Hanya orang luar

Andra baru saja tiba di mansion. Dia tidak mendapati keberadaan istri dan putranya. Hal itu membuat Andra keheranan. Biasanya istri dan putranya akan menyambutnya pulang kerja tapi kali ini dimana mereka.

Bibi Ija yang baru selesai mengantar kopi hangat untuk penjaga dibuat keheranan dengan tingkah majikannya.

“Tuan butuh sesuatu?” Andra terkejut mendapati Bibi Ija yang berdiri di sebelahnya.

“Astaga bi, bikin saya kaget..”

“Hehe maaf tuan, habisnya tuan aneh. Kenapa plonga-plongo begitu. Tuan nyari nyonya dan tuan muda ya ?” tanya Bibi Ija.

“Ah, iya bi. Dimana istri dan putra saya ? Kenapa mereka tidak menyambut kedatangan saya,”

“ Nyonya dan tuan muda sepertinya masih di taman belakang tuan. Apa perlu sa–”

“Tidak perlu bi, saya mau membersihkan badan setelah itu menyusul anak dan istri saya ke taman belakang. Bibi siapkan saja makan untuk malam ini…”

“Baik tuan,”.

Andra bergegas ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dirinya sudah terbiasa menyiapkan kebutuhannya sendiri semenjak dia mengetahui istrinya hamil muda.

Setelah siap, Andra bergegas keluar kamar untuk menyusul Zareena dan Elvano ditaman belakang. Namun, saat akan menuruni tangga Andra melihat kedatangan mertuanya bersama Belinda yang memegang kopernya.

Andra dengan jelas melihat dan mendengar pertengkaran istrinya dengan mertuanya. Andra yang tak ingin istrinya tertekan segera menuruni tangga dan menghampiri mereka.

“Papa, kenapa kalian datang kemari dan kenapa Linda membawa kopernya ?” tanya Andra bingung.

“Bang, mulai sekarang Linda akan ikut tinggal bersama kalian..” ucap Linda tanpa malu.

Zareena menoleh menatap wajah suaminya. Dia sangat kesal melihat suaminya yang hanya diam saja.

“Benar, Andra. Kami meminta Linda untuk tinggal bersama kalian..” timpal Zion ramah.

Alis Andra terangkat sebelah. Bukankah dia sudah mengatakan kepada Belinda bahwa dia tidak mengijinkannya tinggal di mansion ini bagaimana juga Belinda adalah orang luar. Tidak sepantasnya tinggal satu atap dengan orang yang sudah berkeluarga.

“Maaf pa, jika istriku tidak mengijinkan Linda tinggal disini maka Andra juga tidak mengijinkan Linda untuk ikut bersama kami..”

Mendengar hal itu, Zahra tak terima. “ Maksud kamu apa, Andra ! Linda datang kesini untuk melayani kamu !” sentak Zahra.

“Melayani ? Apa mama lupa, Linda ini adalah mantan wanita malam ??? Mama mau Linda merusak rumah tangga Zaree sama Mas Andra, begitu ?” sarkas Zareena. 

Andra mengusap pundak istrinya hal itu membuat Belinda tidak suka.

“Zaree, kamu jangan kurang ajar ya !” bentak Zahra.

Zareena memijat keningnya. Belum hilang rasa pusingnya, Zion kembali membuka suara, “ Lagi pula dengan adanya Linda disini, kamu bisa berleha-leha, Zaree. Tugasmu sebagai istri bisa di handle sama Linda..”

‘ Astaga, ot4k orang tua pemilik tubuh ini, benar-benar stress ya,’.

“Maaf pa, Linda hanyalah orang luar. Lagian kalian tidak punya hubungan darah dengannya. Lantas untuk apa kalian mendorong Linda di tengah keluarga kecil kami ? Dengan rasa hormat saya kepada kalian yang merupakan mertua saya, tolong pulanglah. Saya tidak ingin istri saya tertekan karena ulah kalian..” ucap Andra tegas membuat Zareena heran.

‘Heee habis terbentur apa kepalanya itu. Bukannya dia dan Linda saling mencintai ? Kenapa seolah-olah, dia tidak mencintai Linda. Apa ini semacam taktik tarik ulur ?’ ucap Zareena dalam hati.

“Andra, kamu tidak bisa mengusir Linda ! Suka tidak suka, Linda akan tinggal bersama kalian !” seru Zion marah.

“Ini rumah kami, jadi yang berhak menentukan adalah kami, bukan papa !!” teriak Zareena emosi.

Andra terkejut. Dia takut istrinya mengalami hal yang tak diinginkan hingga dia memanggil penjaga untuk membawa Belinda dan kedua mertuanya untuk keluar dari rumah.

