Sun Yu Yuan

Ia mengamati wajah tampan di depannya. “Oh... Siapa si tampan ini?”

“Apa maksudmu? Lepaskan aku! Kau lupa siapa aku? Aku Raja Perang Liang Si Wei ” teriak Liang, masih dalam posisi kaku.

“Liang Si Wei? Sun Yu Yuan? Bukankah ini karakter novel yang terakhir aku baca. Astaga bisa-bisa nya aku masuk dalam novel ini.” ucap Novi dalam hati.

“Jadi ini wajah Raja Perang yang disebut-sebut di novel itu... Yang katanya pintar, sedikit bicara, membasmi musuh tanpa ampun.. Hmm... tampan juga...”

“Apa maksudmu? Lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan membunuh seluruh keluargamu.” teriak Liang, masih dalam posisi kaku.

Novi mendekat perlahan, tangannya mengelus wajah Liang yang tidak bisa menghindar. “Tubuhku masih panas... Racunnya belum hilang... Kau yang masuk ke kamar ini... ya tanggung jawab dong.”

“Lepaskan aku, wanita gila! Kau akan menyesal seumur hidupmu!!”

Novi mendekat, napasnya hangat dan terengah. “Aku sudah bilang... aku diracun. Dan aku tidak bohong. Jadi... nikmati saja, Jenderal.. Atau Raja... Siapapun kamu, aku tak peduli.”

Liang menggertakkan gigi. “Kau akan menyesal...”

Novi menatap wajah lelaki di hadapannya. Meski napasnya masih berat karena racun yang mendidihkan darahnya, ia tidak bisa mengabaikan sosok yang ada di hadapannya.

Garis rahang tajam, alis tegas, dan tatapan mata tajam itu, semua begitu nyata dan memesona. Bahkan dalam keadaan diam tak berdaya, aura dingin dan angkuhnya masih menyelimuti ruangan.

“Aku harus menurunkan suhu tubuhku... setidaknya menyerap hawa dingin dari siapa pun yang ada di dekatku,” bisik Novi pelan, entah pada diri sendiri atau pada pria yang masih menatapnya dengan geram.

Tangan Novi terangkat perlahan, mengusap sisi wajah Liang dengan lembut. “Ternyata kulitmu juga dingin ya... ini bisa membantu.” Suaranya terdengar lemah namun menggoda, seperti desahan napas yang tersisa.

“Berhenti. Apa yang akan kau lakukan?” Liang menatap ke arah mata Novi, sementara tubuh Liang mendadak merinding, bulu bulu halus di badannya seketika berdiri.

“Apakah kau pernah tidur dengan seorang wanita?” tanya Novi penasaran

“Sun Yu Yuan!” teriak Raja Liang.

“Uh, telingaku! Tak usah berteriak, aku hanya bertanya. Lagipula aku bertanya dengan sopan padamu!”

Novi menatap mata Raja Liang. “Berapa banyak wanita yang telah kau gauli?”

“Aku tidak suka memelihara wanita, apalagi wanita kotor yang telah dipakai orang lain. Apalagi kau!”

“Eits, jangan sembarangan bicara, kau bahkan belum mencobanya!”

“Sun Yu Yuan, aku akan membunuh mu!” geram Raja Liang.

“Jangan marah, nanti kau cepat tua. Lagipula kita sudah menikah. Jadi wajar sebagai suami istri yang sah, kita melakukan itu bukan?” ucap Novi dengan senyum simpul.

Tangannya turun ke bagian leher Liang, jari-jarinya menyentuh bagian dada yang terbuka sebagian. Ia perlahan membuka jubah luar pria itu. “Malam ini adalah malam pernikahan kita!”

Liang menyentakkan tubuhnya sekuat tenaga, namun titik totokan nya sempurna. Tubuhnya masih lumpuh, tak bisa bergerak sedikit pun.

“Kau benar-benar wanita gila!” desisnya.

“Kalau aku gila, maka kau penyebabnya,” ucap Novi dengan senyum lemah. “Racun ini bukan main-main. Tapi tubuhmu... cukup dingin untuk menyeimbangkan suhu tubuhku. Kalau bukan karena racun ini, mana mau aku menyentuhmu.”

Jubah merah itu jatuh perlahan ke lantai, kainnya menggesek permukaan batu halus kamar. Novi memandangi dada bidang Liang dengan ekspresi yang tak terbaca, antara kagum, kesakitan, dan pasrah. Tangannya kembali mengusap dada pria itu, menyerap dingin dari kulitnya yang sejuk.

Liang mengerutkan alis. “Apa kau sadar apa yang sedang kau lakukan?”

“Aku sadar sepenuhnya,” bisik Novi. “Aku sedang berjuang untuk hidup. Kalau kau tidak bisa membantu... setidaknya diamlah.”

