Episode 3 Tidak Bisa Menolak

"Mama kenapa juga harus mempertanyakan masalah ranjang antara aku dan dia? Apa itu pantas," ucap Alana yang berada di dalam kamar yang penuh dengan kebingungan.

Suara pintu kamar yang di buka membuat Alana kaget. Raymond yang sudah kembali yang terlihat penuh dengan amarah. Alana mengerutkan dahi dengan sikap suaminya itu yang selalu saja memperlihatkan wajah marah.

"Jika Mama pertanyakan masalah urusan kita berdua dan maka kamu hanya tinggal mengatakan jika aku melakukan apa yang harus kamu lakukan seperti pasangan suami!" tegas Raymond.

Alana mengerutkan dahi dengan kebingungan.

"Aku sangat tidak menginginkan pernikahan ini dan jangan pernah berharap. Jika aku akan menyentuhmu!" tegas Raymond yang sebelumnya sudah pernah mengatakan pernyataan itu.

"Jadi jangan mengatakan apapun pada Mama. Apa kau mengerti?" tanya Raymond.

"Jawab bukan hanya diam menatapku seperti itu!" tegas Raymond yang tampak begitu kesal.

"Bukankah kamu melarang ku untuk berbicara," ucap Alana.

"Hah," Raymond mendengus mendengar pernyataan itu.

"Kau mengatakan apa?" tanyanya dengan menekan suaranya.

"Aku hanya istri yang tidak diinginkan dan harus terpaksa menikah karena sebuah keharusan yang aku tidak mau. Kau juga melarangku untuk berbicara," jawabnya.

"Lalu kau ingin bisu sampai seterusnya. Aku melarangmu berbicara jika itu tidak penting dan bicaralah jika aku bertanya!" tegas Raymond.

"Jadi aku peringatkan untuk yang terakhir dan pertama kalinya. Kau jangan pernah mengatakan apapun kepada Mama tentang urusan kamar ini. Jika Mama bertanya dan maka jawablah jika aku sudah menyentuhmu!" tegas Raymond.

"Jangan mengajariku berbohong,"protes Alana yang sepertinya keberatan menuruti permintaan Raymond.

"Apa katamu. Jadi kau akan mengatakan hal yang sebenarnya? Atau kau ingin aku menyentuhmu?" tanyanya sinis.

"Tidak! Aku juga tidak mengharapkan kamu menyentuhku atau tidak. Karena aku juga memiliki hak atas tubuhku dan lagi pula kamu sudah mengatakan itu tadi malam dan barusan saja jika kamu tidak akan sudi menyentuhku. Jadi untuk apa aku melakukan hal itu," ucapnya.

"Tapi aku juga tidak akan berbohong!" tegas Alana

"Kalau begitu lakukan saja apa yang kau mau!" tegas Raymond yang kesal dengan pemberontak istrinya itu.

Alana mengerutkan dahi melihat kepergian Raymond.

"Kenapa sekarang berubah pikiran, kemarin menyuruhku diam dan sekarang di suruh bicara lagi," ucapnya dengan kesal.

*****

Malam ini Alana bersama keluarga Raymond makan malam. Tidak ada Antony di sana hanya ada Kakek dan juga Lastri dan Raymond sendiri.

Alana mengambilkan nasi terlebih dahulu kepada Raymond. Alana melakukan hal itu bukan karena inisiatif, tetapi sebelumnya di perintahkan Olen Kakek. Alana juga merasa tidak ada yang salah, karena sebagai seorang istri memang sewajarnya melakukan hal itu.

"Mau lauk apa?" tanyanya.

Raymond diam dengan wajah tegang.

"Raymond kamu tidak mendengar istri kamu?" tanya Kakek.

Bukannya menjawab Raymond mengambil lauk itu sendiri. Alana menghela nafas yang kemudian mengambil nasinya.

Kakek hanya geleng-geleng kepala melihat cucunya itu.

"Apa Antony tidak pulang?" tanya Kakek.

"Ada perjalanan bisnis di luar kota," jawab Lastri.

"Anak itu tidak pernah selesai bekerja," ucap Kakek geleng-geleng kepala.

