Acara wisuda Aqila

Hari ini Zara dan Saga telah menyaksikan langsung putri kesayangan mereka telah lulus wisuda dan mendapatkan gelar Dokter.

Tidak lupa Reyhan pun ikut serta dalam acara wisuda tersebut, kedua air matanya terus saja menetes membasahi kedua pipinya.

'Nabila, kau lihat putri kita...dia begitu cantik dan bersinar, terimakasih kau sudah mau mengandungnya, aku berjanji akan selalu membahagiakannya.' ucapnya dalam hati.

"Bunda, Papah, Ayah!" teriak Aqila sambil memeluk mereka satu persatu.

"Bunda sangat bangga sama kamu Nak, Bunda tidak menyangka kau telah mendapatkan gelar Dokter, kau tahu Aqila, bahwa itu semua adalah mimpi terbesar dari mendiang ibumu, sedari dulu ibumu sangat mengharapkan bisa menjadi seperti dirimu, dan kini kau telah berhasil mewujudkannya, terimakasih Lala!" ucap Zara, ia sampai menangis haru sambil memeluk Aqila dengan sangat erat.

"Aqila putrinya Ayah, Ayah bangga sekali padamu Nak, dan Ayah bahagia karena dengan hasil jerih payahku kau telah berhasil sampai tahap ini." ujar Reyhan menatap putrinya dengan mata yang berbinar.

"maafkan Papahmu ini ya Aqila, padahal Papah sudah beberapa kali menawarkan bantuan biaya untuk kuliah kamu, tapi Ayahmu yang sangat menyebalkan ini selalu saja menolaknya!" ucapnya sengaja menyindir Reihan.

"hey Tuan Saga, kau itu harusnya bersyukur..setidaknya aku mengurangi beban biaya hidupmu, kamu masih punya tiga orang anak yang harus kau biayai." balas Reihan tidak terima dengan perkataan Saga.

"Terserah kau saja Rey, kau begitu menyebalkan! untuk saat ini aku hanya membiayai kedua anakku, karena Darren sudah bisa hidup mandiri dan dia pun sudah bisa mengelola perusahaan ku dengan sangat baik."

Mendengar kata Darren, Lala mulai menanyakan kabar tentang kakaknya yang satu itu.

"Oh iya Bun, gimana kabar Kak Darren?"

"Kabar kakakmu baik-baik saja La, sekarang Kakak mu sedang fokus bekerja untuk bisa membanggakan Papahmu, kau tahu jika Darren itu adalah type laki-laki pekerja keras, sama persis seperti Papahmu." jawabnya tersenyum bangga.

"Tapi Kak Daren sudah tidak murung dan bersedih seperti dulu lagi kan Bun?" tanya Aqila yang selalu mengkhawatirkan Kakak angkatnya tersebut.

Zara diam sejenak, lalu ia menghela nafasnya secara perlahan.

"Masih seperti dulu La, semenjak ibunya pergi meninggalkannya, kau tahu sendiri kan Kakakmu seolah hilang separuh jiwanya, tapi Bunda selalu berusaha untuk menghiburnya, dan tadi juga Darren mengatakan kepada Bunda kalau ia tidak bisa ikut menghadiri acara wisudanya kamu, mengingat Kakakmu itu ada pekerjaan diluar kota, Bunda harap kamu bisa memakluminya."

"Iya Bun, Lala bisa mengerti kok! Terus Maura kok gak ikut dengan Papah dan juga Bunda?"

"Tadi sih bilangnya mau nyusul sama Daffa, habis Bunda kesal dengan mereka, selalu saja tidur tengah malam, jadi kesiangan kan, yasudah akhirnya Bunda dan Papah tinggal saja mereka berdua di Hotel!" jawabnya mulai kesal.

Lala malah tertawa cekikikan." mereka berdua memang tidak pernah berubah ya, sudah dewasa tapi tetap saja kelakuannya masih seperti anak kecil." kelakarnya yang kemudian melanjutkan tertawanya.

Seketika Maura dan Daffa muncul secara bersamaan.

"Bagus ya La, kau bahagia sekali mentertawakan aku dengan Daffa, lihatlah Daffa kakak kesayanganmu sedang mengejek kita!" Maura benar-benar di buat kesal oleh Lala ia sampai berkacak pinggang.

"Aish...di ejek begitu saja kau sudah marah!" keluh Aqila sambil menggeleng.

"Betul tuh kak, Kak Lala tahu kalau akhir-akhir ini Kak Maura senang sekali memarahiku, entah apa masalahnya, benar-benar tidak jelas." Daffa sengaja mengadukan kelakuan Maura kepada Kakak kesayangannya yakni Aqila, karena aqila selama ini selalu memanjakannya, bahkan tidak pernah memarahinya.

Zara, Saga dan juga Rey, mereka bertiga tersenyum bahagia melihat mereka yang kini telah tumbuh dewasa, rasanya waktu telah berputar begitu cepat

"Perasaan baru kemarin melihat mereka masih kecil, eh sekarang sudah sebesar ini!" ujar Reyhan.

