Setelah melihat kedua cucunya tidur kakek budi naik ke atas gua yang ada pohon di belakang dan bisa dipanjat agar bisa melihat sekitarnya.dengan kelincahan kakek Budi segera naik pohon dan melihat kearah dimana suara orang orang yang mencari bayi yang dibuang dihutan berapa tahun lalu.
Sedangkan gua kakek Budi sudah menutupnya dengan dedaunan dan batu agar tidak di ketahui oleh orang kalau gua itu bisa dimasuki dan bisa di pakai untuk beristirahat.
"Kalian harus mencari tas itu sampai dapat." suara laki laki bariton.
"Tapi bagaimana kami mendapatkan tas itu bos.sudah lamaa barang itu kami buang." ucap anak buahnya.
" Saya tidak mau tau kalian harus dapat.sebelum dapat kita tidak akan pulang." ucap laki laki bariton.
Ternyata mereka mencari tas itu.pantas saja kedua anak ini mereka buang ternyata mereka pewaris.batin kakek Budi yang mendengar percakapan dari orang suruhan itu.
Bagaimana mau pulang kalau mereka belum mendapatkan tas itu.
Kakek Budi akhirnya turun karena suara mereka sudah tidak terdengar lagi.kakek Budi mau mengajak kedua cucunya pulang tapi takut bertemu dengan rombongan laki laki itu akhirnya memutuskan tidur di gua.
Makanan sisa siang tadi untung masih ada jadi mereka tidak akan kelaparan malam malam kalau Lia minta makan.
" kek,kenapa kita tidak pulang..apa orang orang tadi jahat ya kek." tanya Lia yang mendekat ke arah kakeknya.
"Ya sayang mereka orang orang jahat.makanya kita tidak bisa pulang kerumah,takutnya mereka membawa kita ke kota terus kita dijual." ujar kakek Budi.
"Oh kalau ketemu orang yang tidak kita kenal kita harus menghindar ya kek" tanya Lia lagi.
" Ya,gak harus menghindar sayang tapi kita perlu waspada,jangan cepat percaya kepada orang yang belum kita kenal." ucap kakek Budi.
Mereka makan malam diterangin sinar bulan yang masuuk kedalam gua. Lia yang merasakan keindahan gua langsung bertanya ke kakeknya.
"Apa kita akan tinggal Disni terus kek." tanya Lia.
" Kalau sudah aman baru kita pulang ya nak." ucap kakek
"Kenapa dengan kita kek,apa kakek punya musuh." tanya Lio yang membuat kakek Budi bingung menjawab.
"Emmmm..kakek gak kenal mereka nak."ucap kakek.
"Kalau kakek gak kenal kenapa juga kita harus menghindar ke gua." tanya Lio lagi.
"Kita hanya menghindar saja nak,takutnya mereka salah orang terus kita yang dibawa." ucap kakek
"Ouh ..begitu ya kek." ucap Lio akhirnya mengerti.
Kakek Budi,merasa lega dengan jawaban yang diberikan supaya Lio tidak banyak bertanya.
"Ayok kita makan dan habis itu kita tidur,besok kita liat orang orang itu kalo sudah pergi baru kita pulang." ujar kakek Budi yang dipanggil kedua cucunya.
Malam terus beranjak dan ketiga orang itupun membaringkan tubuh mereka di pembaringan.
Seperti biasa kakek Budi akan tidur ditengah tengah karena mereka akan berebut minta dipeluk oleh kakek budi.tak lama kemudian ketiganya pun tertidur kedalam mimpi mereka Masing masing,dan dengan kesejukan alam gua yang tak semua orang tau keberadaan gua yang tersembunyi.
Mentari pagi bersinar dengan cerah secerah hati Lia yang menikmati ubi bakar dan ikan bakar yang sudah disiapkan oleh kakek budi. Lia yang suka makan beda dengan Lio yang kurang suka. Badan Lia dan Lio beda karena Lia suka makan itu yang membuat kakek Budi suka masak untuk Lia.
