terbang ke korea selatan

Setelah tangis Rara mulai mereda, dengan lembut Axel menanyakan kejadian yang sebenarnya menimpa gadis itu dan neneknya.

Dengan suara bergetar dan hati yang remuk redam, Rara menuturkan rangkaian peristiwa mengerikan yang terjadi malam itu.

Axel menggenggam erat jemari Rara, berusaha menahan gejolak amarah yang membuncah dalam dirinya. "Siapa yang tega melakukan ini pada Nek Asih? Apa motif keji mereka?" pikir Axel dengan geram.

"Sekarang... Rara tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, Axel... Rara takut sekali sendirian. Rara tidak mau... tidak mau menikah dengan juragan bondan itu," ucap Rara lirih di antara isak tangisnya, semakin mengeratkan pelukannya pada Axel.

Dengan penuh kasih sayang, Axel memeluk Rara lebih erat. "Sayangku, kamu masih punya aku. Aku berjanji akan selalu berada di sisimu, melindungimu dengan seluruh jiwa ragaku. Aku juga bersumpah akan segera mencari tahu siapa dalang di balik kematian Nenek dan membuat mereka membayar mahal," bisik Axel dengan suara mantap.

Tangis Rara kembali pecah. Melihat kondisi gadis itu yang semakin lemah, Axel dengan cemas memanggil dokter. Tak lama kemudian, dokter datang memeriksa.

"Dia pingsan lagi, Mark. Tadi dia sempat menceritakan tentang apa yang dialami Rara dan neneknya. Setelah lima menit pemeriksaan, Mark mengajak Axel keluar dari ruangan.

"Axel, ikut saya sebentar. Ada hal penting yang perlu kita bicarakan mengenai kondisi Rara," ujar Mark dengan nada serius.

Axel mengikuti langkah Dokter Mark menuju ruang kerjanya. Di sana, Mark menjelaskan dengan hati-hati kondisi sebenarnya yang dialami Rara.

"Menurut pengamatan saya, untuk saat ini, yang terbaik adalah kamu membawa Rara menjauh dari negara ini. Biarkan dia memulihkan diri di tempat yang tenang dan aman," saran Mark dengan penuh pertimbangan.

"Kondisinya sangat lemah, baik fisik maupun mental. Kehilangan neneknya adalah pukulan berat baginya," imbuh Mark dengan prihatin.

Axel terdiam sejenak, menimbang dengan saksama usulan Mark.

"Baiklah, Mark. Terima kasih atas sarannya. Saya akan membawanya ke Korea untuk sementara waktu. Tolong carikan seorang suster yang bersedia menemaninya di sana. Masalah biaya, jangan khawatir, berapa pun akan saya tanggung," jawab Axel dengan tekad bulat.

Setelah keluar dari ruangan Mark, tanpa menunda, Axel segera menghubungi Rico.

"Rico, segera siapkan jet pribadi. Sore ini juga kita terbang ke Korea," titah Axel dengan nada tegas, bahkan sebelum Rico sempat menjawab, Axel sudah memutuskan sambungan telepon.

Rico hanya bisa menghela napas kasar dan menggerutu dalam hati. "Dasar bos gila! Kalau bukan atasan, sudah lama kubuat jadi santapan buaya di kolam belakang!"

Tiba-tiba, Rico menepuk dahinya. Ia baru ingat ancaman Oma sebelumnya. "Ya ampun! Bagaimana kalau Oma tahu Axel tidak datang? Bisa mengamuk tujuh hari tujuh malam!"

Sementara itu, Axel kembali ke sisi Alex dan menghubungi Omanya. Dengan nada dibuat-buat menyesal, ia berkata, "Halo, Oma sayang. Maafkan Axel belum bisa menjenguk Oma hari ini. Ada urusan mendadak di Jepang, masalah penting di markas."

Suara Oma langsung meninggi dari seberang telepon. "Cucu tidak tahu diri! Dunia hitam itu saja yang ada di pikiranmu! Kapan kamu bisa jadi anak baik?!" omel Oma dengan nada membentak.

Dengan terpaksa, Axel menjauhkan ponsel dari telinganya. "Sudah dulu ya, Oma. Sampai nanti," ucap Axel cepat-cepat sebelum Oma kembali meradang.

