya tidak peduli bagaimana cara kamu mencari Nia dan Mbok Nah. Saya mau mereka pulang demgam sehat dan selamat!" sambung Ismail

"Iya Pak, saya pasti akan mencari mereka"  janji Wahyu sambil tertunduk. 

Indra menatap Wahyu kemudian Laura dengan tajam.

"Karena Nia dan mbok Nah tidak ada di rumah ini,maka saya sebagai pengacara dan ahli hukum keluarga Subroto akan menindak sesuai isi surat warisan dan perjanjian yang sudah disahkan secara hukum. Selama Nia tidak ada dan tinggal di dalam rumah ini, maka uang ditujukan untuk biaya hidup Nia sebesar tiga puluh lima juta rupiah per bulan akan saya bekukan!" bentak Indra. 

"Mana bisa begitu! Uang itu kan dipakai untuk biaya perawatan rumah ini! Untuk bayar listrik, air, satpam, dan kebutuhan lainnya" ucap Laura marah. 

Indra melirik tajam ke arah Laura. 

"Anda siapa?" tanya Indra. "Anda tidak punya hak untuk menuntut atau mengambil uang sepeser pun dari harta warisan milik Fania. Dan jangan berani-beraninya Anda meninggikan suara Anda terhadap saya!" bentak Indra sambil mendelikkan mata karena emosi.

"Lalu siapa yang akan bayar biaya perawatan rumah ini kalau kami tidak diberi uang bulanan?" ucap Laura.

"Tentu saja kalian sendiri. Kalau kalian merasa keberatan silahkan angkat kaki dari rumah ini." bentak Indra.

"Dan supaya anda tahu Nyonya Wahyu, Rumah ini dan seluruh isinya diwariskan atas nama Fania Subroto. Jadi anda, dan anak-anak anda tidak berhak sedikit pun atas rumah ini. Nggak usah sok-sokan menjadi nyonya rumah di depan saya!" tekan Indra pedas. 

"Juga kamu Wahyu, kamu bisa tinggal disini hanya karena status kamu sebagai ayah Nia. Dan kalau Nia tidak ada, maka kamu bisa kami usir dari sini. Saya yakin kamu paham betul isi surat warisan dari Pak Alex dan juga surat perjanjian yang kamu buat!"

Wahyu cuma terdiam, mendengar semua penjelasan dari Indra, karena memang benar adanya. 

"Saya akan mencari putri saya, Nia pasti kembali kerumah ini." Wahyu menjawab dengam yakin.

"Kami tunggu berita baik dari kalian."

"Coba kamu kemari!" Perintah pak Ismail kepada Laura. 

Laura tentu saja kaget dan takut disuruh mendekat ke Ismail, Ia berpikir akan dihajar juga seperti Wahyu.

"Kemari cepat!" bentak Ismail mulai tak sabar. 

Dengan ragu, Laura mendekati Ismail.

"Kenapa Pak?" tanya Laura memalingkan pandangannya, karena sebenarnya dia takut melihat wajah Ismail. 

"Lepas kalung yang kau pakai itu!" perintah Ismail .

"Kenapa pak? Ini kalung saya!" ketus Laura menjawab. 

"Saya cukup bilang sekali, lepas sekarang kalung itu!" bentak Ismail. 

"Cepat copot kalungmu ma!" bentak Wahyu juga takut. 

Akhirnya Laura melepas kalung dengan hiasan batu safir merah muda tersebut. Ismail tahu, bahwa kalung tersebut adalah kalung kesayangan milik Fira. Kalung tersebut merupakan kalung langka yang didapatkan Aisyah, dari rumah lelang dengan harga lima ratus juta.

"Tadi kamu bilang ini kalung kamu, benar?" bentak pak Ismail. 

"Be benar pak"  jawab Laura gugup. 

Pak Ismail menatap tajam ke arah Laura.

" sekali lagi saya bertanya.Benar ini milik kamu pribadi?"

"Saya dikasih oleh suami saya, Pak"  jawab Laura pelan.

"Wahyu, milik siapa kalung ini!" bentak Pak Ismail keras. 

"Itu.. Itu peninggalan milik Fira, Pak" jawab Wahyu sambil menunduk. 

