BAB 5: Dunia Nyata dan Bayangan Virtual

Euforia kemenangan masih membanjiri Ren saat ia keluar dari Zero Point Survival. Layar di helm Synapse VR kembali menampilkan lobi digital yang familiar, dan anggota timnya saling melambaikan tangan virtual. Aisha memberikan acungan jempol. "Keren, Ren! Sampai ketemu di match berikutnya!"

Ren melepas helmnya. Seketika, dunia kosannya kembali muncul, dingin dan sunyi. Tubuhnya basah oleh keringat, otot-ototnya terasa pegal, dan ia merasa lelah luar biasa. Tetapi kelelahan ini terasa berbeda dari biasanya. Bukan kelelahan hampa setelah kerja rodi yang tanpa tujuan, melainkan kelelahan setelah sebuah petualangan mendebarkan, sebuah pertempuran yang nyata, sebuah kemenangan yang ia raih bersama teman-teman virtualnya.

Ia menatap box besar Synapse VR di hadapannya. Perasaan kesepian yang biasanya menusuk tak lagi terasa setajam sebelumnya. Di sana, di dalam dunia virtual itu, ia adalah Ren, seorang support yang penting bagi tim. Ia merasa punya tujuan, punya rekan, dan ia telah merasakan adrenalin nyata yang selama ini hilang dari hidupnya.

Rangga kemudian melepas kostumnya, merasakan kabel-kabel melonggar. Ia melangkah keluar dari konsol, tubuhnya limbung sesaat, merasakan perbedaan gravitasi antara virtual dan nyata. Ia menjatuhkan diri di kasur tipisnya, napasnya masih tersengal. Malam itu, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, Rangga tidak merasa kosong. Ia tidur pulas, memimpikan hutan belantara, serigala buas, suara tembakan, dan senyum Aisha.

Perubahan dalam Rutinitas

Keesokan harinya, alarm berbunyi, dan Rangga bangun dengan tubuh yang terasa remuk. Namun, ada semangat yang berbeda. Ia masih harus bekerja di kafe, mengantar makanan, mencuci piring. Rutinitas itu tetap sama, namun kini ada sesuatu yang menunggunya. Malam hari, setelah semua pekerjaannya selesai, ia bisa kembali menjadi Ren. Ia bisa kembali ke Zero Point Survival.

Rangga mulai merencanakan harinya dengan lebih efisien. Ia menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat, tidak lagi membuang-buang waktu menatap kosong dinding kosan. Ada tujuan baru yang mendorongnya. Setiap kali ia merasa lelah atau putus asa saat mengantar makanan di bawah terik matahari Bandung, ia teringat sensasi adrenalin saat bertarung di hutan virtual, teringat suara Aisha yang memanggil namanya, dan teringat rasa bangga saat ia berhasil menyembuhkan teman setimnya.

Ia bahkan mulai mencari informasi tentang Zero Point Survival di ponselnya saat jam istirahat. Ia menonton video tutorial, membaca panduan tentang peran support, dan mempelajari map-map yang berbeda. Ia menemukan bahwa Aisha, si mentornya di game, ternyata adalah seorang streamer game yang cukup populer dengan ribuan pengikut. Wajah aslinya memang sering muncul di berbagai platform media sosial, menjelaskan mengapa ia merasa familiar. Mengetahui hal itu membuat Rangga sedikit terkejut, namun juga semakin termotivasi. Aisha adalah pemain profesional, dan ia telah membimbingnya.

Pengaruh pada Dunia Nyata

Perubahan kecil mulai terlihat dalam diri Rangga. Ia tidak lagi sesuram dulu. Senyum tipis sering tersungging di bibirnya saat ia membayangkan match selanjutnya. Ia mulai berbicara lebih banyak dengan teman kerja sesekali, meskipun masih tentang hal-hal sepele. Namun, energinya berbeda. Ia merasa ada hal menarik yang menanti di akhir hari.

Suatu malam, saat ia kembali dari bekerja, seorang tetangganya, Bapak Udin, melihatnya dengan tatapan heran. "Wah, Rangga, kok tumben kamu kelihatan bersemangat begitu? Kayak habis dapat lotre saja," guraunya.