"Dasar tidak punya tata krama!" gerutu Oma dengan suara kesal yang masih terdengar di ujung telepon.

Senja mulai menyelimuti. Dengan lembut, Axel menggandeng tangan Rara, membimbingnya menaiki tangga menuju jet pribadi yang telah siap landas.

"Kita akan pergi kemana, Axel?" tanya Rara dengan suara pelan, masih menyimpan jejak kesedihan.

Axel tersenyum lembut dan mengecup kening Rara penuh kasih sayang. "Ada kejutan indah menantimu, Sayang. Bersabarlah sedikit," bisiknya menenangkan.

Jet pribadi itu membawa mereka menuju Korea Selatan. Sementara itu, Tomy telah menerima tugas untuk menyelidiki kematian tragis Nek Asih dan mengawasi gerak-gerik Bondan. Rico sendiri kembali disibukkan dengan urusan kantor yang menumpuk.

Usai mengantar kepergian Axel dan Rara, Rico bergegas menuju apartemennya. Belum sempat ia meletakkan tas, dering ponselnya memecah keheningan.

Nama "Oma Tersayang" tertera di layar. Jantung Rico mencelos. Perasaan kaget dan cemas bercampur aduk saat ia mengangkat panggilan itu.

"Selamat sore, Oma," sapa Rico dengan nada sedikit gugup.

"Cepat katakan! Apa si berandal Axel itu sudah benar-benar pergi?" tanya Oma dengan suara tajam.

"Sudah, Nek. Beberapa saat yang lalu saya baru saja kembali dari bandara setelah mengantar mereka," jawab Rico dengan hati-hati.

Episodes
1 *"Awal pertemuan "*
2 perasaan aneh dihati axel dan Rara
3 kepergian nek Asih
4 terguncang jiwa Rara
5 terbang ke korea selatan
6 mulai terungkap..
7 penyerangan..
8 kembali tanpa nya..
9 bab 9
10 Akhir dari bondan
11 misi penyelamatan...
12 paket misterius..
13 bab 13
14 lamaran yg tak terlupakan..
15 koma
16 kepergian oma,kecelakaan...
17 tlah kembali...
18 jantung mu ada dalam tubuhku
19 pelangi setelah hujan...
20 Pagi yang tak terlupakan...
21 Body guard cubby rasa teman...
22 Transaksi tengah malam...
23 menjalankan hukuman...
24 Teman baru...
25 mulai terlihat sifat Aslinya...
26 bab 26
27 Mengetahui Rencananya...
28 mulai menyusun strategi,sebelum Rencana letta dijalankan.
29 kejadian dipagi hari...
30 Kabar bahagia...
31 Senjata makan tuan....
32 Rahasia yang terungkap dan Tawaran yang tak terduga..
33 Api dalam sekam
34 Wajah Dibalik layar Rahasia
35 Buah Hati Dan Badai Di Butik
36 Bab 36
37 Nafas Yang Tertahan..
38 Sengatan Cemburu Di Balik Tirai..
39 Jejak Perpisahan Dan Badai Yang Datang
40 Gema Kata Yang Tak Terucap.
41 Senja Berdarah Di Markas..
42 Nama Di Ujung Nafas..
43 Walpaper Dan Jeritan
44 Bayangan Di Balik Tirai Indah
45 Keberangkatan Berujung Duka
46 Pagi Yang Tak Lagi Sama
47 47 Ledakan Kabar Dan Deru Perlindungan
48 Kebenaran Yang Meremukkan
49 Pekikan Di Malam Hari
50 Pesan Berdarah Di Kamar Utama
51 Harga Sebuah Penghianatan
52 Darah Diruang Bawah Tanah Dan Bibit Dendam Baru
53 Gerak Cepat Di Tengah Badai
54 Ketika Iblis Terbangun
55 Bunga Di Tepi Jurang
56 Firasat Yang Menjelma Nyata
57 Arsitek Hati Yang Baru
58 Lengkung Pelukan Pertama
59 Antara Kenangan Dan Keajaiban
60 Dunia Yang Tersembunyi
61 Status Yang Tak Terlihat
62 Bekas Luka Tak Terhapus
63 Noda Diantara Kita
64 Bayang Bayang Semalam
65 Rahasia Sang Junior
66 Lahirnya Dua Harapan
67 Posesif Sejak Dini
68 Kebenaran Yang Meledak
69 Ketika Takdir Bermain Ganda
70 Badai Di Tengah Tangis
71 Senyum Psikopat Dan Tawa Anak
72 Malam Berdarah Di Hari Bahagia
73 Luka Yang Tak Kunjung Sembuh
74 Sang Penjaga Tak Terduga
75 Mukjizat Kecil,Duka Abadi
76 Sarapan Para Singa Muda
77 Dua sisi Dinding Kaca
78 Simfoni Tiga Tangisan
79 Ancaman Tersembunyi
80 Kebenaran Dibalik Rekaman
81 Dentuman Kekuasaan Dan Air Mata Persahabatan
82 Takdir Yang Terpahat Jelas
83 Di Balik Senyum Hangat
Episodes

