Penjahat Wanita

"Aaarrrgh...."

Buku yang tersimpan di atas meja terbang melayang ke udara, jatuh dan tergeletak tak berdaya mendapat pelampiasan amarah dari sang empunya.

Nugie mengepalkan tangan hingga buku-buku jari menonjol dan memerah," Gue nggak bakal lepasin lu Adilaaa...." Teriaknya.

"Santai Man... Adila nggak bakalan bisa lepas dari lu. Kartu As Dila kan ada di elu. Tar gue bantuin, masalah si Dila mah kecil." Sambil menjentikan jarinya.

Nugie balas menatap tajam sobat karibnya itu," Lu nggak tahu dia sekarang kayak gimana."

Dewa menyalakan batang rokok, mengisapnya kuat-kuat, menghembuskannya dengan membentuk bulatan-bulatan kecil.

Nugie ikut menyulut rokok yang Dewa simpan di atas meja, berderap menuju kursi putar, menengadahkan wajah memandang plafon kantor yang bercat kuning keemasan.

"Dila cewek yang beda dari siapapun..," menerawang jauh membayangkan Adila yang tengah tersenyum manis kepadanya,"...gue nggak mau kehilangan dia."

Dewa menjepit rokok diantara kedua bibirnya, bertepuk tangan," Adila Dimitri menaklukan penjahat wanita kelas kakap seperti Nugie Mahesa... hebat-hebat, salut gue sama si Dila."

Nugie berdecak dengan celotehan Dewa yang menurutnya sangat garing itu.

"Kayaknya lu kena pelet si Dila." Lanjutnya lagi.

Nugie melempar balpoint yang ada didekatnya, namun berhasil Dewa tangkis.

"Nggak ada pelet-pelet zaman modern kayak gini, demit."

Dewa menegakan badannya," Jadi lu lagi bucin kayak ABG di zaman alay?" Ledek Dewa dengan tertawa terbahak-bahak.

"Diem lu."

Dewa menghentikan tawanya," Trus ngapain juga kemarin lu tidur sama temen satu agensy nya si Dila kalau lu masih cinta ama dia?"

Nugie menyugar rambutnya," Ya gue butuh pelepasan ****, stres gue kalau nggak nemu yang begituan."

"Yang **** itu elo... kenapa juga lu nggak minta sama si Dila."

Nugir berdecak," Kalau dikasih gue juga nggak bakalan minta sama yang laen."

"Dia lagi dateng bulan?" Tebak Dewa.

Nugie menggeram kesal," Dia nggak mau lakuin gitu lagi sama gue, sebelum gue kawinin dia dulu."

"Serius si Dila ngomong gitu?"

"Ya elah... serius gue."

"Dan jawaban lu?"

"Gue nggak mau terikat sama yang namanya pernikahan, gue pengen nikmatin kebebasan gue. Umur gue baru dua tujuh, gue masih pengen celup sana celup sini."

Dewa mematikan rokok, memutar dan menekannya hingga meringsek didalam asbak," Itu tandanya lu nggak bener-bener cinta sama si Dila, lu cuma berambisi buat miliki tubuhnya aja."

Nugie memikir ulang kata-kata Dewa tadi, Ambisi. Dia memang sangat berambisi buat dapatkan Dila waktu itu. Sampai dia berpikiran picik untuk menjebak Adila yang masih berumur belasan tahun, untuk lakukan hal gila dengannya.

Dan itu berhasil, menikmati tubuh Adila yang masih suci hingga dia bertekuk lutut dihadapannya, mau melakukan semua keinginannya, melayani nafsu bejatnya dengan iming-iming sebuah kesetiaan yang hanya bualan semata.

Dengan seiring berjalannya waktu, pendewasaan membuat Adila memberontak dan membantah semua kata-katanya. Terlebih pertengkaran hebat yang terjadi saat Adila memegoki dirinya tengah bercinta dengan teman sesama modelnya di apatemen mewah miliknya. Sial... memang benar-benar sial.

"Lupain dulu masalah lu sama si Dila. Sekarang lu ikut gue, dijamin lu bakalan suka sama barang baru yang gue bawa."

Nugie menggerakan kursinya, memutar ke kiri dan ke kanan," Siapa?"

"Model baru...," Seraya menaik turunkan alisnya,".... dia bakal lakuin apa aja asal namanya bisa cepet laku dipasaran, gimana?"

"Perawan nggak tuh?"

"Ya elah bambang... zaman sekarang susah nyari cewek yang perawan."

Nugie menghembuskan nafasnya, sekali dalam seumur hidupnya, dari sekian banyaknya wanita yang dia tiduri hanya Adila lah yang membuatnya bisa merasakan bagaimana rasanya tidur dengan seorang perempuan yang masih suci.

