Pada Akhirnya Aku Kalah Dan Menyerah
Zara gadis cantik, sederhana dan lemah lembut yang hari-hari nya selalu mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari papa dan kakak nya,Hinaan-hinaan yang sudah biasa zara dengar setiap harinya,tak ada satu orang pun yang menginginkan diri nya kecuali bibi ira yang sudah merawat nya sedari kecil.
Semua orang membenci nya
Semua orang menganggap dirinya nya pembawa sial
Bahkan ayah dan kakak nya saja tak pernah menyukai nya dan menganggap nya ada
Apa pun yang di lakukan Zara selalu salah di mata papa dan kakak nya
Dia ada tapi tak pernah di anggap ada
Zara Mahendra adalah seorang gadis cantik yang selalu di hinaan dan siksa oleh papa,kakak dan ibu tiri nya.
Zara adalah putri dari Dito Mahendra pengusaha yang sukses, orang terkaya nomor 2 di negara nya, Zahra mempunyai satu kakak laki-laki yang juga sangat membencinya yaitu Angga Mahendra,mama nya sudah meninggal pas melahirkan diri nya itu penyebab papa dan kakak nya membenci dirinya, setelah mama nya meninggal papa nya menikah lagi dengan seorang wanita yang membawa satu anak perempuan yang berusia sama dengan Zara.
Serly adalah anak dari Sarah Mahendra yang merupakan mama tiri dari zara, mereka memperlakukan Serly begitu spesial sangat berbeda dengan Zara.
Zara selalu berpenampilan sederhana bedah sekali dengan serlly yang selalu berpenampilan modis dan mewah.
Di sekolah Zara di sukai oleh kevin yang merupakan ketua geng motor,tapi Zara selalu menghindar setiap Kevin berusaha mendekati nya itu karena Serly juga menyukai Kevin.
Sixplay merupakan geng motor yang sangat di takuti,siapa pun tak ada yang mau berurusan dengan mereka.
Sixplay beranggota enam orang cowok yang ganteng, Kevin sebagai ketuan nya, Darrell sebagai wakil nya,vino,varel Jastin dan Wiliam sebagai anggota nya, mereka selalu bersikap dingin kepada siapapun dan mereka juga menjadi idola parah wanita di sekolah nya, termasuk Serly saudara tiri Zahra yang juga sangat menyukai Kevin tapi cinta nya bertepuk sebelah tangan karena Kevin menyukai Zahra .
***
Diruang yang bernuansa serba putih terbaring seorang gadis cantik yang di tangan nya masih tertancap jarum infus.
Gadis itu melihat ke arah jendela nampak matahari yang menyilaukan mata nya
Gadis itu adalah Zara yang sudah hampir seminggu di rawat di rumah sakit karena penyakit lukemian yang di derita nya.
CEKLEK
Pintu kamar itu terbuka membuat Zara tersadar dari lamunan nya dan mengalihkan pemandangan nya ke arah pintu ternyata itu adalah dokter Vira yang selama ini menangini penyakit nya,dokter Vira berjalan ke arah Zara.
