Orang tua dari Violette dan Junho melihat pertengkaran kecil dari kedua nya. joseon memilih untuk menenangkan mereka.
"sudah, tak baik bertengkar di saat pertama kali bertemu. Nanti beneran jadi jodoh." Kata Joseon. Dia tertawa dan mengejek kedua orang itu.
Caroline mengangguk setuju, "benar, tuh! nanti kalian semakin penasaran dengan satu Sama lain. Yang tadi gak suka, jadi cinta deh!"
Violette menatap tajam ibunya. dia menyilangkan tangan nya. Violette mengerucutkan bibir nya karna marah.
Semua orang tertawa, namun tidak dengan Junho. Dia hanya menatap Violette seolah mencoba untuk menilai wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya.
Junho hanya melamun, pikiran nya memikirkan hal lain yang terus menganggu pikirannya. Ayah Junho melihat itu, dia tersenyum kecil.
"duduklah, kita akan membicarakan tentang tanggal pernikahan kalian." Joseon menepuk tempat di samping nya di sofa.
Junho menatap ayah nya. Dia mengangguk pelan dan duduk di samping ayah nya.
Joseon Menatap Junho di samping nya, perhatian nya kini beralih ke Haiden. "nah, sekarang ayo kita bicarakan mengenai tanggal pernikahan Junho dan Violette."
Haiden berfikir sejenak, "aku berfikir lebih cepat lebih baik. tapi kita tetap harus membiarkan mereka saling mengenal."
Seong mi mengangguk, dia mengusulkan sesuatu, "bagaimana kalau kita memberi waktu untuk Violette dan Junho saling mengenal selama dua bulan? lalu setelah itu langsung menikah, bagaimana?"
Caroline mengangguk setuju, "itu bagus!!"
Violette yang mendengar itu menoleh dan menatap tajam ibunya, "itu terlalu cepat Bu!! aku gak mau!"
Caroline menatap putrinya, "itu tidak cepat, itu malah bagus." Haiden mengangguk, "benar Violette, lebih cepat lebih bagus. Apalagi semua sudah setuju."
Violette mengerang kesal, "terserah kalian saja!!"
Haiden menghela nafas, "kalau begitu aku anggap kau setuju." Haiden menatap Joseon. "jadi kita sepakat memberi mereka waktu pendekatan dua bulan, kemudian mereka menikah."
Joseon mengangguk, "ya, aku setuju. berarti karena ini tanggal 11 mei, maka mereka akan menikah pada tanggal 11 juli."
Seong mi mengangguk, "Baiklah kita setuju..."
Haiden dan Caroline setuju. Mereka semua sekarang setuju dan semua sudah di tentukan. Violette hanya menghela nafas, lagipula dia gak melawan ayah nya. Dia menatap Junho yang tampak diam saja dari tadi.
Junho Menatap semua orang yang setuju. Pikiran nya jelas berada di tempat lain.
__________________________________
Setelah berbincang cukup lama akhirnya keluarga Alvarez meninggalkan kediaman keluarga kang. Setelah melihat semua orang pergi, Junho tanpa mengatakan apapun langsung meninggalkan ruang tamu dan pergi ke kamar nya.
Kedua orang tua Junho menyadari perubahan sikap putra nya. Mereka menghela nafas. Mereka jelas tahu akan yang dipikirkan putra mereka itu.
_____________________
Di dalam kamar, Junho merebahkan dirinya di kasur. dia membuka layar ponselnya terpaku oleh gambar seorang wanita yang menjadi wallpaper layar ponselnya.
Wanita berkulit kuning Langsat dengan mata biru yang indah. Junho menatap gambar cukup lama. kenangan lama muncul di benak nya. kenangannya bersama wanita itu.
"Lily..." pikirannya mengingatkannya pada wanita yang telah menemaninya cukup lama. Hubungan mereka selalu baik-baik saja pada awalnya.
Bagi Junho Lily adalah wanita yang baik, pekerjaan keras dan cantik. Dimata Junho Lily adalah wanita sempurna.Wanita pendiam namun begitu perhatian..
namun karena perjodohan ini dia harus mengakhiri hubungan mereka. padahal Junho sudah memilih bahwa Lily lah yang akan dia pilih sebagai pendamping hidup nya.
Junho tak bisa tidak merasa bersalah saat dia memutuskan hubungan mereka.
