3. Nama ku Jungkook

Jieun melihat pria didepan nya. Satu kata yang ada di benaknya. Tampan.

"Hey!! Apa kau mendengar ku!?" ucap pria itu lagi.

Jieun pun tersadar dari lamunannya. Ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan pria itu. Ketika pria itu akan bertanya lagi tiba-tiba.

Bruk!!

"Hey! Hey! Kau tidak apa apa? Hey!"

Jieun yang kehabisan tenaga pun pingsan di tempat. Pria itu mengguncang guncang tubuhnya. Karena tidak ada pergerakan dari Jieun pria itu memutuskan untuk membawa Jieun ke rumahnya menggunakan mobilnya.

30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah pria itu. Jieun di baringkan di kasur. Tak sengaja kain yang menutupi tubuh Jieun terbuka sedikit. Pria itu pun kaget bukan main melihat luka-luka yang ada di tubuh jieun. Bagaimana tidak? Luka itu benar-benar sangat parah bahkan ada yang masih mengeluarkan darah.

"Astaga!" Kaget pria itu melihat tubuh Jieun yang penuh luka lebam.

Tanpa berlama-lama pria itu langsung mengambil kotak p3k dan mengobati luka-luka yang ada di tubuh Jieun selagi Jieun belum sadar.

...»»————> ... <————««...

"Ugh sakit, dimana ini, dan baju siapa ini,"

Setelah mengobati Jieun pria itu sempat memakaikan kaosnya kepada Jieun untuk menutupi tubuhnya dan membuang kain putih yang kotor itu.

"Syukurlah akhirnya kau bangun juga, ini minum dulu," ucap pria itu memberikan air kepada Jieun tanpa menanyakan tentang luka-luka yang ada di tubuh Jieun.

Jieun pun menganggukan kepalanya, ia menerimanya lalu meminum air itu.

"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.

Jieun membuka mulutnya tetapi anehnya tidak ada suara yang keluar.

"Ugh... A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya, " batinnya.

Pria itu menatap Jieun menunggu ia menjawab pertanyaan nya. Jieun yang tidak bisa mengeluarkan suara hanya terdiam.

"Hmm... Baiklah mungkin kau masih terlalu lelah untuk berbicara, bagaimana kalau kau menulis namamu di kertas ini agar aku mudah untuk memanggil mu," ucap pria itu lalu ia memberi selembar kertas dan sebuah pena kepada Jieun.

"???"

"Aaa... Tunggu dulu, apa aku juga tidak tahu cara menulis, apakah aku kehilangan semua kemampuan dasar?  Bahkan menulis... tidak mungkin,"  batin Jieun.

"Sebenarnya apa yang paman bodoh itu lakukan kepada Jieun sehingga ia sampai seperti ini,"  kesal sohyun yang berada di tubuh Jieun.

Jieun melihat ke arah pria tersebut dengan wajah polosnya.

"Apakah kau tidak tahu cara menulis."

Jieun diam saja.

"Oh ayolah, baiklah kalau begitu aku akan memberikan mu nama," putus nya.

"Hmm... Jadi namamu adalah Jieun, artinya sesuatu yang tersembunyi. Karena saat pertama kali aku melihat mu aku merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam dirimu," ucap nya.

"Waw keren itu memang namaku,"  batin Jieun.

"Tapi tunggu dulu, bukankan dia bilang melihat sesuatu yang tersembunyi dalam diriku? Apa dia tahu kalau aku bukan diriku yang sebenarnya? Haha tidak mungkin, dia bilang itu hanya perasaan nya, tenanglah Sohyun."

"Baiklah Jieun perkenalkan namaku jeon jungkook, terserah kau mau memanggilku apa," ucapnya lalu mengulurkan tangannya. Jieun pun menjabat tangan nya.

Plok!

"Baiklah bagaimana kalau sekarang kita makan malam. Karena aku belum sempat membeli bahan masakan aku akan memasak ramyun, apa kau suka ramyun?" tanya nya.

Jieun menganggukkan kepalanya.

"Cah, baiklah aku akan memasak sekarang, kau tunggu di sini oke."

...»»————> ... <————««...

Disisi lain paman bodoh itu sedang kalang kabut, pasalnya tawanan berharga nya hilang.

