Chapter 4

Matahari baru saja terbit, tetapi Xiao An telah terbangun dari tidurnya dan melakukan olahraga pagi di halaman pavilliumnya. setelah berolahraga, Xiao An segera mandi dan berkultivasi di dimensi miliknya.

Bom

Bom

Bom

Xiao An membuka matanya sambil tersenyum puas dengan hasilnya. sekarang dia berada di tahap kaisar junior tingkat menengah. Feng Lian berpikir bahwa dia adalah monster kultivasi.

"anak ini benar - benar mengejutkanku, dia bahkan melebihi ibunya"

"Lian jiejie sedang memikirkan apa? "

"oh, tidak ada"

"benarkah? "

"Xiao An, kau perlu menemukan spirit beast legendaris"

"hm, dimana aku dapat menemukan mereka? "

"entahlah, mereka sudah lama tidak muncul"

"hmmmm, bagaimana kalau mulai dari hutan kematian?"

"terserah padamu, aku hanya mengikutimu"

"baiklah, kita berangkat besok. jiejie nanti keluar saja dari sini, nanti tunjukkan padaku dimana hutan kematian"

"wah, benarkah, aku boleh keluar?! "

"hooh, jiejie keluar saja"

"aaaaa, terima kasih Xiao An"

"aih, panggil saja An'er, jiejie"

"ah, baiklah An'er"

"jiejie, aku balik dulu ya, sampai jumpa"

Xiao An sudah keluar dari dimensinya, sekarang dia sedang bersiap untuk makan malam bersama walau dia tak diundang.

"hmmm, pakai hanfu warna apa ya? "

"aha, pakai warna hijau saja"

Xiao An keluar pavilliumnya dan berjalan dengan anggun. aura bangsawan menguar dari tubuhnya. sesampainya Xiao An di aula

Brak

Pintu aula dibuka paksa oleh Xiao An. Xiao An tidak mempedulikan itu dan langsung duduk ditempat duduknya. selir Lu sangat marah sedangkan menteri Xiao Zhang hanya menghembuskan napasnya pelan.

"kau, apa yang kau lakukan disini??!! " seru selir Lu

"aku? tentu saja ikut makan malam, bagaimana pun juga aku putri dari menteri Xiao Zhang -- yang mau aja ditipu dengan ular" ucap Xiao An sambil cekikikan karena batinnya

"jiejie, mengapa kau tertawa? apa yang lucu? " tanya Xiao Mei dengan nada yang dilembut - lembutkan

"ck, apa kau bercanda? aku tertawa karena aku sedang memikirkan hal yang lucu dan membuatku tertawa, kenapa kau kepo sekali? " sinis Xiao An

"k--ke--po, apa itu kepo? " tanya menteri Xiao Zhang

Xiao An langsung gelagapan dan segera menenangkan diri agar tidak ada yang mencurigainya.

"oh, kepo itu sangat ingin tau sekali" ucap Xiao An

Kemudian, mereka langsung memakan makan malam mereka.

"oh iya, Mei'er pangeran mahkota ingin melamarmu, apakah kau menerimanya? " tanya menteri Xiao

"i--iya ayah, aku mau" ucap Xiao Mei dengan muka merah menahan malu

"baiklah, akan ayah sampaikan pada kaisar"

"oh iya, An'er kau mau ayah jodohkan juga? " tanya menteri Xiao

Xiao An yang mendengar itu hampir memuncratkan airnya.

"apa, dijodohkan aku tidak mau. dan sejak kapan kita akrab sehingga kau memanggulku An'er? jangan sok akrab denganku menteri Xiao Zhang" ucap Xiao An kemudian pergi dengan kesal

Pavillium mawar

"dikira zaman siti nurbaya apa sampai dijodoh - jodohin segala? lah, zaman siti nurbaya aja belum ada disini gimana sih otakku, kayaknya ada yang bermasalah" gerutu Xiao An

"au ah, memding ke dimensi dulu ambil hadiah buat kaisar dan hanfuku, habis itu tidur "

Kemudian Xiao An menggosok dahi kanannya dan menutup mata. setelah membuka mata Xiao An langsung ke ruangan pil dan mencari pil peningkat kultivasi level 3 yang dia buat. setelah selesai, Xiao An pergi ke ruangan hanfu dan memilih hanfu berwarna putih. kemudian Xiao An menggosok lagi dahi kanannya dan langsung tertidur.

Ditengah tidur Xiao An sosok berbaju hitam itu datang lagi dan menduduki pinggir ranjang Xiao An. Xiao An menggeliat gelisah dan sosok itu langsung mengusap kepala Xiao An dengan lembut sambil tersenyum. Xiao An kembali tenang. sosok itu berkata

"An'er, aku akan menunggumu hingga waktu yang tepat, jangan berpaling dariku, aku akan menunggumu sayang"

Kemudian sosok itu mencium dahi Xiao An dan segera menghilang.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***