pengejaran dan tembakan misterius

Suasana hati yang hancur, terdiam membisu menatap mobilnya menunggu kepulan api hilang, dengan air mata bersama hujan sebagai saksi kesedihan yang mendalam, Abella terus menatap mobilnya menunggu api padam untuk menemukan jasad suaminya. Kenzi yang setia menunggu di belakang, berbagai cara untuk merayu Abella pergi dari jalan sepi itu dengan rasa heran dan bertanya-tanya mengapa tidak ada kendaraan lain yang melewati jalan ini? kemana kepergian temannya yang tak kunjung kembali untuk memanggil bantuan?!

Tiba-tiba datanglah suara tembakan mengenai kaki Kenzi, dia dengan sigap langsung mengambil senapan yang di punggungnya dan langsung menembaki dari arah peluru yang datang, Abella mendengar suara tembakan itu langsung bergegas berlari ke arah Kenzi dengan merebut senapannya. Kenzi dengan terkejut melihat perempuan itu yang menatap tajam merebut senapan di tangannya dengan ekspresi wajah Abella yang seram, Kenzi langsung memberikan senapan itu karena suara tembakan terus melucuti nya. Kenzi di buat kagum melihat setiap peluru yang di tembakkan Abella seperti langsung mengenai sasaran musuhnya. Abella langsung menarik tangannya Kenzi untuk berlari memasuki hutan yang gelap, meninggalkan lokasi karena sekelompok tak dikenal berdatangan dengan bergilir, sehingga Abella memilih mundur karena dia kehabisan peluru.

“Berhenti! kemana kita akan pergi? Ucap Kenzi sambil menatap Abella.

Abella yang terus diam membisu menatap Kenzi dengan kebingungan, membuat Kenzi berprasangka bahwa gadis yang di temuinya ini tidak dapat berbicara, Kenzi akhirnya berinisiatif menunjukkan jalan aman untuk menghindari para sekelompok orang yang bersenjata itu.

“Ayo, ikuti aku! Aku tahu tempat aman ini. Ucap Kenzi sambil menarik jari Abella sontak membuat Abella mengingat masa lalu ketika berada di pembunuhan kedua orangnya, kakaknya menarik tangan Abella untuk melarikan diri melewati jalur rahasia menebus hutan hingga ke perkebunan dengan genggaman yang kuat.

“Ealin, kakak pernah bercerita tentang tanaman anastatica, kau masih ingat? Tanya Ezio dengan berjongkok memegang bahu Ealin .

Ealinpun hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil menatap kakaknya.

“Kakak berharap, Ealin bisa belajar dari tanaman anastatica, belajar tidak bergantung dengan orang lain, dan harus mengandalkan diri sendiri. Mengerti maksud kakak Ealin?” Ucap Ezio membelai rambut Ealin dengan lembut.

Abella yang tiba-tiba mencerna kata-kata nasihat kakaknya itu, membuat ia paham apa yang harus di lakukannya, ia langsung menghentikan langkah lari dan melepaskan jarinya yang tarik Kenzi.

“Ayo! kenapa berhenti? kau lelah? Ucap Kenzi melihat Abella yang kelihatan letih dengan kaki pincangnya. Kenzi yang berinisiatif untuk menggendong Abella, membuat Abella mengabaikannya.

“Cepet naiklah! Ucap Kenzi menawarkan diri untuk menggendongnya sambil menarik tangan Abella.

Abella yang tak menghiraukan tawaran Kenzi, ia hanya berfokus mencari solusi melihat keadaan di sekitar yang gelap, mendengar suara telapak kaki musuh yang masih berlarian dari jarak jauh. Abella mengamati dengan memutarkan badannya memperhatikan situasi sekitarnya seperti kakaknya dahulu. Ia melihat semak-semak kering dan terdapat keanehan di tempat ia lewati.

“Apakah ini wilayah perburuan? Mengapa Seperti ada berbagai jebakan di sini? Dalam pikirannya dan terus memutarkan otaknya mencari solusi dengan cepat.

Abella mengambil senter yang terdapat di Kenzi, ia menyenterkan di sesuatu tempat yang menjanggal, Kenzi yang terus memperhatikan sikap Abella yang aneh dan ingin melihat apa yang akan dilakukan gadis kecil itu.

