BAB 4 》》SAH

Hari yang ditunggu oleh Satria akhirnya tiba juga. Senyum bahagia menghiasi wajah tampannya sejak kemarin. Satria kini sedang bersiap dibantu oleh Linda, istri pertamanya. Tak ubahnya Satria, Linda pun turut bahagia melihat kebahagiaan sang suami. Walau tak dipungkiri ada rasa sesak memenuhi rongga dadanya.

 

“Maaf mas, aku gak bisa menghadiri pernikahanmu. Sejak kemarin perutku tak nyaman,” Masih dengan senyumnya Linda meminta ijin sang suami agar tak terjadi kesalah pahaman.

 

“Iya, gak apa-apa Lind. Istirahat aja, maaf sudah merepotkanmu.” Satria menatap pantulan dirinya di cermin.

 

“Salam sama Andhini ya mas,,,” Lagi-lagi hati Linda bagai teriris kala menyebut nama calon madunya.

 

Ingatan Linda kembali pada 4 tahun yang lalu. Dimana dirinya meminta Satria agar menikahinya karena tak ingin dijodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Walaupun Satria sudah menolaknya namun kegigihan dan usaha Linda akhirnya membuahkan hasil meskipun ia tau jika hari dimana Satria akan menikahi cintanya secara resmi pasti akan terjadi.

 

Linda berharap setelah Satria menikahinya maka pria yang merupakan teman semasa SMA bisa mencintainya secara utuh namun sudah 4 tahun usia pernikahan mereka namun cinta Satria tak jua bisa teralihkan. Hingga akhirnya hari inipun tiba.

 

“Lho Linda gak ikut ?!” Pertanyaan mama Bella membuat Linda terkejut. Kesadarannya kembali pada dunia nyata.

 

“Maaf ma, perut Linda kumat lagi,”  Linda harus berterima kasih pada perutnya karena disaat-saat ia butuh alasan penyakitnya itu kambuh.

 

“Kalo gitu kamu istirahat aja ya, kamu harus ke dokter. Jangan dibiarkan begitu aja,” Meskipun mama Bella tak pernah merestui pernikahan putranya dengan Linda, namun mama Bella berusaha bersikap wajar walau itu tak berhasil.

 

Di waktu yang sama tepatnya di rumah bunda Riana, Andhini dan bang Niko terlibat pembicaraan setelah selesai berdandan.

 

“Kenapa abang gak menentang bunda sih, masa iya aku harus menikahi pria beristri ?! Apa kata orang-orang nanti bang. Aku gak siap dicerca oleh masyarakat.” Setengah merengek Andhini menatap kesa, sang abang.

 

“Bukan gitu dek, tapi memang kamu harus menikah dengan Satria. Percaya deh sama Abang,” Niko menggenggam tangan adik semata wayangnya untuk meyakinkan jika pernikahannya tak salah.

 

“Tapi kan harus ada alasannya bang, masa iya tiba-tiba ngelamar aku,,,” Andhini bukanlah anak ingusan yang akan menerima saja setiap ucapan sang abang tanpa mencernanya lebih dulu.

 

“Soal itu hanya Satria yang bisa menjelaskan. Tapi percayalah dek, abang akan selalu ada di pihakmu. Jika suatu saat ada yang salah dalam pernikahanmu atau Satria tidak bisa adil dan membuatmu menderita maka abang sendiri yang akan membawamu pergi.” Niko menatap dalam manik mata berwarna madu milik sang adik. Manik mata warisan sang oma yang dalam keluarga mereka hanya Andhini yang berhasil memilikinya.

 

“Kata-kata abang bisa dipercaya, kan ?!”  Andhini balik menatap manik mata sang abang.

 

“Tentu saja dek, percaya sama abang.” Tegas Niko mengusap sayang pucuk kepala Andhini.

 

Niko melirik jam dinding di kamar sang adik, beberapa menit lagi ijab qabul sang adik dengan sahabatnya akan dimulai. Suara ribut di ruang tamu pun mulai terdengar.

 

“Nik, keluarlah,,,” Suara bunda Riana membuat kakak beradik itu menghentikan pembicaraannya.

 

“Jangan banyak pikiran dek,” Pesan Niko sebelum mengikuti sang bunda.

