RENCANA

"Kamu butuh apa?" tanya Rajendra penuh perhatian. Siang itu, Rajendra memenuhi janjinya kemarin malam untuk menemui Ayuna. Kalau saja tidak di tempat umum, mungkin Rajendra sudah memeluk sang kekasih erat.

Saat ini pun, beberapa makanan dan camilan dipesan Rajendra khusus untuk Ayuna. "Ndra, aku gak selapar ini kali!" ucap Ayuna melongo saat pelayan kantin beberapa kali menyuguhkan aneka camilan.

"Pokoknya kamu makan sekarang, aku gak mau kamu kelaparan. Gak usah sungkan buat minta ini itu ke aku. Anggap kita menjalani rumah tangga mini."

"Gak gitu juga kali, Ndra. Aku gak pa-pa beneran kok! Ersa juga pintar pilih kamar kok, nyaman, bersih juga. Diterima aja lah, Ndra, daripada terus memikirkan kenapa bisa terjadi. Mending cari solusi buat menata hidup ke depan."

"Gak usah sok kuat di depanku, Ay!" Rajendra kesal juga melihat sang kekasih begitu tenang, dan seperti menutupi kondisi sebenarnya. Padahal Rajendra siap bila Ayuna mau berbagi keluh kesah, bahkan untuk menghidupi Ayuna, Rajendra pun mampu.

"Ketahuan deh!" ucap Ayuna dengan senyum miris, ia menunduk sedih. Spontan Rajendra tersenyum tipis lalu mengacak rambut sang kekasih.

"Kita kenal udah sèjak SMA, Ay. Gimana kebiasaan kamu kalau punya masalah aku sudah hafal, please jangan jadi orang gak enakan sama aku. Anggap aku keluarga kamu satu-satunya sekarang."

Àyuna hanya mengangguk saja, sampai detik ini ia belum kepepet, dan tetap berterima kasih atas perhatian yang luar biasa, sungguh perhatian seperti ini sangat dibutuhkan Ayuna sekarang.

"Ayo makan udah gak usah nangis terus!" ucap Rajendra kemudian menyodorkan sesuap nasi rames kesukaan Ayuna.

Ayuna menolak, tak patutlah di depan umum terlalu mesra suap-suapan, Rajendra pun mengiyakan. Keduanya pun makan dengan tenang dengan sesekali mengobrol tentang mama Rajendra dan kesibukan beliau.

"Kayaknya aku mau kerja deh, Ndra!" ucap Ayuna di suapan terakhir. Rajendra pun hampir tersedak mendengarnya.

"Kenapa harus kerja sih?" protes Rajendra.

Ayuna tertawa, ia sudah bisa memprediksi respon sang kekasih, pasti tak setuju. "Ya memang aku harus kerja, Ndra. Gak mungkin aku berdiam diri, sedangkan depositoku bisa dicairkan saat aku usia 21 tahun, uang tabungan dan pemberian tanteku juga pasti buat kuliah, sedangkan makan dan jajan aku juga butuh, Ndra."

"Makan dan jajan aku yang tanggung!" Ayuna menggeleng. "Sekali aja, Ay. Nurut apa kataku."

"Bukan aku gak mau nurut kamu, Ndra. Tapi aku beneran gak mau merepotkan siapa pun. aku ingat pesan ayahku, jangan pernah bangga diberi seseorang, karena suatu saat nanti mereka akan mengungkitnya."

"Ck, aku gak mungkin ungkit-ungkit, Ay."

"Dih, kayak tahu masa depan aja kamu, Ndra."

"Sekarang kalau kamu mau kerja, kamu mau kerja apa? Sedangkan kamu belum lulus kuliah. Apa gak ganggu kuliah kamu juga?"

"Tutor les privat."

"Ke rumah-rumah?"

Ayuna mengangguk. "Masih rencana, baru mau tanya teman yang punya bimbel."