Abella melangkah dengan pelan-pelan terus memperhatikannya, tiba-tiba Kenzi menarik Abella dengan terkejut.

“Apa yang ingin kau lakukan? Ucap Kenzi menatap Abella

“Kau gila yah? Selangkah lagi kau jatuh ke lubang itu! ucap Kenzi dengan kesal, Abella menatap tajam ke tempat lubang itu tanpa memperhatikan ocehan Kenzi

“Hah! Kau terus saja mengabaikan perkataanku! Kau ingin mati karena frustasi akibat ledakan itu? aku tak akan biarkan dirimu bunuh diri di depanku!

“Tempat ini banyaklah jebakan! Apakah kau tahu tempat apa ini? Ujar Kenzi yang terus mengoceh di depan Abella

“Tempat ini adalah tempat untuk perburuan, sekali kau berlari tanpa aku, kau pasti sudah masuk ke jebakan perburuan itu! Ujar ocehan Kenzi tanpa Abella peduli

Abella yang terus mencari sesuatu dan menyenterkan di sekitar dedaunan, sambil melihat keadaan untuk mencari celah melabuhi para sekelompok berandalan itu, untuk menghasilkan rencana penyelamatan diri. mendengarkan gerakan musuh yang mulai mendekati ia berusaha keras untuk sigap, Abella akhirnya menemukan sebuah kayu besar, ia mendekatinya sambil mengecek batang pohon itu untuk menyeretnya ke tempat lubang besar yang di buat pemburu.

“Berhenti! Ucap Kenzi melihat Abella yang akan berjalan kemudian Abella ikut berhenti dan melirik tajam ke Kenzi untuk diam.

“Baiklah! Baiklah teruslah berjalan sampai kau masuk ke perangkap pemburu dan aku tak akan membantumu lagi! Biarlah ia menangkapmu dengan cepat! Ucap Kenzi

“Apakah mereka musuhku? Siapa mereka sebenarnya? Mengapa mengejar kami? apa data privasiku bocor? Ucap Abella dalam batinnya terus berpikir penasaran.

“Sudahlah! Fokus selamatkan diri. Seru batinnya berusaha menyadarkan diri.

Abella terus menyeret kayu itu, bergegas menyeretnya sambil mendengar telapak kaki musuh itu yang semakin jelas, ia terus berusaha sekuat tenaga dengan keadaan yang licin dan tanah yang berair dan berlumpur, hujan yang tiada henti-hentinya walaupun tertutup dengan daun-daun pepohonan yang besar membuat Abella terlindungi dengan derasnya hujan yang akan mengaliri tubuh yang basah kuyup. Abella melirik ke Kenzi melihat ia sedang mengobati lukanya tanpa memedulikan Abella yang berjuang sendirian. Abella dengan kaki pincangnya dapat menjatuhkan kayu besar itu ke perangkap lubang besar, dan menyeret dan mendorong kayu besar lagi untuk menghalangi atasnya, Abella yang terengah-engah, melihat pemuda depannya yang asyik mengelap senapan setelah mengobati luka dirinya sendiri sambil duduk di bawah pohon besar. Suara jejak musuh semakin terlihat jelas, Kenzi yang mendengar itu sontak langsung berdiri dan menghampiri Abella untuk berlari meninggalkan lokasi.

“Sial! Ayo kita pergi! Mereka akan tiba! Ucap Kenzi melihat Abella yang cepat-cepat mengumpulkan semak-semak liar untuk menutupi atasnya.

“Cepat! Kita harus segera pergi dari sini! Ucap Kenzi sambil menghentikan pergerakan Abella dengan memegang pergelangan tangannya.

Abella yang merasa terganggu dan terhalangi dengan ocehan Kenzi membuat Abella memutarkan tangannya yang di pegang Kenzi kemudian menariknya kembali dan mendorongnya masuk ke lubang hingga terjatuh. Kenzi dengan rasa sakit langsung marah-marah terhadap Abella dengan cemoohan .

“Dasar gadis bisu liar! Tiada terima kasih! Malah menjebak ku di sini! Teriak Kenzi yang terjatuh kesakitan sambil berusaha bangun menatap ke atas.