 

Dikarenakan ayah mereka sudah terlebih dahulu menghadap Sang Pencipta maka sebagai saudara laki-laki, Niko harus menikahkan sang adik yang dalam hal ini dilimpahkan pada bapak penghulu. Niko merasa belum pantas untuk menjadi wali nikah sang adik.

 

Niko mendekati meja dimana bapak penghulu sudah siap dan Satria pun sudah menunggu. Sesuai permintaan Andhini maka yang datang hanya kedua orang tua Satria dan tetangga kiri kanan bunda Riana. Walaupun pada awalnya Andhini tidak setuju dengan usul bunda Riana untuk memanggil tetangga terdekat mereka namun setelah diberi pengertian Andhini akhirnya menurut.

 

Setelah Niko menyerahkan wali nikah maka tak menunggu lama pak penghulu pun melaksanakan tugasnya. Dengan satu napas Satria mengucap janji suci atas nama Andhini Tri Hapsari.

 

Kata SAH terdengar hingga ke kamar yang dihuni Andhini. Statusnya kini berubah menjadi istri dari Satria Putra Anugrah. Matanya berkaca-kaca bukan karena bahagia dipersunting oleh pria pujaan hati. Akan tetapi hatinya menjerit menghadapi masa depan sebagai istri kedua. Takdir baik tak berpihak padanya.

 

Perlahan pintu terbuka menampilkan senyum bahagia sang bunda bersama mama Bella. Setelah kedua wanita paruh baya itu masuk seorang pria yang kini berstatus suaminya pun ikut masuk.

 

Dengan arahan mama Bella, Satria menghampiri Andhini yang duduk di atas tempat tidur. Mama Bella lalu menyodorkan sepasang cincin untuk kedua mempelai. Satria terlebih dahulu memasangkan cincin di jari manis Andhini lalu dengan rasa enggan Andhini pun memakaikan cincin di jari manis Satria.

 

“Dhin, salaman dong sama suaminya,” Tekanan nada bunda Riana memaksa Andhini menurut.

 

Andhini meraih tangan Satria yang terulur lalu ia menciumnya sebagai tanda baktinya pada pria itu. Tanpa komando Satria mendaratkan bibirnya pada dahi Andhini beberapa saat. Spontan Andhini memundurkan kepalanya dan melotot tajam pada Satria.

 

Ritual ijab qabul selesai, di ruang tamu para kerabat yang bisa dihitung jari sedang menikmati santapan siangnya. Sedangkan Andhini kini sudah berganti baju dan duduk dengan manis di depan laptopnya. Ujian akhir sisa menghitung hari dan ia harus berhasil lulus dengan nilai yang bagus. Sementara Satria nampak sibuk dengan ponselnya. Mereka berada dalam kamar namun sibuk dengan urusan masing-masing.

 

Rumah kembali lengang, bunda Riana dan yang lain entah berada dimana. Saat Andhini keluar kamar, semua sudah bersih tak tampak sedikitpun jika beberapa jam yang lalu ada acara sakral.

 

“Bang,,, bunda kemana ?!” Andhini mencegah Niko yang tampak terburu-buru akan pergi.

 

“O, bunda diajak sama tante Bella dan om Anugrah istirahat dihotel. Kalo para tetangga sudah balik ke rumah masing-masing. Abang keluar dulu ya dek, ada urusan.” Setengah berlari Niko meninggalkan Andhini agar adiknya itu tak lagi mencecarnya berbagai pertanyaan. Kebiasaan Andhini akan terus bertanya jika belum puas dengan jawaban yang ia dengar.

 

Andhini meneruskan langkahnya ke dapur, ia ingin membuat kopi agar rasa kantuknya hilang. Malam ini ia harus begadang mempelajari skripsinya. Meskipun ia sendiri yang menyusun skripsinya namun para dosen penguji mengenalnya dengan berbagai prestasi akademik yang ia peroleh dan mereka pasti akan membantainya habis-habisan.

 

“Dhin, gak apa-apa kan kalo malam ini abang temani Linda ? Sejak pagi tadi perutnya sakit,” Satria menghampiri Andhini yang tengah mengaduk kopinya.

 

“Oh gak apa-apa bang, pergi saja.” Datar tanpa ekspresi bahkan melihat lawan bicara pun tak ia lakukan. Sepertinya mengaduk kopi lebih menarik baginya.

