Aku Lelah Sekali

Sun Yu Yuan bersandar di dada pria itu, kepalanya menyender lembut, seperti anak kecil yang akhirnya tertidur setelah puas bermain. Napasnya mulai melambat, tubuhnya terasa lemas seolah seluruh energinya tersedot habis.

"Hah... aku lelah sekali..." gumamnya pelan, sambil mengangkat tangan dan menyentuh titik nadi di lehernya. Matanya yang setengah terbuka memeriksa denyut nadinya. "Hmm, beruntung racunnya sudah hilang. Kalau tidak, pasti akan ada ronde kedua. Mana aku saja yang bekerja keras." ujarnya dengan suara pelan, namun cukup jelas untuk terdengar oleh Raja Liang.

Ia mengerucutkan bibir, lalu menghela napas panjang. "Sungguh menyebalkan, racun bodoh ini, membuatku lelah saja." omelnya setengah mengeluh, lalu menyusupkan dirinya lebih dalam ke dalam pelukan pria yang masih diam membisu, seperti batu hidup.

Raja Liang masih menatap langit-langit kamar. Pandangannya kosong, tubuhnya masih kaku tidak bisa digerakkan. Dada dan pikirannya berkecamuk, amarah dan rasa malu menari-nari dalam dadanya.

“Wanita ini, wanita tak punya otak! Berani-beraninya menyentuhku seperti itu!” geramnya dalam hati, apalagi ia baru saja di perkosa oleh nya dalam keadaan sadar.

Kepalanya penuh dengan suara jeritan batinnya sendiri, tapi suara Sun Yu Yuan yang barusan tetap terdengar di telinganya.

“Kau... wanita yang sangat menyebalkan dan sinting, cepat pergi dari tubuhku!” geramnya, berusaha menahan suara agar tetap tegas, walau tubuhnya masih belum bisa bergerak sempurna.

Sun Yu Yuan membuka sedikit matanya, mengerjapkan dengan malas. "Ah? Kau sudah merasakannya juga, ya? Lagipula yang kesakitan itu aku, yang bekerja keras itu aku, kau hanya diam seperti mayat hidup. Banyak omong. Lagipula kalau bukan karena racun ini, mana mau aku melakukannya denganmu. Masih banyak pria tampan di dunia ini."

Dengan wajah lesu, ia memejamkan mata lagi. "Dah lah, aku lelah, marahnya besok saja ya."

“APAAA?! Kenapa jadi dia yang marah sekarang?!” bentak Raja Liang dalam hati, dadanya semakin membara. “Apa dia pikir aku boneka kayu? Aku ini raja! RAJA PERANG! DEWA PERANG YANG MEMBUNUH MUSUH TANPA BERKEDIP!”

Tapi omelannya hanya bergema dalam batin. Ia tak punya tenaga lagi untuk menghardik atau membanting tubuh wanita itu. Hanya napas teratur dari Sun Yu Yuan yang kini tertidur di atas dadanya yang terdengar jelas di telinganya.

Ia menoleh pelan, menatap wajah Sun Yu Yuan yang tenang dalam tidurnya. Wajah itu lembut, alisnya halus seperti lukisan, hidungnya kecil namun bangga, bibirnya sedikit mengerucut, bibir yang tadi. “Astaga, aku benar-benar sudah ternoda oleh wanita ini!”

Dadanya bergemuruh, bukan karena gejolak asmara, tapi karena malu dan marah yang campur aduk.

“Kenapa harus wanita ini? Kenapa harus dia.”

Ia mencoba menarik napas dalam, lalu mengalihkan pandangan ke langit-langit kamar. Ia memikirkan kejadian tadi, melepaskan keperjaka*nnya bersama wanita ini. Pesona Sun Yu Yuan saat bekerja keras diatasnya.

“ASTAGA! Apa yang kupikirkan!” batinnya menjerit, hampir membuat kepalanya meledak karena malu sendiri.

Ia memejamkan matanya cepat, mencoba menolak semua sensasi hangat yang masih tertinggal di tubuhnya. Tapi sayangnya, tubuh manusia tak bisa bohong.

“Sial!!! Bahkan sekarang aku masih bisa merasakan aromanya di dadaku, dan napasnya... napasnya membuatku gila.”

Ia melirik ke arah wanita yang tidur di pelukannya.

“Tunggu saja kau besok pagi, wanita licik. Akan kubunuh tanpa ampun. Akan kuikat kau di tiang gantungan, akan... akan kupenggal kepalamu jika perlu!”

Tapi sumpah serapah itu hanya menggantung di langit-langit kamar. Ia tak sanggup mengucapkannya. Yang terdengar hanya desahan napasnya yang mulai melambat.