Ketika ia melihat ke atas sontak membuat Kenzi tertegun apa yang di lakukan gadis liar di atas sana yang sedang berusaha menutupi lubang. hal itu membuat Kenzi menyadari hal cerdiknya dia dalam merencanakan semua itu tanpa berkata, sedangkan Abella yang bergegas menutupi lubang itu, menghilangkan jejak darah Kenzi akibat tembakan peluru dan berusaha memanipulasi jejak untuk mengelabuhi mereka.

“Hebat! Walaupun kau bisu tapi otakmu sangat luar biasa! Ceplos Kenzi dengan merasa kagum dengan gadis di depannya yang perlahan-lahan sedang turun.

“Sungguh tangan besi! Lengan kecilmu ini bisa mengangkat beban yang besar juga! Sungguh menakjubkan. Puji Kenzi ke Abella setelah Abella dengan canggungnya berdiri di sampingnya.

Abella langsung mengistirahatkan tubuhnya di sudut tanah sembari duduk meringkuk akan baju yang basah dan kotor oleh Lumpur. Abella kembali duduk melamun membayangkan hal yang terjadi dalam hidupnya. Di suasana yang gelap dan dingin, ia hanya berusaha bertahan untuk mencari siapa orang-orang yang mengejarnya dan apa motif mereka di balik kejadian ini. Kenzi yang melihat luka tertembak di kakinya hanya berusaha menahan rasa sakit di depan gadis kecil itu, merasa kuat hingga pada akhirnya tubuhnya tidak bisa membohonginya.

“Awww! Spontan Kenzi yang sedang mengobati lukanya sendiri.

Abella mendengar hal itu, langsung melirik melihat luka Kenzi yang tiba-tiba darahnya mengalir, Abella pun memberanikan diri mendekatinya mengecek kaki pemuda itu, melihat pendarahan yang masih mengalir. Abella memberikan pertolongan pertama dengan mengangkat kaki yang terluka untuk terjulur ke depan menghentikan darah yang keluar, Abella menyobek lengan bajunya menggunakan giginya untuk memberikan tekanan, menahan darah yang keluar. Kenzi yang terus menahan sakitnya sambil menatap gadis itu membuat dirinya merasa takjub dengan gadis yang baru ia temuinya.

“Untungnya ukuran dan kecepatan proyektil ini tidak memberikan risiko yang cukup serius.” Ujar Abella dalam batinnya sambil mengobati Kenzi

Suasana yang sangat melelahkan dan menyesakkan, Waktu yang mencekik, rasa yang beradu tak menentu, Abella dan Kenzi saling duduk kedinginan di lubang yang gelap dan hujan yang masih mengalir di bawah kilatan, sekelompok bersenjata yang masih berkeliaran mencari mereka. Abella yang di selimuti bayangan Dadvar sedangkan Kenzi di selimuti bayangan Abella saat menembaki mereka, membuat Kenzi terus menoleh dan menatap Abella yang sedang duduk melamun di sudut tepian memberi jarak diantara keduanya.

Ketika Kenzi sedang tertidur pulas, kesempatan Abella mengecek sinyal dan menghubungi keadaan daruratnya kepada tim khusus Abella.

“Ah! mengapa tiada sinyal sama sekali! Ucap Abella dengan kesal dan menatap kakinya yang pincang hingga ia baru tersadar terdapat gelang kaki yang dilengkapi sistem keamanan darurat penghubung earguard untuk penyampaian informasi mendesak

“11 9 18 9 13 11 1 14-20 9 13-11 5-12 15 11 1 19 9.” Pesan rahasia darurat menggunakan abjad number Abella melalui gelang kaki penghubung Earguard yang disembunyikannya yang memiliki arti (Kirimkan-Pasukan-ke-lokasi)

