BAB 3 Dingin

Hari ini tepat hari Sabtu dan Itu hari liburan sekolah. Tetapi, meskipun begitu, sekolah tidak meliburkan kami kelas IX karena harus ada pelajaran tambahan persiapan Ujian akhir. Sebenarnya aku malas bangat hari ini pergi sekolah karena Keluargaku berencana akan berekreasi di Pantai.

"Hufftt.... sebal banget si, kenapa ya pake acara sekolah segala, gak tau apa kalo keluarga gue itu mau rekreasi bersama, awas ya kalo udah selesai ujian akhir aku akan pergi kemana aja yang gue mau" Gerutuku kesal sambil memakai sepatuku.

Tok... Tok... Tok... "Ade cepatan keluar, kamu belum sarapan lho" Panggil ayah sambil mengetuk pintu kamarku.

"Ayah.... gk bisa ya ditunda dulu rekreasinya aku jga pengen jalan". pintaku manja kepada ayah yang dengan kasih memelukku.

" Sayang kamu kan sekolah, masih ada kesempatan lain kok, ayah janji akan ngajak kamu. " Nasihat papa sambil membelai rambut panjangku.

"Yah ayah... aku pengen sekarang, plisss ya ayah disekolah juga palingan disuruh belajar mandiri sama guru, aku juga bisa belajar mandiri dirumah. " Kataku mencoba lagi meruntuhkan pertahanan ayah.

"Gak sayang, kamu harus pergi sekolah ayah janji besok kan hari Minggu, nanti kita pergi Pantai lagi deh bareng ayah sama bunda". rayu ayah dengan cintanya yang besar.

" Benaran ayah?... janji ya".

"Iya sayang, apa si yang tidak ayah kasih untuk ade? " Jawab ayah sambil mencium keningku.

Akupun kembali bersemangat sekolah, melihat cinta ayah dan bunda kepadaku, aku jadi berjanji pada diriku sendiri agar kelas bisa menjadi anak yang bisa membahagiakan. Melihat ayah, aku mempunyai komitmen kepada diriku sendiri bahwa jika suatu saat nanti Tuhan memberi aku kesempatan untuk memiliki sebuah keluarga, aku akan mengajari anakku dengan kasih yang seperti ayah berikan kepadaku. Aku tidak mempunyai apa-apa untuk membalas cintanya aku sadar itu terapi, aku mempunyai kesempatan untuk terus belajar menggapai apa yang aku impikan.

"Bye... Atah... aku masuk ke kelas dulu ya" kataku sambil mencium tangan Ayah yang mengantarkanku ke sekolah.

"Bye... princessnya papa... belajar yang rajin ya" Jawab ayah membalasku.

Pelajaran pun berlangsung dengan seru karena berbagai pertanyaan dan jawaban teman-teman cowok yang menurutku sangat lucu. Ya teman-teman cowok dikelasku sangat kocak terkecuali si Bara Aldevaro. Anak itu bahkan tidak menjawab sedikitpun apa yang ditanya oleh guru.

"Bara.... Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ibu? " Selidik Guruku yang memperhatikan Bara sejak tadi.

"Gk bu.. udah dijawab oleh teman yang lain.. jawaban aku sama kaya jawaban mereka".Jawab Bara seadanya.

" Oke.. untuk hari ini sampe disini dulu, jangan lupa belajar dan ingat langsung pulang ke rumah ". Kata Bu Ira sambil merapikan buku bawaannya.

" Iya bu... " jawab kami semua.

"Vas... lo mau langsung pulang? " Tanya Adele sahabatku.

"Iya ni, kenapa emang? " jawabku.

"Gk kok.. kalau lo mau, kita mau ke Minimarket.. lo mau ikut? " tawar sahabatku Adele

"Gk kok makasih... aku mau langsung pulang aja... makasih ya". Jawabku sambil senyum.

" Oh oke kalau gitu, gue sama Lia duluan ya... daa" Jawab Adele sambil menggangeng tangan Lia keluar kelas.

"Daaa... sampai ketemu hari senin ya".

Akupun kembali melanjutkan aktivitasku mengisi buku kedalam tas. Ekor mataku memandang kebangku belakang, tepat di pojok kanan kelas.

" Kamu belum mau balik? " tanya Vasca kepada Bara yang masih dalam kelas. ya Bara masih belum beranjak dari tempat duduknya. Tidak ada jawaban dari Bara. Cowok itu hanya menatap lurus kedepan, seperti memikirkan sesuatu. Entahlah.

Aku pun beranjak keluar kelas. Terapi, hatiku merasa ingin kembali berbicara padanya.

"Bara.. maaf ya". kataku mengingat kejadian itu.

Masih yang sama, diam dan tidak bersuara.

mungkin merasa terganggu, dia pun membereskan buku l, memasukan kedalam tas dan berlangkah keluar kelas melewatiku begitu saja. Melihat itu, aku pun tercengan sekaligus kaget melihat caranya.

" Mungkinkah dia marah? " batinku mencoba menebak. Seiring dengan kepergiannya, hati dan otakku terus memikirkan kesalahan dan jawaban aku kemarin.

"Apakah aku salah? "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!