“Bangggg !!” rengek Belinda. Namun, Andra tak peduli. Dia harus menjaga suasana istrinya agar tidak mengalami depresi.

“Maaf tuan, nyonya.. Makan malam sudah siap..”

“Baik bi,”.

Andra membawa istrinya menuju ruang makan. Disana sudah ada Elvano yang sedari tadi menunggu. Zareena tak ingin putranya itu mendengar pertengkaran yang membuat mental Elvano terganggu.

“Duduklah..” titah Andra yang membuat Zareena menurut.

“Mau makan apa ?” tanya Andra lembut membuat Zareena terheran-heran. Dia seperti asing dengan sikap Andra malam ini. Namun, dia tetap memberitahukan apa yang dia inginkan kepada suaminya itu. Andra dengan senang hati melayani istrinya.

“Mommy doang nih yang ditanya dan ditawalin ? El nda ditanya mau makan apa ? El juga lapal lohhhh.. Kok nda di tawal-tawal dali tadi…” protes Elvano. Andra tersenyum tipis.

“El mau makan apa ?”

“Opol ayam daddy.. Kuahnya banyakin ya bial  semakin belgetalllll lemak El dipelut…”

Andra pun segera mengambil opor ayam dan memberikannya kepada sang putra.

“Telima kacih, daddy Andla…” serunya lucu.

“Sama-sama, boy..”

Sementara di mobil, Belinda terlihat marah-marah. Dia kesal karena gagal masuk dan tinggal di mansion itu. Dia sangat menginginkan tinggal di sana, setiap hari melayani Andra dan melihat Andra yang begitu tampan di matanya.

“Papa, mama… bagaimana ini ? Kenapa sulit sekali menetap di mansion Bang Andra..”

“Apa yang harus kita lakukan, pa ? Sepertinya sulit sekali Linda bisa tinggal disana”.

“ Kita pulang dulu. Untuk sementara ini, jangan ganggu keluarga itu. Kita harus cari cara lain…” sahut Zion dan kembali fokus menyetir.

‘Zaree… aku pastikan akan merebut semua kebahagiaanmu ..’

*

*

*

*

Keesokan harinya, Zareena menyiapkan pakaian kerja suaminya. Setelah itu, pergi ke kamar putranya untuk melihat apakah putranya sudah bangun atau belum. Karena hari ini putranya libur, Zareena berencana untuk mengajak putranya makan siang di kantor Andra sesuai kesepakatan ibu dan anak yang memberikan perhatian kepada Andra.

Pintu kamar mandi terbuka dari dalam. Suasana kamar yang sepi membuat Andra tahu jika istrinya sudah keluar. Andra sudah mengingatkan istrinya agar tidak terlalu lelah, namun bukan Zareena namanya jika tidak menurut perkataan suaminya.

Andra langsung meraih pakaian kerja yang disiapkan oleh istrinya. Andra sangat suka dengan pilihan istrinya yang warnanya  tidak menabrak. Setelah selesai, Andra keluar guna mencari istrinya.

“El, sudah mandi sayang ?” tanya Zareena saat melihat putranya itu keluar dari kamar mandi  

“Belum mommy. El habis cetolan alam…” ungkapnya dengan nyengir kuda.

“Sudah cuci tangannya ?” Elvano mengangguk. Zareena membawa putranya keluar. Biarlah nanti sehabis makan ia akan meminta putranya untuk mandi.

“ Celamat pagi daddy Andlaaa, nungguin yaaa !!” seru Elvano saat melihat wajah kusut Andra.

“Kalian dari mana ha ?! Mas, nungguin loh..”

“Dari kamar El,” jawab Zareena santai. Andra mendengus kesal.

Zareena tak peduli. Seperti biasa, Zareena melayani suami dan putranya. Setelah itu, barulah dia duduk dan menyiapkan makanannya sendiri.

“Daddy, hali ini El kan libul. El mau main ke lumah oma.. Boleh ?” ijin Elvano.

Andra menghentikan suapan nya. Dia menatap putranya dengan heran. “ ke rumah oma ? Oma Zahra maksudnya ?”.

Elvano menggeleng keras. “ Oma Ayyala loh, daddy !!”.  Andra mengangguk. Dia kira putranya ingin pergi ke rumah mertuanya. “ Tapi oma Ayyara, lagi di Jerman sama opa Angga gimana ?” .

“Atau nanti siang kamu sama mommy main ke kantor daddy. Na—”

“OKE DI ACECE !!” seru Elvano girang sementara Zareena tersenyum dalam hatinya.

‘Benar-benar pintar anak mommy. Nyeleneh dikit nggak papa lah..’

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!