Flash Back

"Gie kenapa kita kesini?"

"Kamu pasti capek kan sayang, kamu bisa istirahat dulu sebentar sambil nunggu aku mandi, gerah banget."

"Cepetan ya, aku nggak mau bikin Adira ngomel-ngomel karena aku pulang malam lagi."

"Iya cuma bentar kok sayang..," Ucap Nugie seraya menuju mini pantry,"... mau minum apa?" Serunya dari sana.

"Apa aja, asal jangan yang beralkohol, nggak suka, pahit."

Nugie tertawa mendengar jawaban polos wanita yang baru satu bulan ini dia pacari. Gaya hidup bebas yang di anutnya membuat Adila pun menjadi salah satu mangsa dia berikutnya.

"Nih..." Memberikan minuman berwarna hitam.

"Apaan nih?" Tanya Adila yang tak juga menerima minuman itu.

"Tenang aja, ini cuma cola." Sambil mengacak puncuk kepala Adila.

Adila langsung meraih minuman itu, lalu menyecapnya sedikit.

"Aman kan?" Tanya Nugie.

Adila tersenyum manis," Ya udah cepetan sana mandi."

"Oke sayang."

Nugie meninggalkan Adila, senyumannya langsung muncul tatkala Adila meneguk habis semua cola yang diberikannya. Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Dengan tetesan air yang mengalir dileher, Nugie menghampiri Adila dengan belitan handuk sebatas pinggang.

Adila terlihat gelisah, ruangan yang berAC sangat tidak berarti apa-apa setelah dia merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya, panas yang berbeda.

Adila membuka jaket jeans yang ia kenakan, memperlihatkan kaos tanktop putih ketat dibagian dalamnya. Mengibas-ngibaskan majalah yang dia ambil diatas meja.

"Dil..."

Adila membuka mata, Nugie yang bertelanjang dada seakan menyulut kobaran gairah di dadanya.

"Gie..." Adila beringsut untuk duduk.

Nugie duduk mendekati Adila, membelai rambut dan beralih ke pipi. Sentuhan Nugie membakar tubuh Adila yang seketika semakin memanas.

Nugie mencumbu Adila untuk pertama kalinya, tanpa ada dorongan ataupun penolakan sedikitpun seperti apa yang sebelumnya selalu Adila lakukan.

Adila yang baru merasakan bagaimana rasanya bibir pria dewasa, hanya diam tidak memberikan balasan apapun. Nugie tersenyum penuh bangga, dia akan jadi orang pertama yang akan merasakan semua yang ada di diri Adila.

"Buka sedikit mulutmu." Bisik Nugie didepan bibir Adila.

Seperti anak ayam, Adila mengikuti suruhan Nugie, membuka sedikit mulutnya hingga Nugie bisa menerobos masuk membelitkan lidahnya disana.

Ciuman panas Nugie berhasil membuat Adila semakin bergerak hebat, tubuhnya semakin menuntut lebih dari sekedar sentuhan-sentuhan kecil yang dilakukan Nugie.

"Kita ke kamar?" Bisik Nugie.

Hatinya ingin menolak, tapi Adila tidak bisa. Tubuhnya terlalu lemah untuk menjawab tidak.

Dengan patuhnya ia mengangguk pelan, Nugie berjingkrak senang, umpannya tepat mengenai sasaran.

Tubuh Adila melayang di udara, mengangkat dan membawanya masuk kedalam kamar.

Menyiapkan diri untuk segera menyelami, memaksa dan merobek celah sempit, yang akan sangat berbeda dia rasakan.

Keesokan harinya, Adila sadar atas kesalahan yang sudah dia lakukan, menangis sesugukan, menyesali apa yang sudah terjadi.

"Dil... udah dong jangan nangis terus." Ucap Nugie menenangkan Adila, isak tangis Adila membuat kepalanya terasa mau pecah.

"Kenapa kamu lakuin itu sama aku." Masih menelungkupkan wajahnya dibantal.

"Sori aku khilaf, lagian kita lakuinnya kan mau sama mau." Kilahnya.

"Kalau aku hamil gimana, aku kan baru jadi model Gie."

Jawaban Adila membuat Nugie terkikik, kemudian dia membawa sesuatu dari laci,"Kamu minum ini, kamu nggak bakalan hamil." Memberikan sebutir obat dan segelas air.

Adila mengusap air matanya," Kamu yakin... ini bisa bikin aku perawan lagi nggak?"

Seketika Nugie tergelak, pertanyaan konyol yang siapapun tahu jawabannya.

