TDPJP 2

  Reyhan berjalan mondar mandir di dalam ruangannya, sesekali ia menghubungi seseorang, terlihat muka yang terlihat cemas, dan sekali kali ia menghela nafasnya.

" Pak rey...boleh saya pulang, ini sudah jam 8 " ucap sekretaris Dio yang bernama melda.

Reyhan menatap pergelangan tangannya, dan kemudian menatap sekretaris cantik yang berdiri di depan pintunya

" pulanglah .." ucap reyhan datar.

wanita itu tersenyum dan kemudian beranjak dari situ.

" kenapa kamu nggak mengangkat ponselmu " sekali lagi reyhan men dial nomer ponsel yang ia hubungi tadi.

" Apa dia belum ada kabar?" tanya carlos yang tiba-tiba muncul di ruangan reyhan.

" belum ..."

" Apa kamu sudah menghubungi sopirnya, tadi aku hubungi pihak pengembang di sana, katanya dio belum datang sampai sore tadi " ucap carlos.

" Nomer pak atmo juga nggak bisa di hubungi "

 " Apa dia langsung ke penginapan " kata carlos.

Reyhan langsung menepuk jidatnya.

" Aku akan menghubungi pihak penginapan " ucap reyhan.

" setelah ini pulanglah, kamu tahu kelakuan bosmu itu, dia pasti mengisi energinya dengan gadis gadis di sana, aku balik dulu, kasih kabar jika sudah tahu keberadaannya " ucap carlos dan dia berjalan meninggalkan reyhan yang sibuk dengan ponselnya.

***

Dio berusaha bangkit dari tidurnya, kini posisi dio sudah terduduk dengan tangan memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

" kenapa kamu diam saja, cepat bantu aku berdiri " kata dio sambil merintih kesakitan.

Dio menghela nafasnya dan menatap pria muda itu dengan jengkel, karena pria muda itu masih tetap berdiri di samping nya dan hanya menatap dirinya, tanpa mau membantunya berdiri.

" Kamu itu niat apa tidak sih menolong ku, cepat bantu aku berdiri " kata dio sambil mengulurkan tangannya.

pria itu tak meraih tangan dio, tapi malah berjalan mundur.

" Ah sialan..." umpat dio pelan dan berusaha berdiri sendiri.

setelah beberapa saat akhirnya tubuh dio bisa berdiri walaupun kadang masih ingin terjatuh.

" ikuti aku..." ucap pria muda itu, kemudahan ia berbalik dan melangkah kan kakinya.

" Apa kamu tak ingin memapahku, setidaknya bantu aku berjalan " ucap dio semakin kesal.

pemuda itu berhenti tapi tak menoleh ke arah dio.

" hutan ini sangat angker dan berbahaya, banyak binatang buas dan makhluk makhluk yang tak kasar mata, ayo kita keluar dari sini sebelum tengah malam " ucap pemuda itu dengan datar.

" kalau begitu bantu aku jalan " ucap dio.

" Kamu bisa berjalan sendiri " kata pemuda itu dan kemudian kembali melangkahkan kakinya.

dio menatap punggung pria itu dengan kesal, dan kemudian melihat sekelilingnya nampak gelap dan menyeramkan, bahu dio bergidik ngeri dan akhirnya dio berjalan mengikuti pemuda itu dengan terseok seok.

" tega sekali, tak punya perasaan setidaknya bantu aku berjalan " gerutu dio sambil berjalan memegangi perutnya dan sekali kali dio merintih kesakitan.

tapi pemuda itu tak menghiraukan rintihan atau gerutuan dio, dia terus berjalan di depan dio dengan penerangan senter di tangannya.

perut dio semakin sakit, ia membungkukkan tubuhnya.

" Tunggu sebentar, ini rasanya sakit sekali " ucap dio.

pemuda itu membalikkan tubuhnya dan menatap datar dio tanpa berusaha menolongnya.

" tolong bantu aku, aku sudah tidak tahan lagi " ucap dio

Dio mengulurkan tangannya dan mencoba meraih tangan pemuda itu, tapi saat tangan dio menyentuh tangan pemuda itu, dio langsung tersentak dan sontak tangannya langsung reflek melepas tangannya dari tangan pemuda itu.

" shit... tanganmu dingin sekali, apa kamu habis mandi air es, apa memang udaranya sedingin ini " ucap dio sambil menatap pemuda itu, apa karena ia terluka hingga ia tak merasakan udara yang sangat dingin, ia merasakan dingin tapi tak sedingin tangan pria itu.

