Ciuman 18+

Sun Yu Yuan menatap Raja Liang Si Wei yang terbaring di hadapannya. Tubuh raja tampak tegang, rahangnya mengeras, dan matanya menatap tajam, seolah menyimpan bara kemarahan yang siap membakar siapa pun.

Namun Sun Yu Yuan tetap tenang. Ia menggenggam kedua tangan besar Raja Liang dengan lembut, lalu mengangkatnya perlahan, menaruhnya di atas kepalanya sendiri. Gerakannya lembut, nyaris seperti angin, tapi mengandung kekuatan yang tak bisa diabaikan.

"Sun... Yu.... Yuan...," gumamnya pelan, namun suara itu lebih menyerupai desisan tertahan daripada ancaman.

Sun Yu Yuan tersenyum kecil. Sebuah tindakan yang sangat berani, bahkan nyaris tak masuk akal.

Raja Liang yang melihat, Sun Yu Yuan yang tersenyum kepadanya, "Kenapa dia berani sekali menyentuhku seperti ini?" ucapnya dalam hati.

"Kau sangat berani menyentuh Raja ini?" ucap raja Liang.

"Kenapa tidak, kau sudah tak berdaya. Dan kini ada di genggamanku. Berusahalah jika memang kau bisa melepaskan totokanku!" ucap Sun Yu Yuan.

Raja Liang bisa merasakan tubuh wanita itu menindihnya. Tubuh Raja Liang sedikit bergetar. Ia merasa kehilangan kendali atas dirinya. Terlebih lagi, posisi tubuh wanita itu di atas dirinya membuat suhu tubuhnya meningkat.

Meski tubuhnya masih kaku tak bisa bergerak, sensasi panas mulai merambat naik dari perut ke dada, hingga ke wajahnya yang mulai merah padam.

Nafas Sun Yu Yuan yang hangat dan tak teratur menyapu wajahnya, suatu hal yang tak pernah ia alami sebelumnya. Ia menahan gelora itu, menekannya dalam-dalam.

"Astaga... suara napasnya... kenapa bisa seberbahaya ini?" ucap Raja Liang dalam hati.

Sentuhan lembut Sun Yu Yuan perlahan membuat pertahanannya mulai retak.

Sun Yu Yuan menunduk mendekat, menatap wajah Raja Liang dari jarak yang sangat dekat.

“Kau tenang saja... Aku akan lembut, Yang Mulia,” ucapnya lirih, suaranya nyaris tak terdengar.

Lalu ia mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Raja Liang perlahan. Hanya sekilas, tapi cukup membuat napas pria itu tercekat. Sun Yu Yuan menarik diri sejenak, memiringkan kepalanya, lalu kembali mengecup dengan sedikit lebih lama.

"Tidak... ini salah. Ini salah! Aku raja, seorang panglima yang ditakuti di seluruh wilayah kekaisaran manapun! Kenapa aku... kenapa aku tidak bisa menghentikannya?" ucap Liang Si Wei.

Liang Si Wei menggertakkan giginya. Hatinya berkobar. Ia merasa dipermalukan, diinjak martabatnya, dan dijadikan mainan oleh seorang wanita. Dirinya yang selalu menjadi pemegang kendali, kini tertindih wanita yang bahkan baru ia kenal di hari pernikahan mereka. Dalam hati ia bersumpah, jika nanti tubuhnya bisa bergerak kembali, wanita ini akan membayar semua perlakuannya malam ini. Tanpa ampun.

“Aku akan membunuhmu. Kau dengar itu, Sun Yu Yuan? Begitu aku bisa menggerakkan tubuhku, akan kuhabisi hidupmu dengan tanganku sendiri.” ucap Liang Si Wei menahan gejolak amarah nya.

“Jangan marah, nikmati saja! Belum tentu setelah kau sadar dan bisa bergerak kembali, kau bisa membunuhku. Tidak semudah itu.” jawab Sun Yu Yuan enteng.

Sebelum ia menanggapi ucapan Sun Yu Yuan, ciuman Sun Yu Yuan kembali datang, lebih dalam, lebih lama, dengan ritme yang membuat dada Raja Liang bergetar. Kepala wanita itu bergerak ke kiri, ke kanan, melumat bibirnya, mencumbu dengan lembut namun penuh kuasa. Seolah ingin menjelajahi setiap inci dari rasa yang terpatri di sana.

"Jangan... jangan ikut arus!" ucap Liang dalam hati.

Tangannya yang tadinya berada di atas kepala Raja Liang, kini mulai turun perlahan. Jemarinya menyusuri dada pria itu, lalu turun mengikuti garis ototnya. Sentuhannya ringan, seperti kabut pagi yang menyentuh permukaan air. Tapi justru karena kelembutan itulah, tubuhnya tidak mendengarkan.

Meski pikirannya menolak, tubuhnya, yang tak pernah disentuh wanita selama hidupnya, perlahan merespons. Dadanya bergetar. Seluruh tubuhnya meremang. Liang Si Wei merasa seluruh tubuhnya seperti disetrum.