 

“Makasih atas pengertianmu, Dhin. Abang pergi dulu.” Satria bersyukur Andhini tak keberatan. Bagaimanapun Linda adalah tanggung jawabnya dan ia tak mungkin mengabaikan Linda.

 

Andhini hanya bisa menarik napas panjang melihat punggung lebar Satria yang semakin menjauh. Inikah yang dinamakan awal derita istri kedua ? Ijab qabul baru beberapa jam yang lalu namun sang suami harus menemani istri pertama yang sedang sakit. Apakah benar istrinya itu sakit ? Atau hanya akal-akalan istri pertama ? Apapun itu Andhini sudah mulai mencatat ketidakadilan yang dialaminya.

 

‘Semoga kelak catatan ini bisa menjadi pertimbangan saat aku menyerah.’ Bathin Andhini tersenyum kecut.

🍒🍒🍒🍒

MAAF YA UPNYA TELAT, ITUPUN HANYA SATU BAB

Insya allah besok lagi yaaaaa

Terima kasih atas dukungannya.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

aneh aja sih soal Linda itu hanya karena dia tak mau di jodohkan sama ortunya malah memaksa Satria untuk menikahi nya hingga 4 tahun usia pernikahan nya akhirnya Satria menikahi Andhini.. aku
masih penasaran harus nya ceraikan dulu Linda baru boleh nikahi Andhini

2025-05-28

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

tapi alasan apa ya satria menikahi linda, terus satria menikahi andhini msh tanda taya ini...

2025-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 》》 MAAF DEK ,,,
2 BAB 2 》》 TERIMA KASIH, PAK ,,,
3 BAB 3 》》 JANGAN MENYEBUT DIRIMU PELAKOR
4 BAB 4 》》SAH
5 BAB 5 》》 KITA TAK SEAKRAB ITU
6 BAB 6 》》 MAYBE YES MAYBE NO
7 BAB 7 》》 MASIH SAMA SEPERTI DULU
8 BAB 8 》》 ABANG PASTI ADA WAKTU
9 BAB 9 》》ADA APA, BANG ?!
10 BAB 10 》》 BERIKAN PERUSAHAAN ATAU SAHAM
11 BAB 11 》》 GAK ADA YANG SALAH, MA
12 BAB 12 》》KITA CERAI AJA ,,,
13 BAB 13 》》 SELAMAT TINGGAL
14 BAB 14 》》 LETAKKAN DISITU
15 BAB 15 》》AKU GAK BERANI BILANG, BOS
16 BAB 16 》》 DIA ISTRIKU
17 BAB 17 》》KAMU DIMANA, DEK
18 BAB 18 》》 IYA, AKU NGERTI
19 BAB 19 》》BINGGO ,,,
20 BAB 20 》》AKU BERASA ANAK TIRI, MA (REVISI)
21 BAB 21 》》OK, BUNDA (REVISI)
22 BAB 22 》》BUKAN DEK
23 BAB 23 》》 YA, TERGANTUNG SIH ,,,
24 BAB 24 》》LET'S GO
25 BAB 25 》》MAKSUDMU ?!
26 BAB 26 》》JANGAN PUKUL BUNDA ,,,
27 BAB 27 》》MAAFKAN BUNDA, SAYANG
28 BAB 28 》》DIMANA PUTRIKU ?!
29 BAB 29 》》KAMU KEMANA AJA
30 BAB 30 》》DIMANA PAPANYA ?!
31 BAB 31 》》AMAN TERKENDALI
32 BAB 32 》》KASIHAN PONAKAN ABANG
33 BAB 33 》》ADA APASIH, BANG ?!
34 BAB 34 》》KAMI TIDAK KEKURANGAN PRIA
35 BAB 35 》》CERITANYA PANJANG
36 BAB 36 》》APA IYA, MA ?!
37 BAB 37 》》BETUL KATA BUNDA ,,,
38 BAB 38 》》GAK USAH BERTELE-TELE
39 BAB 39 》》KOK BISA MATANYA MIRIP ?!
40 BAB 40 》》MAAFKAN BUNDA,.SAYANG
41 BAB 41 》》JANGAN ASAL NGOMONG, DEK
42 BAB 42 》》ADA APA BOY ?!
43 BAB 43 》》DHINI JANJI, YAH ,,,
44 BAB 44 》》HIDUPKU KOK MIRIS
45 BAB 45 》》OMAAAA
46 BAB 46 》》MINGGIR !!!
47 BAB 47 ^^^ BOLEH AYAH
48 BAB 48.^^^ JANGAN KEBANYAKAN MIKIR
49 BAB 49 ^^^ DENGER KOK
50 BAB 50 ^^^ DHINI BINGUNG BUND ,,,
51 BAB 51^^^ AYAAAAH
52 BAB 52 ^^^ SAH
53 BAB 53 ••• DASAR BOS GILA
54 BAB 54 ••• GARA-GARA ABANG
55 BAB 55 ••• MAKSUDNYA ?!
56 BAB 56 ••• MAKSUDNYA ?!
Episodes