"Kakek ikannya tidakk bersuara lagi."ucap Lia sambil mengunyah makanan.
"Iya ikannya sudah mati makanya gak ada suara lagi." kakek Budi terkekeh mendengar ucapan Lia.
Sedangkan Lio yang mendengar hanya melirik Lia dengan gerutu
"Lia kalau makan tidak boleh bicara."ujar Lio menegur adeknya.
"Maaf Abang adek cuma mau bilang ikannya gak suara." tukaas Lia gak mau kalah.
Mereka menikmati makan pagi dengan suasana gembira dan menikmati suara burung.
kakek Budi yang sudah bersiap melatih anak anak,karena orang orang yang mencari bayi kembar belum pergi mereka semua di perintahkan untuk membawa apa yang diperintahkan oleh bosnya.
"Kita akan latihan supaya kalian bisa bertahan." ucap kakek Budi
"memangnya kita harus bertahan apa kek." ucap Lia yang ingin tau.
"Bertahan dari serangan musuh agar bisa melawan mereka nak." ujar kakek Budi.
"Oh Lia pikir bertahan biar tahan lapar."ujar Lia.
Huaaaahahahahahahaahahaaahaah
Tawa kakek Budi pecah karena mendengar ucapan lia.bagaimana mungkin belajar bela diri untuk bertahan dari serangan musuh malah Lia pikir bertahan agar tidak lapar.
Kakek Budi geleng geleng kepala merasa Lia sejuta jawaban kalau bertanya. beda dengan Lio yang cuek dan tak mau tau.
Sementara masih dihutan orang orang yang mendengar kalau mereka mencari tas yang pernah mereka buang bersama bayi kembar mencari tas kecil itu entah apa isinya sampai disuruh mencari dan harus dapat.
Mereka dilarang pulang sebelum mendapatkan barang yang dimaksud.
Sudah tiga hari mereka mencari tas itu sampai mendekati perkampungan.sedangkan tas yang mereka cari tak mendapatkannya.
"Bos,,kita sudah mencarinya sudah berapa hari Disni bahkan kita menjadi santapan nyamuk nyamuk.liat bos badan saya bentol semua."ujar anak buah yang berbadan besar.
"Kalian mau dihabisin bos kalau kita tidak mendapatkan tas itu.ucapnya lagi.
"Ya gak maulah." ucap anak buah yang lain.
Sementara kakek Budi dan kedua cucunya terus berlatih,hingga siang hari seperti biasa Lia merasa capek maka akan buat sesuatu yang membuat kakek Budi hanya terbengong.
Lia yang merasa capek langsung naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya,tak membutuhkan waktu lama anak itu pun sudah terlelap.
"Hem..ini anak tidak bisa di paksa untuk latihan keras." gumam kakek Budi.
"Kek adek kayanya capek."ucap Lio yang mendekat ke adeknya.
"Ya Lia tidak bisa dipaksa dengan kemauan kita,maka dia akan berbuat semaunya." ujar kakek Budi.
Mereka pun beristirahat untuk melepaskan lelah mereka dan ikut berbaring dekat Lia.
Saat sore menjelang mereka baru bangun dan si Lia yang cerewet baru bangun langsung menuju ke sungai di belakang gua.
Kakek Budi yang sedang menyiapkan makan malam tidak mengetahui kalau segerombolan orang orang yang mencari tas sedang menikmati sejuknya air terjun.
Kakek Budi yang menajamkan pendengaran segera pergi meninggalkan dapur gua,dan menuju kedepan gua mengintip dari sela sela batu yang menutupi pintu masuk.
Sedangkan Lio yang mengetahui kakek mengintip dengan suara pelan Lio bertanya.
"Kek,,ada apa."lirihnya.
"Hustt,diam dan pelankan suaramu. Ada orang di air terjun ." ucap kakek Budi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments