PART-TIME

Rutinitas Ayuna sekarang lumayan padat, kuliah di semester 6 dengan deadline seminar proposal, belum lagi tugas makalah, ditambah sekarang menjadi tutor privat tidak hanya satu siswa melainkan 5 siswa sekaligus. Cara mengajar Ayuna yang santai dan mudah dipahami, membuatnya dipromosikan pada teman Joyce, alhasil seminggu full menjadi privat setelah ashar.

 24 jam rasanya kurang. Pulang jam 9 malam, tubuh Ayuna seperti ayam geprek saja. Waktu pacaran juga terbatas, karena weekend pun masih ada jadwal les. Menjadi tutor anak Chindo memang luar biasa honornya, mereka mematok harga di atas pasaran, namun dibutuhkan tutor yang cakap memang.

Pernah saat sesi belajar, salah satu anak privat Ayuna bercerita, memberikan testimoni selama pengajaran, dan itu di hari pertama. Istilahnya sebagai kesan pertama dan dapat digunakan sebagai refleksi untuk seorang tutor. Ada yang langsung diputus hari itu juga, ada yang bertahan seminggu, bersyukur Ayuna bisa bertahan hingga 3 bulan, dan pundi-pundi tabungannya pun bertambah.

Marah dan kecewa atas takdir beberapa bulan lalu sudah tak pernah dipikirkan lagi, buang-buang energi saja, toh keluarga besarnya juga sudah lupa kalau punya keponakan bernama Ayuna.

Soal Arfan, ia masih menghubungi Ayuna, menanyakan kabar dan beberapa kali ke kos mengantar makanan. Sang sepupu sudah ujian skripsi, tinggal menunggu wisuda saja.

"Dari Rajendra!" ucap Ersa nyelonong masuk ke kamar saat Ayuna sedang membuat bahan presentasi besok. Sebuah paperbag berisi paket ayam crispy, kentang goreng serta minuman soda.

"Kok dia gak kabarin?" buru-buru Ayuna mengecek ponsel, ternyata ponsel mati, pantas saja tak ada kabar dari Rajendra. "Makasih, yuk makan, Sa!"

"Lu sibuk banget, Ay?" tanya Ersa sedikit prihatin dengan kondisi Ayuna yang memang terlihat sangat capek.

Ayuna mengangguk sembari menggigit potongan ayam crispy. "Les-les an lagi ramai, sayang kalau gak diambil."

"Butuh uang banget? Minta Rajendra kan bisa, Ay."

Ayuna berhenti mengunyah, mengamati Ersa sebentar. Meski mereka bersahabat, tapi pola pikir keduanya berbeda. Ersa berasal dari keluarga menengah, uang sakunya terbatas, sehingga untuk jajan memang ditanggung oleh sang kekasih.

Berbeda dengan Ayuna, ia tak mau menerima bantuan dari Rajendra, saat kencan pun sebisa mungkin, traktir makan bayarnya gantian. Ayuna memegang prinsip yang pernah dikatakan oleh sang ayah, jangan pernah bergantung pada seseorang kecuali kedua orang tuamu, lebih baik memberi daripada menerima uluran tangan dari orang lain. Pun saat Ayuna hidup sengsara, prinsip itu masih ia pegang. Ia lebih rela badannya capek setengah mati agar hidup di kaki sendiri.

"Enakan uang kita sendiri kali, lagian Rajendra belum jadi suami, kasihan kalau uang jajannya dibagi sama gue!"

"Perempuan limited edition emang lu, Ay. Mana ada cewek yang menolak pemberian pacar."

Ayuna hanya tersenyum, "Gak menolak semua, buktinya dikirimi ayam crispy juga gue makan."

"Makan deh, lapar banget kayaknya. Kapan terakhir lu makan?"

Ayuna berpikir sejenak, "Sarapan di kantin sama lu kayaknya."

"Sinting lu!" kesal Ersa pada sang sahabat yang sering melewatkan makan. "Hemat juga gak kayak gitu kali, Ay. Kalau lu sering skip makan, bisa kena asam lambung, malah bikin kamu gak bisa kerja."

"Iya, meski gue sering skip makan besar, tapi gue ganjal perut pakai roti dan jus buah kok."

Ersa mengangguk, ia pun merebahkan dirinya ke kasur. "Tadi Rajendra ke sini dua kali kalau gak salah, Ay. Selepas ashar sama barusan kasih ayam. Dia hubungi lu katanya gak bisa, gue juga gak tau kalau lu udah datang."

"Iya ponsel gue mati belum sempat ngecas. Dia titip pesan apa?"

"Tolong ingatkan Ayuna makan."

Ayuna tersenyum, kemudian menghidupkan ponselnya. Segera menghubungi sang kekasih.

"Hai!" ucap Ayuna dengan tersenyum. Wajah Rajendra juga sumringah melihat pujaan hatinya terlihat sehat.