"Ya nggak lah Dil, ini cuma pil pencegah kehamilan doang."

"Trus aku nggak perawan lagi dong sekarang, kamu jahat Gie.... kamu jahat." Adila kembali menangis histeris.

Dengan jurus gombal andalannya, Nugie menarik Adila dalam pelukannya," Sayang... aku akan tanggung jawab, aku akan nikahin kamu. Jadi kamu nggak usah nyesel kayak gini, karena sekarang ataupun nanti, toh itu akan kamu berikan buat aku kan?"

Tangisan Adila langsung berhenti," Serius Gie... kapan?"

"Serius sayang.. tapi nggak sekarang-sekarang. Kamu juga kan baru masuk kuliah."

Adila kembali tenang, mengambil pil itu dan meminumnya.

Adila mengusap basah bibirnya," Janji ya Gie kamu nggak akan tinggalin aku?"

"Iya janji, aku bakalan setia sama kamu."

Adila langsung memeluk Nugie sangat erat, takut kehilangan apa yang sudah menjadi bagian dari dalam hidupnya sekarang.

Flash On

"Yeh malah bengong... lu mau nggak nih, kalau nggak mau ya gue embat sendiri aja, dua sekaligus bakalan mantep tuh." Seraya berdiri hendak meninggalkan Nugie.

"Tungguin gue." Beranjak dari duduk sambil menyambar jas hitamnya.

"Nah gitu dong, ini baru sobat gue."

"Tapi kalau cewek ini nggak bisa muasin gue, punya lu gue potong habis."

"Gue jamin... gede kuy...," Dewa menggerak-gerakan dadanya, kemudian menepak pantatnya,"... beuuuhh ajib pokoknya."

"Oke gue percaya sama lu." Melingkarkan tangan dibahunya Dewa.

Keluar dari ruangan, Nugie menghentikan langkah di meja sekretarisnya.

"Kamu boleh pulang setelah membereskan ruangan saya."

"Siap Bos."

Dewa mengedipkan mata genitnya," Dah maniiiss..." Menjentikan tangan didagu wanita itu.

Nugie menarik bahu Dewa, berjalan menjauh dari sekretarisnya itu.

"Lu mau embat juga sekretaris gue?"

"Bisa dipake nggak tuh?"

Nugie mencebik," Lu mau?"

"Ya mau lah."

"Bayarannya tas bermerek."

"Itu mah cemen, minta sepuluh gue jabanin."

"Blagu lu."

Dewa tiba-tiba menghentikan langkahnya,"Jangan bilang lu juga pernah esek-esek sama sekretaris lu?"

Nugie tersenyum licik," Itu lu tahu."

Dewa langsung tergelak," Emang penjahat wanita lu."

"Wooiii... apa bedanya sama elu?"

"Tapi gue nggak kayak lu Nyet, ngerusak cewek polos kayak si Dila."

Nugie melirik tajam, perkataan Dewa mengingatkannya kembali kepada Adila.

"Dia bukan cewek polos lagi sekarang, tapi...."

"Itu karena elu yang ngerubahnya." Potong Dewa.

Nugie menggeram dalam hati. Benar apa yang dibilang Dewa, sekarang Adila sudah berani bermain dengan pria lain seperti video yang diperlihatkan Nadin kepadanya tadi siang. Apalagi di Video itu Adila begitu menikmati semua yang dilakukan pria itu ditubuhnya.

Tapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah siapa sebenarnya pria itu, karena pencahayaan yang dibuat redup ia tidak bisa melihat jelas wajahnya laki-laki itu.