Updated 83 Episodes

1
*"Awal pertemuan "*
2
perasaan aneh dihati axel dan Rara
3
kepergian nek Asih
4
terguncang jiwa Rara
5
terbang ke korea selatan
6
mulai terungkap..
7
penyerangan..
8
kembali tanpa nya..
9
bab 9
10
Akhir dari bondan
11
misi penyelamatan...
12
paket misterius..
13
bab 13
14
lamaran yg tak terlupakan..
15
koma
16
kepergian oma,kecelakaan...
17
tlah kembali...
18
jantung mu ada dalam tubuhku
19
pelangi setelah hujan...
20
Pagi yang tak terlupakan...
21
Body guard cubby rasa teman...
22
Transaksi tengah malam...
23
menjalankan hukuman...
24
Teman baru...
25
mulai terlihat sifat Aslinya...
26
bab 26
27
Mengetahui Rencananya...
28
mulai menyusun strategi,sebelum Rencana letta dijalankan.
29
kejadian dipagi hari...
30
Kabar bahagia...
31
Senjata makan tuan....
32
Rahasia yang terungkap dan Tawaran yang tak terduga..
33
Api dalam sekam
34
Wajah Dibalik layar Rahasia
35
Buah Hati Dan Badai Di Butik
36
Bab 36
37
Nafas Yang Tertahan..
38
Sengatan Cemburu Di Balik Tirai..
39
Jejak Perpisahan Dan Badai Yang Datang
40
Gema Kata Yang Tak Terucap.
41
Senja Berdarah Di Markas..
42
Nama Di Ujung Nafas..
43
Walpaper Dan Jeritan
44
Bayangan Di Balik Tirai Indah
45
Keberangkatan Berujung Duka
46
Pagi Yang Tak Lagi Sama
47
47 Ledakan Kabar Dan Deru Perlindungan
48
Kebenaran Yang Meremukkan
49
Pekikan Di Malam Hari
50
Pesan Berdarah Di Kamar Utama
51
Harga Sebuah Penghianatan
52
Darah Diruang Bawah Tanah Dan Bibit Dendam Baru
53
Gerak Cepat Di Tengah Badai
54
Ketika Iblis Terbangun
55
Bunga Di Tepi Jurang
56
Firasat Yang Menjelma Nyata
57
Arsitek Hati Yang Baru
58
Lengkung Pelukan Pertama
59
Antara Kenangan Dan Keajaiban
60
Dunia Yang Tersembunyi
61
Status Yang Tak Terlihat
62
Bekas Luka Tak Terhapus
63
Noda Diantara Kita
64
Bayang Bayang Semalam
65
Rahasia Sang Junior
66
Lahirnya Dua Harapan
67
Posesif Sejak Dini
68
Kebenaran Yang Meledak
69
Ketika Takdir Bermain Ganda
70
Badai Di Tengah Tangis
71
Senyum Psikopat Dan Tawa Anak
72
Malam Berdarah Di Hari Bahagia
73
Luka Yang Tak Kunjung Sembuh
74
Sang Penjaga Tak Terduga
75
Mukjizat Kecil,Duka Abadi
76
Sarapan Para Singa Muda
77
Dua sisi Dinding Kaca
78
Simfoni Tiga Tangisan
79
Ancaman Tersembunyi
80
Kebenaran Dibalik Rekaman
81
Dentuman Kekuasaan Dan Air Mata Persahabatan
82
Takdir Yang Terpahat Jelas
83
Di Balik Senyum Hangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!