"Kangen sayang!" balas Rajendra. "Nikah yuk, Ay. Ketemu kamu kok sulit banget, mengalahkan mahasiswa kedokteran saja. Hampir tiap hari kirim makanan yang nerima Ersa, bisa-bisa cinlok sama Ersa aku."

"Dih, najis!" ucap Ersa tak suka, Rajendra dan Ayuna pun tertawa mendengarnya. Obrolan ala pacaran anak muda pun mengalir begitu saja, keduanya saling bercerita kegiatan masing-masing, keluh kesah menjalani aktivitas serta sesi ghibah pada orang tertentu yang mereka temui saat di kampus.

"Apa yang kamu rasakan selama tiga bulan berjuang begini, Ay?" tanya Rajendra penasaran, tak menyangka saja gadis manis yang anteng harus berubah wujud layaknya petarung sejati.

"Luar biasa, di usia tepat berkepala 2 sudah merasakan roller coaster kehidupan, tentu gak mudah, tapi aku bisa melewati hingga detik ini. Bersyukurnya ditambah, Ndra."

"Sekarang kamu sedang merasakan jungkir baliknya kehidupan, tapi nanti saat kamu menjadi istriku, mahkota tuan putri yang sempat lepas akan aku pasangkan kembali."

Ayuna tersenyum, bahkan sebulir air mata tiba-tiba terasa di pipi, yah meskipun dia ngotot hidup mandiri, tetap saja kehadiran Rajendra menjadi salah satu obat pelipur lara. Perhatian dan kalimat romantis ini lah yang bisa menghibur dunia tangis Ayuna.

"Tetap seperti ini sampai kapan pun ya, Ndra. Hatiku belum sembuh benar, dan hanya kamu yang tahu bagaimana hancurnya hatiku sekarang."

"Pasti! Sudah kenyang kan?"

Ayuna mengangguk, "Besok aku jemput, gak boleh nolak, mumpung jadwal kuliahku agak siang!"

"Iya," Ayuna pun setuju, ia tak mau bersikap tak peduli dengan perhatian Rajendra. Dalam sebuah hubungan tentu ada timbal balik, jangan sampai merasa terlalu mencintai sehingga bertepuk sebelah tangan.

Ayuna mengalah, meski besok ia ada jadwa les privat, biarlah untuk sehari saja ia naik ojol. Ayuna harus menghargai usaha Rajendra yang begitu manis. Ia pun ingin memeluk sang kekasih, setidaknya hanya dekat dengan orang yang paling ia sayang, bisa meringankan rasa capek. Benar bukan?

Jangan keceplosan akan kedekatan kita.

Gue menganggap lo hanya sebatas teman curhat sembari menunggu kedatangan Ayuna.

Kalau kita terlalu dekat, kita sangat jahat pada Ayuna.

Rajendra menatap pesan itu dengan menghela nafas berat. Sebagai seorang laki-laki sangat butuh dukungan dari sang pacar untuk melepas lelahnya kuliah. Namun belakangan, Rajendra tak mendapat perhatian dari Ayuna, sangat berkurang. Dalam hati kecil selalu berusaha memaklumi kondisi Ayuna sekarang, tapi di sisi lain kesal juga.

Rasa lelah dari kampus, mencoba menemui Ayuna di kampus, malah buru-buru pergi. Chat dan telepon sangat terbatas, di chat kapan balasnya kapan. Ponsel juga sering mati, karena Ayuna sering lupa nge-charge. Ribet, tapi Rajendra masih sayang dengan gadis itu.

Ingin protes tapi maju mundur, khawatir melukai perasaan Ayuna. Kondisi sang kekasih masih belum baik, Rajendra juga tak mau egois. Ah menjengkelkan memang.