"Cowok?"

Ayuna tertawa, sudah dipredikosi pertanyaan ini akan muncul. "Emang kenapa kalau cowok? Kamu di rumah sakit nanti juga banyak dokter cewek loh, tapi aku gak protes."

"Beda lah!"

"Bedanya?"

"Yah pokoknya aku gak suka aja kalau kamu bergantung pada cowok lain."

"Aku cuma bekerja, Ndra. Antara bos dan pegawai pada umumnya, lagian tidak semua cowok naksir aku kali."

"Daripada begitu mending kamu kerja sama kau."

Ayuna semakin tertawa, gemas juga melihat Rajendra cemburu begini. "Kerja apa?"

"Bikin laporan dan nemenin aku belajar!"

"Makan gaji buta dong aku."

"Ya gak pa-pa, suka-suka bosnya lah."

"Enggak lah, Ndra. Aku beneran gak mau ngrepoti kamu. Pengalaman ditinggal kedua orang tua menjadi titil balik hidupku. Ada mereka aku hidup kayak gak ada beban, bahagia, mulus banget jalan takdirku. Begitu aku ditinggal aku kelimpungan, gak ada sandaran, bahkan harta peninggalan kedua orang tua pun lepas. Diusir kemarin akhirnya membuatku sadar bahwa aku harus hidup mandiri, berdiri di kakiku sendiri. Sempat terpikir aku bisa hidup dengan kamu, dan yakin kamu akan membuatku bahagia, tapi kembali lagi gimana kalau suatu saat kamu meninggalkanku, bukan berarti aku suudzon kamu selingkuh, enggak. Semoga enggak, tapi gimana kalau kamu meninggal? aku bisa apa saat keadaan itu tiba."

Rajendra diam, mungkin meresapi apa yang diucapkan Ayuna. Sangat benar keputusan Ayuna untuk belajar mandiri. "Tapi kamu harus bisa jaga hati kamu buat aku, di mana pun kamu berada!"

Ayuna mengangguk tegas, "Pasti. Lagian nih, Ndra. Hidupku saat ini susah, berat banget, kenapa aku harus cari masalah dengan selingkuh atau bersikap aneh-aneh, bikin tambah susah aja kalau itu sampai terjadi."

"Oke, aku percaya sama kamu!" Rajendra pun pada akhirnya menghargai keputusan Ayuna. Tak berselang lama, ponse Ayuna bergetar. Tertulis nama Arfan, anak tante Melina.

"Angkat saja!" ucap Rajendra, tahu kalau Ayuna enggan mengangkat panggilan itu.

"Iya, halo!" jawab Ayuna tak bersemangat. "Di kantin kampus, ada apa?" jawab Ayuna pendek. Sebenarnya di antara sepupu Ayuna, memang Arfan yang paling baik. Bahkan saat Ayuna diusir kemarin, Arfan sempat membela gadis itu, malah dirinya kena gampar sang ayah.

Usia Arfan satu tahun di atas Ayuna, memang Tante Melina menikah lebih dulu daripada ayah Ayuna. Sekarang Arfan sedang menyusun skripsi, satu kampus dengan Ayuna pula, namun beda jurusan.

"Bisa bicara berdua saja?" pinta Arfan sembari menatap Rajendra, tak suka. Rajendra hanya menghela nafas berat, ingin menemani Ayuna, khawatir intimidasi keluarga masih berlanjut.

"Nanti aku kabari, pamit dulu ya!" ucap Ayuna lebih memilih ikut Arfan, dan Rajendra pun mengangguk.

Rajendra terus melihat keduanya pergi, memang tak ada yang aneh, baik Ayuna dan Arfan hanya berjalan beriringan tanpa ada gandengan atau pelukan ala saudara. Namun tetap saja, Rajendra tak suka.

"Aku bawain kamu motor!" ucap Arfan sembari menyodorkan kunci motor pada Ayuna. "Kamu tinggal di mana sekarang?"

