From author :
Ok guys, finally nyampe chapter 20 juga. Happy banget pastinya, mudah-mudahan kalian suka dengan alurnya ya. Aku cuma mau kasih yang terbaik buat kalian lho.
Makanya aku ga bosen minta dukungan vote kalian supaya aku lebih semangat untuk chapter-chapter berikunya.
Jangan lupa juga kasih like, comment, n share ceritaku ya. Biar tambah rame guys. Nah buat yang udah setia mengikuti ceritaku ini, lots of thank ya. Aku suka dukungannya...
Luv,
Lanny Tan
***
Lara POV
Aku berdiri di sudut ruangan, menyaksikan kakakku dan Darren bersanding di pelaminan. Bohong kalau kubilang aku baik-baik saja, dadaku terasa sakit. Kedua kakiku lemas seperti jelly, semoga saja masih kuat menopang bobot tubuhku. Aku harus kuat dan tegar, karena aku sudah berjanji untuk hadir di acara ini.
Aku tak mau membuat mama dan papaku kecewa, apalagi kakakku di hari bahagianya. Dan Darren, maafkan aku. Aku tahu hatimu seperti apa saat ini, kurasa tak berbeda jauh denganku, kau tersenyum tapi palsu. Aku sangat mengenalmu, aku tahu kau juga sedang tidak baik-baik saja. Aku hanya berharap semoga kita mampu menjalani hidup ini meski tak lagi bersama, kamu harus kuat untuk bisa membahagiakan kakakku.
Bukan salahmu, bukan salahku. Ini takdir dan sesakit apapun kita harus menerimanya. Seandainya kamu tahu kalau saat ini aku sudah sangat merindukanmu, tapi aku juga tahu kalau itu salah besar. Aku tidak boleh lagi merindukanmu, karena kamu milik kakakku sekarang. Aku hanya bisa mencintaimu dalam diamku, semoga kau tahu rasaku selalu ad untukmu, tersimpan rapat di sudut hatiku yang paling dalam. Tidak akan aku hilangkan sekalipun nanti ada penggantimu, karena kamu memiliki hatiku sekalipun tak memiliki ragaku.
Kalau saja saat ini aku sedang berada di pantai, tempat favorit kita untuk melepas penat, aku sudah pasti menangis meraung-raung meneriakkan namamu. Aku sungguh mencintaimu Darren, ketika akhirnya kau mau menikahi kakakku karena permintaanku, aku sangat bangga pernah memilikimu. Aku semakin mencintaimu. Sekali lagi maafkan aku yang memilih pergi darimu, aku tak ingin banyak yang terluka.
Cintaku padamu sungguh tak berujung, hanya Tuhan yang tahu seperti apa rasanya menyaksikanmu bersanding dengan kakakku, pada akhirnya aku hanya bisa mendoakan semoga kalian berbahagia. Ketika mataku bersirobok denganmu tatapanmu, aku memilih untuk menatap ke arah lain. Aku hanya tidak sanggup bertatapan denganmu lagi, aku takut goyah dan mengacaukan semua ini.
Aku bersyukur ada Mutia, Andreas dan Joshua. Mereka bertiga bisa mengalihkan pikiranku sejenak, menguatkanku supaya aku bisa tampil seperti baik-baik saja. Aku teralihkan sesaat, tapi percayalah bahwa sebenarnya hatiku selalu mencintaimu.
Darren, kita tutup kisah kita sampai di sini saja. Semoga ke depannya kita bertemu dalam kondisi yang lebih baik untuk kita masing-masing. Terims kasih untuk semua cintamu yang sangat besar, aku tersanjung.
"Jangan melamun terus, Ki. Cepat tua nantinya," Joshua yang sudah ada di sampingku tertawa renyah.
"Tenang saja, ko. Aku ini pasti awet muda," candaku.
Aku melemparkan pandangan ke setiap sudut, tamu-tamu undangan silih berganti datang dan pergi dalam.acara ini, seperti tak ada habisnya. Semua yang hadir memang kolega-kolega dari kedua pihak keluarga, makanya tak heran bila acara ini sangat ramai.
"Are you ok, Ki?" tanya Joshua mengkhawatirkanku.
Aku hanya mengangguk, aku tahu dia pasti mengerti bahwa sekarang ini hatiku sedang patah berkeping-keping.
"Lupakan dia , Ki. Buka hatimu untuk cinta yang lain, ketika kau mulai membuka hatimu, hari burukmu akan segera berubah seindah pelangi. Trust me," Joshua mengusap bahuku pelan.
"Thanks ko, aku hanya tidak yakin bisakah aku membuka hatiku untuk cinta yang lain? Aku takut terluka seperti ini lagi, mungkin akan lebih baik jika aku sendiri saja," gumamku pelan.
"Mengapa harus takut, Ki? Justru dengan mencintai orang lain, kamu lebih bisa move on dan segera menyembuhkan lukamu."