Episodes
1 TANTE LUCKNUT
2 RENCANA
3 LOWONGAN KERJA
4 PART-TIME
5 MULAI BERUBAH
6 MASIH CURIGA
7 KENCAN
8 HAMPIR
9 LADANG CUAN
10 PINDAH
11 JURAGAN SKINCARE
12 MASIH DEG-DEG AN
13 KESAN PERTAMA
14 STALKER
15 KARIER BARU
16 ADA APA DENGAN RAJENDRA?
17 KACUNG
18 TAK ADA KABAR
19 RUMAH SAKIT
20 KREATOR EMBER
21 TRAVELING OTAK
22 CFD
23 MUSUH BARU
24 SAYANG
25 EMAIL MISTERIUS
26 BERTEMU
27 PENGAKUAN
28 VERSI TERBARU
29 STRONG GIRL
30 TAK SENGAJA BERTEMU
31 KASUS BARU
32 SAKIT
33 PERAWAT PRIBADI
34 TAWARAN KEMBALI
35 BELI MOBIL
36 BUKAN DOUBLE DATE
37 GIRLS DAY OUT
38 SHOPPING
39 BANDARA
40 FIX TERIMA
41 OBROLAN
42 CAMER
43 PANUTAN
44 WALI NIKAH
45 DADAKAN
46 SAH
47 UNBOXING
48 MASIH PANAS
49 RESEPSI
50 KESEKIAN KALI
51 PINDAHAN
52 CURHAT DENGAN MERTUA
53 PAMIT
54 PERKARA ANAK
55 DEAL
56 IBRAM VS META
57 PERDEBATAN
58 MELEDEK JOMBLO
59 ABSURD
60 TERCYDUK MENGINTAI
61 OTW BANDUNG
62 KENCAN
63 TERHARU
64 BLOKIR
65 MINDSET META
66 SAY HELLO
67 NASIHAT META
68 GOES TO DUFAN
69 MELANGGAR ATURAN
70 PERKARA CHAT
71 LEWAT LAGU
72 KEDAI BURYAM
73 PERTENGKARAN ANEH
74 NGAMBEK
75 OMELAN AKMAL
76 BENALU
77 DEEP TALK
78 MAAF
79 STAYCATION
80 HARAPAN BARU
81 DUNIA NYATA
82 SISI LAIN IBRAM
83 SEKELUMIT AKTIVITAS
84 DOSEN PEMBIMBING BARU
85 SUMPAH GANTENG
86 MOMENT DI CAFE
87 DUGAAN
88 KADO SPESIAL
89 MAKAN MALAM
90 MENANGIS
91 DRAMA BUMIL
92 CALON PELAKOR
93 MATI KUTU
94 PASANGAN BARU?
95 3 PEREMPUAN
96 TASYAKURAN
97 SIDANG
98 RANGKAIAN WISUDA
99 PERANG DUNIA
100 KABAR DUKA
101 OBROLAN DEWASA
102 PROSES
103 LAUNCHING
Episodes

Updated 103 Episodes

1
TANTE LUCKNUT
2
RENCANA
3
LOWONGAN KERJA
4
PART-TIME
5
MULAI BERUBAH
6
MASIH CURIGA
7
KENCAN
8
HAMPIR
9
LADANG CUAN
10
PINDAH
11
JURAGAN SKINCARE
12
MASIH DEG-DEG AN
13
KESAN PERTAMA
14
STALKER
15
KARIER BARU
16
ADA APA DENGAN RAJENDRA?
17
KACUNG
18
TAK ADA KABAR
19
RUMAH SAKIT
20
KREATOR EMBER
21
TRAVELING OTAK
22
CFD
23
MUSUH BARU
24
SAYANG
25
EMAIL MISTERIUS
26
BERTEMU
27
PENGAKUAN
28
VERSI TERBARU
29
STRONG GIRL
30
TAK SENGAJA BERTEMU
31
KASUS BARU
32
SAKIT
33
PERAWAT PRIBADI
34
TAWARAN KEMBALI
35
BELI MOBIL
36
BUKAN DOUBLE DATE
37
GIRLS DAY OUT
38
SHOPPING
39
BANDARA
40
FIX TERIMA
41
OBROLAN
42
CAMER
43
PANUTAN
44
WALI NIKAH
45
DADAKAN
46
SAH
47
UNBOXING
48
MASIH PANAS
49
RESEPSI
50
KESEKIAN KALI
51
PINDAHAN
52
CURHAT DENGAN MERTUA
53
PAMIT
54
PERKARA ANAK
55
DEAL
56
IBRAM VS META
57
PERDEBATAN
58
MELEDEK JOMBLO
59
ABSURD
60
TERCYDUK MENGINTAI
61
OTW BANDUNG
62
KENCAN
63
TERHARU
64
BLOKIR
65
MINDSET META
66
SAY HELLO
67
NASIHAT META
68
GOES TO DUFAN
69
MELANGGAR ATURAN
70
PERKARA CHAT
71
LEWAT LAGU
72
KEDAI BURYAM
73
PERTENGKARAN ANEH
74
NGAMBEK
75
OMELAN AKMAL
76
BENALU
77
DEEP TALK
78
MAAF
79
STAYCATION
80
HARAPAN BARU
81
DUNIA NYATA
82
SISI LAIN IBRAM
83
SEKELUMIT AKTIVITAS
84
DOSEN PEMBIMBING BARU
85
SUMPAH GANTENG
86
MOMENT DI CAFE
87
DUGAAN
88
KADO SPESIAL
89
MAKAN MALAM
90
MENANGIS
91
DRAMA BUMIL
92
CALON PELAKOR
93
MATI KUTU
94
PASANGAN BARU?
95
3 PEREMPUAN
96
TASYAKURAN
97
SIDANG
98
RANGKAIAN WISUDA
99
PERANG DUNIA
100
KABAR DUKA
101
OBROLAN DEWASA
102
PROSES
103
LAUNCHING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!