Violet memasuki kamar pengantin yang begitu luas dengan interior bergaya timur tengah. mewah dan menawan. untuk sesaat Violet sampai merasa dirinya sedang berada di salah satu kamar hotel mewah di Dubai.
"Nona Violet, silahkan beristirahat ini kamar anda dan tuan Frans" kata Ibas sembari meletakkan koper besar milik Violet di dalam kamar itu.
Violet hanya terdiam tidak menjawab ucapan Ibas.
"Oh ya nona, besok malam adalah acara Private Dinner saya harap anda menjaga kesehatan agar acara berlangsung lancar"
"Menjaga kesehatan?" Violet mulai punya ide agar dirinya sakit dan tidak perlu ada acara private Dinner itu.
Ibas tersenyum memiringkan sudut bibirnya, ia sudah tahu apa yang ada dalam benak Violet.
"Anda tidak di perbolehkan absen di acara dinner dengan alasan apapun atau...."
"Atau apa?" kata Violet menantang.
"Atau hutang keluarga anda tidak jadi lunas dan terlebih tolong anda ingat jika ayah anda memiliki riwayat serangan jantung"
Deg
Violet ingat kejadian itu dan ia masih trauma melihat ayahnya kesakitan.
Violet tidak bisa mengelak, sebaiknya ia tidak membuat masalah dulu.
"Baiklah, aku akan ada di acara itu! kau puas?!"
Ibas mengangguk sembari tersenyum lalu pergi meninggalkan kamar pengantin.
Semalaman Violet hanya seorang diri di kamar itu, Frans tak nampak batang hidungnya sejak ia memasuki ruang kerjanya.
"Kenapa pria tua itu? kenapa ia tidak ke kamar ini?" gumam Violet.
Tapi baguslah kalau dia tidak berada di kamar ini, jadi ia juga tidak akan macam-macam padaku.
Tuk tuk..
Pintu kamar di ketuk dari luar, Violet merasa gugup ia takut jika itu adalah Frans.
"Siapa?"
"Saya Minta nona, pelayan di rumah ini"
"Oh masuklah" kata Violet sembari membuka pintu kamar. seorang gadis muda dengan stelan baju pelayan nampak tersenyum sopan padanya.
"Ada apa Mina?"
"Tuan menyuruh saya mengambil stelan baju dari ruang wardrobe"
Violet mengangguk, ia juga tidak mengerti kenapa Frans menyuruh pelayan mengambil perlengkapannya kenapa bukan dia sendiri yang mengambilnya.
"Oh ya, dimana tuan Frans?" tanya Violet penasaran.
"Sekarang di kamar lantai dua nona, di kamar tamu"
Violet mengangguk, rupanya Frans tidur di kamar tamu. tapi Violet heran kenapa pria itu tidak merayakan malam pertama. ia tidak menyentuh Violet dengan rakus seperti di sinetron atau drama-drama. biasanya jika seorang gadis muda menikah dengan pria yang jauh lebih dewasa alasannya pasti kalau bukan nafsu ya harta. tapi melihat Frans seolah pria itu tidak bernafsu pada Violet. jangankan menyentuh bahkan Frans seperti lupa jika Violet ada di dekatnya dan sekarang menjadi istrinya.
Lalu apa tujuan dari pernikahan ini?
Violet mulai menerima dan penasaran, ia ingin tahu kenapa Frans Wijaya sang konglomerat ternama itu menikahi dirinya yang hanya gadis biasa dari kalangan keluarga pengusaha menengah yang tidak terlalu kaya dan bahkan terlilit hutang.
Violet keluar dari kamar, ia berjalan menuruni anak tangga. suasana rumah besar itu terlihat sepi dan hening. hanya terlihat dua orang pelayan sibuk menyiapkan makan pagi.
"Selamat pagi nona" sapa dua pelayan itu yang salah satunya adalah Mina.
"Selamat pagi, kenapa sepi sekali?" tanya Violet.
Mina dan rekannya saling melihat lalu tersenyum.
"Tuan sudah ke kantor, tuan bilang nona di minta sarapan sendiri"
"Oh, apa dia hanya tinggal sendiri di rumah ini? maksudku tidak ada keluarga ya yang ikut tinggal disini?"
Mina menggelengkan kepala,
"Maaf nona saya ke belakang dulu" kata Mina seperti menghindar.
Violet mengedarkan pandangan ke sekeliling ruang makan. ruangan itu berdinding kaca menghadap ke taman dan kolam ikan koi. violet menggeser pintu kaca dan udara segar memasuki ruangan.
Pagi ini ia menikmati makan paginya untuk pertama kali setelah menjadi istri duda kaya yang tak menganggapnya ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments