Episode 2 Cukup Kaget.

"Nona Alana tidak perlu melakukannya. Biar Bibi saja!" Bibi mencegah Alana saat ingin membantu mencuci piring.

"Tidak apa-apa. Bi, saya bisa melakukannya. Lagi pula Bibi juga masih ada pekerjaan," ucap Alana yang tetap bersih keras.

"Tetapi Nona tidak boleh mengerjakan ini!" Bibi terus saja mencegah Alana sehingga mereka berdua saling rebut satu sama lain.

"Seharusnya kamu mendidik anak dengan benar, semakin dewasa dan kata-katanya semakin tidak punya sopan santun! Tidak menghargai orang tua sama sekali!" Fokus Alana terhenti ketika mendengar suara tersebut yang ternyata itu mertuanya dan ayah mertuanya yang tampak berdebat.

"Dia tidak akan mengatakan seperti itu jika bukan dari cerminan dari ayahnya," jawab Lastri.

"Jadi apa yang dikatakan anak kurang belajar itu adalah kesalahanku?" Antony tampak marah dengan wajahnya memerah.

Bibi terlihat pura-pura sibuk bekerja dan sementara Alana malah melihat kedua mertuanya itu yang berdebat, mungkin Alana kaget dengan situasi itu.

"Dia hanya mencontohkan apa yang dia lihat," jawab Lastri.

Antony dengan amarah yang semakin menggebu-gebu mengangkat tangan ingin menampar istrinya dan hal itu tidak jadi ketika matanya melihat ke arah Alana. Sementara Lastri sudah memejamkan mata yang pasrah akan mendapatkan tamparan itu.

Anthony merapatkan giginya dengan tangan terpental yang akhirnya menurunkan tangannya sendiri dengan kasar.

"Sekarang bukan hanya anak itu yang harus Kau ajari berbicara sopan santun dan sekarang ajari menantu untuk tidak ikut campur apapun!" tegas Antony berlalu dari hadapan Lastri.

Lastri menoleh ke belakang dan melihat Alana. Alana menelan saliva, salah tingkah yang tidak tahu harus melakukan apa dan akhirnya dia membalikkan tubuh yang kembali menghadap wastafel.

Lastri menghela nafas dan menghampiri Alana. Bibi menyadari kehadiran Lastri dengan kode mata membuat Bibi langsung pergi dengan menundukkan kepala.

Alana semakin deg-degan yang mencuci piring dengan tangan bergetar.

"Biasakan jangan pernah menguping pembicaraan orang lain!" tegur Lastri

"Maaf, Ma!" ucap Alana dengan terbata.

"Bukankah saya sudah mengatakan, jika kamu nyaman berada di rumah ini dan maka buat orang lain yang ada di rumah ini juga nyaman dengan kehadiran kamu dan bukan risih!" tegas Lastri yang membuat Alana hanya diam saja dengan gugup.

"Kau menikah dengan anakku bukan untuk menjadi pembantu dan seharusnya apa yang saya katakan tadi pagi kamu langsung menyerap. Jangan pernah membawa lingkungan sebelumnya ke dalam rumah ini!" tegas Lastri.

Lastri yang tidak mengatakan apapun lagi dan langsung berlalu dari hadapan Alana.

"Ya. Allah sebenarnya ada apa ini kenapa aku merasa keluarga ini memiliki banyak sekali kejutan," batin Alana kebingungan.

****

Alana berada di dalam salah satu ruang perawatan di rumah sakit terbesar di Jakarta. Alana yang tampak menyuapi wanita dengan selang infus yang berada di punggung tangannya dan juga terlihat begitu lemah.

"Kamu pasti berat sekali menjalani semua ini. Maafkan Mama Alana. Kamu harus menggantikan anak dari Om Bimo di hari pernikahannya," ucap wanita itu dengan suara yang begitu pelan sekali.

"Sudahlah Mah yang terpenting Mama masih tetap mendapatkan pengobatan yang terbaik dari Om Bimo. Lagi pula selama bertahun-tahun keluarga kita sudah bergantung pada Om Bimo dan banyak yang beliau lakukan. Alana hanya bisa membayar perbuatan baik mereka dengan cara seperti itu dan semua ini juga demi Mama," ucap Alana.

"Tapi bagaimana dengan pria yang lkamu nikahi dan juga keluarganya? Apa Mereka menerima kamu dan mengingat yang seharusnya menjadi menantu mereka adalah Clara dan bukan kamu yang sangat jauh dari kriteria orang-orang seperti mereka?" tanya Lia yang tampak begitu sangat khawatir.

"Mereka yang menginginkan Alana sebagai pengganti di hari pernikahan itu dan artinya mereka sudah menerima Alana sebelum memutuskan semua itu," jawabnya dengan santai.

Lia memegang tangan putrinya itu dengan menggenggam erat.

"Ini pasti buruk sekali Alana untuk kamu. Mama tahu ini adalah hal yang tersulit untuk kamu. Maafkan Mama Alana jika kamu harus mengalami semua ini," ucap Lia.

