Kenzo turun dari dalam mobilnya. Ia sedang ingin membeli ayam geprek, sebab pagi tadi ia tak menghabiskan sarapannya, karena tidak berselera.
Entah mengapa ia ingin membeli dipinggir jalan, dan nalurinya mengatakan akan hal itu.
Ia berjalan dengan santai difoodcourt yang tersedia. Ia melihat banyak pedagang yang berjejer menjajakan berbagai makanan yang menggugah selera, dan ia berhenti sejenak untuk memilah makanan mana yang akan ia inginkan.
Ia melihat banyaknya orang berlalu lalang, dan entah mengapa ia masih begitu merasa swpi, meskipun ia berada dikeramaian.
Hatinya begitu kosong, mengharapkan kehadiran sosok wanita yang dicintainya.
Braaaak
Kenzo terbuyar dari lamunannnya, saat seseorang menabraknya tanpa sengaja.
"Ooooeeek,: terdengar suara bayi menangis dari gendongan seorang wanita bercadar yang tampak terburu-buru.
"Tunggu," cegah Kenzo pada wanita tersebut. Namun ramainya orang yang berlalu lalang membuat ia kehilangan jejak sang wanita.
Ia hanya ingin meminta maaf karena bayi itu menangis, dan suara tangisannya, ah... Membuat ia merasakan sesuatu yang berbeda.
Semerbak aroma kasturi terbawa angin dan terendus oleh Kenzo yang mana membuatnya begitu tenang.
Sementara itu, satu sosok wanita dengan pakaian jubahnya dan menyembunyikan wajahnya dibalik cadar berdiri dibalik dinding sebuah bangunan yang merupakan gang sempit menuju sebuah rumah kecil yang sedikit terpisah dari hiruk pikuknya keramaian.
Ia merapatkan tubuhnya didinding tersebut dengan nafasnya yang tersengal. "Sayang," bisiknya dengan lirih. Namun ia memilih untik pergi dan tidak memiliki keberanian umtuk menghampiri dalam keadaan seperti itu.
Ia melesat dan menuju sebuah rumah berukuran sederhana. dindingnya terbuat dari batu dan didepannya halaman terlihat sangat luas dengan tanaman rumput jepang yang membentang luas dan menghijau.
Adhisti membawa sang bayi ke rumah tersebut. Dewi Asri sengaja memberinya wewangian dengab aroma kasturi untuk menyamarkan indera penciuman sang Elang Putih yang pastinya akan terendus oleh iblis tersebut dimanapun berada.
Wanita itu melangkah memasuki rumah yang sudah lama lama kosong dan tidak ada yang menempati.
Rumah tersebut adalah milik seorang tetuah desa yang pernah tinggal didalamnya. Namun karena tidak memiliki anak, ia menghibahkannya pada anak kakaknya yang sudah yatim piatu, dan kini ia menempatinya.
Tak ada perabotan yang tertinggal, dan hanya kosong semata yang mana sudah berdebu pada bagian lantai dan juga dindingnya.
Dengan satu jentikkan jemari tangannya, rumah itu sudah rapih dan bersih. Lalu ia berjalan masuk dengan langkah yang begitu mantap. Sang bayi kembali menangis.
"Ooooooeeek," suara tangisannya terbawa angin hingga samapai ke indera pendengaran Kenzo.
"Hah!" ia tersedak saat mencoba mengunyah ayam gepreknya.
Ia seperti mendengar suara tangisan seorang bayi, tapi bayi siapa? Dan mengapa suaranya membuat ia merasakan sesuatu yang tak dapat ia jelaskan dengan kata-kata.
Hatinya begitu merindu dan ia merasa seakan suara tersebut bagaikan melody yang mengalun syahdu dan menenagkan hatinya.
Sreeet sreeet sreeeet
Tiba-tiba Kenzo tercengang saat mendapati satu sosok pocong yang sedang meludahi sambal.dan juga ayam.gepreknya.
Keduanya saling bertatapan dan saling membeliakkan matanya. Aroma busuk tiba-tiba menyeruak diindera penciumannya dan membuat ia serasa mula.
Sosok pocong itu menyeringai padanya, memperlihatkan barisan giginya yang karatan. Kenzo menendang sosok tersebut hingga terjungkal dan menabrak meja makan pelanggan yang lainnya, dan anehnya mereka makan dengan sangat lahapnya.
Ia mendadak.menyudahi makannya. dan berlari ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya.
Setelah menguras habis yang baru saja dimakananya, ia membayar dengan cepat pesanannya, lalu keluar dengan tergesa-gesa.
