CDD 15

hai teman-teman pasti lagi menunggu kelanjutanya, jangan lupa like vote dan comentnya ya

" sudah ma jangan menangis lagi (mengusap air mata mama) buruan kita temui mereka, pasti mereka membutuhkan kita ma, mama harus janji ya kalau kita sudah ada disana mama jangan menangis, kasihan putrinya cokro ma, mama hsrus janji ya pada papa

" iya pa mama janji, ya sudah mama siap- siap dulu ya pa, (pergi meninggalkan papa dan menuju kamar)

mama dan papa bagas melanjutkan perjalanan ke RS dimana sahabatnya cokro dirawat, sesampai di RS fathir bertanya kepada bagian resepsionis dimana kamar atas nama cokro atmaja, sang perawat memberi tahu kalau pak cokro masih diruang no 303 lantai 2, suami istri itu langsung mendatangi ruangan 303,

ceklek (pintu dibuka)

sepasng suami istri itu sangat ter iris hatinya melihta kondisi lemas sahabatnya itu.

" sob kenapa kamu menghilang? kenapa kamu meninggal kita begitu saja? apa kamu malu mempunyai sahabat kayak aku?, banyak pertanyaan pak fatir ke pak cokro,

fatir masih berbicara terus mengajak bicara pak cokro, disaat pembicaraannya tangan pak cokro bergerak dan itu pun tanpa sengaja terlihat oleh istri pak fatir,

" pa pa papa tangan cokro bergerak pa,

" masak ma , mata fatir langsug mengarah ke tangan cokro dan benar apa yang dikasih tahukan sama istrinya,

mata cokro terbuka dan memanggi fatir, fatir yang mendengar namanya dipanggil langsung melihat mata cokro terbuka

" Alhamdulilah cokro kamu sudah sadar sob, mama panggilkan dokter ya biar segera memeriksa kondisi cokro ma

" iya pa, papa temenin cokro aja ya?

" iya ma, mama langsung keluar dari ruangan cokro dan memberitahu dokter kalau cokro sudah sadar

sesudah dokter memeriksa kondisi cokro, cokri segera dipindahkan ke ruangan VVIP sesuai permintaan sahabatnya yaitu fatir agar segera mendapatkan pelayanan yang lebih baik lagi

" cokro apa kamu tidak suka bersahabat denganku?

" bukan begitu tir, aku malu, aku sudah tidak selevel denganmu,

" aku tidak punya fikiran begitu tentang kamu cokro, dan bagaimana ceritanya sampai kamu bisa sakit seperti ini?

" panjang ceritanya tir....

sehabis istriku melahirkan putri kami dia meninggal karena pendarahan hebat, disaat itu hidupku hancur setengah dari hidupku hilang dan semua yang aku miliki ikut hancur semua, disaat aku tidak punya apa-apa aku di ingatkan kalau aku masih mempunyai seorang putri yang harus aku jaga rawat dan aku sayangi, akhirnya aku memilih untuk menjual rumah satu-satunya yang aku miliki, dan aku pergi meninggalkan kota yang penuh dengan kenangan kita ber empat, aku datang ke kota ini dengan membawa anakku, hasil penjualan rumah aku buat untuk membeli rumah disini dan membeli kiso laundry untuk aku buat bertahan hidup dengan putriku,, sebenarnya aku ingin memberi tahu kalian keberadaanku tapi disaat perjalanan hp ku dijambret didalam bus, di hp itu ada no kontak yang semua, termaksud no kamu tapi ya gimana lagi hp ku hilang,

" kemana putrimu sekarang?

" putriku sekarang pasti lagi kuliah, dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar, dia kuliah mendapat beasiswa kedokteran

" Alhamdulilah pasti kamu bangga sama anak gadismu

" pasti aku sangat bangga sama dia, dia tidak pernah mengeluh kepada, meskipun aku tahu kalau dia sangat ingin mempunyai kehidupan sama kayak teman-temanya, tapi dia mengerti mengenai kondisi ekonomi keluarga jadi dia tidak pernah meminta apa pun kepadaku