Aku menatap laki-laki di sampingku ini, dia begitu sabar menemani hari-hari sedihku. Dia tak pernah menghakimiku, tidak mendikteku untuk melakukan ini itu, tidak mengambil keuntungan dari keadaanku yang sedang rapuh. Terima kasih Tuhan mengirimkanku seorang sahabat yang mau meminjamkan bahunya untuk sekedar menjadi sandaranku pada saat aku ingin menangis.
"Jangan menatapku terlalu lama, aku tidak tanggung jawab ya kalau sampai kau jatuh cinta padaku?" Joshua mengerling nakal.
"No, itu tak mungkin terjadi," teriakku sambil memukul dadanya pelan.
Dia menangkap pergelanan tanganku yang sedang memukuli dadanya, aku yakin dia menghentikanku bukan karena kesakitan dengan pukulan dariku, aku tidak menggunakan.tenaga sama sekali ketika melakukannya. Kedua tanganku digenggamnya, kami saling bertatapan dalam diam. Aku jadi salah tingkah dibuatnya karena wajahnya berubah menjadi sangat serius.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, sekalipun kamu tidak mencintaiku," ujarnya serius.
Mungkin kalau saat ini sedang terang benderang, akan terlihat pipiku yang merona karena kata-katanya yang seperti lirik sebuah lagu kalau aku tidak salah ingat.
Perlahan diraihnya daguku dengan tangan kanannya, tatapannya semakin intens, aku semakin gelisah karena gugup. Kini kedua tangannya menangkup rahangku, dadaku berdebar tak karuan.
"Kamu lucu kalau lagi gugup ya," ucapan Joshua membuatku melongo, tak lama kemudian dia tertawa terbahak-bahak dihadapan wajahku yang pastinya sudah tak karuan ekspresiku karena ulahnya.
Aku menghela nafas kesal begitu menyadari Joshua sedang mengerjaiku, bibirku mengerucut menandakan bahwa aku sedang kesal karena ulahnya yang menyebalkan.
***
Joshua POV
Wajah polos itu terlihat cantik saat aku menatapnya dengan jarak sedekat ini, dadaku bergetar, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, bertalu-talu karena bahagia yang teramat sangat.
Kirana, gadis yang diam-diam sudah mencuri hatiku sejak pertemuan pertama kita. Aku cukup bahagia ketika kau meminjam bahuku hanya untuk menangisi kekasihmu, aku suka melihatmu bisa tersenyum setelah kuhibur. Aku tak peduli kalau kau menganggapku hanya sebagai lelaki penghibur saja, yang terpenting aku bisa melihatmu tersenyum. Itu sudah teramat nyaman untukku.
Hei, gadisku. Ah, bolehkah aku menyebutmu gadisku? Aku mencintaimu, sekalipun cintaku tak berbalas. Aku tidak akan memaksamu untuk membalas cintaku. Seandainya aku punya kesempatan untuk memilikimu, aku tidak ingin kamu menjadikanku tempat pelarianmu saja. Aku ingin kamu mencintaiku karena hatimu memang terbuka untukku.
Kau tahu, saat ini aku begitu gemas melihat rona merah di pipimu, suatu pencapaian yang baik untukku karena ternyata aku bisa membuatmu tersipu. Rasanya saat ini ingin kupagut bibir merahmu yang begitu menggoda, ingin kubisikkan bahwa aku mencintaimu di sela-sela ciuman pertama kita. Tapi aku tersadar, saat ini kau sedang rapuh, aku tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Aku ingin semua terjadi saat kau sudah bisa menerima diriku sebagai laki-laki yang siap menjadi sandaranmu seutuhnya, akan kupastikan pada saat itu hatimu sudah menjadi milikku.
Jujur saja saat ini akupun terluka, melihatmu yang berusaha tegar, padahal hatimu begitu rapuh. Kalau ingin menangis ya menangislah, jangan ditahan gadisku. Akan kupinjamkan bahuku untukmu, tapi dengan syarat kau menangisi laki-laki itu untuk terakhir kalinya. Selanjutnya tak boleh ada air mata lagi.
Kuusap lembut bahunya, kusalurkan energi positif untuknya, memberinya pesan bahwa semua akan baik-baik saja. Aku akan selalu ada untukmu, akan kubuat kau melupakan Darren, hingga dalam setiap helaan nafasmu hanya ada namaku. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, tergila-gila padaku hingga tak ada nama lain tersemat di hatimu.
Aku mencuri kecupan di dahinya pada saat dia masih kesal karena merasa kukerjai, aku tak peduli sekeliling kami yang mungkin sedang memperhatikan ulahku, Aku suka melihatnya terkesiap kaget, membulatkan matanya dengan sempurna, dan itu membuatku semakin mencintainya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰🫦•𓆩𝐃𝐄𝐒𝐒𓆪♐𝐀⃝🥀
tiara emang egois nan 9obl0ck
2022-09-22
0
Meliana Siregar
Kata2 mutiaranya bagus thor 👍👍👍
2022-01-12
0
Novianti Ratnasari
joshua so swet bgd. aku jd meleleh😍😍😍
2020-12-18
1