“Tenang saja... Kau akan menikmati nya nanti,” ucap Sun Yu Yuan pelan, suaranya terdengar hampir menyatu dengan detak jantung Raja Liang yang mulai tak teratur.

Liang Si Wei berusaha sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh. Namun tatapannya sempat terpaku pada wajah wanita itu. Sun Yu Yuan. Raja Liang menatapnya.

Wajahnya oval sempurna, dengan tulang pipi yang tinggi namun lembut. Hidungnya kecil mancung, kulitnya se putih salju, bak porselen tanpa noda. Rambut panjangnya terurai lembut di pundaknya, harum seperti bunga musim semi. Tatapan matanya tajam, berkilat seperti batu permata hitam yang menyimpan rahasia gelap. Bibirnya, merah muda alami, tipis dan mungil, namun berani menyentuh miliknya tanpa izin.

Dan bibir itu... bibir yang kini kembali mengecupnya dengan lembut... membuat Liang Si Wei hampir kehilangan akal sehatnya.

Sun Yu Yuan melepaskan ciumannya sesaat.

"Aku akan pelan... oke?" bisiknya.

"Pelan, katamu? Apakah ini pelan atau kutukan?" ucap Liang dalam hati tak percaya apa yang di katakan wanita di depannya ini yang tak tahu malu. Oh, tidak..." gumamnya dalam hati. Ia menggertakkan giginya, mencoba melawan sensasi yang muncul tanpa diundang.

Tapi tubuhnya sudah merespons lebih dulu. Ia bisa merasakan bagian bawah tubuhnya mulai mengeras, berdiri untuk pertama kalinya dalam hidupnya, meski sebelumnya ia tak pernah merespons wanita mana pun.

Dalam hati, Liang Si Wei mengumpat dirinya sendiri. Bagaimana bisa tubuhnya bereaksi pada wanita yang secara terang-terangan mempermalukannya?

“Apa-apaan ini...! Aku adalah Raja Liang! Umurku dua puluh lima tahun, telah membasmi banyak musuh kekaisaran... Aku tak pernah membiarkan wanita manapun menyentuhku... Wanita yang berani mencoba mendekat di ranjangku biasanya langsung kuhukum mati di tempat. Tapi sekarang...”

Sun Yu Yuan menyentuh bagian tubuh pria itu yang tak seharusnya disentuh. Raja Liang berusaha keras menolak rasa yang muncul.

“Celaka! Tidak!”

Pikirannya kacau. Tubuhnya remang. Dan napas Sun Yu Yuan di lehernya membuat semuanya semakin sulit ditahan.

Sun Yu Yuan menatapnya. “Tubuhmu merespons... aku tidak memaksanya loh.”

"Diam," desis Raja Liang, nyaris tidak terdengar.

Ia masih berusaha keras menolak semua rangsangan itu. Tapi setiap sentuhan wanita itu membuat pertahanannya runtuh satu per satu. Ia bisa merasakan suhu tubuhnya meningkat.

Sun Yu Yuan menatap wajah suaminya yang kini memerah karena emosi yang campur aduk.

Sun Yu Yuan kembali mencium bibirnya. Kali ini lebih dalam, lebih panas. Lidahnya menyentuh ujung bibir pria itu sejenak, lalu mundur, lalu kembali menyapa. Lalu menghilang lagi. Sebuah permainan yang membuat dada Raja Liang semakin sesak.

“Tidak... tubuhku benar-benar mengkhianatiku.”

Ia ingin membenci wanita ini. Ia ingin sekali memaki, berteriak, menyumpahinya. Tapi saat ia menatap mata hitam jernih itu, seolah melihat sesuatu yang tak pernah ia temukan sebelumnya, keteguhan dan kelembutan yang menyatu dalam satu tubuh.

Ketika Sun Yu Yuan melumat bibir nya bahkan hingga menyedotnya, tak lama Liang Si Wei dengan tubuh yang memanas, membalas ciuman itu. Sesekali ia mengikuti tutorial dari wanita di depannya.

Sun Yu Yuan menghentikan ciumannya, lalu membisikkan sesuatu di telinga pria itu. “Kau membalas ciumanku... berarti kau menikmatinya, bukan?”

“Aku tidak...” suara Raja Liang tercekat. Mengapa suara ini tak terdengar seperti suara ancaman?