"Berani kamu memakai perhiasan peninggalan dari Fira! Wahyu, apa kamu sudah bosan hidup!" bentak pak Ismail.

"Maaf pak, saya nggak akan ulangi lagi!" jawab wahyu takut. 

"Kalian dengar baik-baik, ya! Semua perhiasan peninggalan almarhumah Nyonya Fira adalah milik Nona Fania Subroto! Sekali lagi saya mengetahui kalian mengambil, menggunakan, atau menjual perhiasaan-perhiasan tersebut, jangan salahkan apabila saya melakukan tindakan kejam ke kalian!" bentak Pak Ismail tegas.

"Bawa kalung ini Ndra, itu adalah pemberian dari almarhum Nyonya Aisyah, mamanya Fira." ucap pak Ismail. 

"Ingat, saya tunggu kabar dari kalian. Saya beri waktu tiga bulan. Apabila kalian tidak menemukan Fania, silahkan kalian angkat kaki dari rumah ini".

"Tidak bisa begitu dong, Ndra. tiga bulan ituwaktu yang terlalu cepat. Kemana kami harus mencari. Dan menurut surat warisan, saya berhak untuk tinggal dirumah ini selama Nia masih hidup dan sehat." jawab Wahyu cepat. 

"Silakan saja, tapi saya tidak akan lagi memberi bantuan sepeser pun selama Nia tidak ada di dalam rumah ini, dan bila terjadi kerusakan atas rumah ini, saya juga berhak megusir dan menuntut kamu sesuai isi surat warisan tersebut, paham kamu!" bentak Indra keras. 

Wahyu cuma bisa terdiam mendengar semua ucapan Indra. 

"Ayo kita pulang Pak." ajak Indra tanpa pamit atau peduli dengan Wahyu dan Laura. 

Terpopuler

Comments

erika widahardini

erika widahardini

baru nemuin cerita ini...bagus !! kisah ini Ada d dunia nyata jd berasa baca diary aja

2023-06-02

0

myanon

myanon

manttuuull semangat Thor 👍

2023-05-04

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Cih sok kuasa ngaku" nyonya rumah ternyata benalu

2023-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 Part 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 Part 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104
105 PART 105
106 PART 106
107 iklan karya kedua: ANGSA PUTIH
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137 + visual Nia
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 PART 145
147 PART 146
148 PART 147
149 PART 148
150 PART 149
151 PART 150
152 PART 151
153 PART 152
154 PART 153
155 PART 154
156 PART 155
157 PART 156
158 PART 157
159 PART 158
160 PART 159
161 PART 160
162 PART 161
163 PART 162
164 PART 163
165 PART 164
166 PART 165
167 PART 166
168 PART 167
169 PART 168
170 PART 169
171 PART 170
172 PART 171
173 PART 172
174 PART 173
175 PART 174
176 PART 175
177 PART 176
178 PART 177
179 PART 178
180 PART 179
181 PART 180
182 PART 181
183 PART 182
184 PART 183
185 PART 184
186 PART 185
187 PART 186
188 PART 187
189 PART 188
190 PART 189
191 PART 190
192 PART 191
193 PART 192
194 PART 193
195 PART 194
196 PART 195
197 PART 196
198 PART 197
199 PART 198
200 PART 199
201 PART 200 + visual Wawan
202 PART 201
203 PART 202
204 PART 203 + visual Fernandez
205 PART 204 + visual Rey
206 PART 205
207 PART 206
208 PART 207
209 PART 208
210 PART 209
211 PART 210
212 PART 211
213 PART 212
214 PART 213
215 PART 214
216 PART 215
217 PART 216+ Visual Nia, Arum, dan Syam
218 PART 217
219 PART 218
220 PART 219
221 PART 220
222 PART 221
223 PART 222
224 PART 223
225 PART 224
226 PART 225
227 PART 226
228 PART 227
229 PART 228
230 PART 229
231 PART 230
232 PART 231
233 PART 232
234 PART 233
235 PART 234
236 PART 235
237 PART 236
238 PART 237
239 PART 238
240 PART 239
241 PART 240
242 PART 241
243 PART 242
244 PART 243
245 PART 244
246 PART 245
247 PART 246
248 PART 247
249 PART 248
250 PART 249
251 PART 250
252 PART 251
253 PART 252
254 PART 253
255 PART 254
256 PART 255
257 PART 256
258 PART 257
259 PART 258
260 PART 259
261 PART 260
262 PART 261
263 PART 262
264 PART 263
265 PART 264
266 PART 265
267 PART 266
268 PART 267
269 PART 268
270 PART 269
271 PART 270
272 PART 271
273 PART 272
274 PART 273
275 PART 274
276 PART 275
277 PART 276
278 PART 277
279 PART 278
280 PART 279
281 PART 280
282 PART 281
283 PART 282 + Visual Rina
284 PART 283
285 PART 284
286 PART 285
287 PART 286
288 PART 287
289 PART 288
290 PART 289
291 PART 290
292 PART 291
293 PART 292
294 PART 293
295 SPECIAL PART 1
296 SPECIAL PART 2
297 *iklan* MAHKOTA BUNGA
298 SPECIAL PART 3
Episodes