Ia merasa sangat lelah ketika mata bathinnya terbuka dan dapat melihat makhluk-makhluk astral yang sangat mengerikan.
Ditengah rasa mual yang dialaminya. Ia kembali mengendus aroma kasturi yang membuatnya sesikit tenang dan rasa mual diperutnya sedikit lega.
Perasaannya membawa ia untuk mencari dimana aroma yang sudah sangat membuatnya begitu sangat penasaran.
Langkahnya ia ayunkan menuju sebuah gang yang ada diseberang sana, dan mulai menyeberangi jalan untuk tiba disana.
Ciiiiittt
Sebuah decitan ban mobil menghadangnya. Lalu tanpa diduga, beberapa orang bertubuh tegap menariknya masuk ke dalam mobil dan membekapnya, lalu mobil melaju dengan kencang meninggalkan jalanan yang tadinya terlihat sangat ramai.
Kenzo mencoba memberontak, namun para pria yang berjumlah lima orang bertubuh tegap itu mengarahkan sebuah pistol ke arah keningnya dan siap untuk meledakkan kepala sang korban.
"Dimana Robert!" ucap pria itu dengan nada intimidasi. Kenzo melirik pergelangan tangan sang pria yang terdapat tatto black mamba yang mana hal itu merupakan symbol jika mereka adalah salah satu dari anggota gangster yang terkenal.kejam dan tak memberi ampun.
"Mengapa kalian bertanya padaku?" tanya Kenzo dengan sesantai mungkin.
"Jangan mencoba mengelabui kami, sebab bukti sudah sangat jelas, kami menemukan mobilmu dan cincin pimpinan kami dilokasi yanh sama!" gertak pria itu sembari menarik pelatuk senjata apinya.
Sesaat Kenzo merasakan jika apa yang terjadi beberapa hari lalu adalah benar adanya.
"A-apa? Mobilku dan jasad Robert yang terbakar?" Kenzo mengulangi ucapan pria tersebut. Sesunguhnya ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi tempo hari.
Pria itu semakin geram dengan jawaban Kenzo uang terlihat mengulur waktu mereka.
"Dimana kalian menemukan mobilku?" tanyanya dengan rasa penasaran.
"Didesa Larangan, dan kau tidak lagi dapat mengelak! Kau yang telah membunuh Robert!" pria itu menekan ujung pucuk senjata api kekulit kepala Kenzo.
"Sepertinya Robert sudah menjadi daging bakar," jawab Kenzo asal.
Dengan rasa geram yang sangat dalam. Pria itu akhirnya menembak Kenzo.
Dooor
Satu peluru ditembakkan. Namun anehnya tidak dapat menembus kulitnya, dan membuat semua yang ada didalam mobil saling pandang.
Pria ya menggunakan senjata api itu mencoba memberondong Kenzo dengan sisa pelurunya, namun lagi-lagi peluru tersebut tidak dapat menembus kulit Kenzo.
Lalu mereka mengayunkan sebuah pisau sangkur ke arah punggung Kenzo. Lagi-lagi pisau itu patah dan hal itu membuat mereka semakin bingung, dan hal yang sama dirasakan oleh Kenzo, ia juga bingung dengan kondisinya saat ini.
Mereka bertubi- tubi menghujaninya dengan.berbagai senjata untuk dapat melumpuhkannya, namun tidak juga berhasil.
Setelah mereka kelelahan dan senjata mereka juga telah habis, maka Kenzo menghadiahkan bogem mentah ke arah pria yang tadinya telah mencoba menembaknya.
Dalam satu tinju saja, pria itu sudah terkapar dijok mobil dengan lidahnya yang terjulur.
"Kenapa aku jadi kebal senjata?" gumam Kenzo.sembari melihat lengannya yang tadi coba ditembus oleh ujung pisau sangkur.
Merasa mendapatkan kekuatan super, Kenzo meninju para lawannya, lalu melemparkannya satu persatu keluar mobil dengan mudahnya, dan saat ini gilirannya dengan sang sopir. Ia ia mencengkram leher pakaian sang lawannya, lalu melemparkan keluar dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yuli a
sepertinya dedek Dita mengenali siapa ayahnya...🥰🥰😘
2025-05-22
6
Sekti Ibue'BilFa
waow Kenzo jd superhero skrg/Drool/
2025-05-22
2
V3
lach dalah ... Saiki Kenzo kebal Karo senjata ,, psti berkat Batu Zamrud yg ada di dalam tubuh nya itu 👏👏
Kenzo merasakan kedekatan bathin nya dg wangi kasturi itu
2025-05-22
1