Vote Vote Vote Para Readers

Terpopuler

Comments

Wahyuningsih

Wahyuningsih

Thor buat raja liang bucin tpi d buat tk mudah tuk mendptkn sun yu yuan biar nyakho dia d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri, thor novel yg lainkn blum tamat kk udah ada crita bru lgi d tamatin dlu npa thor bru bikin crita bru lgi sellu jga keshtn seeeeemaaangaaat thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁

2025-05-10

6

Raudah Anis

Raudah Anis

bisa2 nya si raja yg di tenangin/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/sun yu Yuan yg sakit nanti kamu bukan raja liang/Curse//Curse//Curse//Curse/

2025-05-09

1

MommyRea

MommyRea

oke Thor... like subscribe vote mengalir...😊

2025-05-09

2

lihat semua
Episodes
1 Misi Terakhir
2 Raja Liang Si Wei
3 Sun Yu Yuan
4 Ciuman 18+
5 Aku Lelah Sekali
6 Surat cerai
7 Menyamar
8 Gosip Gerbang Ibu Kota
9 Mulai Perjalanan
10 Murka
11 Kepala Desa Han
12 Pegunungan
13 Denyut Nadi Ini
14 Xie Yuan
15 Belum Juga Ditemukan
16 Pergi
17 Mengubah
18 Kutukan Di Desa Huawe
19 Tolong
20 Di Hadang
21 Kami Akan Setia
22 Buang Saja
23 Liang Jun Yan
24 Apa Mungkin
25 Faktanya
26 Mereka
27 Dorong Lagi
28 Tunda Dulu
29 Berdengung
30 Menuju
31 Desa Unik
32 Empat Permata
33 Latihan
34 Ayah
35 Mencari
36 Keinginan
37 Hari Yang Dinantikan
38 Singa Betina
39 Menggantikan
40 Wang Jia
41 Ibu Kota
42 Tak Terduga
43 Ditunangkan
44 Saudara
45 Pesta Wang Zheng
46 Cucu Pertama
47 Teh Hijau
48 Bencana
49 Xu Zhen Hai
50 Bodoh
51 Tidak Berbakti
52 Ayah Sabarlah
53 Biji Kedelai
54 Merebut
55 Pernah Melihatnya
56 Tak Tahu Malu
57 Hadiah
58 Kakek Buyut
59 Surat Nikah
60 Surat
61 Ayah Empat Harimau Kecil
62 Gadis Kecil
63 Are You Crazy
64 Lang Wu
65 Pisah Keluarga
66 Membawa Mahar
67 Pertarungan
68 Cari Ayah
69 Kehilangan Jejak
70 Suka-Suka
71 Bukan Wang Jia
72 Mata-Mata
73 Ikut Denganku
74 Memang Benar Kau
75 Putri Raja Si Wei
76 Tulislah Surat Cerai
77 Raja Bodoh
78 Kurus
79 Wanita Kejam
80 Tak Peduli
81 Sampai
82 Bertengkar Karena Nama
83 Ujian
84 Berhasil
85 Makan Bersama
86 Diamlah, Paman!
87 Keluarkan Uang
88 Suka Uang
89 Semangat
90 Lulus
91 Menuju Istana
92 Bertemu Kakek Kaisar
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Misi Terakhir
2
Raja Liang Si Wei
3
Sun Yu Yuan
4
Ciuman 18+
5
Aku Lelah Sekali
6
Surat cerai
7
Menyamar
8
Gosip Gerbang Ibu Kota
9
Mulai Perjalanan
10
Murka
11
Kepala Desa Han
12
Pegunungan
13
Denyut Nadi Ini
14
Xie Yuan
15
Belum Juga Ditemukan
16
Pergi
17
Mengubah
18
Kutukan Di Desa Huawe
19
Tolong
20
Di Hadang
21
Kami Akan Setia
22
Buang Saja
23
Liang Jun Yan
24
Apa Mungkin
25
Faktanya
26
Mereka
27
Dorong Lagi
28
Tunda Dulu
29
Berdengung
30
Menuju
31
Desa Unik
32
Empat Permata
33
Latihan
34
Ayah
35
Mencari
36
Keinginan
37
Hari Yang Dinantikan
38
Singa Betina
39
Menggantikan
40
Wang Jia
41
Ibu Kota
42
Tak Terduga
43
Ditunangkan
44
Saudara
45
Pesta Wang Zheng
46
Cucu Pertama
47
Teh Hijau
48
Bencana
49
Xu Zhen Hai
50
Bodoh
51
Tidak Berbakti
52
Ayah Sabarlah
53
Biji Kedelai
54
Merebut
55
Pernah Melihatnya
56
Tak Tahu Malu
57
Hadiah
58
Kakek Buyut
59
Surat Nikah
60
Surat
61
Ayah Empat Harimau Kecil
62
Gadis Kecil
63
Are You Crazy
64
Lang Wu
65
Pisah Keluarga
66
Membawa Mahar
67
Pertarungan
68
Cari Ayah
69
Kehilangan Jejak
70
Suka-Suka
71
Bukan Wang Jia
72
Mata-Mata
73
Ikut Denganku
74
Memang Benar Kau
75
Putri Raja Si Wei
76
Tulislah Surat Cerai
77
Raja Bodoh
78
Kurus
79
Wanita Kejam
80
Tak Peduli
81
Sampai
82
Bertengkar Karena Nama
83
Ujian
84
Berhasil
85
Makan Bersama
86
Diamlah, Paman!
87
Keluarkan Uang
88
Suka Uang
89
Semangat
90
Lulus
91
Menuju Istana
92
Bertemu Kakek Kaisar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!