Updated 298 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
Part 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
Part 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104
105
PART 105
106
PART 106
107
iklan karya kedua: ANGSA PUTIH
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137 + visual Nia
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
PART 145
147
PART 146
148
PART 147
149
PART 148
150
PART 149
151
PART 150
152
PART 151
153
PART 152
154
PART 153
155
PART 154
156
PART 155
157
PART 156
158
PART 157
159
PART 158
160
PART 159
161
PART 160
162
PART 161
163
PART 162
164
PART 163
165
PART 164
166
PART 165
167
PART 166
168
PART 167
169
PART 168
170
PART 169
171
PART 170
172
PART 171
173
PART 172
174
PART 173
175
PART 174
176
PART 175
177
PART 176
178
PART 177
179
PART 178
180
PART 179
181
PART 180
182
PART 181
183
PART 182
184
PART 183
185
PART 184
186
PART 185
187
PART 186
188
PART 187
189
PART 188
190
PART 189
191
PART 190
192
PART 191
193
PART 192
194
PART 193
195
PART 194
196
PART 195
197
PART 196
198
PART 197
199
PART 198
200
PART 199
201
PART 200 + visual Wawan
202
PART 201
203
PART 202
204
PART 203 + visual Fernandez
205
PART 204 + visual Rey
206
PART 205
207
PART 206
208
PART 207
209
PART 208
210
PART 209
211
PART 210
212
PART 211
213
PART 212
214
PART 213
215
PART 214
216
PART 215
217
PART 216+ Visual Nia, Arum, dan Syam
218
PART 217
219
PART 218
220
PART 219
221
PART 220
222
PART 221
223
PART 222
224
PART 223
225
PART 224
226
PART 225
227
PART 226
228
PART 227
229
PART 228
230
PART 229
231
PART 230
232
PART 231
233
PART 232
234
PART 233
235
PART 234
236
PART 235
237
PART 236
238
PART 237
239
PART 238
240
PART 239
241
PART 240
242
PART 241
243
PART 242
244
PART 243
245
PART 244
246
PART 245
247
PART 246
248
PART 247
249
PART 248
250
PART 249
251
PART 250
252
PART 251
253
PART 252
254
PART 253
255
PART 254
256
PART 255
257
PART 256
258
PART 257
259
PART 258
260
PART 259
261
PART 260
262
PART 261
263
PART 262
264
PART 263
265
PART 264
266
PART 265
267
PART 266
268
PART 267
269
PART 268
270
PART 269
271
PART 270
272
PART 271
273
PART 272
274
PART 273
275
PART 274
276
PART 275
277
PART 276
278
PART 277
279
PART 278
280
PART 279
281
PART 280
282
PART 281
283
PART 282 + Visual Rina
284
PART 283
285
PART 284
286
PART 285
287
PART 286
288
PART 287
289
PART 288
290
PART 289
291
PART 290
292
PART 291
293
PART 292
294
PART 293
295
SPECIAL PART 1
296
SPECIAL PART 2
297
*iklan* MAHKOTA BUNGA
298
SPECIAL PART 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!