Ayuna hanya menunduk, melihat perhatian Arfan begini sedikit terharu, ternyata masih ada saudara yang peduli dengannya. "Maaf banget mama, papa, dan om Yasa jahat banget sama kamu, Mbak. Aku juga gak bisa berbuat apa-apa."

Ayuna mengangguk saja. "Udah gak pa-pa, Fan. Mau bagaimana lagi. Kita masih terlalu kecil berurusan dengan harta."

"Tapi mama keterlaluan banget, aku gak nyangka saja mama tega mengusir kamu, Mbak."

"Kamu bawa motorku gini gak pa-pa, Fan?"

"Ya pa-pa, Mbak. Tengkar dulu aku sama Ulin (sang adik), dia mengancam akan lapor mama juga, tapi aku gak peduli. Aku kepikiran kamu, Mbak. Selama ini kamu gak pernah hidup kekurangan, tapi karena.."

"Sudah, Fan. Gak usah diterusin, kamu malah emosi kalau bahas keluarga kita. Aku makasih banget udah dikasih motor. Tapi aku gak bisa menjamin kamu selamat dari mama kamu nanti."

"Biarlah. Soal aku gak usah dipikirkan, Mbak. Mama gak bakal tega buat usir aku."

"Makasih ya, Fan. Kamu masih baik sama aku."

Arfan mendongak, melihat langit cerah, diiringi hembusan nafas pendek. "Aku gak baik sama kamu, Mbak. Tapi aku menyelamatkan hidupku nantinya."

Ayuna tak paham.

"Mbak udah nyumpahin keluarga kita, aku takut doa anak yatim piatu langsung dikabulkan sama Allah, makanya sebisa mungkin aku tetap berada di pihak kamu, Mbak."

Episodes
1 TANTE LUCKNUT
2 RENCANA
3 LOWONGAN KERJA
4 PART-TIME
5 MULAI BERUBAH
6 MASIH CURIGA
7 KENCAN
8 HAMPIR
9 LADANG CUAN
10 PINDAH
11 JURAGAN SKINCARE
12 MASIH DEG-DEG AN
13 KESAN PERTAMA
14 STALKER
15 KARIER BARU
16 ADA APA DENGAN RAJENDRA?
17 KACUNG
18 TAK ADA KABAR
19 RUMAH SAKIT
20 KREATOR EMBER
21 TRAVELING OTAK
22 CFD
23 MUSUH BARU
24 SAYANG
25 EMAIL MISTERIUS
26 BERTEMU
27 PENGAKUAN
28 VERSI TERBARU
29 STRONG GIRL
30 TAK SENGAJA BERTEMU
31 KASUS BARU
32 SAKIT
33 PERAWAT PRIBADI
34 TAWARAN KEMBALI
35 BELI MOBIL
36 BUKAN DOUBLE DATE
37 GIRLS DAY OUT
38 SHOPPING
39 BANDARA
40 FIX TERIMA
41 OBROLAN
42 CAMER
43 PANUTAN
44 WALI NIKAH
45 DADAKAN
46 SAH
47 UNBOXING
48 MASIH PANAS
49 RESEPSI
50 KESEKIAN KALI
51 PINDAHAN
52 CURHAT DENGAN MERTUA
53 PAMIT
54 PERKARA ANAK
55 DEAL
56 IBRAM VS META
57 PERDEBATAN
58 MELEDEK JOMBLO
59 ABSURD
60 TERCYDUK MENGINTAI
61 OTW BANDUNG
62 KENCAN
63 TERHARU
64 BLOKIR
65 MINDSET META
66 SAY HELLO
67 NASIHAT META
68 GOES TO DUFAN
69 MELANGGAR ATURAN
70 PERKARA CHAT
71 LEWAT LAGU
72 KEDAI BURYAM
73 PERTENGKARAN ANEH
74 NGAMBEK
75 OMELAN AKMAL
76 BENALU
77 DEEP TALK
78 MAAF
79 STAYCATION
80 HARAPAN BARU
81 DUNIA NYATA
82 SISI LAIN IBRAM
83 SEKELUMIT AKTIVITAS
84 DOSEN PEMBIMBING BARU
85 SUMPAH GANTENG
86 MOMENT DI CAFE
87 DUGAAN
88 KADO SPESIAL
89 MAKAN MALAM
90 MENANGIS
91 DRAMA BUMIL
92 CALON PELAKOR
93 MATI KUTU
94 PASANGAN BARU?
95 3 PEREMPUAN
96 TASYAKURAN
97 SIDANG
98 RANGKAIAN WISUDA
99 PERANG DUNIA
100 KABAR DUKA
101 OBROLAN DEWASA
102 PROSES
103 LAUNCHING
Episodes

