Kakak Sahabatnya

Kakak Sahabatnya

Bab 1

Kalila meminta ojol untuk menurunkan dirinya di minimarket depan rumahnya, Kalila ingin membeli sesuatu sebelum pulang ke rumah dari tempatnya bekerja. Setelah belanja membeli apa yang dibutuhkan tak lupa Kalila membeli es krim, makanan favoritnya.

"Kau jalan kaki nak?" tanya ibunya dari belakang saat melihat Kalila tiba dengan jalan kaki.

"Naik ojol bu,turun di minimarket dekat rumah, beli sesuatu," jawab Kalila mendekati ibunya, salim dan mengecup punggung tangan ibunya. Sambil menenteng satu kantong plastik.

"Oh, tak diantar Iwan?" tanya ibunya lagi.

"Mas Iwan sedang dinas ke luar kota Bu, mungkin seminggu, jadi tidak bisa antar jemput Kalila, udah bu Kalila masuk," jawab Kalila masuk ke dalam rumah.

Saat melintasi kamar adiknya, Aksa. Kalila berhenti.

"Ini dek es krim, dibagi ya?" kata Kalila menyerahkan kantong kecil isi es krim pada adiknya sambil tersenyum manis.

Teman adiknya yang duduk paling dekat dengan Kalila menerima uluran Kalila. Ada 4 anak teman sekaligus adiknya, sedang mengerjakan tugas kelompok skripsi mereka.

Theo yang mendengar suara Kalila langsung mengalihkan pandangannya pada Kalila tersenyum menatapnya. Theo menyukai kakak sahabatnya itu, tapi Theo juga tau kalau Kalila sudah punya pacar teman sekantornya, tapi tak membuat Theo menyerah untuk menyukainya, asal dapat melihatnya sudah membuat Theo bahagia.

"Ya mbak, makasih." jawab Aksa tanpa memalingkan wajahnya masih serius menatap laptopnya.

Kalila masuk kamar mandi setelah sampai di kamarnya membersihkan tubuhnya. Ponselnya berdering saat dirinya baru selesai mandi.

"Halo,,"saut Kalila menerima telpon.

"..."

"Sudah." jawab Kalila.

"..."

"Aku naik ojol, gak papa, lagian dekat juga?"

"..."

"Gak papa, aku baik-baik saja, sungguh?" jawab Kalila meyakinkan yang di seberang telpon.

"..."

"Iya, hati-hati disana juga,daa" jawab Kalila lagi menutup ponselnya mengakhiri pembicaraannya.

Kalila turun untuk makan malam bersama keluarganya. Setelah itu berkumpul di ruang keluarga menonton tv tapi Aksa kembali ke kamarnya, sepertinya masih ada temannya tapi tinggal seorang, kedua teman lainnya sudah pulang.

Orang tua Kalila berpamitan mau pergi ke acara keluarga mereka. Kalila nonton tv sendiri sambil bermain ponselnya membalas chat dari kekasihnya, sambil senyum-senyum sendiri. Kalila bangkit dari duduknya setelah mematikan tv masih memainkan ponselnya untuk kembali ke kamarnya.

Masih sibuk dengan ponselnya, dirinya tak melihat Theo berjalan kearahnya juga hendak ke dapur mengambil air minum membawa gelas di tangannya. Mereka saling menubruk.

"Auw..." seru Kalila oleng hampir jatuh, memegangi kepalanya yang membentur kepala Theo, gelas dalam pegangan tangan Theo jatuh pecah ke lantai, kaki Kalila yang dalam posisi melangkah tak sengaja menginjak pecahan gelas, mengenai telapak kakinya dan berdarah.

"Auw..." jerit Kalila pincang memegangi kakinya yang terluka, Theo langsung menangkapnya sebelum Kalila jatuh.

"Maaf mbak... mbak gak papa?" cemas Theo melihat darah menetes dari kaki Kalila.

"Kaki mbak berdarah." seru Theo cemas langsung membopong tubuh Kalila membawanya ke sofa ruang keluarga dekat dapur, Kalila tersentak melihat Theo yang tiba-tiba membopongnya spontan.

Reflek tangan Kalila merangkul leher Theo agar tidak jatuh. Theo menurunkan tubuh Kalila perlahan langsung duduk jongkok dihadapan Kalila melihat luka berdarah di kaki Kalila. Kalila yang masih terkejut dengan reaksi refleks Theo belum sepenuhnya paham.

"Kotak P3K dimana mbk?" tanya Theo setelah melihat luka Kalila yang agak dalam tertancap pecahan gelas.

"Di..di..laci dapur ba... bawah kompor" jawab Kalila agak gugup sadar dari terkejutnya.

Theo berlari mengambil kotak P3K yang di tempat yang dimaksud Kalila.

Kok jantungku berdebar kenapa ya?Dan si Theo apa-apaan sih, pakai gendong aku juga, batin Kalila. Dia temen adikmu Kal? batin Kalila menenangkan degup di dadanya.

"Udah Theo biar aku sendiri... makasih," kata Kalila melihat Theo dengan telaten merawat kaki Kalila.