______________________________
Flashback on:
Junho dan Lily duduk di taman kota, mereka berdua bercanda bersama. Menatap keramaian di hadapan mereka. mulai dari pedangang kecil, orang pacaran lainnya atau bahkan ayah yang mengajak nya anak bermain di taman.
Junho menatap Lily, mengambil tangan Lily dan meremasnya dengan lembut. Junho tersenyum. "entah kenapa malam ini kau tampak begitu cantik, sayang."
Lily menatap Junho, dia tersenyum lembut. "benarkah?"
Junho mengangguk, "yah...aku suka saat rambut mu yang panjang menjuntai menutupi bahumu. Kau semakin memukau."
pipi Lily memerah, dia senang di puji. dia menatap Junho. "makasih..." kata Lily dengan nada malu-malu.
Junho tertawa melihat wajah Lily yang memerah. Dia menyelipkan helai rambut Lily yang menutupi wajah nya, "bolehkah aku jujur, sayang?" suara Junho mulai sedikit serak.
Lily menatap Junho, alisnya terangkat karna penasaran, "kenapa? Jujur saja...aku justru senang jika kau jujur pada ku."
tenggorokan Junho rasanya begitu kering dan suara nya seolah tak ingin keluar. Dia bingung untuk merangkai kata-kata yang pas, bagaimanapun dia gak tega menyakiti hati pacar nya itu.
Setelah beberapa saat Junho akhirnya mendapatkan keberaniannya. "aku...aku...mau minta maaf sama kamu, mungkin aku gak bisa melanjutkan hubungan ini."
Deg
Mata Lily terbelalak, dia benar-benar terkejut dengan apa yang Junho ucapkan, "kau pasti bercanda kan? ini gak mungkin gak? Kau hanya membuat lelucon kan? itu gak lucu sama sekali ..."
Junho menggelengkan kepalanya, dia dengan cepat memeluk Lily, "tidak...aku tak bercanda." suara Junho gemetar.
"ayahku menyuruhku menikah dengan wanita pilihannya, aku sudah mencoba menolak, namun dia bersikeras. Ibuku juga mendukung ayahku. Maafkan aku, sayang. Maafkan aku."
Lily memeluk erat Junho, dia benar-benar gak kuasa menahan tangisnya, "kau bilang....kau bilang kau mencintaiku. namun kenapa lebih memilih pilihan ayah mu?" Lily meremas kemeja Junho. tangisan pecah.
"aku tahu, aku tahu aku begitu lemah. tapi aku gak bisa menolak permintaan ayahku, aku sudah mencoba menjelaskan. Namun, ayahku marah begitupun dengan ibuku..." Junho dengan lembut membelai rambut Lily.
"maaf, ayang...tapi ketahuilah aku akan mencintaimu. aku bersumpah tak akan mencintai wanita yang menjadi istri ku. Dia adalah sebab hubungan kita hancur!"
____________________________
flashback off:
_______________________
Junho melempar ponsel nya, menutup wajah nya dengan bantal, "sialan!! karena wanita itu. Aku harus berpisah dari wanita yang benar-benar ku cinta. Violette ya...."
Junho mengepalkan tangan nya dengan erat.
"aku bersumpah akan membuat mu menyesal menikah dengan ku! Dan ku pastikan kau tak akan pernah bahagia."
Junho berdiri, dia berjalan ke sebuah laci. dia merogoh laci dan mengambil kotak cincin yang berisi cincin berlian.
"cincin ini harusnya untuk Lily, dan bukan untuk mu! jari-jemari mu tak pantas mengenakan nya." Junho meremas kotak cincin itu.
Hari Junho di penuhi kebencian dan sakit hati. Dia tentu tak akan melupakan Lily dalam waktu lama dan kebenciannya pada Violette muncul.
Dia bahkan sudah berjanji tak akan pernah menyentuh wanita itu dan menjaga jarak dengan wanita itu.
Junho meletakan kembali kotak cincin itu di dalam laci dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. melupakan segala rasa lelah dan frustasi nya.
_____________________________
To be continued
________________________
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
M.S
udah mampir
2025-06-01
0
Noveria_MawarViani
semakin penasaran euy
2025-05-22
0
·Laius Wytte🔮·
Bikin nagih bacanya 😍
2025-05-12
0