"Jangan bersalah karena apapun. Mungkin ini sudah takdir," ucap Alana dengan tersenyum yang berusaha untuk menutupi lukanya.

Setelah menemui ibunya yang dirawat di rumah sakit yang akhirnya Alana kembali pulang kerumah. Langkahnya terhenti di ruang tamu ketika melihat ibu mertuanya yang sudah menatapnya tajam dengan paha di silang.

"Baru satu hari di rumah ini dan kamu sudah membuat peraturan sendiri! pergi begitu saja dan baru pulang saat ini juga," ucap Lastri yang langsung marah.

"Maaf Ma. Tadi saya sudah minta izin kepada Kakek," jawab Alana dengan menunduk yang tampak takut takut pada ibu mertuanya itu.

"Apapun alasannya kamu tidak diizinkan pergi dari rumah ini tanpa seizin saya!" tegas Lastri.

Alana terdiam yang mungkin merasa bersalah karena memang tidak berpamitan dulu kepada Ibu mertuanya dan bukan dia sengaja melakukan semua itu, melainkan Ibu mertuanya memang tadi pergi.

"Kamu berpenampilan seolah menjadi wanita yang paling benar, sangat mengerti agama dan ternyata akhlak kamu sama sekali tidak sama dengan penampilan kamu. Pergi di rumah suaminya begitu saja tanpa berpamitan," ucap Lastri.

"Saya berjanji tidak akan melakukan itu lagi," ucap Alana.

Lastri menghela nafas yang meminum secangkir teh yang sudah disiapkan Bibi menemaninya saat membaca buku.

"Duduk!" titah Lastri yang membuat Alana menganggukkan kepala.

Alana dengan sangat gugup dan kepala tertunduk yang duduk di depan Ibu mertuanya itu.

"Apa Raymond menyentuh kamu?" tanya Lastri membuat Alana mengangkat kepala.

Dia tidak percaya jika Ibu mertuanya akan mempertanyakan masalah ranjang mereka dan hal itu jelas sangat membuat Alana gugup yang tidak tahu harus memberikan jawaban apapun.

"Dia tidak melakukan hal itu?" tebak Lastri membuat Alana menganggukkan pelan.

Lastri menghela nafas dengan kasar dengan memijat kepalanya.

"Pergilah!" titah Lastri yang membuat Alana kembali mengangguk.

Hanya ditanyakan dan tidak memberikan respon dari jawaban Alana yang membuat Alana bingung tetapi tetap saja belum merasa lega yang tidak ditanya lebih dalam lagi.

Baru saja Alana meninggalkan ruang tamu dan Raymond baru pulang kerja yang melewati ibunya begitu saja

"Duduk sebentar!" titah Lastri.

Raymon dengan terpaksa yang akhirnya duduk dengan melonggarkan dasinya.

"Kau tidak menyentuhnya?"Raymond langsung mendapatkan pertanyaan menohok sama seperti istrinya tadi yang membuat mata Raymond melihat ke arah Lastri.

"Apa kita harus membahas hal ini?" tanya Raymond.

"Memiliki keturunan akan membuat Mama jauh lebih tenang untuk masa depan kamu," jawab Lastri.

"Mah, mau sampai kapan mengatur hidupku, menjodohkan ku dengan Clara dan dia kabur di hari pernikahan dan kemudian dengan cepat mengambil keputusan menikahkan ku dengan wanita yang aku tidak tahu siapa dia hanya anak angkat Om Bimo. Lalu sekarang mengatur permasalahan ranjangku," ucap Raymond.

"Apapun yang Mama lakukan kembali lagi semua hanya demi kebaikan kamu dan seharusnya kamu mengerti itu dan bukan protes!" tegas Lastri.

Raymond yang tidak mengatakan apa-apa lagi tanpa kesal yang berdiri dari tempat duduknya.

"Mama setiap hari akan mempertanyakan ini kepada kamu dan juga kepada Alana, sampai kamu menyentuhnya seperti suami yang sesungguhnya," ucap Lastri.

Raymond menghela nafas dan tidak mengatakan apa-apa yang melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Dia juga sepertinya sangat jenuh dengan peraturan yang diberikan ibunya yang terlalu banyak memerintahnya.

Bersambung......

...Jangan Lupa berikan dukungan kalian pada karya-karya saya, semoga kalian menyukainya jangan lupa untuk terus membaca setiap hari dan jangan menabung Bab. Like, koment, subscribe dan vote yang banyak akan membuat saya lebih semangat lagi untuk berkarya terima kasih para viewers....

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

lah klu ga mau di jodohin kenapa km mau nikah raymond, aneh km tuh
untuk alana km jgn mau di tindas ya hrs berani

2025-05-18

0

Naufal Affiq

Naufal Affiq

sama aja satu keluarga gak ada yang benar,semuanya ada masalah pribadi yang menurut ku aneh sekali

2025-05-18

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

alana serba salah ya patuh sm mertua tp suami ga mau dekat sm dia

2025-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!