Ch. 11 Seleksi Sakte Pedang Emas III

di tengah arena Wang Peng menjadi sedikit gugup ketika pandangan banyak orang mengarah padanya, ia tidak terbiasa dengan tatapan banyak orang

" yo sepupu apakah kau sudah ingin menyerah?" tanya wang danrui dari belakangnya

" seharusnya aku yang mengatakan seperti itu, seharusnya kau menyerah saja sebelum menyesal" ucap Wang Peng tersenyum kecut

entah apa yang menyebabkan setiap ia bertemu dengan Wang danrui ia ingin meninju wajahnya yang menjengkelkan itu

" baiklah pertarungannya DIMULAI!!" ucap tetua Jiu

seluruh peserta mengeluarkan jurus terbaik mereka untuk menjatuhkan lawan masing masing

disisi lain arena Wang Peng tengah berhadapan dengan wang danrui

wang peng ingin membalas dendam atas apa yang telah Wang danrui perbuat pada dirinya sedangkan Wang danrui ingin menyingkirkan Wang Peng agar mendapatkan banyak keuntungan, hubungan antar sepupu ini memang sangatlah rumit

Wang danrui segera mengeluarkan pedang dari sarungnya, ia berniat mengakhiri ini dengan cepat, Wang Peng tak ingin tinggal diam ia segera mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya

"Cih.... ternyata benar sumber daya yang kau peroleh paling banyak diantara bangsawan yang lain" sindir Wang danrui

" asal kau tahu saja pedang ini aku membelinya dengan uangku sendiri" ucap Wang peng

Wang danrui tak menghiraukan ucapan Wang peng, ia segera melancarkan serangan pada Wang peng

[ eangle sword art] "cakaran elang" tiga bilah energi pedang melesat ke arah wang peng

melihat tiga bilah pedang mengarah kepadanya Wang Peng segera menghindarinya sehingga bilah pedang itu mengenai peserta di belakang Wang Peng membuat peserta tersebut tidak sadarkan diri

"refleksmu cukup bagus tapi kau tak akan bisa menghindari yang ini bulu penghancur" masih dangan jurus yang sama Wang danrui menciptakan puluhan pedang yang melesat dengan cepat ke arah Wang Peng

kali ini Wang peng tidak berusaha menghindar, tangannya segera meraih gagang pedangnya dan melancarkan serangan balasan pada Wang danrui

[ hevenly sword dance]" tebasan tanpa jejak"

seketika serangan wang danrui lenyap tanpa sisa, para tetua yang menyaksikan hal itu hanya bisa menganga tak percaya

pasalnya tingkat kultivasi mereka yang telah mencapai tingkat pendekar bumi menengah pun tidak dapat melihat serangan barusan

"hei apakah yang kalian pikirkan sama denganku?" ucap tetua Jiu,disusul anggukan para tetua yang lain

" anak ini darimana memiliki jurus tingkat dewa?" batin tetua Jiu sambil mengelus dagunya

jurus yang Wang peng gunakan sebenarnya cukup sederhana, jurus itu mampu bergerak dengan cepat seakan akan tidak ada gerakan sama sekali

tak berhenti di sana Wang Peng segera melancarkan serangan susulan untuk mengalahkan Wang danrui

kali ini ia menggunakan serangan tapak agar tidak menimbulkan luka yang cukup dalam pada Wang danrui

meskipun apa yang dilakukan Wang danrui selama ini tidak bisa dimaafkan oleh Wang peng

tetapi wang peng Masih berfikir jernih sehingga tidak meluapkan perasaannya ingin menghajar wajah Wang danrui yang menjengkelkan

[ hell of mastery] " tapak neraka" serangan tapak yang Wang Peng keluarkan membentuk sebuah tapak raksasa yang mengarah langsung ke arah Wang danrui

Wang danrui tidak sempat menghindar dari serangan Wang peng sehingga membuatnya melesat keluar arena dan tak sadarkan diri

" baiklah waktunya mengakhiri ini" ucap Wang Peng mengarahkan tangannya ke atas

" pukulan penghancur gunung" Wang peng mendaratkan pukulannya dia atas arena seketika seluruh arena berguncang sehingga membuat para peserta terlempar dari arena hingga menyisakan dirinya yang berdiri di atas arena

para tetua menjatuhkan Rahangnya tak percaya

" anak ini memiliki dua jurus tingkat dewa sungguh mengerikan itulah mengapa batu pengukur bakat tak mampu menilai bakat anak ini" batin para tetua

tetua Niu sa melompat keatas arena dan mengumumkan pemenangnya adalah Wang Peng

kemenangan Wang Peng disambut dengan gemuruh para penonton

tidak ada yang menarik dari pertarungan setelahnya

setelah seluruh pertandingan selesai telah terpilih 20 peserta yang resmi menjadi murid sakte pedang emas, mereka mendapatkan lencana yang menunjukkan bahwa mereka adalah murid sakte pedang emas

lencana yang diberikan pada mereka berwarna perak dengan gambar pedang disalah satu sisinya

setelah memberikan arahan kepada para murid yang terpilih agar kembali berkumpul setelah istirahat selama tiga hari

mereka kemudian pergi membubarkan diri untuk mempersiapkan keberangkatan ke sakte pedang emas

di kamarnya Wang peng baru selesai membersihkan diri ia segera mengunakan jubah yang biasa ia gunakan, ia sudah menyimpan barang barangnya di dalam cincin penyimpanannya