Keheningan menyelimuti kamar untuk sesaat. Suara napas mereka berdua menyatu dalam ketegangan yang menggantung di udara. Lilin merah berkedip ditiup angin, membuat bayangan tubuh mereka bergerak di dinding.

Liang masih terdiam. Meski tubuhnya tak bisa bergerak, ia bisa merasakan kehangatan yang perlahan menyerap ke dalam kulitnya, bisa merasakan sentuhan lembut wanita di depannya ini.

“Kau terlihat lebih tampan, jika mulutmu diam seperti ini!”

Liang menutup mata, napasnya sedikit bergetar.

Novi, dengan napas tersengal dan wajah yang memerah akibat panas racun yang menjalar di tubuhnya, tetap menatap pria di hadapannya. Matanya tak gentar, meski tubuhnya bergetar karena suhu tinggi yang nyaris membakar kesadarannya.

Dengan perlahan, ia menurunkan lapisan pakaian Liang satu demi satu. Ia tidak tergesa. Setiap gerakannya seperti menahan gejolak di dalam dirinya agar tak meluap, seolah memberi jeda pada dirinya sendiri untuk tetap sadar di tengah hasrat dan bahaya yang menyatu dalam satu malam.

Liang tiba-tiba menggertakkan giginya, ekspresi wajahnya berubah. “Kau berani sekali! Apa kau ingin mati, hah? Keluarlah dari sini!” bentaknya, suaranya meledak, menggema di kamar pengantin yang remang.

Novi tidak gentar. Meski jantungnya berdetak cepat, ia menatapnya dengan tatapan lurus. “Tubuhku terbakar... racun Afrosidak ini, aku sudah bilang padamu sejak tadi.”

Suara Novi parau, namun penuh keteguhan. Ia menghapus keringat di dahinya dengan punggung tangan, lalu melanjutkan, “Racun ini menyerang pusat suhu dan saraf. Jika tak dinetralisir, aku akan mati. Dan satu-satunya penawarnya... adalah kau.”

Liang terdiam sejenak. Matanya memicing, penuh badai emosi. “Afrosidak... siapa yang berani-beraninya memberi racun seperti itu... di hari pernikahan ini..? Apa mereka mencari mati dengan raja ini?”

Kemarahan membuncah di dadanya, bukan hanya kepada wanita di hadapannya, tetapi juga pada siapa pun yang telah merancang kekacauan ini. Siapa pun yang tega menjadikan pengantin wanita sebagai alat, dan dirinya sebagai alat penawar.

Novi sudah kehilangan sebagian kendali. Ia melepaskan pakaiannya satu demi satu, bukan karena nafsu, tapi karena tubuhnya benar-benar terasa seperti terbakar dari dalam.

Tatapannya menantang, meski wajahnya terlihat lemah. “Jadi bagaimana, Yang Mulia? Jika aku menyentuhmu sekarang... apakah kau akan berteriak lebih kencang, sehingga seluruh orang kediaman ini datang dan melihat kita... seperti ini?”

Liang membeku, kemarahannya bertabrakan dengan kenyataan yang membuatnya tak bisa bergerak.

“Kau... kau wanita tak tahu malu!” desisnya, wajahnya memerah karena marah dan, ia benci mengakuinya, kebingungan.

Novi tersenyum samar, langkahnya maju perlahan hingga jaraknya dengan Liang hanya beberapa jengkal. “Kalau aku tak tahu malu, mungkin aku tak akan memberitahumu soal racun ini sejak awal. Cukup diam saja dan biarkan aku bekerja untuk mengambil suhu dingin dari tubuhmu.”

Liang masih tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena totokan yang Novi lakukan sebelumnya. Tapi matanya menatap wanita di hadapannya dengan ragu, marah, bingung, dan... heran. Tidak ada ketakutan dalam sorot mata itu

Novi menyentuh pipinya pelan, kali ini bukan menggoda, tapi lebih seperti meyakinkan bahwa ia masih sadar, bahwa ia tahu batasnya.

“Aku tahu ini keterlaluan... Tapi aku tak punya pilihan,” bisiknya.

Ia bersandar ke dada pria itu, memejamkan mata sambil menarik napas panjang, seolah mencoba menyerap suhu tubuh Liang yang dingin ke kulitnya yang menyala.

“Aku tak percaya kau bisa seenaknya menaruh nyawa di tanganku,” gumam Liang akhirnya.