"Raymond setelah selesai makan. Kamu bawa Alana," ucap Kakek.

Raymond melihat ke arah kakek tanpa bertanya dan Alana sendiri juga bingung yang ingin dibawa ke mana.

"Kamu menolak bulan madu ke Jepang dengan alasan pekerjaan yang banyak. Jadi Kakek menyiapkan hotel mewah untuk kalian berdua bersantai-santai dan jangan bekerja besok," ucap Kakek yang membuat Raymond menghela nafas.

Lastri tampaknya setuju dengan apa yang diinginkan Ayah mertuanya itu yang membuatnya tersenyum tipis.

"Untuk apa menginap di hotel. Jika kita memiliki kamar sendiri jadi lebih baik menggunakan kamar yang sudah ada," ucap Raymond.

"Kamu hanya tinggal melakukan saja apa yang Kakek perintah dan lagi pula itu demi kebaikan kamu!" tegas Kakek.

Raymond tampak begitu kesal yang pasti tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Sudahlah lakukan saja. Hanya tinggal menginap apa susahnya," ucap Lastri.

Alana yang sejak tadi tidak mengatakan apapun. Dia mungkin mengerti maksud Kakek memerintahkan seperti itu yang pasti untuk hubungan Raymond dan Alana agar terlihat romantis.

***

Mau tidak mau Raymond yang menuruti keinginan Kakek. Untuk pertama kali Raymond dan Alana satu mobil. Alana di dalam mobil yang biasa saja dan Raymond tampak cuek yang tidak sekalipun berbicara.

Sampai akhirnya mobil itu berhenti di depan hotel berbintang. Alana menelan melihat keluar, dia melihat gedung pencakar langit itu dan belum lagi begitu sangat mewah. Terlalu mengagumi yang tiba-tiba Alana kaget dengan suara pintu di tutup dan tanpa dia sadari Raymond sudah keluar.

"Tidak bilang-bilang!" ucapnya buru-buru membuka sabuk pengamannya dan langsung keluar mobil menyusul Raymond.

"Tunggu!" panggil Alana membuat langkah Raymond terhenti.

"Kita benar akan menginap di hotel?" tanyanya balik.

"Jangan banyak tanya," jawab Raymond yang kembali melanjutkan langkahnya.

"Hanya bertanya saja apa susahnya!" ucap Raymond yang terlihat begitu kesal.

Alana merocos sambil menyusul suaminya

"Brukkk!" Alana yang tiba-tiba saja tertabrak yang membuatnya kaget sendiri.

"Auh!" keluhnya mengusap-usap dahinya

"Kenapa tidak mengatakan jika berhenti," ucapnya dengan kesal.

Raymond tampak diam membeku yang membuat Alana melihat arah pandangan Raymond.

Alana mengerutkan dahinya saat melihat orang yang menjadi Raymond yang ternyata itu adalah Anthony.

Anthony yang tampak merangkul wanita muda dengan tangannya berada di pinggang wanita itu yang memasuki lobby hotel.

"Bukankah itu Papa!" pikirnya dengan sangat yakin jika yang dia lihat memang benar-benar adalah mertuanya.

Raymond yang tidak mengatakan apa-apa, dia kembali melanjutkan langkahnya.

"Tunggu!" panggil Alana mengejar kembali suaminya itu.

Di dalam lift pasangan suami istri itu tampak diam dan bahkan terasa begitu sangat dingin sekali. Alana sebentar-bentar menoleh ke arah sang suami yang memastikan bagaimana suaminya itu yang sejak tadi memperlihatkan ekspresi datar.

"Mama mengatakan papa sedang melakukan perjalanan bisnis. Lalu tadi bukankah Papa dan siapa wanita itu," batin Alana kebingungan.

Ting.

Pintu lift yang terbuka dan Raymond tampak diam yang sangat murung dan melamun. Alana serba salah yang hanya memperhatikan suaminya dan mungkin ingin menegur tetapi takut salah.

Sampai akhirnya pintu lift itu kembali ingin tertutup dan dengan cepat Alana kembali menekan tombol lift dan barulah Raymond tersadar dari lamunannya dan sempat melihat ke arah Alana.