"Apa kabar Zara,apa kamu sudah makan"tanya nya sambil memeriksa Zara
"Udah"jawab nya singkat
"Zara?apa kamu tak ada niat untuk menghubungi keluargamu"Tanya dokter Vira dengan hati-hati
"Tidak"
" Zahra bagaimanapun juga keluargamu harus tahu tentang kondisi kamu sekarang"
"Percuma dok mau aku hidup atau mati sekalipun mereka tidak akan peduli"jelas nya dengan tatapan kosong
"Ya sudah terserah kamu saja lagi pula itu hak kamu untuk memberitahu mereka atau tidak "
"Kondisi kamu sekarang sudah stabil jadi kemungkinan besok kamu sudah bisa pulang tapi ingat untuk tetap datang ke rumah sakit kamu masih harus tetap kontrol dan jangan lupa obat nya harus diminum dengan teratur" jelas dokter Vira dan hanya medapatkan anggukan dari Zahra
"Baiklah aku akan pergi memeriksa pasien yang lain nya,ingat pesanku harus istirahat dan jangan banyak pikiran"ucapnya sebelum melangkah pergi meninggalkan zara
"Dokter Vira apa aku nggak berhak bahagia"
Mendengar kata-kata dari Zara membuat dokter Vira menghentikan langkahnya dan berbalik arah ke Zahra
"Semua orang berhak bahagia termasuk kamu"jelas nya
"Kalau semua orang berhak bahagia tapi kenapa Tuhan tidak memberikan aku kebahagiaan"sambung nya
"Bukan tidak tapi belum saatnya "
"Kapan "
"Kapan Tuhan akan memberi aku bahagia aku sudah lelah dokter aku hanya manusia biasa yang bisa merasakan lelah dan capek"jelas nya dengan suara yang bergetar
Dokter Vira pun langsung memeluk tubuh Zahra dan menyalurkan dukungan melalui pelukan hanya itu yang bisa ia lakukan dan tidak tahu harus menjawab apa ia pun juga bingung
*****
Seminggu kemudian Zahra sudah di perbolehkan pulang membuat nya merasa bahagia, Zahra sudah bosan berada di rumah sakit terus.
Zahra pun memutuskan untuk pulang ke rumah nya menggunakan taxi.
Zahra berhenti di depan rumah yang begitu Mega dan luas,zahar berjalan memasuki rumah itu yang nampak begitu sepi, memungkinkan kakak nya dan Serly masih berada di sekolah, karena memang ini masih jam sekolah.
Zahra berjalan menaiki tangga tujuannya saat itu adalah kamar dia ingin langsung merebahkan diri nya di kasur empuk kesayangannya.
Bibi Ira yang lagi bersih-bersih melihat zahra yang akan menaiki tangga langsung berlari ke arah nya.
"ya Allah,non Zahra" teriak nya seketika menghentikan langkah nya Zahar
"Ya Allah non,non Zahra dari mana aja udah seminggu nggak ada kabar,buat bibi khawatir aja,non juga kenapa kok muka nya pucet banget"tanya nya khawatir
"Seminggu ini Zahar di rumah sakit bik"
"Ya Allah sakit apa non, kenapa nggak ngambari bibi"
Mendengar bi ira yang menghawatirkan diri nya membuat Zahra tertegun sejenak.
Kenapa harus bibi ira yang khawatir sama kondisinya
Kenapa bukan papa atau kakak nya yang mengkhawatirkan nya
Kenapa malah orang yang tidak memiliki ikatan darah sama sekali yang selalu menghawatirkan keadaan nya
"Cuman demam aja kok bik, sekarang juga udah sembuh kok, Makasih ya bik selalu khawatir sama Zahar"ujar nya sambil tersenyum
"Iya non,kalau ada apa-apa kasih tau bibi ya"
"Iya bik, kalau gitu aku kembali ke kamar dulu ya bik capek mau istirahat "
"Non mau bibi bikinin sesuatu"tanya bi ira
Zahra pun terdiam sejenak
"Iya, boleh deh bik yang segar-segar, sekalian nanti antarin ke kamar nya Zahra ya bik"ujar Zahra
"Iya non"
Zahra pun kembali Menaiki tangga nya menuju ke kamar nya, melihat kepergian Zahra ada rasa kasihan di hati bik Sarah melihat keadaan Zahra.
Kasian banget kamu non,dari kecil nggak pernah di anggap ada di rumah ini
Dari kecil nggak pernah merasakan kasih sayang
Sakit pun nggak ada ya peduli
Tapi bibi disini akan selalu ada buat non Zahra
Bik ira pun kembali ke ke dapur dan membuat kan minuman untuk Zahra
Di dalam kamar Zahra merebahkan dirinya di atas kasur kesayangan yang lalu memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan sakit kepala yang tiba-tiba menyerang kepalanya dirasa sudah lebih membaik Dia bangkit dari tempat tidur nya sambil memegang foto mama nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Shyt Ro
udah bagus dan menarik 👍
2025-05-18
0