Adila...Adila....Adila... Kamu tidak akan bisa lepas dariku

Terpopuler

Comments

Heny Ekawati

Heny Ekawati

dasar bastard playboy cap kambing

2021-03-30

0

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘

mari kita saling mendukung karya kita 👍😘❤️

2021-03-10

0

Monalisa

Monalisa

llike

2021-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Obat Perangsang
2 One Night Stand
3 Kembar Tapi Tak Sama
4 Penjahat Wanita
5 Gengo (Bahasa)
6 Benci
7 Drama Mamih Tiri
8 Kesalahan di Hari Pertama
9 Menghindar
10 Sindiran
11 Pertemuan
12 Pertemuan Kedua
13 Visual You Love Me
14 Bukan Wanita Malam
15 Si Tuan One Night Stand
16 Bosnya Adira
17 Panas Dingin
18 Menyesakan di Rooftop
19 Doa Moly Yang Terkabul
20 Aksi Moly Diamnya Dua Lelaki
21 Help Me...!!!
22 Rencana Makan Malam
23 Makan Malam
24 Hal Gila
25 Lamunan Membawa Petaka
26 Broken Heart
27 Saputangan
28 Batu Loncatan
29 Sakit Tak Berdarah
30 Ajakan Nadin
31 Di Pesta
32 Rahasia Moza
33 Syndrome Cinta Segitiga
34 Dua Cowok
35 Ancaman Nugie
36 Trik Jitu Adila
37 Dua Hati Yang Berbunga
38 Self Injury
39 Ulang Tahun Wirrbel
40 Ulang Tahun Wirrbel 2
41 Ulang Tahun Wirrbel 3
42 Ulang Tahun Wirrbel 4
43 Ulang Tahun Wirrbel 5
44 Pilihan Yang Sulit
45 Rencana Nugie
46 Salah Tingkah
47 Perlindungan David
48 Ketakutan Dona
49 Brand Ambasador
50 Sesuatu Yang Aneh
51 Telepon Nugie
52 Keisengan Moly
53 Ikatan Batin
54 Untung Ada David
55 Rumah Aditya
56 Kerisauan David
57 Pinangan
58 Semakin Dekat
59 Kemarahan Adila
60 Penawaran Nugie
61 Ada Apa Dengan Nadin
62 Foto Model Dadakan
63 Hati Yang Kau Sakiti
64 Diam-diam
65 Menangis dipelukanmu
66 Gelora Asmara
67 Amarah Nugie
68 Kepolosan Adira
69 Pertanyaan Aditya
70 Menguping
71 Sakitnya Moly
72 Mengejar Waktu
73 Mengamuk
74 Terjebak
75 Mencari
76 Perhatian David
77 Mulai Beraksi
78 Penyamaran
79 One Night Stand Ke Dua
80 Bulan Madu Yang Didahulukan
81 Pelajaran Untuk Moza
82 Indahnya Kebersamaan
83 Tak Di Duga
84 Obrolan Absurd
85 Obrolan Hangat
86 Kalut
87 Kondisi Nadin
88 Kesedihan Nadin
89 Parno
90 Candaan
91 Cemburu Buta
92 Kedatangan Moza
93 Kejujuran Nadin
94 Dia Kembali
95 Lamaran Terbalik
96 Pengakuan David
97 Keteguhan Dimitri
98 Kejujuran Dimitri
99 Kegalauan David
100 Kepergian Nadin
101 Kesedihan Adila dan Keterkejutan Adira
102 Lamaran Yang Tak Disangka
103 Ibu Mertua
104 Kiriman Foto
105 Bertemu Kedua Mantan
106 Kesedihan Dona
107 Hasutan Danisa
108 Salah Menduga
109 Kebaikan Adila
110 Posesifnya David
111 Butik Bunny
112 Permohonan Maaf
113 David Mencintaiku
114 Meminta Izin
115 Hilang Kesadaran
116 Perang Hati
117 Ternyata Kamu
118 Kedatangan Tian
119 Hari H
120 Malam Yang Tertunda
121 Hari H ke Dua
122 Sekali Saja
123 Suara-Suara Aneh
124 Malam Pertama
125 Moment Di Pagi Hari
126 Moment di Pagi Hari 2
127 Kado Untuk David
128 Film Blue
129 Karena Hujan
130 Perubahan Nugie
131 Kabar Danisa
132 Kepergian Danisa
133 Ulang Tahun Moly
134 Ulang Tahun Moly 2
135 Aku Mencintaimu
136 Ingin Malam Ini
137 Adila Yang Kepo
138 Ingin....
139 Odading VS Saputangan
140 Tentang Nuno
141 Hamil...???
142 Cobaan
143 Cara Pria Dewasa Merayu
144 Jadi Wanita Nakal
145 Ambruk
146 Rujak
147 Derita Moly
148 Moly Membuat Cemburu
149 Resepsi 1
150 Resepsi 2(End)
151 Say Hello
152 BonsChapt 1
153 BonsChapt 2
154 BonsChapt 3
155 Bonchapt 4
156 BonsChapt 5
157 BonsChapt 6
