Tiga hari sudah berlalu dari insiden kecil itu, Aku tidak bertemu dengan Arga lagi mulai sejak itu, aku tidak perduli aku menjalani hari-hari ku seperti biasa, rutinitas yang monoton menurut ku.
Hari ini pelajaran olahraga dan praktek lari cepat karena sekolah ku tidak ada lapangan dan kita harus berjalan agak jauh menuju lapangan kecamatan di desaku.
Tidak ada yang memakai kendaraan semuanya harus jalan kaki, Aku berjalan di paling belakang bersama ke empat teman ku dan di tambah Abi dan Gani kita ber enam, kita tertawa bersama cerita hal-hal random
" Ehh liat gak tadi malam full house seru banget cuy" kataku
"Heem liat Rain itu ya gengsi nya setinggi langit, apa susah nya sih ungkapin perasaan nya ??"Sahut Ifa sambil memakan kripik
"Elah bahas apaan kalian kita gak ngerti cuy" tanya Gani, seperti nya dia bingung dengan apa yang kita bahas.
"Biasa korea, Yang lagi viral itu lho Gan . Panas telinga ku kalau mereka sudah bahas film sudah hatam dengar nya selalu memuji Rain itu " jawab Abi dengan memutar bola mata malas, seperti nya dia sudah muak mendengar kita memuji Rain haha..
"Ye... Biarin ketimbang ngegosip dosa, ehhh tapi ada yang lebih seru.!! Film Ada apa dengan cinta. Rangga sama Cinta so sweet banget gak sih ??" kata Dewi dengan mata berbinar seperti nya dia ingat adegan tadi malam, betapa romantisnya mereka berdua
"Ahhhh pengen punya seperti Rangga " rengek Tifa seraya menangkup kedua pipi nya, sambil tersenyum
"pengen seperti Rangga??" tanya Abi dengan serius menghadap ke arah Tifa yang sedang menghayal, Sontak tifa mengangguk "Heem" jawabnya antusias matanya sudah berbinar penuh harap
" Tuh si.. Ali pinter puisi dan rambutnya kribo" jawab Abi sambil tertawa, Abi dan Gani tertawa terpingkal sambil memegang perutnya. Reflek aku pukul kepala Abi dan yang lain pukul punggung Abi kata marah masak Rangga yang se perfect itu di samakan dengan Ali, Abi mencoba mengelak berlari ber sembunyi di belakang
"Eh .. Apa sih main kroyokan..??" Gani hanya tertawa sambil mencoba pergi dari hadapan Abi takut kita kenak pukul juga
"Ish gak terima kita masak Rangga di samain sama Ali, Rambut nya itu lho di masukin pulpen bisa ilang." seru Dewi begidik ngeri membayangkan rambut Ali " Sudah kaya hutan rimba aja ." tambah nya lagi.
Kita semua tertawa mendengar perkataan Dewi,Tidak terasa kita sudah sampai di lapangan dan di suruh berkumpul di tengah lapangan sebelum memulai praktek lari.
Di sana aku melihat dia lagi Arga di dekatnya pak Rudi dia bersama satu temannya aku tidak kenal siapa karena aku orangnya tipe cuek dengan hal sekitar kecuali ada sesuatu yg membuat ku penasaran baru aku memperhatikan, dia tersenyum kepada ku, manis sekali senyuman nya padahal aku sudah melupakan insiden-insiden kecil yg mempertemukan kita..
Tetapi sekarang dia berbeda dia lebih tampan dari hari-hari kemarin dia memakai training warna navy dan di padukan dengan kaos olahraga warna putih dan di tambah sepatu sport warna senada ah..Tampan sekali dia bisikku dalam hati dan aku juga mendengar bisikan-bisikan tentang ketampanan Arga karena di depan ku ada Diana sama genk nya yang sangat populer di angkatan ku katanya dia paling cantik dan di incar banyak cowok. teman-teman diana menyenggol Diana mereka berbisik arga tersenyum kepada Diana. aku tersadar mungkin aku yang yang terlalu GR, mungkin Arga memang tidak tersenyum padaku ya Sudah lah aku tidak perduli.
"Anak-anak sekarang bapak di bantu Arga dan Dani untuk menilai praktek lari cepat kalian, sudah kenal kan siapa mereka ??"
"Ya..." jawab kita serempak. bukankah Arga memang cukup terkenal di sekolah karena selalu saja ada gosip tentang Arga yang katanya cocok paling tampan di antara teman-teman nya
"Oke kalau begitu kita bisa memulai praktek nya, kalian harus lari dua putaran di lapangan ini siapa yang paling cepat nilai nya bisa sempurna " kata pak Rudi
"Pak "seru dewi sambil mengangkat tangan tinggi
"Ya Kenapa dewi ??"
"Kenapa gak satu putaran saja lapangan luas pak bisa pingsan saya, mana tadi sapan Hanya sedikit takut telat"
"Huhuhu... " seru mereka kompak aku hanya tertawa, tiba-tiba Gani menjawab dengan jumawa.
"tenang saja kalau adek dewi pingsan ada abang Gani yang siap gendong." anak-anak yang lain tambah heboh dan tertawa
"Gak lucu.!!" jawab dewi ketus, Dewi cemberut sambil melotot ke arah Gani.
"Tidak bisa Dewi ini sudah sesuai KKM sekolah, Jadi tidak ada tawar menawar" jawab pak Rudi dengan tegas
"Yah... Apa boleh buat semangat" seru dewi sambil mengepal tangan nya Ke udara
Praktek olahraga pun di mulai satu persatu teman-teman sudah di panggil sampai di pertengahan aku di panggil, aku sudah grogi, seperti nya Arga selalu melihat ke arah ku dari tadi dan sesekali dia berbisik kepada teman nya di sebelah nya.
"selanjutnya Nirina, Dewi, Diana dan Tifa"
Kita maju dan bersiap untuk berlari. kebetulan aku di pinggir sedang melakukan gerakan pemanasan tiba-tiba Arga ada di sebelahku yang akan memberi aba-aba untuk ber lari
Dia berbisik di dekatku.. "Semangat kalau menang aku kasih hadiah."
"Ini bukan lomba "jawabku ketus
"Tidak apa-apa dong terserah aku" jawab nya jumawa setelah itu Dia memulai aba-aba "Satu....dua......tiga... "
Kita ber empat sontak berlari Tifa dia paling depan sedangkan aku di belakang Tifa, sangat sulit menyusul larinya Tifa sangat cepat. di susul Diana dan yg terahir Dewi setelah dua kali putaran aku langsung ke tepi lapangan di sana sudah ada Ifa, Abi dan Agus aku duduk di dekat Agus.. Dan Ifa menyodorkan air mineral aku langsung meminumnya.
"Capek banget, Kakiku kayak yang mau patah "kata Dewi
Kita hanya tertawa mendengar keluhan Dewi, Dewi mengeluarkan 2 bungkus kacang dari dalam tasnya, kita semua makan kacang itu tampa di persilahkan oleh nya. sehingga membuat Dewi cemberut sambil mengomel " Ish kacang punya ku ini"
"Berbagi wik. Biar kuburan nya luas" jawab agus, Dewi tambah cemberut kita semua tertawa dan terus memakan kacang itu sambil menunggu praktek selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments