Bab 4 - Resign

Pagi yang cerah menyapa James yang kini dalam suasana hati yang sangat bagus, ia tengah bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya hari ini.

Rencananya James akan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai kasir. Untuk apa dia lelah lelah bekerja jika sudah memiliki uang yang banyak, apalagi kedepannya mungkin sistem akan memberikan sesuatu yang luar biasa.

Memikirkan itu membuat James tidak sabar.

"Ku kira semalam hanya mimpi, tetapi ternyata sistem benar benar nyata dan saldo 30 juta ku juga aman di rekening haha, keberuntungan kau benar benar luar biasa James." Ucapnya pada diri sendiri.

James berangkat dengan berjalan kaki santai sembari sedikit meregangkan tubuhnya agar tidak kaku.

"Sepertinya setelah ini aku harus olahraga." James terpikir untuk menjaga agar tubuhnya sehat dan membentuk ototnya agar tidak terlihat kurus lagi.

James menikmati jalan santai di pagi hari, tetapi saat dia hendak menyeberang jalan, James melihat seorang nenek tua yang sudah bungkuk terlihat ketakutan untuk menyebrang jalan raya yang ramai, kebetulan memang hari Senin adalah hari yang sibuk, dan di daerah tempat tinggal James belum tersedia pemberhentian khusus pejalan kaki.

James melihat sekelilingnya terlihat banyak orang orang muda yang berlalu lalang tetapi tidak ada satupun yang membantu sang nenek untuk menyebrang jalan.

James menghampiri nenek itu dan bertanya

"Nek, apa kau ingin menyeberang jalan?" Tanya James pada sang nenek.

"Iya nak, tetapi nenek takut tertabrak kendaraan, aku sudah tua dan langkahku sangat lamban." Ujar sang nenek.

"Kalau begitu biar aku bantu kau menyebrang." Ucap James, menggandeng tangan sang nenek, dan dengan pelan berjalan sembari melambaikan tangannya pada kendaraan yang melintas agar mengurangi kecepatan.

Karena lambatnya langkah mereka dan James yang terlihat tinggi dan tampan, berbaik hati membantu seorang nenek tua menyebrang jalan dengan sabar, menyita perhatian semua orang yang berada di sana.

"Lihat pria yang membantu nenek itu, sangat tampan."

"Sudah tampan, hatinya baik pula."

"Apakah pangeran takdirku akhirnya di temukan?"

"Begitulah seharusnya perilaku anak muda."

"Lihat nak, jika kau sudah besar nanti, kau harus memiliki sifat dan wajah seperti dia ya." Nasihat seorang ibu pada anaknya.

Sang anak : "..."

Beberapa orang yang melihat, berbisik bisik mengagumi apa yang James lakukan.

Saat ini di benak James terdengar suara beberapa dentingan halus yang membuatnya senang.

Sistem tengah menghitung poin yang di dapatkan dari orang orang ini.

"Terimakasih nak telah membantuku menyebrang jalan." Kata sang nenek pada James.

"Sama sama nek, oh ya, apakah rumah nenek masih jauh? Biar aku antar saja." Tawar James, karena melihat sang nenek sulit berjalan, dia merasa harus mengantarkannya dengan selamat.

"Tidak usah nak, rumah nenek sudah dekat, tinggal berjalan beberapa meter lagi." Ujar sang nenek.

"Baiklah kalau begitu, aku pamit ya nek, hati hati saat berjalan." Pamit James.

Pergi setelah membantu nenek tua itu, James akhirnya sampai di cafe tempat kerjanya.

"Hei James, kenapa kau hari ini terlambat." Tanya sang pemilik cafe pada James, dari nada bicaranya terlihat tidak ada kemarahan sama sekali, tentu saja itu karena James adalah karyawan "spesial" yang menarik begitu banyak pelanggan di cafenya.

"Selamat pagi bos."

"Ya bos, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu." Ujar James.

Pemilik cafe itu menatap James sedikit heran dan penasaran. " Bicara apa James? Tetapi melihat dari raut wajahmu sepertinya penting, lebih baik ikut keruanganku agar lebih leluasa untuk bicara." Ujar pemilik cafe mengajak James ke ruang kerja pribadinya.

James yang mendengar itu menganggukkan kepalanya setuju, dan mengikuti bosnya keruangannya.

Sesampainya di sana James langsung bicara

"Eum pertama tama maafkan aku bos karena hari ini tidak akan masuk kerja, dan mungkin untuk beberapa hari kedepan pun tidak akan masuk lagi..." Ujar James pada bosnya dengan rangkaian kata yang membingungkan, dia sedikit tidak enak karena bosnya sangat baik padanya dari saat pertama kali masuk kerja di sini.

Sebagai orang cerdas, tentu saja pemilik cafe mengerti dengan apa yang James sampaikan.

"Kau ingin mengundurkan diri?" Tanya nya memastikan.

"Ya bos, aku sudah menemukan pekerjaan yang bagus di salah satu perusahaan, jadi tidak bisa bekerja di sini lagi." Alasan James.

Pemilik cafe yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang, tentu saja dia sangat menyayangkan James pergi dari cafe nya, karena pendapatan terbesar berasal dari para penggemar James yang datang setiap harinya.

'yah mungkin cafe ini akan kembali sepi setelah pria tampan ini pergi.' batin pemilik cafe pasrah.

"Ya sudah jika kau telah menemukan pekerjaan yang baik, itu bagus untukmu, semoga kau sukses James, tetapi jika kau berniat kembali bekerja lagi kemari, pintu cafe ini akan selalu terbuka untukmu." Ujar sang pemilik cafe tersenyum ramah.

"Terimakasih bos atas kebaikanmu selama ini." Ucap James tulus.

"Yah... Aku juga ingin berterimakasih berkatmu cafe ini jadi semakin ramai haha." Ujarnya tersenyum ringan.

"Oh ya, kalau begitu ini gaji terakhir mu James." Lanjutnya memberikan amplop berisi gaji James bulan ini.

James menerima gaji terakhirnya itu dan tersenyum sopan.

"Sekali lagi terimakasih bos. Kalau begitu aku pamit pergi, sampaikan salamku pada Kevin dan yang lainnya." Pamit James sebelum pergi.

"Ya akan ku sampaikan." Jawab pemilik cafe.

Setelah pergi dari cafe itu, James yang tidak memiliki kegiatan lain, memutuskan untuk pergi ke mall, membeli ponsel baru dan beberapa pakaian, sia sia bukan jika punya uang banyak tidak di belanjakan, apalagi sekarang tidak ada wanita yang memorotinya.

"Eh ya saking senangnya aku mendapatkan sistem, semalam di putuskan Megan pun aku tidak ingat." Ujar James terkekeh.

James memesan taksi menuju mall terbesar di kota S. Tentu saja ia tidak asal berkeliling, dengan berjalan jalan ke mall, siapa tau kesempatan mendapatkan 'poin' sangat besar.

Di dalam taksi, sembari menunggu hingga sampai ke tujuan, James memeriksa poin yang tadi dia dapatkan.

"Sistem, tunjukan poin yang tadi aku dapatkan."

Layar hologram itu segera muncul di hadapan James.

[ Pengguna : James Morgan

Usia : 23 tahun

Kekuatan : 60/100

Kecerdasan : 80/100

Poin : 400

Keahlian : Tidak ada

Penyimpanan sistem : Kosong]

Terpopuler

Comments

Juwita Balqis 16

Juwita Balqis 16

sip lah

2025-05-20

0

Juwita Balqis 16

Juwita Balqis 16

mantap

2025-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!