sakit hati

Viola meringis kecil ketika merasakan sakit yang mendera di lengan kanannya yang terbakar. Ia mengoleskan salep di tangannya yang kena luka bakar.

Sesekali ia meringis saat sedang mengolesi luka di tangannya. Viola menggigit Bibir bawahnya untuk menahan rasa perih di tangannya.

Setelah selesai ia berjalan menuju kamarnya, namun saat menuju tangga ia berpapasan dengan Abimanyu dan Vicky.

Vicky tersenyum sinis sambil memeluk manja tangan Abimanyu sedangkan Abimanyu menatapnya dengan wajah datar.

"Kau mau ke mana, kamarmu kan di belakang, pembantu", ucap Vicky yang tidak menyukai kehadiran viola

"A- aku ingin ke kamarku", ucap viola sambil menunduk kepalanya. Ia melirik ke arah Abimanyu melihat lehernya kembali di penuhi dengan bercak-bercak merah bekas Kiss mark. Ia menghela nafas panjang dan tersenyum tipis menatap ke arah Abimanyu , lalu ia berjalan kembali menuju kamarnya.

" Abi, kenapa dia kamarnya berada di atas ? bukannya semua pembantu itu berada di lantai bawah?!", Ucap Vicky yang tidak terima

" Udah , sekarang kamu pulang aku mau istirahat dan masalah gadis itu jangan banyak tanya lagi !" ucap Abimanyu memegang tangan wanita itu sambil menarik keluar rumah

" Abi, lepasin tanganku sakit..."

Abimanyu langsung melepaskan genggaman tangan Vicky ketika udah Sampai di pintu keluar.

"Pergilah aku mau istirahat"

"Kau tidak ingin mengantarku pulang?", tanya Vicky dengan nada manja

Abimanyu tidak menjawabnya sambil kedua tangannya yang melipat di depan dada.

Vicky yang merasa diacuhkan pun mendengus kesal, wanita itu perlahan mendekati Abimanyu, yang melingkarkan kedua tangannya di leher Abimanyu lalu mencium bibirnya dalam- dalam Sambil memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Abimanyu . Pria itu juga membalas ciumannya dengan dalam.

Vicky tersenyum jengkel ia terus saja menggoda Abimanyu, lalu wanita itu meraih tangan Abimanyu dan meletakkannya di gundukannya.

Abimanyu langsung meremas gundukannya dengan keras. Dan membalas ciumannya, membuat wanita itu kini mendesah.

Wanita itu tersenyum miring ketika melihat Abimanyu yang kini juga ikut bergairah. Pria itu melingkarkan satu tangannya di pinggang wanita itu dan terus memangut bibirnya dengan kasar dan meremas buah dadanya dengan kasar.

Setelah puas menggoda Abimanyu kini Vicky dengan cepat melepaskan ciumannya dan tersenyum miring.

"Honey ,aku pulang", pamit wanita itu. Dan berjalan meninggalkan Abimanyu kini sudah di ujung tanduk gairahnya.

"Oh shit ! dasar wanita sialan!", Umpat Abimanyu ketika melihat mobil merah itu meninggalkan halaman rumahnya

Abimanyu mengusap wajahnya dengan kasar, lalu ia berbalik badan dan kembali masuk ke dalam rumah.

Saat melangkah ia berhenti ketika melihat viola kini berada di hadapannya, sambil tersenyum meski hatinya terasa sakit melihat itu semua. Gadis itu menunduk saat bicara karena takut pada Abimanyu saat melihat tatapan matanya tajam ke arahnya .

Saat itu viola memutuskan kembali keluar kamar untuk bicara pada Abimanyu tentang ia datang ke rumah orang tuanya. Tapi saat di depan pintu dia melihat pemandangan yang begitu menyakitkan baginya. Rasanya ia ingin menjerit dan menangis menyaksikan mereka berdua ciuman begitu inten . Dadanya yang terasa sakit kayak diremas-remas melihat itu semua. Akhirnya air matanya mengalir sudah yang tidak bisa ditahankan.

Saat melihat Abimanyu ingin masuk ke dalam rumah ia buru-buru menghapus air matanya.

