Bab 2: Bayangan di Tepi Hutan

Angin lembut menyapu rambutnya yang acak-acakan saat Caelum berjalan perlahan melintasi hutan lebat dan asing, pohon-pohon semakin tinggi saat Caelum berjalan semakin dalam ke arah hutan, perlahan surai tipis kabut mulai nampak, sudah sekitar satu jam Caelum berjalan di hutan untuk menemukan seseorang, namun belum ada tanda-tanda orang lain yang mungkin melintasi di sekitar hutan tersebut.

Perlahan matahari senja menyinari langkah Caelum, dedaunan tampak sangat indah saat terkena sinar matahari senja, tempat yang terasa asing ini anehnya terlihat indah dan membuat Caelum bertanya-tanya apakah ini mimpi?.

Caelum memperhatikan ada beberapa hewan yang nampak bergerak di selah-selah batang pohon tinggi, "Ada kemiripan biologis dengan spesies di Bumi, tapi, evolusi nya nampak dipengaruhi oleh faktor lain". Dia mencatat hal tersebut dalam catatan imajiner nya.

"Sepertinya butuh pengamatan lebih lanjut untuk mendapatkan lebih banyak informasi"

Setelah beberapa jam berjalan, Caelum mulai merasa lelah, suara keroncongan terdengar dari perutnya. Caelum menemukan buah liar berwarna ungu kehijauan yang nampak seperti buat plum yang ada di bumi, setelah dia melihat seekor binatang mirip burung memakan buah tersebut tanpa ada keanehan atau efek samping, dia yakin kalau buah itu dapat dikonsumsi.

"Rasanya asam-manis, tidak buruk untuk mengisi tenaga" Caelum mengambil beberapa dari buah-buahan tersebut dan menyimpannya untuk menjadi bekalnya sembari menjelajahi hutan.

Matahari semakin condong ke arah barat, atau seperti itulah yang disimpulkan Caelum karena langit mulai tampak gelap, setelah berjalan cukup lama Caelum melihat sebuah gua yang terletak di bawah tebing kecil, terdapat pohon-pohon disekitarnya yang dapat menjadi pelindung alami jika ada binatang buas yang mencoba untuk masuk kedalam hutan, setelah tiba di depan gua, Caelum melihat bahwa gua tersebut terlalu simetris untuk sebuah gua yang terbentuk secara alami.

Di atas gua tersebut tumbuh sebuah pohon raksasa yang daunnya menutupi langit, karena terlalu lelah Caelum memutuskan untuk tidak memperdulikannya dan masuk kedalam gua, di dalam gua tersebut dia melihat ada sebuah mangkuk batu yang menampung tetesan air yang jatuh dari celah atas gua, melihat air jernih tersebut Caelum meminum air itu, seketika sensasi sejuk dan menyegarkan melintasi kerongkongan dan seakan memulihkan rasa lelahnya.

"Sedikit pusing, mungkin air ini tidak higienis"

Caelum menemukan sebuah sudut yang cocok untuk beristirahat.

"Aku terlalu lelah sampai lupa untuk menguji sihirku", Caelum mencoba untuk menggunakan mantra sederhana, untuk menyalakan api unggun.

"ignite" hanya suara pelafalan mantra yang terdengar, tidak ada reaksi sama sekali.

Apakah sihir tidak dapat digunakan di sini, perlahan perasaan tidak nyaman menggerogoti diri Caelum, dia mencoba semua mantra dasar yang dia ketahui dan seperti yang pertama tidak ada reaksi sama sekali, bagaikan menyalakan api tanpa ada bahan bakar, mantra yang diucapkannya sudah tepat dan sesuai dengan prosedur namun, setiap kali mencoba menciptakan fenomena magis, energi dunia atau yang lebih dikenal mana, tidak mau merespon.

Mengatur pikirannya untuk lebih tenang, Caelum memutuskan untuk mencoba melakukan meditasi dan mencari tahu penyebab dia tidak dapat menggunakan sihir.

Setelah beberapa saat melakukan meditasi Caelum dapat menyimpulkan beberapa hal. Mana di dunia ini ada, seperti di bumi namun mana yang ada di dunia ini terasa sedikit berbeda dengan di bumi, kalau di bumi mana akan terasa lebih kaku dan dibutuhkan pola dan tahapan secara sistematis untuk mempengaruhi mana dan menciptakan sebuah fenomena magis, sedangkan disini, mana terasa lebih hidup dan memiliki kehendaknya sendiri, jadi pendekatan seperti yang ada di bumi tidak dapat digunakan disini.