"Bodoh! Kenapa menjaga satu orang saja tidak becus. CEPAT CARI ANAK ITU. JANGAN PULANG SEBELUM KALIAN MENEMUKANNYA!! " bentak nya kepada para anak buah nya.

"Siap bos."

Setelah itu mereka pun mulai berhamburan mencari Jieun.

"Cih, anak itu tidak boleh sampai lepas dari genggaman ku, kalau sampai dia hilang bisa-bisa rencanaku gagal total," batin hyunsuk (paman Jieun).

...»»————> ... <————««...

"Nah makanlah, aku tidak tahu kau suka pedas atau tidak tetapi ini tidak terlalu pedas," ucap jungkook.

Jieun membungkukkan tubuh nya sebagai tanda terimakasih. Kemudian mereka berdua makan bersama lalu tidur.

Keesokan harinya Jieun terbangun karena cahaya matahari yang menembus ke dalam ruangan sangat silau dan membuatnya tak nyaman. Ia pun memutuskan untuk bangun daripada melanjutkan tidurnya walaupun ia masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Jam berapa sekarang?" Jieun melihat jam yang ada di samping nya, ternyata sudah jam 8 .

Terdengar suara penggorengan dan spatula yang saling bergesekan. Pagi pagi sekali jungkook sudah bergulat di dapur menyiapkan sarapan untuk Jieun dan dirinya.

Jieun keluar dari kamar dan langsung menuju dapur untuk membantu.

"Oh kau sudah bangun, duduklah di meja makan. Aku sudah selesai." Jieun pun duduk di meja makan.

"Makanlah, ini nasi goreng kimchi, aku harap kau menyukai nya," ucap jungkook memberikan sepiring nasi goreng buatannya.

Jieun menundukan kepalanya sebagai tanda terimakasih. Kemudian ia memasukkan sesendok nasi goreng kimchi tersebut ke dalam mulut. Betapa kagetnya ia ternyata masakan jungkook sangat enak, matanya berbinar.

"Apakah enak?" tanya nya.

Jieun mengangguk semangat.

"Benarkah? kalau begitu habiskan."

Mereka pun makan dengan tenang. Tak ada pembicaraan diantara keduanya, hanya ada suara dentingan garpu dan sendok yang saling bersahutan. Setelah 15 menit menghabiskan sarapan kemudian Jungkook membersihkan badannya dan bersiap karena hari ini merupakan jadwal pemotretan nya. Sedangkan Jieun, ia memutuskan untuk menonton televisi.

Jungkook keluar dari kamar dengan setelan sehari harinya yaitu kaos, kemeja oversize, dan celana oversize. Dan jangan lupa dengan topi hitam dan sepatu boots nya. Ia sudah siap untuk kerja sekarang.

"Jieun aku akan berangkat kerja sekarang, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan dan kau tidak boleh melanggar nya."

"Yang pertama kau tidak boleh keluar dari rumah ini tanpa aku, yang kedua jangan sekali kali menampakkan diri di jendela karena aku tidak mau ada pembicaraan yang aneh aneh dari warga, mengerti!" Jieun mengangguk mengerti.

"Dan juga aku tidak mau army tau bahwa aku menyembunyikan seorang wanita di dalam rumah ku," batinnya.

"Dan yang ke tiga kau harus mematuhi apa yang aku perintahkan, sisa nya kau bebas melakukan apapun di rumah ini tetapi jangan merusak barang barang," ucap nya.

Jieun hanya mengangguk mengiya kan ucapan Jungkook.

"Bagus."

TIN!! TIN!!

"Oh manajer ku sudah sampai, baiklah aku berangkat sekarang, jangan kemana-mana dan tetap di dalam rumah."

Jungkook pun pergi.

"Dia orang yang baik,"  batin jieun.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?"

Jieun berfikir. "Aha baiklah, pertama aku akan belajar menulis," putusnya.

Ia pun mengambil pena, kertas dan sebuah buku. Ia mencoba menulis huruf-huruf dan kalimat yang ada di buku itu berulang ulang sampai ia bisa.

...»»————> ... <————««...

"KATAKAN DIMANA KAKAK KU!!"

Bersambung..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!