"Iya Kak Rey, sekarang mereka telah tumbuh menjadi anak yang begitu membanggakan, betul tidak Suamiku?" tanya Zara sambil melirik ke arah Saga.

Kemudian Saga merangkul bahu istrinya dengan mesra di depan Rey, rupanya mereka berdua selalu terlihat romantis sampai saat ini.

"Hey kalian berdua, sudahlah jangan mengumbar kemesraan terus seperti ini di depanku sepertinya kalian memang sengaja ya, membuat aku jengah saja!" protes Rey menatap tidak suka ke arah Zara dan Saga.

"Mangkanya cepat kau cari pasangan hidup, biar kau tidak kesepian" ejek Saga tersenyum puas

Rey malah mendesah kasar saat Saga berkata seperti itu, kemudian Saga mendekat ke arah Rey, lalu membisikan sesuatu padanya.

"Hey Rey Senja, apa kau masih bisa tahan sampai puluhan tahun hidup menyendiri seperti ini hah? Aku saja yang menahan sampai enam tahun saja sudah meronta-ronta!" desisnya dengan sengaja mengejek Rey.

Rey sampai mengerjap pelan atas apa yang telah Saga katakan padanya, lalu ia mengepalkan kedua tangannya karena kesal.

"Kau sangat menyebalkan Saga, aku tidak sama seperti dirimu!" balasnya sambil melotot.

Mendengar Rey menjawab seperti itu, sontak Saga malah tertawa terbahak-bahak."Hey Rey, jangan bilang sekarang kau sudah menjadi pria yang tidak normal!" ejek Saga semakin menjadi-jadi.

Rey pun berusaha untuk menahan amarahnya, giginya mengatup rapat dan dadanya sampai di buat naik turun.

"Dasar bedebah kau Saga, jangan seenaknya kau mengataiku tidak normal, cih...kau benar-benar telah menjatuhkan harga diriku di depan putriku!" balasnya sangat geram.

Setiap kali Saga dan Rey bertemu, keduanya memang selalu berseteru seperti ini, meskipun pada akhirnya mereka berdua kembali akur

Keesokan harinya.

Aqila berpamitan kepada Ayahnya, Rey sebenarnya begitu berat melepas putri tercintanya kembali ke keluarga Syailendra, baginya empat tahun hidup bersama putrinya serasa masih kurang cukup.

Aqila mendekat, ia berusaha mengusap jejak air mata dari sudut mata sang Ayah tercinta.

"Ayah, jangan cengeng seperti ini...aku kan hanya pergi ke jakarta, lagian jarak dari jakarta ke Jogja itu gak begitu jauh, apa sebaiknya Ayah ikut bersamaku juga ke Jakarta?" ajak Aqila, sepertinya Aqila masih sangat ingin bersama Ayahnya, namun apa daya, ia juga ingin sekali bisa mengejar mimpinya menjadi seorang Dokter spesialis, dan ia pun rencananya akan melanjutkan sekolah S2 nya di Universitas terkemuka di Jakarta, untuk sementara waktu, Aqila akan bekerja di rumah sakit milik keluarganya Syailendra, itu pun Aqila tetap harus mengikuti prosedur rumah sakit, dan ia tidak mau di sebut aji mumpung atau bisa diterima lewat jalur koneksi.

"Sudahlah Nak, kau jangan memikirkan pria tua sepertiku, raih lah semua mimpi dan cita-citamu, Ayah hanya bisa sampai sini membiayai mu, maafkan Ayahmu yang tidak berguna ini." Rey malah tertunduk, seolah ia tidak sanggup menatap wajah putri satu-satunya.

Aqila malah memeluk Ayahnya dengan penuh kelembutan.

"Ayah, di mataku Ayah Rey adalah Ayah paling hebat sedunia, tidak ada satu orang pun yang bisa menggantikan posisimu!" tukasnya tulus dan Aqila berupaya meyakinkan Ayahnya agar tidak terus merajuk karena kepergiannya.

"Putriku, Ayah sangat terharu dengan ucapanmu Nak, Ayah akan selalu mendoakan kebahagian untukmu, jika kau ada waktu luang, pulang lah kesini, Ayah akan selalu menunggumu disini karena disinilah tempat tinggalnya Ayah sampai akhir hayat." balasnya sambil mengeratkan pelukannya.

Akhirnya Aqila pergi meninggalkan pria yang usianya hampir setengah abad seorang diri di rumahnya, Aqila berusaha untuk menyembunyikan air matanya, ia tidak ingin membuat Ayahnya bersedih, dan ia pun berjanji akan menjadi seorang anak yang membanggakan untuknya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Aqila sudah menjadi seorg doktor. apakah nnti Darren akan jatuh cinta pda adik angkatnya

2025-05-20

1

Nar Sih

Nar Sih

alhamdulilah ank,,zara udh bsr,,dan aqila udh jdi dokter wah..bagus kakk ,lanjuttt

2025-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!