BAB 2 》》 TERIMA KASIH, PAK ,,,

Pagi menyapa, Andhini bergegas meninggalkan tempat tidurnya. Hari ini ia ada janji dengan dosen pembimbingnya sekaligus mengambil undangan ujian akhirnya. Semoga saja sesuai ekspektasi.

 

Menghabiskan waktu dua puluh menit dalam kamar mandi, kini si gadis mematut dirinya di depan cermin. Setelah merasa cukup, ia mengambil tas yang berisi barang-barang yang memang seharusnya ia bawa. Meskipun rasa tak terima mengenai pernikahannya dengan pria yang sudah beristri namun pembicaraannya dengan bang Niko semalam sedikit membuatnya terhibur.

 

“Maaf bund, bang, Dhini gak ikut sarapan. Buru-buru soalnya.” Andhini meraih tangan sang bunda lalu menciumnya. Sedangkan pada bang Niko, ia hanya memeluknya sesaat.

 

“Ingat pulang lebih cepat ya, Dhin ,,,” Bunda Riana mengingatkan kunjungan keluarga Satria

 

“Dhini gak bisa janji bund, tapi apapun itu Dhini ikut aja.” Andhini berusaha menolak secara halus. Andhini melesat dengan cepat meninggalkan ruang makan tersebut.  Ia belum siap untuk bertemu dengan keluarga sahabat abangnya.

 

“Jangan dipaksa bund, yang penting Dhini sudah bersedia menikah dengan Satria.” Niko tak tega melihat binar kecewa di mata sang bunda namun ia juga iba melihat adik semata wayangnya menikahi pria beristri meskipun itu sahabatnya sendiri.

 

Bunda Riana dan Niko akhirnya sarapan berdua. Untuk pertama kalinya mereka sarapan hanya berdua. Biasanya pagi-pagi Andhini sudah duduk manis menunggu keduanya untuk sarapan agar tidak telat ke kampus.

 

Mobil Andhini menembus jalanan yang mulai padat. Hari ini banyak yang harus ia urus di kampus. Untuk masalah pribadi sebisanya ia tak memikirkannya, toh hal itu hanya untuk membahagiakan sang bunda. Anggaplah Andhini membalas jasa sebagian pengorbanan bunda padanya. Walaupun sejatinya seorang anak tidak akan pernah bisa membayar setetespun keringat sang bunda.

 

“Tumben pagi-pagi sudah di kampus,” Suara Zelina sahabat Andhini menyambutnya saat seluruh badan Andhini keluar dari mobil.

 

“Harus ada perubahan sebelum meninggalkan kampus, kan,,,” Andhini tersenyum paksa. Ia memang tidak termasuk dalam golongan mahasiswi yang cepat tiba di kampus namun iapun tak pernah telat ataupun absen kuliah.

 

Meskipun Zelina tak sepenuhnya percaya namun gadis itu tak memperpanjang pembicaraan yang pasti akan berakhir pada perdebatan diantara mereka. Keduanya lalu berjalan beriringan setelah terlebih dahulu mengunci mobil masing-masing.

 

Langkah keduanya menuju ruangan dosen, kebetulan dosen pembimbing  Andhini dan Zelina sama. Pak Regard memang selalu menjadi dosen pembimbing mahasiswa dan mahasiswi yang nilai IPK nya diatas rata-rata. Beliau bukan sengaja memilih hanya saja mahasiswa dan mahasiswi seperti mereka-merekalah yang bisa mengimbangi pak Regard. Disamping itu mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir kompak menghadap dan memohon agar bukan pak Regard yang menjadi dosen pembimbing mereka. Universitas bisa apa jika mahasiswanya yang menghadap langsung. Sedangkan yang memang memiliki otak encer tak ambil pusing siapapun yang menjadi dosbing mereka.

 

Tok tok tok

 

Zelina mengetuk pintu ruangan pak Regard setelah mereka berdiri cukup lama. Walaupun Andhini dan Zelina tergolong mahasiswi cerdas namun keduanya tetap saja nervous ketika akan bertemu pria paruh baya itu. Bukan tanpa sebab mereka seperti itu, pak Regard tergolong salah satu spesies langka. Moodian beliau terkadang kumat bak gadis yang sedang masa periode.