"Menarik, bukan sihir tidak dapat digunakan di sini, tapi cara penggunaan sihir yang sedikit berbeda yang mengakibatkan sihirku tidak dapat bekerja di tempat asing ini".

Karena tidak dapat menggunakan sihir untuk menyalakan api Caelum memutuskan menggunakan cara primitif yang pernah dia pelajari sebelumnya dengan menggunakan kayu yang saling digesekkan untuk menghasilkan panas dan menyalakan bara api kecil.

Setelah beberapa percobaan akhirnya Caelum dapat menyalakan api unggun.

"Ahhh rasanya kembali ke masa-masa dimana aku belum bisa menggunakan sihir dan mengandalkan diri dan otak untuk mengerjakan pekerjaan remeh seperti ini".

Setelah melakukan beberapa percobaan lain, Caelum memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan semuanya besok.

"Tujuanku saat ini adalah untuk mengetahui dimana aku berada".

Rasa kantuk akhirnya mengalahkannya dan perlahan Caelum menutup matanya.

Sebuah suara lembut dan asing terdengar bergema di dalam gua bagaikan sebuah nyanyian yang menenangkan.

...----------------...

Pagi membawa cahaya hangat yang perlahan menyinari seluruh hutan, suara binatang yang saling bersahutan bagaikan irama musik seakan mencoba untuk membangunkan setiap kehidupan dan menjadi penanda bahwa hari baru telah dimulai.

Di sisi lain hutan, sebuah sosok sedang mengamati hutan, dengan rambut berwarna silver yang indah dan mata hijau yang seakan bersinar saat memantulkan cahaya matahari, sosok tersebut berjalan dengan hati-hati di hutan dengan mengenakan pakaian yang nampak seperti pakaian berburu, sebuah tas kecil tergantung di kedua sisi pinggang sosok tersebut.

Ketika sosok tersebut berjalan di dekat sebuah gua, sosok tersebut menyadari ada seseorang yang sedang terbaring di dalam gua, dengan waspada sosok itu perlahan mendekat dan menarik sebuah belati dari sarungnya yang tergantung di paha sosok tersebut, terdengar suara aneh yang diucapkannya.

Sosok itu mengerutkan alis, telinganya yang runcing menangkap suara-suara kecil di antara hembusan angin. Ia sedang menjelajahi hutan untuk mengumpulkan bahan langka namun dia tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan manusia. Di hutan ini yang seharusnya menjadi hutan tersembunyi para elf.

"Manusia tidak mungkin bisa masuk sejauh ini kedalam hutan tanpa niat yang baik, apakah dia mata-mata?" gumam sosok tersebut.

Karena manusia sangat jarang dan bahkan mustahil masuk kedalam hutan ini, sosok tersebut tidak menurunkan kewaspadaannya sedikitpun.

Setelah cukup dekat dengan manusia tersebut dia melihat bahwa manusia itu tampak masih muda, dengan fitur wajah dan tubuh sekitar usia remaja serta menggunakan pakaian yang terlihat asing namun dia tahu kalau pakaian yang digunakan oleh manusia tersebut memiliki bahan dan kualitas yang bagus.

Caelum merasakan sesuatu, perasaan sedang di awasi.

Perlahan Caelum membuka matanya, dari sudut matanya dia bisa melihatnya siluet seseorang, perasaan campur aduk muncul dalam benak Caelum.

"Apakah ini manusia lain? tapi aku belum tahu niatnya atau apakah dia orang yang dapat di percaya, tapi melihat dia belum bertindak setidaknya untuk saat ini dia tidak memiliki niat jahat".

Caelum bangkit perlahan, dia tidak menunjukkan kepanikan, tangannya meraba saku jas, namun dia ingat bahwa semua barang sihirnya hilang.

"Siapa kau? " tanya Caelum dengan nada waspada

Setelah dia dapat melihat sosok yang berdiri di dekatnya, ciri fisik yang hanya pernah dia dengar dari cerita fantasi dibumi

"Elf? apakah aku sedang bermimpi?"

Terpopuler

Comments

Sunny!!

Sunny!!