"Udah mbak gak papa, karena aku juga yang jatuhin gelas sampai pecah dan melukai kaki mbak," jawab Theo memaksa untuk merawat luka Kalila.

"Gak papa kok, lagian mbak yang salah gak liat jalan pas Theo datang," kata Kalila lagi merasa tak nyaman, kakinya disentuh pria yang bukan keluarganya, apalagi Theo memperlakukannya sangat lembut seolah kakinya barang berharga.

"Udahlah mbak diam saja, sebentar beres kok tinggal diperban..." kata Theo lembut.

Kalila semakin gugup, pikirannya tidak waras, dirinya sempat berpikir bahwa Theo menyukainya, tapi segera ditepisnya pikirannya itu.

"Nah selesai...mbak mau kemana?" tanya Theo setelah selesai mengobati luka kaki Kalila mendongak menatap wajah Kalila dengan senyuman lembut.

Kalila reflek mengalihkan pandangannya menatap kakinya yang sudah terbalut perban dengan rapi.

"Ah,makasih. Aku mau ke kamar..." jawab Kalila hendak bangun tapi saat diinjakan kakinya yang luka dirinya kesakitan lagi.

"Auww..." reflek Kalila terduduk lagi.

Suara langkah kaki menuruni tangga membuat keduanya sama-sama melihat siapa yang datang.

"Kenapa mbak?" tanya Aksa mendengar jeritan kesakitan kakaknya menghampiri Kalila.

"Ah gak papa...gak sengaja menginjak beling," jawab Kalila agak gugup, Theo reflek menjauh saat melihat Aksa mendekat.

"Maaf tadi gak sengaja, gue jatuhin gelas dan pecah, keinjek kakak Lo yang lagi lewat, tapi udah gue obati bro," jelas Theo sedikit gugup juga dan salah tingkah di depan Aksa, Aksa tak tau perasaannya yang mengagumi Kalila dan Theo juga belum berani mengakuinya.

"Bantu mbak ke kamar yuk dek?" tukas Kalila memecahkan kecanggungan diantara mereka.

Aksa membantu kakaknya memapahnya untuk naik menuju kamar Kalila. Sesampainya di kamar mendudukkannya di tepi ranjang. Theo mengikuti dari belakang ikut membantu tapi ditolak Kalila.

"Hati-hati dong mbak, mbak pasti yang salah jalan gak liat depan, main hp terus," omel Aksa.

Aksa tau betul kakaknya, sering main hp di rumah sambil gak liat jalan.

"Ih... apaan sih kamu, ngomelin mbak, ya namanya kecelakaan kita kan gak tau," elak Kalila malu karena ada Theo disana menahan tawa seperti mengejeknya, walau apa yang dikatakan adiknya tidak sepenuhnya salah.

"Ya kecelakaan kan gak mungkin terjadi jika kita waspada," sanggah Aksa lagi.

"Udah...udah keluar sana, mbak mau istirahat, tutup pintu kamar Mbak sekalian," usir Kalila sebelum adiknya lebih mengusilinya lagi.

"Udah ditolong gak bilang makasih...malah ngusir..." canda Aksa sambil berjalan keluar kamar diikuti Theo masih menatap Kalila dengan senyum yang tak bisa diartikan.

"Iya...iya...makasih udah nolong mbak."

"Telat..." ejek Aksa tersenyum menutup pintu kamar kakaknya menuju kamar di depannya.

Tengah malam Kalila merasakan haus, melirik meja di atas nakas samping tempat tidurnya, berharap air minum di botol ada isinya, tapi ternyata sudah habis, terpaksa dirinya bangun, luka di kakinya yang berdenyut, membuat rasa hausnya tak bisa ditahan.

Kalila mencoba bangun, bingung bagaimana caranya untuk turun ke dapur mengambil air minum, tak mungkin dirinya berteriak memanggil adiknya yang mungkin sudah tidur.

Sambil berpegangan di dinding dan meja atau apapun yang dekat dengannya, Kalila merambat untuk keluar kamarnya, saat dicoba untuk menapakkan kakinya di lantai, Kalila kesakitan, sedikit lagi membuka pintu.

Saat pintu terbuka pintu kamar adiknya juga terbuka, reflek Kalila berseru memanggil adiknya.

"Dek,bantu ka..." seru Kalila tak jadi diteruskan saat yang muncul dari kamar adiknya adalah Theo. Mereka saling menatap.

"Kukira Aksa," kata Kalila urung untuk ke dapur mengambil air minum.

"Ada yang bisa kubantu mbak?" tanya Theo sebelum Kalila berbalik.

"Gak jadi, ya sudah aku mau masuk.." jawab Kalila, sejak kejadian sore tadi dirinya merasa canggung dengan teman adiknya itu. Kalila tak mau besar kepala akan lebih baik Kalila menghindari yang mungkin tidak diinginkan.

bersambung

.

.

.

Terpopuler

Comments

alisa

alisa

kak buat episode 2 ya aku tunggu ya

2022-02-15

1

Kekasih Gelap

Kekasih Gelap

semangat terus untuk authornya

2020-09-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!