 

“Masuk.” Suara pak Regard terdengar mempersilahkan masuk. Kedua gadis itupun tak menunggu lama.

 

“Selamat pagi pak,,,” Zelina mengucap salam sembari melangkah masuk.

 

“Assalamualaikum Zelina,” Pria paruh baya itu meralat salam dari Zelina. Gadis itu hanya bisa cengengesan memperlihatkan gigi putihnya yang berjejer rapi.

 

“Mana skripsi kalian,,,” Pak Regard  beranjak ke sofa dan menyuruh Andhini dan Zelina duduk lewat isyarat matanya. Keduanya pun mengerti karena setiap kali bimbingan mereka di ruangan ini.

 

Tak ingin pak Regard mengulang perkataannya, Andhini dan Zelina mengulurkan skripsinya. Walaupun keduanya merupakan mahasiswi dengan otak diatas rata-rata namun mereka tetap merapalkan doa dalam hati agar pria tegas itu menerima dan menandatangani skripsinya.

 

Seulas senyum bahagia membingkai wajah kedua gadis semester akhir itu ketika melihat sang dosbing mengangguk-angguk membaca skripsi mereka satu per satu tanpa menggunakan pulpen sebagai penghias skripsi yang harus direvisi. Pak Regard yang terkenal tegas dan sangat teliti. Hal ini pulalah yang membuat sebagian besar mahasiswa menghindarinya. Jika hanya mahasiswa yang setengah pintar setengah o’on maka sudah bisa dipastikan akan berakhir lama di revisi skripsi.

 

“Good job girl ,,, gak ada lagi revisian dari bapak. Silahkan bawa ke dosen pembimbing dua, semoga saja beliau pun tak ada revisian lagi,”  Pak Regard membubuhi tanda tangannya.

 

“Terima kasih pak ,,, kami permisi,” Kompak Andhini dan Zelina  jangan lupakan senyuman mereka yang semakin lebar. Semua mahasiswa tau jika skripsi mereka lolos pada pak Regard maka dosen pembimbing yang lain pun dipastikan tak ada masalah.

 

Kedua sahabat itu mengayunkan langkahnya dengan ringan menuju ruangan dosen pembimbing mereka. Saat tiba di ruangan dosen, yang mereka cari ternyata sedang duduk santai. Mungkin mereka sedang menunggu jam mengajar.

 

“Assalamualaikum pak,,,” Andhini terlebih dahulu mengucap salam namun sebelum mengatakan maksudnya, sang dosbing sudah menebak lebih dahulu.

 

“Waalaikumsalam, kalian bawa skripsi kan ?! Keliatan banget kalian gak betah berlama-lama di kampus,” Pak Zakir terkekeh dengan ucapannya sendiri. Jika pak Regard tegas dan ditakuti oleh mahasiswa maka sangat berbanding terbalik dengan pak Zakir yang santai dan suka bercanda.

 

“Hehehe,,, iya pak. Kan kalo kami lama-lama di kampus jatuh-jatuhnya jadi donatur tetap. Gak enak sama adik-adik yang pengen berpartisipasi pak.” Zelina dan pak Zakir memang klop jika bertemu. Keduanya tak kehabisan bahan candaan.

 

“Ya sudah, mana skripsi kalian ? Pak Regard sudah acc kan ?!” Seperti biasa, pak Zakir tak ingin melangkahi pak Regard sebagai seniornya.

 

“Sudah pak ,,,” Kompak Andhini dan Zeline antusias. Ujian akhir sudah didepan mata. Sebentar lagi mereka akan menyandang gelar sarjana.

 

“Selamat ya, silahkan kalian persiapkan ujian akhir kalian,” Pak Zakir pun membubuhkan tanda tangannya setelah melihat tanda tangan pak Regard.

 

“Terima kasih pak,,,” Lagi-lagi Andhini dan Zelina kompak.

 

“Kami permisi pak, sampai jumpa pada ujian akhir. Tapi jangan bantai kami dengan pertanyaan yang susah ya pak,” Ucap Serena sebelum mereka meninggalkan ruangan pak Zakir.