Tubuhnya mulai merespons rasa nyaman. Hangat. Damai. Tidak seperti saat berada di medan perang atau kesulitan untuk tertidur. Kali ini entah kenapa ia merasa sangat mengantuk dan tak sulit untuk memejamkan mata nya.

Napasnya akhirnya teratur, mengikuti irama napas Sun Yu Yuan yang masih tertidur pulas.

“Tsk! dasar wanita iblis.”

Satu kedipan terakhir sebelum akhirnya ia tertidur, menyusul wanita yang barusan membuatnya merasakan neraka dan surga dalam satu waktu.

Raja Liang masih terlelap, tubuhnya seperti tertahan dalam pelukan mimpi yang panas dan membuat jiwanya berkecamuk. Ia tidak tahu, bahwa wanita yang barusan merampas ciuman, kehormatan, dan harga dirinya kini sudah membuka matanya dan menatap langit-langit kamar dengan wajah tegang.

Fajar masih enggan menyingkap tabir malam saat Sun Yu Yuan terbangun dari tidurnya. Ia mendongak pelan, menyibak tirai rambut yang menutupi sebagian wajahnya.

Sun Yu Yuan menarik napas pelan. Jantungnya berdebar keras. Ia bangkit perlahan dari dada pria itu.

"Oh astaga... Aku benar-benar melakukannya dengan pria gila sepertinya," pikirnya dengan ngeri sekaligus geli.

Suara itu hanya terdengar di benaknya sendiri, bergema seperti tamparan pada kesadarannya yang baru pulih. Matanya melirik ke samping, ke arah pria yang terbaring tanpa busana di bawah selimut merah berhias motif naga.

Sun Yu Yuan duduk perlahan, memastikan tubuhnya tak menimbulkan suara. Ia mengerjap menatap dirinya yang juga tak berbalut kain.

Tubuh telanjangnya menyentuh dinginnya udara fajar yang belum menyingsing sempurna. Ia mencari pakaiannya. Pakaian itu adalah pakaian pengantin yang sangat ribet dan berat. Ia membuka lemari besar milik Raja Liang dan mengambil salah satu pakaian hitam panjang yang tergantung rapi.

"Pakaian ini terlalu besar," gumamnya dalam hati, "tapi lebih baik daripada telanjang, lagipula pakaian pengantin merah itu terlalu tidak enak dipakai. Tidak, tidak, cukup sudah."

Dengan sigap ia mengenakannya, menggulung lengan bajunya hingga setengah lengan, lalu mengencangkan ikat pinggang. Setelah itu, ia menyisir rambutnya sekadarnya dan menatanya tinggi ala pria muda bangsawan.

"Aku harus kabur dari sini. Kalau tidak, aku bisa dipenjara, mungkin dipasung atau disiksa di kediaman pria gendeng ini seumur hidup. Menurut naskah aslinya, pria ini bisa saja berubah jadi monster tanpa ampun. Malas banget dilibatkan dalam drama dendam panjang," batinnya sambil memasukkan beberapa perhiasan emas dan uang miliknya yang diberikan oleh Raja Liang itu ke dalam tas kain.

Ingatannya kembali melayang pada ingatan dari tubuh pemilik asli Sun Yu Yuan, anak sah keluarga Sun yang diabaikan dan dijadikan alat tukar politik.

Matanya menyapu kamar, lalu tertuju pada dua kotak besar di pojok ruangan. Mas kawin.

"Hah! Bisa-bisanya keluarga Sun hanya kirim dua kotak usang ini? Isinya juga cuma kain biasa dan teh. Mana mas kawin dari ibunya Sun Yu Yuan, hah?! Pasti diembat oleh selir ular itu," gumamnya sambil mengepalkan tangan. "Tenang... Nanti aku akan balaskan."

Saat ia hendak pergi, ia teringat satu hal yang sangat penting.

"Ah, ya. Surat cerai. Aku tak mau lagi berhubungan dengan pria ini," gerutunya.

Tolong dukungan Vote nya.

