Barang Bagus

Di hutan tempat terjadinya pertempuran, Wu Tian langsung keluar dari persembunyiannya ketika ia melihat pendekar tersebut berlari.

Dengan cepat Wu Tian mengambil bola mata serigala tersebut, serigala api tidak berbeda dengan serigala lain, hanya saja mata serigala api dapat menjadi obat jika di olah dengan baik.

Wu Tian kemudian memotong telinga kanan serigala api tersebut dengan menggunakan mata anak panah yang berserakan bekas-bekas dari jebakan sebelumnya 

Jujur Wu Tian keluar kota bahkan tanpa membawa senjata apa pun, di karenakan hal itulah ia tidak mau membayar ke prajurit penjaga sebelum nya, ia khawatir kalau ia hanya akan kembali dengan tangan kosong.

*****

Di Gerbang kota Daun Merah

Wu Tian langsung masuk ke dalam kota tanpa hambatan, Wu Tian memperhatikan tidak ada penjaga sama sekali, menurut ingatan pemilik tubuh sebelum nya hal itu biasa terjadi

Langkah kaki Wu Tian tanpa keraguan terus melangkah ke pasar dan mencari pedagang yang memberinya misi bunuh diri.

Dengan kemampuannya sekarang misi membunuh serigala api sama saja dengan musuh bunuh diri, namun keberuntungan berpihak dengan Wu Tian, akhirnya dengan akal-akalannya dia berhasil menyelesaikan misi.

Melihat sekeliling Wu Tian tidak menemukan pedagang tersebut di pasar, bahkan para pedagang sudah banyak yang tutup.

"Jangan bilang bajing*n itu pergi begitu saja setelah memberikan misi ini" batin Wu Tian 

"Anak muda,apakah kau mencari sesuatu?" tanya seseorang tiba-tiba menghampirinya 

"Ahhh...Iya, saya sedang mencari pedagang yang sebelumnya berada di sini" jawab Wu Tian masih dengan kebingungan 

"Pergilah ke pusat kota di sana sedang ada acara pelelangan, kemungkinan ia berada di sana" Jawab orang tersebut 

"Baiklah, terimakasih informasinya" ucap Wu Tian 

Orang tersebut kemudian pergi meninggalkan Wu Tian dalam rasa kebingungan, Wu Tian merasa kalau pelelangan pasti akan mengeluarkan beberapa barang berguna untuknya

*****

Pusat Kota

Hiruk pikuk keramaian terdengar hari itu di pusat kota Daun mera, kini banyak pendekar dan juga bangsawan menuju ke satu bangunan 3 Tingkat.

Asosiasi Langit Barat,begitulah tertulis nama bangunan tersebut, Wu Tian sendiri menguping dari beberapa orang Yang lewat, untuk masuk membayar 2 koin tembaga.

Tembaga adalah mata uang paling kecil ,lalu perak, emas, kemudian paling besar adalah emas hitam.

1 keping emas hitam\=10 keping emas

1 keping emas \=100 perak

1 keping perak \=100 tembaga

(Keping dan koin itu sama yah para readers)

Setelah membayar prajurit penjaga gerbang, Wu Tian hanya punya 10 koin tembaga lagi, untuk masuk 2 koin tembaga.

Itu adalah nominal yang sangat kecil,namun itu hanyalah untuk tempat duduk paling biasa,tapi untuk beberapa bangku terbaik butuh lebih banyak bayaran.

Sedangkan VIP hanya orang tertentu yang bisa menempati, segera Wu Tian membayar dan masuk ke ruang pelelangan.

Sesampainya di sana tempat sudah sangat ramai,di penuhi berbagi macam usia, keributan terdengar di mana-mana.

Aula seketika hening ketika muncul seseorang di atas panggung.

"Baiklah acara langsung saja kita mulai, Barang Pertama adalah bambu petir, Harga 5 koin tembaga setiap kenaikan minimal 2 koin" ucap petugas lantang, hingga terdengar ke setiap penonton.

"Bambu Petir? kenapa mereka menganggap itu adalah barang biasa, mungkinkah tidak ada yang tahu kegunaan bambu petir, kalau gitu ini adalah Panen Besar" Batin Wu Tian,yang kini tersenyum dalam hati.

Wu Tian tentu saja menginginkan barang tersebut, namun Wu Tian tidak memiliki uang, dengan 10 tembaga miliknya Wu Tian tidak yakin bisa mendapatkan dengan murah.

"10 Tembaga" Teriak seseorang dengan mengangkat nomor peserta nya, Wu Tian terkejut orang yang menawar adalah sosok yang dikenal nya, yaitu sang pedagang yang saat ini di cari-cari olehnya.

"Hehe seperti nya kita berjodoh bambu petir" batin Wu Tian, jika orang-orang tahu fikiran Wu Tian mereka pasti akan ber fikir bahwa Wu Tian gila, tapi Wu Tian yang mengetahui kegunaan barang tersebut tentu tidak mempedulikan hal tersebut.

"10 tembaga, apakah ada yang ingin menawar lebih tinggi?"

Pria tersebut melihat sekeliling, ia memang tidak berharap barang tersebut terjual dengan harga mahal.

"satu kali, dua kali ,tiga kali" Dengan hitungan ketiga ketukan palu pun sah, Bambu Petir terjual dengan harga 10 tembaga.

******

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***