PSS-12

“Jadi kamu mau ikut aku?” Reva tersenyum senang.

“Tidak, aku akan pindah kuliah ke negara X,” jawab Shaika dengan cepat.

“Kok kesana? kenapa tidak ikut aku saja?”

“Tadi malam aku bermimpi kalau aku memetik bintang dilangit, ada sepasang tangan yang membantu aku memetik bintang, meskipun suara orang itu samar-samar tapi dia mengatakan kalau aku akan menjadi seorang bintang di negara X, setelah aku bangun dari mimpi indah itu, aku langsung tersenyum bahagia, hatiku mengatakan kalau aku akan bahagia memulai hidup baru disana,”

“Mimpi begitu kan cuma bunga tidur?”

“Aku tau, meskipun begitu, aku tetap akan kesana,” keputusan Shaika.

Shaika sudah memutuskan akan pindah kuliah di negara X dengan mengambil jurusan yang sama. Reva tidak berhasil membujuk Shaika untuk ikut bersamanya kuliah dinegara Z. Reva hanya bisa mendukung keputusan sahabatnya itu.

***

Setelah Kaisar selesai mengisi acara sebagai bintang tamu, siang ini mereka akan tebang kembali kenegara X. Nanti malam Kaisar akan mengadakan konser tunggalnya yang sangat di tunggu-tunggu oleh fans nya di seluruh dunia. Meskipun hanya konser tunggal namun para penonton begitu antusias melihat penampilan memukau Kaisar. Bahkan dengan sekejab penjualan tiket itu langsung habis.

Di pesawat Pribadi.

“Kai, apa kamu sudah selesai menciptakan lagu yang akan dinyanyikan oleh personil baru Violet nanti?” tanya Reno.

Setiap personil girl band Violet mempunyai single masing-masing yang akan dirilis sebelum memulai debut menjadi member Violet. Album Single adalah gebrakan awal untuk pembuktian diri.

“Lagunya belum rampung Paman, masih dalam proses penciptaan, lagipula kan lagu masih lama lagi akan di berikan, siapa personil baru Violet saja belum kita dapatkan,” jawab Kaisar.

“Aku bingung Kai, apa kita bisa ya menemukan member seperti yang kita harapkan?”

“Paman, tadi malam waktu aku makan di restoran, aku melihat ada seorang gadis menyanyi, suara nya begitu bagus, untuk kualitas suara dia sudah memenuhi syarat, tapi ternyata dia hanya pengunjung hotel biasa, dia bukan salah satu peserta audisi,”

“Kalau dia hanya memiliki kualitas suara, itu saja belum cukup Kai, dia harus punya semuanya, kemampuan acting, danse dan bahasa sing, dia harus bisa itu,”

“Firasatku mengatakan dia bisa semuanya paman,”

“Jangan bermain firasat, firasat belum tentu benar!”

“Iya Paman, kata-kata Paman ada benarnya juga, aku tidur dulu Paman, aku mengantuk,” Kaisar lalu memejamkan matanya di kursinya. Sementara Reno hanya duduk diam sambil membaca majalah. Pesawat masih mengudara.

Sesampai di negara X, Reno dan Kaisar kembali di sambut dengan heboh oleh semua orang sehingga pengamanan diperketat agar Kaisar tidak merasa sesak nafas ketika di kerumbungi massa.

Setiba di negaranya, Kaisar langsung pulang kerumah orangtuanya. Sejak kecil sampai sekarang, Kaisar tinggal dengan kedua orangtuanya, bukannya Kaisar tidak mau hidup mandiri tapi karena Kaisar begitu menyayangi orangtua sehingga dia tidak mau hidup berpisah dari kedua orangtuanya.

Kedua orangtua Kaisar sangat berbeda dari orangtua kebanyakan, meskipun mereka sama-sama dokter yang memiliki segudang kesibukan, tapi mereka tidak pernah lupa untuk member kasih sayang dan perhatian yang melimpah untuk Kaisar, putra tunggal mereka.

Ibu Kaisar bernama Nirwana Sonya Adipati, dia seorang dokter ahli kandungan, sementara ayah Kaisar bernama Praja Danu Bramasta, dia adalah dokter ahli bedah ortopedi. Nirwana dan Praja adalah sosok orangtua yang hangat.

Kaisar sudah mereka didik dari kecil dengan kesempurnaan. Sehingga Kaisar tumbuh menjadi sosok laki-laki yang di kagumi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***