Okeyy buat sekarang masih bagus, lanjut

2025-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Prolog "Cahaya Baru"
2 Bab 2: Bayangan di Tepi Hutan
3 Bab 3: Serangan yang Tidak Terduga
4 Bab 4: Bahasa Asing
5 Bab 5: Tetua Elf
6 Bab 6: Sejarah Sihir
7 Bab 7: Keindahan dan Kesepian
8 Bab 8: Roh Agung
9 Bab 9: Di Balik Senyuman
10 Bab 10: Sosok Asing Dalam kekosongan
11 Bab 11: Harmonisasi Mana
12 Bab 12: Tingkatan Kekuatan di Elgareth
13 Bab 13: Tahun Baru
14 Bab 14: Bunga Avhly
15 Bab 15: Pesta Perayaan
16 Bab 16: Magic Circle
17 Bab 17: Blue Lake
18 Bab 18: Zombie Kutu Buku
19 Bab 19: Percobaan dan Kegalalan
20 Bab 20: Menara Sihir
21 Bab 21: Keberuntungan dan Kebingungan
22 Bab 22: Cahaya di Atas Sungai
23 Bab 23: Eryndale dari Nereth'dor
24 Bab 24: Keraguan dan Ujian
25 Bab 25: Spell Caster
26 Bab 26: Keberhasilan dan Siksaan
27 Bab 27: Latihan Neraka
28 Bab 28: Latihan Neraka II
29 Bab 29: Latihan Neraka III
30 Bab 30: Kartu Sihir
31 31: Cahaya Senja dan Langit Malam
32 32: Menjadi Murid Resmi
33 Bab 33: Alea "Roh Pelindung"
34 Bab 34: Pesona Elf Dewasa
35 Bab 35: Berkah yang Diperoleh
36 Bab 36: Aku Bisa Menggunakan Sihir?
37 Bab 37: Perkembangan yang Bagus
38 Bab 38: Janji yang Indah
39 Ban 39: Rahasia yang Terungkap
40 Bab 40: Wewenang Sang Roh Pelindung Alea
41 Bab 41: Pangeran Tidur
42 Bab 42: Langkah Ilusi
43 Bab 43: Penguasaan Langkah Ilusi
44 Bab 44: Pelajaran Terakhir
45 Bab 45: Akhir dari Latihan
46 Bab 46: Toko Derrick
47 Bab 47: Pertemuan Sebelum Ekspedisi
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1: Prolog "Cahaya Baru"
2
Bab 2: Bayangan di Tepi Hutan
3
Bab 3: Serangan yang Tidak Terduga
4
Bab 4: Bahasa Asing
5
Bab 5: Tetua Elf
6
Bab 6: Sejarah Sihir
7
Bab 7: Keindahan dan Kesepian
8
Bab 8: Roh Agung
9
Bab 9: Di Balik Senyuman
10
Bab 10: Sosok Asing Dalam kekosongan
11
Bab 11: Harmonisasi Mana
12
Bab 12: Tingkatan Kekuatan di Elgareth
13
Bab 13: Tahun Baru
14
Bab 14: Bunga Avhly
15
Bab 15: Pesta Perayaan
16
Bab 16: Magic Circle
17
Bab 17: Blue Lake
18
Bab 18: Zombie Kutu Buku
19
Bab 19: Percobaan dan Kegalalan
20
Bab 20: Menara Sihir
21
Bab 21: Keberuntungan dan Kebingungan
22
Bab 22: Cahaya di Atas Sungai
23
Bab 23: Eryndale dari Nereth'dor
24
Bab 24: Keraguan dan Ujian
25
Bab 25: Spell Caster
26
Bab 26: Keberhasilan dan Siksaan
27
Bab 27: Latihan Neraka
28
Bab 28: Latihan Neraka II
29
Bab 29: Latihan Neraka III
30
Bab 30: Kartu Sihir
31
31: Cahaya Senja dan Langit Malam
32
32: Menjadi Murid Resmi
33
Bab 33: Alea "Roh Pelindung"
34
Bab 34: Pesona Elf Dewasa
35
Bab 35: Berkah yang Diperoleh
36
Bab 36: Aku Bisa Menggunakan Sihir?
37
Bab 37: Perkembangan yang Bagus
38
Bab 38: Janji yang Indah
39
Ban 39: Rahasia yang Terungkap
40
Bab 40: Wewenang Sang Roh Pelindung Alea
41
Bab 41: Pangeran Tidur
42
Bab 42: Langkah Ilusi
43
Bab 43: Penguasaan Langkah Ilusi
44
Bab 44: Pelajaran Terakhir
45
Bab 45: Akhir dari Latihan
46
Bab 46: Toko Derrick
47
Bab 47: Pertemuan Sebelum Ekspedisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!