Terpopuler

Comments

Mineaa

Mineaa

ankat topi buat pemeran wanita yang tangguh....🔥🔥🔥🔥🔥

2025-05-11

2

Noveni Lawasti Munte

Noveni Lawasti Munte

hancur sudah harga diri raja ini/Grin//Grin//Grin//Grin/

2025-05-13

0

Namira Puja Najya

Namira Puja Najya

semoga sampe akhir ceritanya bagussss

2025-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Misi Terakhir
2 Raja Liang Si Wei
3 Sun Yu Yuan
4 Ciuman 18+
5 Aku Lelah Sekali
6 Surat cerai
7 Menyamar
8 Gosip Gerbang Ibu Kota
9 Mulai Perjalanan
10 Murka
11 Kepala Desa Han
12 Pegunungan
13 Denyut Nadi Ini
14 Xie Yuan
15 Belum Juga Ditemukan
16 Pergi
17 Mengubah
18 Kutukan Di Desa Huawe
19 Tolong
20 Di Hadang
21 Kami Akan Setia
22 Buang Saja
23 Liang Jun Yan
24 Apa Mungkin
25 Faktanya
26 Mereka
27 Dorong Lagi
28 Tunda Dulu
29 Berdengung
30 Menuju
31 Desa Unik
32 Empat Permata
33 Latihan
34 Ayah
35 Mencari
36 Keinginan
37 Hari Yang Dinantikan
38 Singa Betina
39 Menggantikan
40 Wang Jia
41 Ibu Kota
42 Tak Terduga
43 Ditunangkan
44 Saudara
45 Pesta Wang Zheng
46 Cucu Pertama
47 Teh Hijau
48 Bencana
49 Xu Zhen Hai
50 Bodoh
51 Tidak Berbakti
52 Ayah Sabarlah
53 Biji Kedelai
54 Merebut
55 Pernah Melihatnya
56 Tak Tahu Malu
57 Hadiah
58 Kakek Buyut
59 Surat Nikah
60 Surat
61 Ayah Empat Harimau Kecil
62 Gadis Kecil
63 Are You Crazy
64 Lang Wu
65 Pisah Keluarga
66 Membawa Mahar
67 Pertarungan
68 Cari Ayah
69 Kehilangan Jejak
70 Suka-Suka
71 Bukan Wang Jia
72 Mata-Mata
73 Ikut Denganku
74 Memang Benar Kau
75 Putri Raja Si Wei
76 Tulislah Surat Cerai
77 Raja Bodoh
78 Kurus
79 Wanita Kejam
80 Tak Peduli
81 Sampai
82 Bertengkar Karena Nama
83 Ujian
84 Berhasil
85 Makan Bersama
86 Diamlah, Paman!
87 Keluarkan Uang
88 Suka Uang
89 Semangat
90 Lulus
91 Menuju Istana
92 Bertemu Kakek Kaisar
93 Keinginan Kaisar
94 Dugaan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Misi Terakhir
2
Raja Liang Si Wei
3
Sun Yu Yuan
4
Ciuman 18+
5
Aku Lelah Sekali
6
Surat cerai
7
Menyamar
8
Gosip Gerbang Ibu Kota
9
Mulai Perjalanan
10
Murka
11
Kepala Desa Han
12
Pegunungan
13
Denyut Nadi Ini
14
Xie Yuan
15
Belum Juga Ditemukan
16
Pergi
17
Mengubah
18
Kutukan Di Desa Huawe
19
Tolong
20
Di Hadang
21
Kami Akan Setia
22
Buang Saja
23
Liang Jun Yan
24
Apa Mungkin
25
Faktanya
26
Mereka
27
Dorong Lagi
28
Tunda Dulu
29
Berdengung
30
Menuju
31
Desa Unik
32
Empat Permata
33
Latihan
34
Ayah
35
Mencari
36
Keinginan
37
Hari Yang Dinantikan
38
Singa Betina
39
Menggantikan
40
Wang Jia
41
Ibu Kota
42
Tak Terduga
43
Ditunangkan
44
Saudara
45
Pesta Wang Zheng
46
Cucu Pertama
47
Teh Hijau
48
Bencana
49
Xu Zhen Hai
50
Bodoh
51
Tidak Berbakti
52
Ayah Sabarlah
53
Biji Kedelai
54
Merebut
55
Pernah Melihatnya
56
Tak Tahu Malu
57
Hadiah
58
Kakek Buyut
59
Surat Nikah
60
Surat
61
Ayah Empat Harimau Kecil
62
Gadis Kecil
63
Are You Crazy
64
Lang Wu
65
Pisah Keluarga
66
Membawa Mahar
67
Pertarungan
68
Cari Ayah
69
Kehilangan Jejak
70
Suka-Suka
71
Bukan Wang Jia
72
Mata-Mata
73
Ikut Denganku
74
Memang Benar Kau
75
Putri Raja Si Wei
76
Tulislah Surat Cerai
77
Raja Bodoh
78
Kurus
79
Wanita Kejam
80
Tak Peduli
81
Sampai
82
Bertengkar Karena Nama
83
Ujian
84
Berhasil
85
Makan Bersama
86
Diamlah, Paman!
87
Keluarkan Uang
88
Suka Uang
89
Semangat
90
Lulus
91
Menuju Istana
92
Bertemu Kakek Kaisar
93
Keinginan Kaisar
94
Dugaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!