 

Senyuman lebar mengiringi langkah Andhini dan Zelina menuju fakultas. Kebahagiaan keduanya karena lolos revisian tak bisa disembunyikan. Ternyata bahagianya mahasiswa tingkat akhir bukan lagi tentang IPK dan ujian proposal.  Hari ini semua harus selesai agar mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir.

 

“Akhirnya perjuangan kita selama 3,5 tahun menemui titik terang,” Ucap Zelina disela-sela langkahnya.

 

“Gak sia-sia kita marathon kuliah,” Timpal Andhini terkekeh mengingat bagaimana mereka melewatkan nongki-nongki bareng teman sekelas.

 

Zelina dan Andhini memang memiliki cita-cita melanjutkan S2 keluar negeri. Zelina bahkan telah diterima di salah satu universitas bergengsi. Sedangkan Andhini belum memutuskan universitas mana yang akan ia tuju. Kedua sahabat itu sepakat untuk melanjutkan S2 di kampus yang berbeda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Andhink dan zelina smg bisa meraih cita2nya...

2025-06-02

0

neng ade

neng ade

semoga sukses untuk Zelina dan Andhini

2025-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 》》 MAAF DEK ,,,
2 BAB 2 》》 TERIMA KASIH, PAK ,,,
3 BAB 3 》》 JANGAN MENYEBUT DIRIMU PELAKOR
4 BAB 4 》》SAH
5 BAB 5 》》 KITA TAK SEAKRAB ITU
6 BAB 6 》》 MAYBE YES MAYBE NO
7 BAB 7 》》 MASIH SAMA SEPERTI DULU
8 BAB 8 》》 ABANG PASTI ADA WAKTU
9 BAB 9 》》ADA APA, BANG ?!
10 BAB 10 》》 BERIKAN PERUSAHAAN ATAU SAHAM
11 BAB 11 》》 GAK ADA YANG SALAH, MA
12 BAB 12 》》KITA CERAI AJA ,,,
13 BAB 13 》》 SELAMAT TINGGAL
14 BAB 14 》》 LETAKKAN DISITU
15 BAB 15 》》AKU GAK BERANI BILANG, BOS
16 BAB 16 》》 DIA ISTRIKU
17 BAB 17 》》KAMU DIMANA, DEK
18 BAB 18 》》 IYA, AKU NGERTI
19 BAB 19 》》BINGGO ,,,
20 BAB 20 》》AKU BERASA ANAK TIRI, MA (REVISI)
21 BAB 21 》》OK, BUNDA (REVISI)
22 BAB 22 》》BUKAN DEK
23 BAB 23 》》 YA, TERGANTUNG SIH ,,,
24 BAB 24 》》LET'S GO
25 BAB 25 》》MAKSUDMU ?!
26 BAB 26 》》JANGAN PUKUL BUNDA ,,,
27 BAB 27 》》MAAFKAN BUNDA, SAYANG
28 BAB 28 》》DIMANA PUTRIKU ?!
29 BAB 29 》》KAMU KEMANA AJA
30 BAB 30 》》DIMANA PAPANYA ?!
31 BAB 31 》》AMAN TERKENDALI
32 BAB 32 》》KASIHAN PONAKAN ABANG
33 BAB 33 》》ADA APASIH, BANG ?!
34 BAB 34 》》KAMI TIDAK KEKURANGAN PRIA
35 BAB 35 》》CERITANYA PANJANG
36 BAB 36 》》APA IYA, MA ?!
37 BAB 37 》》BETUL KATA BUNDA ,,,
38 BAB 38 》》GAK USAH BERTELE-TELE
39 BAB 39 》》KOK BISA MATANYA MIRIP ?!
40 BAB 40 》》MAAFKAN BUNDA,.SAYANG
41 BAB 41 》》JANGAN ASAL NGOMONG, DEK
42 BAB 42 》》ADA APA BOY ?!
43 BAB 43 》》DHINI JANJI, YAH ,,,
44 BAB 44 》》HIDUPKU KOK MIRIS
45 BAB 45 》》OMAAAA
46 BAB 46 》》MINGGIR !!!
47 BAB 47 ^^^ BOLEH AYAH
48 BAB 48.^^^ JANGAN KEBANYAKAN MIKIR
49 BAB 49 ^^^ DENGER KOK
50 BAB 50 ^^^ DHINI BINGUNG BUND ,,,
51 BAB 51^^^ AYAAAAH
52 BAB 52 ^^^ SAH
53 BAB 53 ••• DASAR BOS GILA
54 BAB 54 ••• GARA-GARA ABANG
55 BAB 55 ••• MAKSUDNYA ?!
56 BAB 56 ••• MAKSUDNYA ?!
Episodes