Waktu demi waktu Abella hanya menunggu tim penyelamat datang segera, berharap sinar pagi memberikan berita baik untuknya, menghilangkan semua rasa, dan musuh telah hilang di telannya. Abella yang terus di hantui bayangan Dadvar membuat dirinya ingin menangis, ketika dirinya menoleh ke Kenzi membuat ia dapat menahan rasa tangisan itu. Hujan yang telah berhenti, Abella melihat di ranting-ranting kecil atas tepat di semak yang menutupi lubang itu, datanglah seekor ular yang cantik dengan pola kulit yang belang berwarna merah dan hitam, ukurannya yang kecil, dengan bentuk kepala yang datar serta ekornya yang berwarna kuning ke orange sangat imut di lihat, membuat Abella ingin memegang ular ini sayangnya ia memiliki racun. Ular ini yang terus menjalar ke ranting-ranting menuju ke bawah dan menjalar ke tubuh Kenzi yang sedang pulas, membuat Abella khawatir dan waspada akan gigitan ular itu mengenai Kenzi. Keadaan ular itu membuat suasana tegang Abella kembali hati-hati, kini ular itu akan menjalar ke tempat Abella duduki, ia berusaha tenang untuk tidak ada pergerakan, alangkah terkejutnya Abella, melihat Kenzi yang akan mengubah posisi tidurnya kerena refleks tidur pada tubuhnya sampai menyentuh ekor ular tersebut hingga tangan Abella mengenai gigitan ular yang menyerang.

“Ahh! Tidak... Ucap sakit Abella dan mengambil senapan yang di peluk Kenzi untuk mengusir ular tersebut untuk pergi, Kenzi yang kaget dari tidurnya akibat Abella mengambil senapan dengan kasar, melihat hal itu Kenzi langsung membantu membunuh ular itu dengan batu besar di sampingnya.

Abella langsung kembali duduk, menekan-nekan tangan kirinya yang telah digigit untuk membuang racunnya. Melihat Abella terkena gigitan racun, Kenzi langsung menghisap tangannya. Abella dengan sontak langsung mendorong Kenzi dengan kaki kanannya dengan keras. Atas perilaku itu Kenzi langsung diam beberapa saat, menatap Abella dengan menahan marah serta kembali duduk ke tempatnya tanpa memedulikannya kembali.

 Sinar cahaya memasuki celah lubang itu, membuka hari misteri, memasuki kehidupan untuk siap di jalani melewati ke lika-liku perjalanan. Ada yang mengatakan kemarin adalah sejarah, hari ini adalah hadiah, besok adalah misteri maka berharap cahaya yang memasuki ini adalah hadiah kebaikan untuk nyawa kami yang masih bertahan, waktu yang masih terus berjalan. Dalam keadaan kritis ini, sepasang yang senasib mengalami luka tembak dan gigitan ular beracun membuat mereka mengalami daya tahan tubuhnya melemah, mereka yang tak memiliki daya untuk memanjat ke atas, rasa lemas dan pucat karena kedinginan, membuat mereka saling duduk kedinginan dengan menggigil di sudut tanpa pergerakan kepedulian di antara mereka. Abella yang merasa pernafasannya sesak dan ingin mual, saling beradu menyerang di dalam tubuhnya, membuat Abella merasa tak nyaman dan tak berkutik, hanya menahan untuk bertahan menunggu balasan dari tim khususnya hingga pada akhirnya Abella tak bisa menahan rasa sakit di dalam tubuhnya itu yang terus menyerang hingga ia tak sadarkan diri.

“Ealin... Ealin, Ealin sadarlah... “ suara Xmey-mey memanggil Abella dengan di kerumuni oleh tim khususnya menggunakan pakaian jaket kulit, dan jaket parka katun.

Abella mendengar suara panggilan yang tak asing baginya, membuat dirinya tersadar. Abella melihat Xmey-mey dengan penglihatan yang buram langsung menyampaikan sesuatu penting untuk Xmey-mey sebelum ia tak sadarkan diri kembali.

“Ingatlah, jangan ungkap identitas...” Ucap Abella dengan suara yang sangat pelan dan terbata hingga ia kembali tak sadarkan diri.

Mereka akhirnya di bawa ke rumah sakit oleh tim khususnya Abella, Disana Kenzi mencari temannya Linyi dengan melihat di sekitarnya tetapi ia tidak menemukan.

"Dimana Temanku? kalian datang atas bantuan temanku kan? dimana dia sekarang! Jelas Kenzi yang di papah berjalan setelah di bawa ke atas.

Petugas yang tidak menanggapinya dan akhirnya Kenzi menengok ke belakang memandangi Abella yang di bawa oleh tim penyelamat dan Kenzi yang di bawa secara terpisah untuk mendapatkan perawatan dan di interogasi dalam tahap penyelidikan atas kejadian tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!