Updated 56 Episodes

1
BAB 1 》》 MAAF DEK ,,,
2
BAB 2 》》 TERIMA KASIH, PAK ,,,
3
BAB 3 》》 JANGAN MENYEBUT DIRIMU PELAKOR
4
BAB 4 》》SAH
5
BAB 5 》》 KITA TAK SEAKRAB ITU
6
BAB 6 》》 MAYBE YES MAYBE NO
7
BAB 7 》》 MASIH SAMA SEPERTI DULU
8
BAB 8 》》 ABANG PASTI ADA WAKTU
9
BAB 9 》》ADA APA, BANG ?!
10
BAB 10 》》 BERIKAN PERUSAHAAN ATAU SAHAM
11
BAB 11 》》 GAK ADA YANG SALAH, MA
12
BAB 12 》》KITA CERAI AJA ,,,
13
BAB 13 》》 SELAMAT TINGGAL
14
BAB 14 》》 LETAKKAN DISITU
15
BAB 15 》》AKU GAK BERANI BILANG, BOS
16
BAB 16 》》 DIA ISTRIKU
17
BAB 17 》》KAMU DIMANA, DEK
18
BAB 18 》》 IYA, AKU NGERTI
19
BAB 19 》》BINGGO ,,,
20
BAB 20 》》AKU BERASA ANAK TIRI, MA (REVISI)
21
BAB 21 》》OK, BUNDA (REVISI)
22
BAB 22 》》BUKAN DEK
23
BAB 23 》》 YA, TERGANTUNG SIH ,,,
24
BAB 24 》》LET'S GO
25
BAB 25 》》MAKSUDMU ?!
26
BAB 26 》》JANGAN PUKUL BUNDA ,,,
27
BAB 27 》》MAAFKAN BUNDA, SAYANG
28
BAB 28 》》DIMANA PUTRIKU ?!
29
BAB 29 》》KAMU KEMANA AJA
30
BAB 30 》》DIMANA PAPANYA ?!
31
BAB 31 》》AMAN TERKENDALI
32
BAB 32 》》KASIHAN PONAKAN ABANG
33
BAB 33 》》ADA APASIH, BANG ?!
34
BAB 34 》》KAMI TIDAK KEKURANGAN PRIA
35
BAB 35 》》CERITANYA PANJANG
36
BAB 36 》》APA IYA, MA ?!
37
BAB 37 》》BETUL KATA BUNDA ,,,
38
BAB 38 》》GAK USAH BERTELE-TELE
39
BAB 39 》》KOK BISA MATANYA MIRIP ?!
40
BAB 40 》》MAAFKAN BUNDA,.SAYANG
41
BAB 41 》》JANGAN ASAL NGOMONG, DEK
42
BAB 42 》》ADA APA BOY ?!
43
BAB 43 》》DHINI JANJI, YAH ,,,
44
BAB 44 》》HIDUPKU KOK MIRIS
45
BAB 45 》》OMAAAA
46
BAB 46 》》MINGGIR !!!
47
BAB 47 ^^^ BOLEH AYAH
48
BAB 48.^^^ JANGAN KEBANYAKAN MIKIR
49
BAB 49 ^^^ DENGER KOK
50
BAB 50 ^^^ DHINI BINGUNG BUND ,,,
51
BAB 51^^^ AYAAAAH
52
BAB 52 ^^^ SAH
53
BAB 53 ••• DASAR BOS GILA
54
BAB 54 ••• GARA-GARA ABANG
55
BAB 55 ••• MAKSUDNYA ?!
56
BAB 56 ••• MAKSUDNYA ?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!