" kita harus cepat keluar, sebentar lagi sudah tengah malam, sedikit lagi kita sudah sampai, berjuanglah, tapi jika kamu menyerah silahkan saja, kamu akan mati di dalam hutan ini dan jasadmu tidak akan di temukan " ucap pemuda itu.

" Shit....jangan menakutiku, aku tak takut apapun " pemula itu tersenyum tipis.

" cepat di ujung sana ada sebuah pondok, aku akan mengantarmu kesana, kamu akan di obat disana" kata pemula itu dan kemudian berbalik dan melangkahkan kakinya kembali.

Dio menggerutu kesal " hatimu benar benar sedingin tangan mu tadi "

setelah berjalan lumayan lama akhirnya mereka tiba di pinggir hutan, dan di kejauhan terlihat sinar temaram dari sebuah pondok.

" Ayo ...sedikit lagi kita akan sampai "

dio sudah tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya sudah semakin pucat, darah masih terus keluar dari perutnya, tubuhnya sudah semakin lemah dan matanya semakin berkunang kunang, dio mengikuti langkah pemuda itu dengan langkah sangat lambat.

tapi saat sudah ada di halaman pondok itu, dio sudah tidak tahan dan akhirnya tubuhnya roboh ke tanah.

pemuda itu berbalik dan tersenyum tipis, sejenak ia menatap dio yang sudah terkapar di tanah.

pemuda itu kemudian berjalan ke arah pintu rumah, pemuda itu tersenyum tipis saat mendengar lantunan ayat suci Al Qur'an dari dalam rumah itu .

" Kamu pasti tidak bisa tidur lagi " ucap sedih pemuda itu, pemuda itu menatap nanar pintu pondok itu, dan kemudian mengetok pintu pondok itu beberapa kali, hingga terdengar derit pintu terbuka.

 muncullah Seorang wanita muda yang mengunakan jilbab hitam dari balik pintu.

" Siapa " ucap wanita itu sambil menoleh ke kiri dan ke kanan, namun tak ada orang di sekitar situ.

wanita itu menghela nafasnya " siapa sih yang usil malam malam begini, apa iya hantu hutan lagi, kenapa suka sekali usil sih, aku tidak takut.." ucap wanita itu sambil melihat ke arah hutan .

tapi matanya langsung menyipit untuk menajamkan penglihatannya, ia melihat sesuatu yang teronggok di tanah .

" Apa itu manusia" gumam wanita itu dan berjalan pelan mendekat.

setelah dekat ia terkejut saat melihat tubuh seorang pria yang berlumuran darah dan wajah yang sangat pucat.

" siapa ini, kenapa ia ada disini, kenapa tubuhnya penuh darah, apa ia habis di makan binatang buas " wanita itu berjongkok dan meletakkan jarinya di bawah lubang hidung dio.

" masih bernafas..." wanita itu menatap sekeliling melihat situasi yang ada di sekitarnya.

" ini sudah hampir larut malam pasti tidak ada orang yang lewat di sini " ucapnya.

Akhirnya wanita itu meletakkan tangannya di kedua ketiak dio dan menariknya.

" Bismillahirohmanirokhim " ucapnya dan kemudian menarik pelan tubuh dio untuk di bawa ke dalam pondok nya.

" berat sekali..." gerutu wanita itu, tapi ia terus berusaha menarik dio hingga sampai di ruang tamu wanita itu.

wanita itu meletakkan tubuh dio di tengah tengah ruangan dan dia pun tertunduk dengan nafas yang memburu di samping tubuh dio.

Wanita itu terkejut saat dio membuka matanya dan menatap nya.

" too..long " ucap pelan dio dan kemudian menutup matanya kembali.

#####

Terpopuler

Comments

V3

V3

pasti si Carlos yg menusuk Dio ,,, pengkhianat ,,, musuh dalam keluarga 🤣🤣🤣
apakah lelaki muda itu adalah arwah ❓❓ apa hubungannya dg wanita yg tinggal di pondok itu 😱😱❓❓❓🤔🤔🤔

2025-07-27

1

ani Cempreng

ani Cempreng

Carlos pasti penghianat 🤨mungkin. Dio dibawa sama arwah suami atau adik nya mbak itu/Hey/