Rangga hanya tersenyum tipis. "Ah, tidak, Pak. Cuma... ada kegiatan baru saja," jawabnya, sedikit malu. Ia tidak mungkin menjelaskan bahwa kegiatan barunya adalah menjadi seorang prajurit virtual di dunia digital.

Namun, ia mulai merasakan dampaknya secara fisik. Tubuhnya, yang biasanya lemas dan kurang bergerak selain saat bekerja, kini terasa lebih bugar. Berlari, melompat, merangkak, dan menyeret beban di dalam game, meskipun diatur oleh kabel Synapse VR, telah membuat otot-ototnya terlatih. Ia menyadari bahwa kostum itu bukan hanya sensor, tetapi juga berfungsi sebagai semacam gym virtual yang memaksa tubuhnya bergerak aktif. Keringat yang ia keluarkan setelah match adalah bukti bahwa ia benar-benar mengeluarkan energi.

Terlepas dari semua kelelahan fisik, Rangga merasa lebih hidup daripada sebelumnya. Dunia Zero Point Survival telah memberinya sesuatu yang tidak ia temukan di dunia nyatanya yang monoton: tantangan, pengakuan, dan sebuah tim. Ia telah menemukan tujuan yang menariknya keluar dari rutinitas dan kesepian. Sebuah pelarian yang terasa lebih nyata daripada hidupnya sendiri. Sebuah kecanduan baru telah dimulai, dan Rangga menyambutnya dengan senyum tipis.