Raymond yang tidak mengatakan apa-apa dan melanjutkan langkahnya yang kembali diikuti Alana dan sampai mereka berdua sudah berada di depan kamar hotel yang sesuai dengan permintaan Kakek.

Raymond beberapa kali menghela nafas yang akhirnya membuka pintu hotel tersebut dan akhirnya memasuki kamar itu. Alana yang mengikuti belakangnya, melihat kedalam. Lagi-lagi mereka disuguhkan dengan kamar hotel yang penuh dengan bunga-bunga yang banyak.

Kamar pengantin baru pada umumnya dengan handuk yang dibentuk menjadi angsa yang saling berhadapan dan kelopak mawar yang dibentuk dengan aroma kamar yang sangat harum.

Memang sangat effort Kakek menyiapkan semua itu. Tetapi sejak tadi tidak ada yang di katakan Raymond yang hanya diam saja seribu bahasa.

Dia juga sudah dapat di pastikan tidak tertarik dengan kamar itu dan apapun yang ada di dalamnya dengan perasaannya yang kacau yang pasti tidak mudah untuk dia pikirkan. Alana juga tidak bertanya apapun.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

wahhh bpknya raymond selingkuh ternyata, bilang keluar kota ternyata nginap di hotel dgn wanita muda


alana bagus km jgn mudah terintimidasi hrs melawan perlakuan suamimu

2025-05-19

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kasian banget hu listrik di bohongin