158 BonsChapt 7
159 BonsChapt 8
160 BonsChapt 9
161 BonsChapt 10
162 BonsChapt 11
163 BonsChapt 12
164 BonsChapt 13
165 Say Hello
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Obat Perangsang
2
One Night Stand
3
Kembar Tapi Tak Sama
4
Penjahat Wanita
5
Gengo (Bahasa)
6
Benci
7
Drama Mamih Tiri
8
Kesalahan di Hari Pertama
9
Menghindar
10
Sindiran
11
Pertemuan
12
Pertemuan Kedua
13
Visual You Love Me
14
Bukan Wanita Malam
15
Si Tuan One Night Stand
16
Bosnya Adira
17
Panas Dingin
18
Menyesakan di Rooftop
19
Doa Moly Yang Terkabul
20
Aksi Moly Diamnya Dua Lelaki
21
Help Me...!!!
22
Rencana Makan Malam
23
Makan Malam
24
Hal Gila
25
Lamunan Membawa Petaka
26
Broken Heart
27
Saputangan
28
Batu Loncatan
29
Sakit Tak Berdarah
30
Ajakan Nadin
31
Di Pesta
32
Rahasia Moza
33
Syndrome Cinta Segitiga
34
Dua Cowok
35
Ancaman Nugie
36
Trik Jitu Adila
37
Dua Hati Yang Berbunga
38
Self Injury
39
Ulang Tahun Wirrbel
40
Ulang Tahun Wirrbel 2
41
Ulang Tahun Wirrbel 3
42
Ulang Tahun Wirrbel 4
43
Ulang Tahun Wirrbel 5
44
Pilihan Yang Sulit
45
Rencana Nugie
46
Salah Tingkah
47
Perlindungan David
48
Ketakutan Dona
49
Brand Ambasador
50
Sesuatu Yang Aneh
51
Telepon Nugie
52
Keisengan Moly
53
Ikatan Batin
54
Untung Ada David
55
Rumah Aditya
56
Kerisauan David
57
Pinangan
58
Semakin Dekat
59
Kemarahan Adila
60
Penawaran Nugie
61
Ada Apa Dengan Nadin
62
Foto Model Dadakan
63
Hati Yang Kau Sakiti
64
Diam-diam
65
Menangis dipelukanmu
66
Gelora Asmara
67
Amarah Nugie
68
Kepolosan Adira
69
Pertanyaan Aditya
70
Menguping
71
Sakitnya Moly
72
Mengejar Waktu
73
Mengamuk
74
Terjebak
75
Mencari
76
Perhatian David
77
Mulai Beraksi
78
Penyamaran
79
One Night Stand Ke Dua
80
Bulan Madu Yang Didahulukan
81
Pelajaran Untuk Moza
82
Indahnya Kebersamaan
83
Tak Di Duga
84
Obrolan Absurd
85
Obrolan Hangat
86
Kalut
87
Kondisi Nadin
88
Kesedihan Nadin
89
Parno
90
Candaan
91
Cemburu Buta
92
Kedatangan Moza
93
Kejujuran Nadin
94
Dia Kembali
95
Lamaran Terbalik
96
Pengakuan David
97
Keteguhan Dimitri
98
Kejujuran Dimitri
99
Kegalauan David
100
Kepergian Nadin
101
Kesedihan Adila dan Keterkejutan Adira
102
Lamaran Yang Tak Disangka
103
Ibu Mertua
104
Kiriman Foto
105
Bertemu Kedua Mantan
106
Kesedihan Dona
107
Hasutan Danisa
108
Salah Menduga
109
Kebaikan Adila
110
Posesifnya David
111
Butik Bunny
112
Permohonan Maaf
113
David Mencintaiku
114
Meminta Izin
115
Hilang Kesadaran
116
Perang Hati
117
Ternyata Kamu
118
Kedatangan Tian
119
Hari H
120
Malam Yang Tertunda
121
Hari H ke Dua
122
Sekali Saja
123
Suara-Suara Aneh
124
Malam Pertama
125
Moment Di Pagi Hari
126
Moment di Pagi Hari 2
127
Kado Untuk David
128
Film Blue
129
Karena Hujan
130
Perubahan Nugie
131
Kabar Danisa
132
Kepergian Danisa
133
Ulang Tahun Moly
134
Ulang Tahun Moly 2
135
Aku Mencintaimu
136
Ingin Malam Ini
137
Adila Yang Kepo
138
Ingin....
139
Odading VS Saputangan
140
Tentang Nuno
141
Hamil...???
142
Cobaan
143
Cara Pria Dewasa Merayu
144
Jadi Wanita Nakal
145
Ambruk
146
Rujak
147
Derita Moly
148
Moly Membuat Cemburu
149
Resepsi 1
150
Resepsi 2(End)
151
Say Hello
152
BonsChapt 1
153
BonsChapt 2
154
BonsChapt 3
155
Bonchapt 4
156
BonsChapt 5
157
BonsChapt 6
158
BonsChapt 7
159
BonsChapt 8
160
BonsChapt 9
161
BonsChapt 10
162
BonsChapt 11
163
BonsChapt 12
164
BonsChapt 13
165
Say Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!