"Abi ,aku minta maaf karena tadi pagi aku ke rumah Mom tanpa seizinmu. Aku juga sudah beberapa kali menghubungimu tapi kau--", perkataan viola terhenti. Karena Abimanyu pergi begitu saja yang sudah berlalu meninggalkannya.

Viola tersenyum samar sambil menutup pintunya .Gadis itu pun berjalan dengan langkah pelan menuju ruang makan karena siang tadi belum makan sama sekali.

Perutnya terasa sakit dan perih, bibirnya bergetar menahan rasa sakit sesekali ia meringis kecil ketika merasakan sakit.

Tadinya viola akan-makan bersama Abi, namun niatnya diurungkan ketika Vicky melarangnya untuk makan bersama di meja makan.

Dia juga kecewa pada Abimanyu yang terus saja diam saat Vicky melarangnya untuk makan bersama dan berkata kalau dirinya adalah pembantu.

Saat viola ingin menjawab ucapan Vicky untuk memberitahu ,namun niatnya ia urungkan ketika melihat tatapan tajam Abimanyu yang terus saja menghunus nya, seolah-olah memberi peringatan agar tidak berbicara.

Viola menggigit Bibir bawahnya menahan sakit di perutnya dan menatap makanan di atas meja yang tidak selera lagi.

Akhirnya ia memakan makanannya dengan paksa, ia tidak ingin sakit siapa yang akan mengurusnya suaminya juga tidak mungkin akan mengurusnya. Di mata Alvaro sangat membenci dirinya.

Saat sedang makan rasa bergejolak di perutnya mulai bertambah.Viola langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju wastafel dapur.

" Huek! Huek !", viola memuntahkan isi di dalam perutnya terus-menerus hingga semua makanannya yang iya makan kini keluar kembali

Viola memijit dahinya, karena kepalanya tiba-tiba terasa pusing ia menggigit Bibir bawahnya menahan sakit. Kini wajahnya terlihat pucat lalu ia membersihkan meja makan.

Setelah selesai dengan pekerjaannya. ia berjalan dengan keadaan lemas menuju kamarnya, iya berjalan dengan hati-hati dan memegang tangga agar tidak jatuh.

Viola menghela nafas lega ketika sudah sampai di dalam kamar. Ia berjalan menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Karena tiba-tiba badannya terasa dingin, ia meraih obat lalu meminumnya semoga besok pagi ia sudah sembuh.

.

.

Viola berjalan menuju kamar Abimanyu karena pria itu memanggilnya.

Viola menghentikan langkahnya ketika melihat Abimanyu yang sedang menarik koper di hadapannya.

" k- kau mau ke mana?", tanya viola dengan terbata-bata

"Aku akan pergi", ucapnya singkat

" Mau pergi ke mana?", tanya viola yang terus memperhatikan Abimanyu yang kini sedang berjongkok untuk membuka kopernya.

"Kau tidak perlu tau, kau siapkan saja pakaianku dalam koper ini!", kata Abimanyu dan mulai berjalan menuju lemari pakaian milik suaminya, mengambil setelan jas beserta celana dan juga dasi.

Viola tersenyum miris, lalu ia menaruh pakaiannya ke dalam koper. Di dalam hati ia terus bertanya-tanya berapa lama dia akan pergi sampai-sampai pria itu membawa koper besar.

"Aku akan pergi ke Italy, untuk mengurus perusahaan di sana, yang sedang mengalami masalah", gumam Abimanyu sambil mengancing kemejanya

"Berapa lama kau akan tinggal di sana ?",tanya viola yang merasa sedih karena Abimanyu akan pergi ke luar negeri

"Aku tidak tahu ,mungkin sekitar satu bulan"

Viola terdiam ia tidak mampu berkata lagi. satu bulan itu waktu cukup lama bagi pria meninggalkan istri di rumah seorang diri?

"Tenang saja setiap minggu aku akan mentransfer uang ke dalam rekeningmu seperti biasanya, tidak perlu khawatir kau kekurangan uang"

Viola masih terdiam melamun, bukan itu yang ia inginkan. viola menghelan nafas panjang.

Setelah selesai memasuki pakaian ke dalam kopernya lalu berjalan mendekati suaminya yang sedang memasang sepatu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!