2025-05-25

0

Naufal Affiq

Naufal Affiq

bapak sama anak gak ada yang benar

2025-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Kata Itu Menusuk.
2 Episode 2 Cukup Kaget.
3 Episode 3 Tidak Bisa Menolak
4 Episode 4 Protes Alana
5 Episode 5 Harga Diri Lebih Penting.
6 Episode 6 Kebingungan
7 Episode 7 Peringatan
8 Episode 8 Raymond Kesal.
9 Episode 9 Gengsi.
10 Episode 10 Terus Ribut.
11 Episode 11 Dia yang Penuh Luka
12 Episode 12 Tetap Peduli.
13 Episode 13 Kejelasan
14 Episode 14 Mabuk
15 Episode 15 Prinsip Alana.
16 Episode 16 Cukup Intens
17 Episode 17 Ayah Semakin Gila.
18 Episode 18 Apa Butuh Ketenangan.
19 Episode 19 Perhatian.
20 Episode 20 Hampir Malu
21 Episode 21 Tegas
22 Episode 22 Panik.
23 Bab 23 Peringatan.
24 Episode 24 Lebih Schok.
25 Episode 25 Ada yang Ngambek.
26 Episode 26 Kebersamaan.
27 Episode 27 Suami Tegas
28 Episode 28 Penegasan Alana.
29 Episode 29 Kenyataan Yang Ada.
30 Episode 30 Fitnah.
31 Episode 31 Romantis Tipis-tipis.
32 Episode 32 Penegasan Alana.
33 Episode 34 Pertemuan Menegangkan.
34 Episode 34 Usaha Alana.
35 Episode 35 Ribut Manis.
36 Episode 36 Romantis.
37 Episode 37 Rasa Nyaman.
38 Episode 38 Semakin Dekat
39 Episode 39 Menenangkan.
40 Episode 40 Lebih Gila Dari Apapun.
41 Episode 41 Keberanian.
42 Episode 42 Mencoba Galak.
43 Episode 43 Menemani Suami.
44 Episode 44 Intens
45 Episode 45 Pertama Kali.
46 Episode 46 Semakin Romantis.
47 Episode 47 Suami mesum
48 Episode 48 Pertemuan Menegangkan
49 Episode 49 Berani.
50 Episode 50 Pelecehan
51 Episode 51 Amarah menggebu-gebu.
52 Episode 53 Menenangkan Cara yang Berbeda.
53 Episode 53 Ada-ada saja
54 Episode 54 Sedikit Puas
55 Episode 55 Ada saja gebrakan
56 Episode 56 Perdebatan.
57 Episode 57 gebrakan
58 Episode 58 Istri Badas
59 Episode 59 Anak Cemburu.
60 Episode 60 Tidak Afdol Jika tidak ribut.
61 Episode 61 Hal Romantis.
62 Episode 62 Peringat.
63 Episode 63 Peringatan Istri Sah.
64 Episode 64 Panik.
65 Episode 65 Sengaja.
66 Episode 66 Pernyataan.
67 Episode 67 Pamit
68 Episode 68 Ternyata
69 Episode 69 Marah.
70 Episode 70 Hancur
71 Episode 71 Saling Menguatkan
72 Episode 72 Panik.
73 Episode 73 Semakin Parah.
74 Episode 74 Kenyataan
75 Episode 75 Kenyataan Yang Sebenarnya.
76 Episode 76 Ketakutan Alana Terjadi.
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1. Kata Itu Menusuk.
2
Episode 2 Cukup Kaget.
3
Episode 3 Tidak Bisa Menolak
4
Episode 4 Protes Alana
5
Episode 5 Harga Diri Lebih Penting.
6
Episode 6 Kebingungan
7
Episode 7 Peringatan
8
Episode 8 Raymond Kesal.
9
Episode 9 Gengsi.
10
Episode 10 Terus Ribut.
11
Episode 11 Dia yang Penuh Luka
12
Episode 12 Tetap Peduli.
13
Episode 13 Kejelasan
14
Episode 14 Mabuk
15
Episode 15 Prinsip Alana.
16
Episode 16 Cukup Intens
17
Episode 17 Ayah Semakin Gila.
18
Episode 18 Apa Butuh Ketenangan.
19
Episode 19 Perhatian.
20
Episode 20 Hampir Malu
21
Episode 21 Tegas
22
Episode 22 Panik.
23
Bab 23 Peringatan.
24
Episode 24 Lebih Schok.
25
Episode 25 Ada yang Ngambek.
26
Episode 26 Kebersamaan.
27
Episode 27 Suami Tegas
28
Episode 28 Penegasan Alana.
29
Episode 29 Kenyataan Yang Ada.
30
Episode 30 Fitnah.
31
Episode 31 Romantis Tipis-tipis.
32
Episode 32 Penegasan Alana.
33
Episode 34 Pertemuan Menegangkan.
34
Episode 34 Usaha Alana.
35
Episode 35 Ribut Manis.
36
Episode 36 Romantis.
37
Episode 37 Rasa Nyaman.
38
Episode 38 Semakin Dekat
39
Episode 39 Menenangkan.
40
Episode 40 Lebih Gila Dari Apapun.
41
Episode 41 Keberanian.
42
Episode 42 Mencoba Galak.
43
Episode 43 Menemani Suami.
44
Episode 44 Intens
45
Episode 45 Pertama Kali.
46
Episode 46 Semakin Romantis.
47
Episode 47 Suami mesum
48
Episode 48 Pertemuan Menegangkan
49
Episode 49 Berani.
50
Episode 50 Pelecehan
51
Episode 51 Amarah menggebu-gebu.
52
Episode 53 Menenangkan Cara yang Berbeda.
53
Episode 53 Ada-ada saja
54
Episode 54 Sedikit Puas
55
Episode 55 Ada saja gebrakan
56
Episode 56 Perdebatan.
57
Episode 57 gebrakan
58
Episode 58 Istri Badas
59
Episode 59 Anak Cemburu.
60
Episode 60 Tidak Afdol Jika tidak ribut.
61
Episode 61 Hal Romantis.
62
Episode 62 Peringat.
63
Episode 63 Peringatan Istri Sah.
64
Episode 64 Panik.
65
Episode 65 Sengaja.
66
Episode 66 Pernyataan.
67
Episode 67 Pamit
68
Episode 68 Ternyata
69
Episode 69 Marah.
70
Episode 70 Hancur
71
Episode 71 Saling Menguatkan
72
Episode 72 Panik.
73
Episode 73 Semakin Parah.
74
Episode 74 Kenyataan
75
Episode 75 Kenyataan Yang Sebenarnya.
76
Episode 76 Ketakutan Alana Terjadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!