Terpopuler

Comments

Maria Lina

Maria Lina

kok 1 1 gk laya sebelum nya sekali up smpai brp bab ya

2025-05-09

2

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

nah! novel online yg di baca di tab sebelom treadmil eror 🤣

2025-05-09

1

Enah Siti

Enah Siti

mkin seru thor ljut 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤗🤗🤗🤗🤗😍😍😍

2025-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Misi Terakhir
2 Raja Liang Si Wei
3 Sun Yu Yuan
4 Ciuman 18+
5 Aku Lelah Sekali
6 Surat cerai
7 Menyamar
8 Gosip Gerbang Ibu Kota
9 Mulai Perjalanan
10 Murka
11 Kepala Desa Han
12 Pegunungan
13 Denyut Nadi Ini
14 Xie Yuan
15 Belum Juga Ditemukan
16 Pergi
17 Mengubah
18 Kutukan Di Desa Huawe
19 Tolong
20 Di Hadang
21 Kami Akan Setia
22 Buang Saja
23 Liang Jun Yan
24 Apa Mungkin
25 Faktanya
26 Mereka
27 Dorong Lagi
28 Tunda Dulu
29 Berdengung
30 Menuju
31 Desa Unik
32 Empat Permata
33 Latihan
34 Ayah
35 Mencari
36 Keinginan
37 Hari Yang Dinantikan
38 Singa Betina
39 Menggantikan
40 Wang Jia
41 Ibu Kota
42 Tak Terduga
43 Ditunangkan
44 Saudara
45 Pesta Wang Zheng
46 Cucu Pertama
47 Teh Hijau
48 Bencana
49 Xu Zhen Hai
50 Bodoh
51 Tidak Berbakti
52 Ayah Sabarlah
53 Biji Kedelai
54 Merebut
55 Pernah Melihatnya
56 Tak Tahu Malu
57 Hadiah
58 Kakek Buyut
59 Surat Nikah
60 Surat
61 Ayah Empat Harimau Kecil
62 Gadis Kecil
63 Are You Crazy
64 Lang Wu
65 Pisah Keluarga
66 Membawa Mahar
67 Pertarungan
68 Cari Ayah
69 Kehilangan Jejak
70 Suka-Suka
71 Bukan Wang Jia
72 Mata-Mata
73 Ikut Denganku
74 Memang Benar Kau
75 Putri Raja Si Wei
76 Tulislah Surat Cerai
77 Raja Bodoh
78 Kurus
79 Wanita Kejam
80 Tak Peduli
81 Sampai
82 Bertengkar Karena Nama
83 Ujian
84 Berhasil
85 Makan Bersama
86 Diamlah, Paman!
87 Keluarkan Uang
88 Suka Uang
89 Semangat
90 Lulus
91 Menuju Istana
92 Bertemu Kakek Kaisar
93 Keinginan Kaisar
94 Dugaan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Misi Terakhir
2
Raja Liang Si Wei
3
Sun Yu Yuan
4
Ciuman 18+
5
Aku Lelah Sekali
6
Surat cerai
7
Menyamar
8
Gosip Gerbang Ibu Kota
9
Mulai Perjalanan
10
Murka
11
Kepala Desa Han
12
Pegunungan
13
Denyut Nadi Ini
14
Xie Yuan
15
Belum Juga Ditemukan
16
Pergi
17
Mengubah
18
Kutukan Di Desa Huawe
19
Tolong
20
Di Hadang
21
Kami Akan Setia
22
Buang Saja
23
Liang Jun Yan
24
Apa Mungkin
25
Faktanya
26
Mereka
27
Dorong Lagi
28
Tunda Dulu
29
Berdengung
30
Menuju
31
Desa Unik
32
Empat Permata
33
Latihan
34
Ayah
35
Mencari
36
Keinginan
37
Hari Yang Dinantikan
38
Singa Betina
39
Menggantikan
40
Wang Jia
41
Ibu Kota
42
Tak Terduga
43
Ditunangkan
44
Saudara
45
Pesta Wang Zheng
46
Cucu Pertama
47
Teh Hijau
48
Bencana
49
Xu Zhen Hai
50
Bodoh
51
Tidak Berbakti
52
Ayah Sabarlah
53
Biji Kedelai
54
Merebut
55
Pernah Melihatnya
56
Tak Tahu Malu
57
Hadiah
58
Kakek Buyut
59
Surat Nikah
60
Surat
61
Ayah Empat Harimau Kecil
62
Gadis Kecil
63
Are You Crazy
64
Lang Wu
65
Pisah Keluarga
66
Membawa Mahar
67
Pertarungan
68
Cari Ayah
69
Kehilangan Jejak
70
Suka-Suka
71
Bukan Wang Jia
72
Mata-Mata
73
Ikut Denganku
74
Memang Benar Kau
75
Putri Raja Si Wei
76
Tulislah Surat Cerai
77
Raja Bodoh
78
Kurus
79
Wanita Kejam
80
Tak Peduli
81
Sampai
82
Bertengkar Karena Nama
83
Ujian
84
Berhasil
85
Makan Bersama
86
Diamlah, Paman!
87
Keluarkan Uang
88
Suka Uang
89
Semangat
90
Lulus
91
Menuju Istana
92
Bertemu Kakek Kaisar
93
Keinginan Kaisar
94
Dugaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!