Episodes
1 Bab 1 : Terdengar Mustahil
2 Bab 2 : Tiket Sebuah Harapan
3 Bab 3 : Gerbang Dunia Lain
4 Bab : Mengasah Naluri di Medan Perang
5 BAB 5: Dunia Nyata dan Bayangan Virtual
6 BAB 6: Panggilan Turnamen
7 BAB 7 : Membangun Tim di Bawah Tekanan
8 BAB 8: Panggung Utama dan Sorotan Tak Terduga
9 BAB 9: Peluru Tunggal, Ketenaran Ganda
10 BAB 10 :Harga Ketenaran dan Puncak Tekanan
11 BAB 11 : Sang Pemburu Tunggal
12 BAB 12 : Puncak dan Awal Baru
13 BAB 13 : Canggung di Dunia Nyata
14 BAB 14: Api Cemburu dan Bisikan Harapan
15 BAB 15: Panggung Virtual, Hati Terbelah
16 BAB 16: Angka-Angka yang Berbicara dan Sebuah Identitas Baru
17 bab 17 : Dukungan dan Rasa Tak Percaya Diri
18 BAB 18: Jakarta, sebuah Ujian Nyata
19 BAB 19: Bayangan Masa Lalu dan Sebuah Keberanian Baru
20 BAB 20: Sebuah Pengakuan di Tengah Malam
21 BAB 21: Cahaya yang Terungkap
22 Bab 22 : Kemitraan yang Lebih Dalam
23 Bab 23: Kebaikan yang Tak Terduga
24 Bab 24: Badai di Balik Layar
25 Bab 25: Badai di Mata Publik dan Hati yang Retak
26 Bab 26 : Mengarungi Badai Bersama
27 Bab 27 : Ujian di Panggung Nasional
28 Bab 28 : Setelah Kemenangan, Badai Baru
29 Bab 29 : Membangun Kembali Pondasi
30 Bab 30 : Bisikan Rasa Sakit dan Bayangan Cedera
31 Bab 31: Diagnosis dan Keterbatasan
32 Bab 32 : Strategi Senyap dan Mata Sang Sniper
33 Bab 33: Arena Para Dewa: Langkah Pertama
34 Bab 34: Pembuktian di Panggung Asia
35 Bab 35: Bayangan di Antara Badai
36 Bab 36 : Pertarungan Para Predator
37 Bab 37 : Sorotan Dunia dan Panggung Baru
38 Bab 38 : Di Balik Sorotan: Liburan Singkat dan Ancaman Baru
39 Bab 39 : Berkat dan Awal Pertempuran Final
40 Bab 40 : Mata yang Tak Terlihat dan Pengepungan Senyap
41 Bab 41 : Sniper Terakhir di Tengah Badai
42 Bab 42 : Tembakan Terakhir Sang Hantu
43 Bab 43 : Puncak Kejayaan dan Kepulangan Sang Juara
44 Bab 44 : Pulang ke Rumah: Pahlawan Baru Indonesia
45 Bab 45 : Lahirnya Generasi Baru: Ren sang Mentor
46 Ujian Pertama: Generasi Baru di Arena Virtual
47 Membangun Kedalaman Tim: Phantom Strikers Ladies
48 Bab 48: Sebuah Jeda di Tengah Persiapan
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 : Terdengar Mustahil
2
Bab 2 : Tiket Sebuah Harapan
3
Bab 3 : Gerbang Dunia Lain
4
Bab : Mengasah Naluri di Medan Perang
5
BAB 5: Dunia Nyata dan Bayangan Virtual
6
BAB 6: Panggilan Turnamen
7
BAB 7 : Membangun Tim di Bawah Tekanan
8
BAB 8: Panggung Utama dan Sorotan Tak Terduga
9
BAB 9: Peluru Tunggal, Ketenaran Ganda
10
BAB 10 :Harga Ketenaran dan Puncak Tekanan
11
BAB 11 : Sang Pemburu Tunggal
12
BAB 12 : Puncak dan Awal Baru
13
BAB 13 : Canggung di Dunia Nyata
14
BAB 14: Api Cemburu dan Bisikan Harapan
15
BAB 15: Panggung Virtual, Hati Terbelah
16
BAB 16: Angka-Angka yang Berbicara dan Sebuah Identitas Baru
17
bab 17 : Dukungan dan Rasa Tak Percaya Diri
18
BAB 18: Jakarta, sebuah Ujian Nyata
19
BAB 19: Bayangan Masa Lalu dan Sebuah Keberanian Baru
20
BAB 20: Sebuah Pengakuan di Tengah Malam
21
BAB 21: Cahaya yang Terungkap
22
Bab 22 : Kemitraan yang Lebih Dalam
23
Bab 23: Kebaikan yang Tak Terduga
24
Bab 24: Badai di Balik Layar
25
Bab 25: Badai di Mata Publik dan Hati yang Retak
26
Bab 26 : Mengarungi Badai Bersama
27
Bab 27 : Ujian di Panggung Nasional
28
Bab 28 : Setelah Kemenangan, Badai Baru
29
Bab 29 : Membangun Kembali Pondasi
30
Bab 30 : Bisikan Rasa Sakit dan Bayangan Cedera
31
Bab 31: Diagnosis dan Keterbatasan
32
Bab 32 : Strategi Senyap dan Mata Sang Sniper
33
Bab 33: Arena Para Dewa: Langkah Pertama
34
Bab 34: Pembuktian di Panggung Asia
35
Bab 35: Bayangan di Antara Badai
36
Bab 36 : Pertarungan Para Predator
37
Bab 37 : Sorotan Dunia dan Panggung Baru
38
Bab 38 : Di Balik Sorotan: Liburan Singkat dan Ancaman Baru
39
Bab 39 : Berkat dan Awal Pertempuran Final
40
Bab 40 : Mata yang Tak Terlihat dan Pengepungan Senyap
41
Bab 41 : Sniper Terakhir di Tengah Badai
42
Bab 42 : Tembakan Terakhir Sang Hantu
43
Bab 43 : Puncak Kejayaan dan Kepulangan Sang Juara
44
Bab 44 : Pulang ke Rumah: Pahlawan Baru Indonesia
45
Bab 45 : Lahirnya Generasi Baru: Ren sang Mentor
46
Ujian Pertama: Generasi Baru di Arena Virtual
47
Membangun Kedalaman Tim: Phantom Strikers Ladies
48
Bab 48: Sebuah Jeda di Tengah Persiapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!