Updated 56 Episodes

1
BAB 1 》》 MAAF DEK ,,,
2
BAB 2 》》 TERIMA KASIH, PAK ,,,
3
BAB 3 》》 JANGAN MENYEBUT DIRIMU PELAKOR
4
BAB 4 》》SAH
5
BAB 5 》》 KITA TAK SEAKRAB ITU
6
BAB 6 》》 MAYBE YES MAYBE NO
7
BAB 7 》》 MASIH SAMA SEPERTI DULU
8
BAB 8 》》 ABANG PASTI ADA WAKTU
9
BAB 9 》》ADA APA, BANG ?!
10
BAB 10 》》 BERIKAN PERUSAHAAN ATAU SAHAM
11
BAB 11 》》 GAK ADA YANG SALAH, MA
12
BAB 12 》》KITA CERAI AJA ,,,
13
BAB 13 》》 SELAMAT TINGGAL
14
BAB 14 》》 LETAKKAN DISITU
15
BAB 15 》》AKU GAK BERANI BILANG, BOS
16
BAB 16 》》 DIA ISTRIKU
17
BAB 17 》》KAMU DIMANA, DEK
18
BAB 18 》》 IYA, AKU NGERTI
19
BAB 19 》》BINGGO ,,,
20
BAB 20 》》AKU BERASA ANAK TIRI, MA (REVISI)
21
BAB 21 》》OK, BUNDA (REVISI)
22
BAB 22 》》BUKAN DEK
23
BAB 23 》》 YA, TERGANTUNG SIH ,,,
24
BAB 24 》》LET'S GO
25
BAB 25 》》MAKSUDMU ?!
26
BAB 26 》》JANGAN PUKUL BUNDA ,,,
27
BAB 27 》》MAAFKAN BUNDA, SAYANG
28
BAB 28 》》DIMANA PUTRIKU ?!
29
BAB 29 》》KAMU KEMANA AJA
30
BAB 30 》》DIMANA PAPANYA ?!
31
BAB 31 》》AMAN TERKENDALI
32
BAB 32 》》KASIHAN PONAKAN ABANG
33
BAB 33 》》ADA APASIH, BANG ?!
34
BAB 34 》》KAMI TIDAK KEKURANGAN PRIA
35
BAB 35 》》CERITANYA PANJANG
36
BAB 36 》》APA IYA, MA ?!
37
BAB 37 》》BETUL KATA BUNDA ,,,
38
BAB 38 》》GAK USAH BERTELE-TELE
39
BAB 39 》》KOK BISA MATANYA MIRIP ?!
40
BAB 40 》》MAAFKAN BUNDA,.SAYANG
41
BAB 41 》》JANGAN ASAL NGOMONG, DEK
42
BAB 42 》》ADA APA BOY ?!
43
BAB 43 》》DHINI JANJI, YAH ,,,
44
BAB 44 》》HIDUPKU KOK MIRIS
45
BAB 45 》》OMAAAA
46
BAB 46 》》MINGGIR !!!
47
BAB 47 ^^^ BOLEH AYAH
48
BAB 48.^^^ JANGAN KEBANYAKAN MIKIR
49
BAB 49 ^^^ DENGER KOK
50
BAB 50 ^^^ DHINI BINGUNG BUND ,,,
51
BAB 51^^^ AYAAAAH
52
BAB 52 ^^^ SAH
53
BAB 53 ••• DASAR BOS GILA
54
BAB 54 ••• GARA-GARA ABANG
55
BAB 55 ••• MAKSUDNYA ?!
56
BAB 56 ••• MAKSUDNYA ?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!