Updated 103 Episodes

1
TANTE LUCKNUT
2
RENCANA
3
LOWONGAN KERJA
4
PART-TIME
5
MULAI BERUBAH
6
MASIH CURIGA
7
KENCAN
8
HAMPIR
9
LADANG CUAN
10
PINDAH
11
JURAGAN SKINCARE
12
MASIH DEG-DEG AN
13
KESAN PERTAMA
14
STALKER
15
KARIER BARU
16
ADA APA DENGAN RAJENDRA?
17
KACUNG
18
TAK ADA KABAR
19
RUMAH SAKIT
20
KREATOR EMBER
21
TRAVELING OTAK
22
CFD
23
MUSUH BARU
24
SAYANG
25
EMAIL MISTERIUS
26
BERTEMU
27
PENGAKUAN
28
VERSI TERBARU
29
STRONG GIRL
30
TAK SENGAJA BERTEMU
31
KASUS BARU
32
SAKIT
33
PERAWAT PRIBADI
34
TAWARAN KEMBALI
35
BELI MOBIL
36
BUKAN DOUBLE DATE
37
GIRLS DAY OUT
38
SHOPPING
39
BANDARA
40
FIX TERIMA
41
OBROLAN
42
CAMER
43
PANUTAN
44
WALI NIKAH
45
DADAKAN
46
SAH
47
UNBOXING
48
MASIH PANAS
49
RESEPSI
50
KESEKIAN KALI
51
PINDAHAN
52
CURHAT DENGAN MERTUA
53
PAMIT
54
PERKARA ANAK
55
DEAL
56
IBRAM VS META
57
PERDEBATAN
58
MELEDEK JOMBLO
59
ABSURD
60
TERCYDUK MENGINTAI
61
OTW BANDUNG
62
KENCAN
63
TERHARU
64
BLOKIR
65
MINDSET META
66
SAY HELLO
67
NASIHAT META
68
GOES TO DUFAN
69
MELANGGAR ATURAN
70
PERKARA CHAT
71
LEWAT LAGU
72
KEDAI BURYAM
73
PERTENGKARAN ANEH
74
NGAMBEK
75
OMELAN AKMAL
76
BENALU
77
DEEP TALK
78
MAAF
79
STAYCATION
80
HARAPAN BARU
81
DUNIA NYATA
82
SISI LAIN IBRAM
83
SEKELUMIT AKTIVITAS
84
DOSEN PEMBIMBING BARU
85
SUMPAH GANTENG
86
MOMENT DI CAFE
87
DUGAAN
88
KADO SPESIAL
89
MAKAN MALAM
90
MENANGIS
91
DRAMA BUMIL
92
CALON PELAKOR
93
MATI KUTU
94
PASANGAN BARU?
95
3 PEREMPUAN
96
TASYAKURAN
97
SIDANG
98
RANGKAIAN WISUDA
99
PERANG DUNIA
100
KABAR DUKA
101
OBROLAN DEWASA
102
PROSES
103
LAUNCHING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!