2025-06-23

0

juwita

juwita

bnyk dosa dia suka celap celup sembarangan 🤣🤣

2025-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 TDPJP 1
2 TDPJP 2
3 TDPJP 3
4 TDPJP 4
5 TDPJP 5
6 TDPJP 6
7 TDPJP 7
8 TDPJP 8
9 TDPJP 9
10 TDPJP 10
11 TDPJP 11
12 TDPJP 12
13 TDPJP 13
14 TDPJP 14
15 TDPJP 15
16 TDPJP 16
17 TDPJP 17
18 TDPJP
19 TDPJP 19
20 TDPJP 20
21 DTPJP 21
22 TDPJP 22
23 TDPJP 23
24 TDPJP 24
25 TDPJP 25
26 TDPJP 26
27 TDPJP 27
28 TDPJP 28
29 TDPJP 29
30 TDPJP 30
31 TDPJP 31
32 TDPJP 32
33 TDPJP 33
34 TDPJP 34 ( siang pertama bukan malam pertama )
35 TDPJP 35
36 TDPJP 36
37 TDPJP 37
38 TDPJP 38
39 TDPJP 39
40 TDPJP 40
41 TDPJP 41
42 TDPJP 42
43 TDPJP 43
44 RDPJP 44
45 TDPJP 45
46 TDPJP 46
47 TDPJP 47
48 TDPJP 48
49 TDPJP 49
50 TDPJP 50
51 TDPJP 51
52 TDPJP 52
53 TDPJP 53
54 TDPJP 54
55 TDPJP 55
56 TDPJP 56
57 TDPJP 57
58 TDPJP 58
59 TDPJP 59
60 TDPJP 60
61 TDPJP 61
62 TDPJP 62
63 TDPJP 63
64 TDPJP 64
65 TDPJP 65
66 TDPJP 66
67 TDPJP 67
68 TDPJP 68
69 TDPJP 69
70 TDPJP 70
71 TDPJP 71
72 TDPJP 72
73 TDPJP 73
74 TDPJP 74
75 TDPJP 75
76 TDPJP 76
77 TDPJP 77
78 TDPJP 78
79 TDPJP 79
80 TDPJP 80
81 TDOJP 81
82 TDPJP 82
83 TDPJP 83
84 TDPJP 84
85 TDPJP 85
86 TDPJP 86
87 TDPJP 87
88 TDPJP 88
89 TDPJP 89
90 TDPJP 90
91 TDPJP 91
92 TDPJP 92
93 TDPJP 93
94 TDPJP 94
95 TDPJP 95
96 TDPJP 96
97 TDPJP 97
98 TDPJP 98
99 TDPJP 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
TDPJP 1
2
TDPJP 2
3
TDPJP 3
4
TDPJP 4
5
TDPJP 5
6
TDPJP 6
7
TDPJP 7
8
TDPJP 8
9
TDPJP 9
10
TDPJP 10
11
TDPJP 11
12
TDPJP 12
13
TDPJP 13
14
TDPJP 14
15
TDPJP 15
16
TDPJP 16
17
TDPJP 17
18
TDPJP
19
TDPJP 19
20
TDPJP 20
21
DTPJP 21
22
TDPJP 22
23
TDPJP 23
24
TDPJP 24
25
TDPJP 25
26
TDPJP 26
27
TDPJP 27
28
TDPJP 28
29
TDPJP 29
30
TDPJP 30
31
TDPJP 31
32
TDPJP 32
33
TDPJP 33
34
TDPJP 34 ( siang pertama bukan malam pertama )
35
TDPJP 35
36
TDPJP 36
37
TDPJP 37
38
TDPJP 38
39
TDPJP 39
40
TDPJP 40
41
TDPJP 41
42
TDPJP 42
43
TDPJP 43
44
RDPJP 44
45
TDPJP 45
46
TDPJP 46
47
TDPJP 47
48
TDPJP 48
49
TDPJP 49
50
TDPJP 50
51
TDPJP 51
52
TDPJP 52
53
TDPJP 53
54
TDPJP 54
55
TDPJP 55
56
TDPJP 56
57
TDPJP 57
58
TDPJP 58
59
TDPJP 59
60
TDPJP 60
61
TDPJP 61
62
TDPJP 62
63
TDPJP 63
64
TDPJP 64
65
TDPJP 65
66
TDPJP 66
67
TDPJP 67
68
TDPJP 68
69
TDPJP 69
70
TDPJP 70
71
TDPJP 71
72
TDPJP 72
73
TDPJP 73
74
TDPJP 74
75
TDPJP 75
76
TDPJP 76
77
TDPJP 77
78
TDPJP 78
79
TDPJP 79
80
TDPJP 80
81
TDOJP 81
82
TDPJP 82
83
TDPJP 83
84
TDPJP 84
85
TDPJP 85
86
TDPJP 86
87
TDPJP 87
88
TDPJP 88
89
TDPJP 89
90
TDPJP 90
91
TDPJP 91
92
TDPJP 92
93
TDPJP 93
94
TDPJP 94
95
TDPJP 95
96
TDPJP 96
97
TDPJP 97
98
TDPJP 98
99
TDPJP 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!